I. PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Dalam sebuah organisasi, sumber daya manusia adalah salah satu aset
penting. Peranan sumber daya manusia dalam sebuah organisasi dapat dilihat dari
produktivitas kerja dan kualitas kerja yang dihasilkan. Daya saing organisasi akan
tinggi jika sumber daya manusia dalam organisasi tersebut berkualitas.
Pengembangan karir meliputi aktivitas-aktivitas untuk mempersiapkan
seorang individu pada kemajuan jalur karir yang direncanakan. Pengembangan
karir dapat didefinisikan sebagai semua usaha pribadi karyawan yang ditujukan
untuk melaksanakan rencana karirnya melalui pendidikan, pelatihan, pencarian dan
perolehan kerja, serta pengalaman kerja.
Titik awal pengembangan karir dimulai dari diri karyawan sendiri, di mana
setiap orang bertanggung jawab atas pengembangan atau kemajuan karirnya.
Setelah komitmen dimiliki, beberapa kegiatan pengembangan menguntungkan
karyawan dan organisasi, departemen SDM melakukan pelatihan dan
pengembangan bagi karyawan.
Pegawai negeri sipil sebagai abdi masyarakat perlu menunjukkan kinerja
yang baik dalam pelaksanaan tugasnya untuk melayani masyarakat. Untuk itu,
perlu pegawai yang terampil dan memiliki keahlian yang sesuai dengan bidangnya.
Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas kerja dalam organisasi pemerintahan
adalah dengan mengadakan pengembangan karier. Pegawai suatu instansi dituntut
untuk berprestasi dalam pekerjaannya, sehingga kedudukan yang lebih tinggi dapat
dicapai. Hal ini harus didukung oleh instansi dengan memberikan kesempatan bagi
pegawai untuk mencapai karir yang bagus.
1.3. TUJUAN
Adapun tujuan pembuatan makalah ini, adalah:
a. Untuk memenuhi tugas pada matakuliah Manajemen Sumber Daya
Manusia pada Program Magister Administrasi Publik Universitas
Terbuka
b. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan perencanaan karier dan
bagaimana proses penyusunan perencanaan karier
c. Untuk dapat melakukan perencanaan karier pada Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Sumba Timur
d. Untuk mengetahui manfaat dari perencanaan karier
1.4.MANFAAT
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini, adalah:
a. Penulis
Lebih mengetahui mengenai perencanaan karier sehingga dapat
diterapkan dalam berkarier
b. Masyarakat
Untuk dijadikan pedoman dalam menentukan perencanaan karier
sehingga dapat mengembangkan kariernya.
III. ANALISIS
3.1. Visi dan Misi
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumba Timur mempunyai visi dan
misi sebagai berikut: “Terwujudnya Tata Kelola Lingkungan Yang Handal Dan
Maju Bersama Pemangku Kepentingan Pembangunan Berkelanjutan Menuju
Masyarakat Sumba Timur Yang Sejahtera”.
1. Terwujudnya Tata Kelola Lingkungan, yaitu tercapainya cara
pengelolaan lingkungan sesuai dengan kaidah, prinsip-prinsip dan
aturan serta undang-undang yang berlaku;
2. Yang handal dan maju, maksudnya yang dapat bertahan konsisten
untuk melaksanakan prinsip-prinsip pengelolaan secara terus menerus;
3. Bersama pemangku kepentingan, maksudnya pemangku kepentingan
dalam pengelolaan lingkungan hidup yaitu pemerintah, swasta (dunia
usaha), LSM, perguruan tinggi dan masyarakat bekerjasama dalam
pengelolaan lingkungan hidup;
4. Pembangunan berkelanjutan, maksudnya pembangunan yang
senantiasa memperhatikan fungsi-fungsi pelestarian. Artinya
pembangunan saat ini harus memperhatikan kepentingan generasi yang
akan datang, pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan hidup harus
selaras, serasi dan seimbang;
5. Menuju masyarakat Sumba Timur yang sejahtera, maksudnya dalam
Misi Pemerintah Daerah Sumba Timur, Sejahtera dalam konteks
SMART, artinya kesejahteraan yang diperoleh tidak boleh
mengorbankan pelestarian lingkungan hidup, aspek lingkungan hidup
tetap menjadi perhatian utama.
Berdasarkan tugas dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumba
Timur sebagaimana ditetapkan dalam Perda Nomor 218 tahun 2008 tentang Uraian
Tugas Inspektorat, Bapedda dan Lembaga-Lembaga Teknis Daerah serta Visi
Dinas Lingkungan Hidup sebagaimana telah dirumuskan diatas maka Misi Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Sumba Timur adalah :
1. Meningkatkan koordinasi, kemitraan dan partisipasi masyarakat, LSM,
Swasta dan pemerintah dalam mencegah dan mengendalikan kerusakan
sumber daya alam dan lingkungan hidup.
2. Meningkatkan kualitas lingkungan Kota Waingapu melalui program
penilaian kota sehat/Adipura.
3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan sumberdaya manusia di
bidang lingkungan hidup.
4. Menyusun data dasar sumberdaya alam dan lingkungan hidup serta
mengembangkan system informasi lingkungan (SIL) yang dapat
diakses pemangku kepentingan pembangunan lingkungan hidup.
5. Merumuskan peraturan daerah dan instrument hukum pengelolaan
lingkungan hidup dan mensosialisasikan serta mendorong penegakan
hokum lingkungan maupun penyelesaian sengketa lingkungan diluar
pengadilan.
6. Meningkatkan ketaatan pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL), Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan
Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL), dan audit lingkungan maupun
instrument lingkungan lainnya.
3.2. Struktur Organisasi
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumba Timur terdiri dari 39 orang
Pegawai Negeri Sipil dan 104 orang tenaga honorer. Sebagian besar tenaga honorer
adalah tenaga kebersihan dan sisanya adalah analis laboratorium dan petugas pada
penangkaran rusa. Latar belakang pendidikan tenaga honorer untuk bagian
kebersihan dan petugas penangkaran rusa adalah SMA/sederajat dan untuk analis
laboratorium dan koordinator penangkaran rusa adalah Strata 1 (S1). Sementara
latar belakang pendidikan untuk PNS pada DLH Kab. Sumba Timur terdiri dari
lulusan SMA sebanyak 11 orang, S1 sebanyak 23 Orang, dan S2 sebanyak 5 orang.
Adapun struktur organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumba
Timur dapat dilihat pada gambar dibawah.
STRUKTUR ORGANISASI
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SUMBA TIMUR
SEKRETARIS
IV. PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Perencanaan karier adalah proses berkelanjutan seseorang menetapkan
tujuan-tujuan karir dan mengidentifikasi cara-cara atau jalur karier
untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Ada empat hal pokok dalam penyusunan perencanaan karier yaitu
jabatan pokok dan jabatan penunjang, pola jalur karier bertahap,
jabatan struktural, tenggang waktu.
3. Adapun manfaat perencanaan karier adalah sebagai berikut:
a. Mengembangkan karyawan yang dapat dipromosikan.
B. Menurunkan perputaran karyawan (turnover).
C. Mengungkap potensi karyawan.
D. Mendorong perubahan.
E. Mengurangi penimbunan.
F. Memuaskan kebutuhan karyawan.
G. Membantu pelaksanaan kegiatan-kegiatan karyawan yang telah
disetujui.
5. Bentuk pengembangan karier adalah pendidikan dan pelatihan, promosi
dan mutasi
6. DLH Kabupaten Sumba Timur belum menerapkan perencanaan karier,
sehingga manfaat perencanaan karierpun belum sepenuhnya dirasakan
baik oleh pegawai maupun organisasi DLH sendiri.
7. Dalam pengembangan karir, instansi DLH sudah cukup melakukan
fungsi-fungsinya melalui Pendidikan dan Pelatihan bagi karyawan,
promosi dan mutasi, meskipun ada bebrapa keterbatasan dalam
pelaksanaannya, antara lain keterbatasan dana untuk melaksanakan
pendidikan dan pelatihan bagi karyawannya.
B. SARAN
1. Untuk pengembangan karier karyawan sebaiknya DLH Kabupaten
Sumba Timur lebih memperhatikan kunci program pengembangan
karier karena masih ada beberapa yang belum dijalankan
2. Pemerintah Kabupaten Sumba Timur lebih memperhatikan
penempatan ASN agar sesuai dengan prinsip right man at the right
job.
3. Seluruh ASN di lingkungan DLH Kab. Sumba Timur disarankan
untuk terus menigktakan kemampuan diri untuk menghadapi
tantangan pekerjaan yang lebih berat dimasa yang akan datang.
V. DAFTAR PUSTAKA
1. Panggabean, M.S. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia (edisi kedua).
Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka.
2. ‘-‘. (2012, 01 Agustus). Makalah Perencanaan Karier. Tulisan pada
http://kampusmaroon.blogspot.com/2012/08/makalah-perencanaan-
karier.html
3. Zukhufarisma. (2012, 18 Mei). Perencanaan dan Pengembangan Karier.
Tulisan pada
https://zukhrufarisma.wordpress.com/2012/05/18/perencanaan-dan-
pengembangan-karier/
4. Endang, S. (-). Pengembangan Karir Kontribusinya Terhadap Kinerja
Pegawai. Tulisan pada
http://ejournal.upi.edu/index.php/gea/article/view/1680