Anda di halaman 1dari 20

FORMAT LAPORAN PERCOBAAN BIOTEKNOLOGI

COVER
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. ....
B. ....
C. dst
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
B. Alat dan Bahan
C. Prosedur Pembuatan Produk
1. Produk Original
2. Produk Inovasi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
B. Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
PENGARUH PENAMBAHAN PANDAN DAN JERUK NIPIS
TERHADAP CITA RASA KECAP AIR KELAPA

Laporan Percobaan
Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi yang dibimbing oleh
Ibu Ririn Hamidatus Syarofatin, S.Pd

LOGO

KELAS XII MIPA 6

Kelompok 2:
1. Adinda Nur Halisyah (01)
2. Calvin Sulaksana (05)
3. Laila Mar’atus S (1)
4. Rika Yuliana
5. Zummarotus S

SMA NEGERI 1 JAKENAN


KABUPATEN PATI
2020
Daftar Isi

Daftar Isi ............................................................................................................... i


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................
C. Tujuan ...........................................................................................
D. Manfaat .........................................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Bioteknologi Konvensional ..........................................................
B. Kecap Air Kelapa, Pandan, dan Jeruk Nipis ................................
C. Mikroorganisme yang Berperan dalam Pembuatan Kecap Air Kelapa
D. Mekanisme Biokimia Pembuatan Kecap Air Kelapa ...................
E. Kandungan Gizi Tape Singkong dengan Inovasi Pandan dan Jeruk
Nipis .............................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................
B. Alat dan Bahan .............................................................................
C. Prosedur Pembuatan Produk
1. Kecap Air Kelapa ...................................................................
2. Kecap Air Kelapa Pandan dan Jeruk Nipis ............................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil ..............................................................................................
B. Pembahasan ..................................................................................
BAB V PENUTUP
A. Simpulan .......................................................................................
B. Saran .............................................................................................
Daftar Pustaka ......................................................................................................
Lampiran ..............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kecap adalah bumbu dapur atau penyedap makanan yang berupa cairan
berwarna hitam yang rasanya manis atau asin. Bahan dasar pembuatan kecap
umumnya adalah kedelai atau kedelai hitam. Namun, ada pula kecap yang dibuat
dari bahan dasar air kelapa yang umumnya berasa asin. Kecap manis biasanya
kental dan terbuat dari kedelai, sementara kecap asin lebih cair dan terbuat dari
kedelai dengan komposisi garam yang lebih banyak, atau bahkan ikan laut.
Selain berbahan dasar kedelai atau kedelai hitam bahkan kecap juga dapat dibuat
dari air kelapa. Kecap yang dibuat dan dikembangkan di Indonesia pada
umumnya mengikuti cara fermentasi kapang dan bakteri dengan bahan baku
utama kedelai, serta pengolahannya masih bersifat tradisional.
Pada umumnya bahan baku yang digunakan untuk pembuatan kecap adalah
kacangkacangan yang mengandung protein tinggi, seperti kedelai. Menurut
Standar Mutu Barang No. 25/DSNPM/78, kecap didefinisikan sebagai bahan
penyedap makanan yang berbentuk cairan yang diperoleh dari hasil fermentasi
bahan pokok kedelai ditambah bahan lainnya (Sailah, 1981). Berdasarkan
definisi tersebut, ada kemungkinan untuk memodifikasi proses pembuatan kecap
tanpa terlepas dari ketentuan Standar Mutu Barang No. 25/DSNPM/78, misalnya
mengganti air dengan air kelapa. Pada prinsipnya, pembuatan kecap dari air
buah kelapa sama dengan pembuatan kecap dari kacang kedelai, bahkan jauh
lebih mudah dan tidak memakan waktu pembuatan yang terlalu lama. Bahan
baku kecap dapat pula dibuat dari berbagai macam bahan makanan, salah
satunya adalah air kelapa. Air kelapa mengandung gizi, protein, lemak,
karbohidrat, kalsium, phospor, besi, asam askorbat, dan lain-lain. Dalam
kehidupan sehari-hari, masyarakat belum banyak yang memanfaatkan air kelapa
secara maksimal. Masih banyak air kelapa yang dibuang penduduk secara sia-
sia sebagai limbah. Walaupun sebagian penduduk sudah memanfaatkan air
kelapa menjadi beberapa macam produk olahan, antara lain: cuka manis
(vinegar), minuman air kelapa (kalengan), nata de coco, alkohol, dan bahan
pengembang roti (shortening), Produk penting yang awalnya merupakan limbah
(bahan buangan) sekarang bisa bernilai ekonomi. Kecap air kelapa adalah
pemanfaatan dari air buah kelapa yang memang merupakan komoditi yang dapat
diandalkan di Indonesia, namun pemanfaatannya masih terbatas dan kebanyakan
diprioritaskan untuk kelapa yang juga berlimpah untuk pembuatan minyak
kelapa, kopra dan lainnya sehingga masih belum banyak alternatif untuk
mengoptimalkan pemanfaatan air kelapa untuk menjadi suatu produk yang
murah dan pembuatannya mudah yaitu kecap manis dan asin, air kelapa akan
memberikan rasa gurih pada kecap yang di hasilkan. Air kelapa suatu cairan
bening di dalam kelapa muda (buah dari pohon kelapa). Sebagai buah yang
matang, air kelapa secara bertahap diganti dengan daging kelapa dan udara. Air
kelapa telah lama menjadi minuman populer di daerah tropis, khususnya di Asia
Tenggara, Kepulauan Pasifik seperti Hawaii, dan Karibia, di mana tersedia
segar, kaleng, atau botol. Air kelapa merupakan salah satu produk dari tanaman
kelapa yang belum banyak dimanfaatkan padahal air kelapa banyak mengandung
kalori, protein dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Air kelapa
mengandung karbohidrat, protein, lemak dan beberapa mineral. Kandungan zat
gizi air kelapa tergantung kepada umur buah. Disamping zat gizi tersebut, air
kelapa juga mengandung berbagai asam amino bebas. Komposisi minuman
dengan rasio kalium (potasium) terhadap natrium yang tinggi sangat
menguntungkan bagi kesehatan. Pemanfaatannya masih terbatas maka sering
kali air kelapa ini dibuang begitu saja, baik ke sungai atau parit pembuangan
(Sarmidi, 2009). Padahal air kelapa dapat diolah menjadi nata de coco, asam
cuka, jelly, saus, alkohol, sirup, kecap, gula kelapa, minuman ringan seperti
isotonik dan sebagainya (Rindengan dan Allorerung, 2004). Air kelapa buah tua
biasanya tidak menjadi bahan minuman penyegar dan merupakan limbah
industri kopra. Namun, cairan ini dapat dimanfaatkan lagi untuk dibuat menjadi
bahan semacam kecap. Air kelapa tua dapat digunakan sebagai bahan baku jelly
yang terbuat dari air kelapa yaitu nata de coco. Terkadang air kelapa dari kelapa
yang terlalu tua/matang mengandung minyak dan hambar rasa airnya, Air kelapa
tua memiliki kadar gula sebesar 3 persen, sedangkan air kelapa muda sekitar 5
persen. Air kelapa muda telah lama menjadi minuman favorit untuk
menyegarkan badan. Banyak resep minuman khas Indonesia yang berbahan
dasar air kelapa seperti/misalnya es kelapa campur, es teler, dan lain-lain.
Hampir sebagian besar air kelapa yang digunakan berasal dari kelapa muda.
Selain sebagai minuman segar, air kelapa juga kaya akan vitamin dan mineral.
Penulis terinsipirasi untuk mengkaji pemanfaatan air kelapa sebagai bahan
baku pembuatan kecap dengan alasan untuk memanfaatkan air kelapa yang
menjadi limbah masyarakat, dengan dimanfaatkannya air kelapa menjadi suatu
produk dapat pula menambah nilai jual terhadap kelapa. Disini, selain kecap
yang rasa manis dapat pula kita membuat kecap dengan rasa pedas dan rasa
keluwak sehingga kita dapat membuat kecap dengan rasa pedas manis tanpa
menghilangkan cita rasa khas air kelapa dan kita dapat memanfaatkan keluwak
menjadi produk kecap sehingga mempermudah kita untuk membuat olahan
daging seperti rawon dan lain-lainnya. Penulis berharap masyarakat dapat
mengetahui bahwa air kelapa dapat dijadikan bahan baku pembuatan kecap,
karena dapat melengkapi keanekaragaman pangan, meningkatkan pemanfaatan
air kelapa di masyarakat, membuka peluang bisnis untuk meningkatkan
pendapatan masyarakat.

B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah pengaruh penambahan pandan dan jeruk nipis terhadap cita rasa
kecap dari air kelapa?

C. Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh penambahan pandan dan jeruk nipis terhadap cita
rasa kecap dari air kelapa.

D. Manfaat
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi siswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang manfaat air
kelapa yang mempunyai nilai gizi dan rasanya enak, serta dapat diinovasi
menjadi berbagai olahan.
2. Memberikan sumbangan pengetahuan pada masyarakat untuk mendapatkan
gizi yang cukup bisa didapat dari mengonsumsi kecap dengan penambahan
air kelapa yang mengandung protein.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang menggunakan
mikroorganisme sebagai alat untuk menghasilkan produk dan jasa, misalnya
jamur dan bakteri yang menghasilkan enzim-enzim tertentu untuk melakukan
metabolisme sehingga diperoleh produk yang diinginkan. Bioteknologi
konvensional ini juga merupakan suatu penerapan bioteknologi yang telah
digunakan sejak ilmu pengetahuan masih belum berkembang pesat,
penggunaannya terbatas pada peran organisme melalui teknik fermentasi yang
terjadi dalam skala kecil dan prosesnya masih sangat sederhana.
(www.kursksalvage.com)

B. Kecap Air Kelapa, Pandan dan Jeruk Nipis


Kecap adalah bumbu dapur atau penyedap makanan yang berupa cairan
berwarna hitam yang rasanya manis atau asin. Bahan dasar pembuatan kecap
umumnya adalah kedelai atau kedelai hitam. Namun ada pula kecap yang dibuat
dari bahan dasar air kelapa yang umumnya berasa asin.
(https://id.m.wikipedia.org)
Pandan adalah jenis tumbuhan monokotil dari famili Pandanaceae yang
memiliki daun beraroma wangi yang khas. Daunnya merupakan komponen
penting dalam tradisi masakan Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara
lainnya. Tumbuhan ini mudah dijumpai di pekarangan atau tumbuh liar di tepi-
tepi selokan yang teduh. (https://id.m.wikipedia.org)
Jeruk nipis merupakan jenis tumbuhan yang masuk kedalam suku jeruk-
jerukan, tersebar di Asia dan Amerika Tengah dikenal juga sebagai jeruk pecel.
Pohon jeruk nipis dapat mencapai tinggi 3 – 6 meter, bercabang dan berduri,
daun lonjong, tangkai daun bersayap kecil. (https://id.m.wikipedia.org)
Kecap air kelapa, pandan, dan jeruk nipis adalah pemanfaatan dari
buah kelapa yang memang merupakan komoditi yang dapat diandalkan di
Indonesia, tetapi pemanfaatannya masih terbatas dan kebanyakan diprioritaskan
untuk kelapa yang juga berlimpah untuk pembuatan minyak kelapa, kopra dan
lainnya sehingga masih belum banyak alternatif untuk mengoptimalkan
pemanfaatan air kelapa untuk menjadi suatu produk yang murah dan
pembuatannya mudah yaitu kecap manis dan asin, air kelapa akan memberikan
rasa gurih dengan menambahkan pandan yang memberikan aroma harum dan
jeruk nipis yang memberikan rasa asam pada kecap yang di hasilkan.
(https://id.m.wikipedia.org)

C. Mikroorganisme yang Berperan dalam Pembuatan Kecap Air Kelapa


Dalam kecap manis air kelapa ini terdapat beberapa bakteri yang digunakan
seperti, Aspergillus oryzae, Aspergillus niger, dan Aspergillus flavus yang
digunakan pada fermentasi kedelai. Lalu Lactobacillus sp. yang menghasilkan
gula pada kecap saat proses fermentasi diubah menjadi komponen asam amino
yang menghasilkan rasa dan aroma khas kecap.
1. Aspergillus oryzae
Dalam pembuatan kecap, Aspergillus oryzae sangat berperan pada
perombakan protein kedelai sehingga meningkatkan protein terlarut pada
kecap yang dihasilkan. Enzim amilase dari Aspergillus merombak
karbohidrat juga penting bagi pertumbuhan bakteri dan khamir ketika kedelai
mengalami fermentasi dalam larutan garam.
2. Aspergillus niger
Aspergillus niger penting pada produksi asam sitrat yang banyak
digunakan pada berbagai makanan dan minuman ataupun sebagai pengawet
dan penikmat cita rasa.
3. Aspergillus flavus
Merupakan kapang yang menghasilkan aflatoksin yaitu toksin yang
dapat mematikan manusia dan ternak tergantung tipenya. Jamur ini banyak
mengontaminasi kedelai dan kacang tanah.
4. Lactobacillus sp
Lactobacillus sp menghasilkan gula pada kecap saat proses fermentasi
diubah menjadi komponen asam amino yang menghasilkan rasa dan aroma
khas kecap.

D. Mekanisme Biokimia Pembuatan Kecap Air Kelapa


Berikut adalah reaksi biokimia yang terjadi pada saat proses pembuatan kecap:
1. Hidrolisis Protein
Kapan jenis Aspergillus Oryzae dan Rhizopus Soyae menghasilkan enzim
protease (enzim pemecah protein) dan menghidrolisis komponen protein 65-
90% menjadi bentuk rantai lebih sederhana. Protein kedelai diubah menjadi
bentuk protein terlarut, peptide, pepton, dan asam amino. Asam amino
terutama asam glutamate merupaka komponen pendukung flavor. Flavor ini
akan dikuatkan dengan penambahan gula tebu pada saat pemasakan.
2. Hidrolisis Karbohidrat menjadi gula

Enzim amylase juga dihasilkan oleh kapang jenis Aspergillus Oryzae


yang berfungsi merombak pati (polisakarida) sehingga terjadi peningkatan
mutu gizi dikarenakan aktivitas mikroba selama pengolahan dan fermentasi,
salah satunya karena kapang menghidrolisis sebagian selulosa menjadi
bentuk yang lebih mudah dicerna.

3. Hidrolisis Lemak menjadi Asam lemak

Misalnya Aspergillus lebih mampu menembus membrane kacang


kedelai karena kemampuannya mendegradasi lignin lebih tinggi daripada
mikroorganisme jenis Rhizopus. Setelah lignin terhidrolisis,
barulah Rhizopus dapat memecahnya menjadi lebih sederhana berupa asam-
asam lemak dan kandungan lemak lain yang ada di dalam kedelai.

4. Fermentasi Ethanol
Setelah pH mengalami penurunan selama fermentasi asam laktat, maka
pertumbuhan yeast (Saccharomyces rouxii) akan meningkat kemduian akan
mengubah glukosa dan maltosa menjadi etanol dan gliserol yang merupakan
komponen penyebab aroma dan flavor pada kecap. Perubahan ini terjadi
setelah bulan keenam perendaman.

5. Reaksi Karameliasasi

Karamelisasi merupakan salah satu reaksi pencoklatan non enzimatis


yang melibatkan degradasi gula akibat panas tanpa adanya asam amino atau
protein yang menghasilkan produk akhir berupa polimer tanpa nitrogen
berwarna coklat. Proses karamelisasi dapat terjadi dalam kondisi asam
maupun basa dan berhubungan dengan perubahan flavor. Tahapannya
meliputi tahap hidrolisis, enolisasi, dehidrasi dan pembentukan pigmen.

E. Kandungan Gizi Kecap air Kelapa dengan Inovasi Pandan dan Jeruk Nipis
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian


 Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada Selasa, 11 Februari 2020 pukul 16.15 WIB.
 Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di rumah Rika.

B. Alat dan Bahan


a. Alat
1. Kompor
2. Wajan/ Panci
3. Pengaduk
4. Baskom
5. Sendok makan
6. Saringan
7. Pisau
8. Cobek dan Ulekan
9. Botol You C1000

b. Bahan
1. Air kelapa 1 liter.
2. Gula merah 500 gram
3. Pandan 5 lembar
4. Jeruk Nipis 1 biji atau sesuai selera
5. Keluwak 60 gram
6. Laos 20 gram
7. Bawang putih 15 gram
8. Sereh 4 batang
9. Daun salam 4 lembar
10. Vetsin 5 gram
11. Pehkak 3 gram
12. Kemiri 10 gram
13. Wijen 10 gram
C. Prosedur Pembuatan Produk
1. Kecap Air Kelapa
a) Menyaring air kelapa hingga bersih dari serat
b) Menumis wijen hingga harum dan lalu menguleknya sampai halus
c) Menghaluskan gula merah dan bawang putih
d) Menumis bawang putih yang sudah dihaluskan
e) Siapkan panci untuk merebus air kelapa hingga mendidih
f) Memasukkan gula merah yang telah dihaluskan
g) Menambahkan bubuk kluwek, pekak, wijen, bawang putih dan kemiri
h) Memasak dengan api kecil
i) Mengaduk sampai tercampur rata
j) Memasukkan lengkuas dan sereh yang sudah digeprek saat sudah mulai
mengental
k) Menambahkan micin dan daun salam
l) Lalu aduk kembali
m) Ketika warna sudah kehitaman, berarti kecap sudah jadi
n) Mengangkat dan menyaring kecap untuk memisahkan dengan bumbu
yang belum halus
o) Memasukkan kecap ke dalam botol kaca

2. Kecap Air Kelapa Pandan Jeruk Nipis


a) Menyaring air kelapa hingga bersih dari serat
b) Menumis wijen hingga harum dan lalu menguleknya sampai halus
c) Menghaluskan gula merah dan bawang putih
d) Menumis bawang putih yang sudah dihaluskan
e) Siapkan panci untuk merebus air kelapa hingga mendidih
f) Memasukkan gula merah yang telah dihaluskan
g) Menambahkan Pandan
h) Menambahkan bubuk kluwek, pekak, wijen, bawang putih dan kemiri
i) Memasak dengan api kecil
j) Mengaduk sampai tercampur rata
k) Memasukkan lengkuas dan sereh yang sudah digeprek saat sudah mulai
mengental
l) Menambahkan micin dan daun salam
m) Lalu aduk kembali
n) Ketika warna sudah kehitaman, berarti kecap sudah jadi
o) Mengangkat dan menyaring kecap untuk memisahkan dengan bumbu
yang belum halus
p) Menambahkan perasan jeruk nipis
q) Memasukkan kecap ke dalam botol kaca
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Percobaan
Sampel Produk :
1. Kecap Air Kelapa ( Original )
2. Kecap Air Kelapa Variasi pandan dan jeruk nipis

Nilai
No Penguji Produk Produk Komentar
1 2
Terlalu banyak wijen, rasanya seperti
1 Klp 1 3 4 kecap yang sudah di bumbui (bumbu
sate)
Terlalu banyak wijen, rasanya kurang,
2 Klp 3 3 3 seperti jenang, tidak terlalu beda
antara original dan variasi

3 Klp 4 3 4 Terlalu banyak wijen dan pekak

Terlalu banyak wijen, kecapnya


4 Klp 5 3 4 kurang lembut, kurang proses
penyaringan

5 Klp 6 3 3 Terlalu banyak wijen

6 Klp 7 3 4 Terlalu banyak pekak

Rasanya agak pedas ( kebanyakan


7 Klp 8 3 4
rempah-rempah )

Original : kurang manis


8 Guru 4 3
Variasi : jeruk nipis kurang terasa

Jumlah 25 29
Rata-rata 3,125 3,625

Keterangan :
Nilai 1 = Sangat tidak suka
Nilai 2 = Tidak suka
Nilai 3 = Netral
Nilai 4 = Suka
Nilai 5 = Sangat suka
B. Pembahasan

Kecap air kelapa adalah pemanfaatan dari buah kelapa yang memang merupakan
komoditi yang dapat diandalkan di Indonesia, tetapi pemanfaatannya masih terbatas
dan kebanyakan diprioritaskan untuk kelapa yang juga berlimpah untuk pembuatan
minyak kelapa, kopra dan lainnya sehingga masih belum banyak alternatif untuk
mengoptimalkan pemanfaatan air kelapa untuk menjadi suatu produk yang murah
dan pembuatannya mudah yaitu kecap manis dan asin, air kelapa akan memberikan
rasa gurih pada kecap yang di hasilkan.

Pada prinsipnya, pembuatan kecap dan air buah kelapa sama dengan pembuatan
kecap dan kacang kedelai, bahkan jauh lebih mudah dan tidak memakan waktu
pembuatan yang terlalu lama. Namun dalam percobaan yang kami lakukan kami
tidak menggunakan kedelai di dalam pembuatan kecap dari air kelapa. Penambahan
pandan dan jeruk nipis membuat cita rasa kecap menjadi lebih nikmat. Pandan
membuat bau kecap menjadi lebih harum sedangkan jeruk nipis membuat cita rasa
menjadi sedikit masam.

Percobaan ini membandingkan cita rasa kecap yang dibuat dengan air
kelapa murni dan air kelapa yang diberi variasi pandan dan jeruk nipis.
Kecap yang pertama adalah kecap yang bahan bakunya dari air kelapa
murni, berdasarkan hasil uji organoleptik, terdapat komentar dari beberapa
kelompok, bahwa kecap yang berbahan dasar air kelapa murni ini, rasa kelapa
nya kurang mendominasi, kurang manis, teksturnya terlalu kental, dan
warnanya kurang gelap. Hal ini disebabkan, memang pada saat proses
pembuatan, perbandingan komposisi air kelapa dan gula merah kurang tepat.
Kecap yang kedua adalah kecap yang ditambahkan pandan dan jeruk
nipis, berdasarkan hasil uji organoleptik, variasi jeruk nipis kurang terasa, itu
dikarenakan penambahan jeruk nipis yang kurang banyak. Dan terdapat
komentar bahwa terlalu banyak wijen dan pekak, memang pada proses
pembuatan, penambahan wijen dan pekak terlalu banyak.
BAB V
PENUTUP

A. SIMPULAN
Berdasarkan data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penambahan
pandan dan jeruk nipis dapat meningkatkan cita rasa kecap dari air kelapa.
Kecap dari air kelapa sebagai bahan penambah rasa pada makanan, baik yang
berkuah atau sejenis gorengan. Yang perlu diperhatikan pada saat pembuatan
kecap adalah sebagai berikut : Proses pembuatan kecap dari air kelapa yaitu
menyiapkan bahan dan alat, menimbang bahan-bahan, dan menghaluskan bahan.
Selanjutnya didiamkan air kelapa dan disaring, dimasak, ditambahakan gula
merah dan bumbu halus, daun salam, pekak, sereh dan laos yang sudah digerpek.
Dimasak sambil diaduk, setelah itu diangkat dan disaring. Kemudian dimasak
kembali dan ditambahkan garam, penyedap rasa, natrium benzoat, Cmc dan
cabai rawit yang sudah dihaluskan. Kecap yang sudah matang dikemas dalam
botol

B. SARAN
Sebaiknya kita memanfaatkan air kelapa sebagai bahan alternatif dalam
pembuatan kecap, karena kecap yang dihasilkan oleh air kelapa juga mempunyai
cita rasa yang enak.
Daftar Pustaka

HARUS MENCANTUMKAN JURNAL PENELITIAN


(MINIMAL 2)
Lampiran 1. Hasil Uji Organoleptik
Lampiran 2. Dokumentasi Pembuatan Produk

Anda mungkin juga menyukai