Pelapukan merupakan proses perusakan dan penghancuran massa batuan yang
disebabkan oleh pengaruh cuaca, angin, dan organisme. Berdasarkan proses terjadinya pelapukan dibedakan menjadi tiga, yaitu pelapukan mekanik, kimiawi, dan organik atau biologi. Pelapukan mekanik adalah proses penghancuran batuan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil tanpa mengubah susunan kimia batuan. Faktor yang menyebabkan terjadinya pelapukan mekanik antara lain perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan malam. Kondisi itu umunnya terjadi di daerah gurun. Karena pada siang hari suhu di daerah tersebut sangat tinggi sehingga batuan mengalami pemuaian. Sedangkan, pada malam hari suhunya sangat rendah sehingga batuan menjadi mengerut. Perbedaan suhu ini menyebabkan batuan mudah retak dan pecah, akhirnya menjadi bagian – bagian yang lebih kecil lagi. Kondisi serupa juga bisa terjadi di pembekuan air di dalam celah – celah batuan. Air dalam keadaan cair akan meningkat volumenya jika membeku menjadi kristal – kristal es. Oleh karena itu, air yang membeku di dalam celah – celah batuan yang dapat menekan batuan sehingga pecah menjadi bagian – bagian yang lebih kecil. Pelapukan kimiawi merupakan proses penghancuran massa batuan yang disertai perubahan struktur kimia batuan. Pelapukan ini terjadi karena adanya pelarutan / proses kimia. Contohnya air hujan yang mengandung CO2 dan asam amoniak sangat besar daya pelarutannya. Selain itu suhu udara yang sangat tinggi dan curah hujan yang besar mempercepat proses pelapukan kimiawi. Pelapukan kimiawi dapat kita temukan pada daerah kapur. Curahan air hujan disertai suhu udara yang tinggi mempercepat pelarutan batuan kapur. Bentuk – bentuk hasil pelapuka kimiawi di daerah kapur antara lain dolina, gua atau sungai di bawah tanah, stalaktit, dan stalakmit. Contoh lain dalam kehidupan kita sehari – hari adalah besi yang berkarat karena bereaksi dengan oksigen. Pelapukan organik merupakan proses penghancuran massa batuan yang disesbabkan oleh binatang dan tumbuhan. Contohnya adalah proses pengancuran batuan yang dilakukan oleh akar tanaman yang menempel pada batuan.