Oleh:
Fabianus Anugrah P. G991903015
Benedictus Aldo N.P. G991905015
Bunga Fatimah G991905016
Residen Pembimbing
Oleh:
Fabianus Anugrah P. G991903015
Benedictus Aldo N.P. G991905015
Bunga Fatimah G991905016
I. ANAMNESIS
A. Identitas penderita
Nama : Tn. Sunarso
Umur : 42 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat :Dusun Sidorejo RT 3 RW 1, Jumantoro, Jumapolo,
Karanganyar
No RM : 01452XXX
Suku : Jawa
Pekerjaan : Pekerja Bangunan
Status : Menikah
Tanggal Masuk : 10 Februari 2020
TanggalPeriksa : 11 Februari 2020
B. Data dasar
Anamnesis dilakukan saat hari ke satu perawatan di Bangsal
Penyakit Dalam Flamboyan 8 Bed 11A RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
Keluhan utama:
Diare Sudah 1 Bulan 14 hari Memberat 5 hari SMRS.
Riwayat gizi
Sebelum sakit pasien makan 3 kali sehari. Nafsu makan
menurun sejak dirasakan keluhan karena dirasakan mual, namun porsi
makan normal. BB pasien turun 10 kg semenjak sakit.
kanan=kiri
• Perkusi
- Kanan : Sonor, pekak pada batas absolut paru
hepar pada SIC VI linea midclavicularis
dekstra
- Kiri : Sonor, timpani sesuai batas paru
lambung pada SIC VII linea aksilaris
anterior sinistra
• Auskultasi
Suara dasar vesikuler (N/N) di kedua
lapang paru, suara bronkial (+) di atas
manubrium, Bronkovesikular (+) SIC II
dan III, Trakeal (+) di atas trakhea dan
leher, suara tambahan: wheezing (-/-),
ronkhi basah kasar (-/-) ronkhi basah
halus (-/-), krepitasi (-/-)
b. Belakang
• Inspeksi
- Statis : Normochest, simetris, sela iga tidak melebar,
Benjolan (-), tidak ada kelainan bentuk tulang
belakang
- Dinamis : Pengembangandada simetris kanan=kiri,
sela iga tidak melebar, retraksi
intercostal (-)
• Palpasi
- Statis : Simetris kanan dan kiri, emfisema subkuitis (-),
benjolan (-), nyeri tekan (-)
- Dinamis : Pergerakan kanan=kiri, fremitus raba kanan=kiri
• Perkusi
- Kanan : Sonor
- Kiri : Sonor
-Peranjakan diafragma 5 cm
• Auskultasi
: Suara dasar vesikuler (N/N) di lapang paru , Suara
bronkial (+) di inter scapular , Bronkovesikular (+) di
scapulae, Trakeal (+) di vertebrae cervicalis I-VII, suara
tambahan: wheezing (-/-), ronkhi basah kasar (-/-), ronkhi
basah halus (-/-), krepitasi (-/-)
15. Abdomen
• Inspeksi : Dinding perut sejajar dinding thorak, simetris,
ascites (-), venektasi (-), sikatrik (-), striae (-), caput
Auskultasi
medusae (-), ikterik (-)
• : Bising usus (+) 10x / menit, bruit hepar (-), bising
epigastrium (-)
• Perkusi :
- Timpani (+), pekak alih (-), undulasi (-), nyeri ketok (-)
- Pekak pada bawah procesus xiphoideus sepanjang 5 cm ,
Pekak pada BACD sepanjang 8 cm
- Timpani pada SIC VI linea aksilaris anterior kiri ,
Splenomegali (-)
- Liver span : Jarak antara batas atas dan batas bawah hepar
sepanjang 8 cm
- Distended (-), nyeri tekan (-), defans muskuler (-), massa (-)
- Shifting dullness : Tidak ada perubahan suara dari timpani
ke redup
- Undulasi : tidak merasakan getaran pada dinding perut
kontralateral
- Hepar : Tepi hati lancip, permukaan tidak berbenjol,
konsistensi kenyal , nyeri tekan (-)
- Murphy sign : negatif
- Schuffner : pembesaran lien tidak teraba (Grade 0)
- Mc burney sign: Nyeri tekan pada titik mcburney (-)
- Bimanual palpasi : Ginjal tak teraba (-/-)
- Nyeri ketok costovertebrae angle (-/-)
16. Ekstremitas
Superior Ka/Ki : Oedem (-/-), sianosis (-/-), pucat (-/-), akral dingin (-/
-), ikterik (-/-), luka (-/-), kuku pucat (-/-), spoon nail
(-/-), clubing finger (-/-), nyeri tekan dan nyeri gerak
(-/-), deformitas (-/-), arteri radialis (+/+)
Inferior Ka/Ki : Pitting oedem (+/+), sianosis (-/-), pucat (-/-), ikterik
(-/-), luka (-/-), kuku pucat (-/-), spoon nail (-/-), clubing
finger(-/-), nyeri tekan dan nyeri gerak (-/-), deformitas
(-/-), akral dingin (-/-), arteri dorsalis pedis (+/+)
RESUME
1. Keluhan utama
keluhan lemas sejak 2 minggu SMRS
2. Anamnesis
• Pasien datang ke IGD RSDM dengan keluhan lemas sejak 2 minggu
SMRS.
• Lemas dirasakan terus menerus, tidak membaik dengan istirahat dan
pemberian makan. Lemas disertai dengan pandangan berkunang-
kunang tidak disertai kelemahan anggota gerak salah satu sisi.
• Pasien sempat cek ke laboratorium distrik dan didapatkan hasil Hb
yang rendah.
• Pasien juga mengeluhkan adanya benjolan didaerah leher sejak 2 bulan
SMRS.
• Pasien merasakan benjolan semakin membesar, pasien menyangkal
adanya nyeri walaupun benjolan ditekan.
• Sesak saat beraktifitas disangkal. Pasien lebih suka berada
dilingkungan bersuhu dingin. Pasien juga mengeluhkan sering
mengalami perasaan gugup terutama ditempat umum. Nafsu makan
pasien menurun dan pasien mengalami penurunan berat badan.
• Tidak ada anggota keluarga atau penduduk sekitar yang mengeluhkan
benjolan pada leher.
• Pasien makan teratur 3 kali sehari, namun jarang makan daging.
Daging dimakan 1x setiap 2 minggu. Sisa dietnya terdiri atas tempe,
tahu, kol, kacang-kacangan dan sayuran lain. Pasien jarang
menggunakan garam beryodium setiap harinya.
• Pasien menderita hipertensi sejak 12 tahun yang lalu. Pasien tidak
rutin berobat. Baru minum obat sejak 1 tahun yang lalu dengan 2 obat
captopril dan ARB.
• Pasien mengeluhkan bengkak pada kaki sejak 1 bulan yang lalu.
Bengkak dirasakan terus menerus, memberat terutama ketika pasien
minum banyak. Pasien tidur dengan 1 bantal dipunggung, terbangun
pada malam hari disangkal.
• BAK pasien tidak ada keluhan. BAK 3-4 kali dalam sehari sebanyak ±
50-100 cc, warna kuning jernih, nyeri saat BAK disangkal. BAK
berdarah, dan BAK berpasir disangkal.
• BAB pasien 1x sehari, konsistensi lunak. BAB darah dan lendir
disangkal. Pasien menyangkal memiliki riwayat sakit kencing manis,
sakit liver, dan sakit jantung.
3. Pemeriksaan fisik:
Keadaan umum tampak sakit ringan, compos mentis, GCS E4V5M6,
kesan gizi normal. Tekanan darah 170/120 mmHg, nadi 82kali/menit,
0
frekuensi nafas 18 kali/menit, suhu 36,5 C.
Mata : konjungtiva anemis (+/+)
Kelenjar Tiroid : massa 8x8x5 mobile, tidak nyeri tekan,
konsistensi kenyal, mengikuti gerakan menelan, batas tegas,
nodul(-).
Jantung : apex jantung melebar caudolateral
Ekstremitas Inferior : Pitting oedem (+/+)
4. Pemeriksaan tambahan:
• Laboratorium darah: Hemoglobin 7.1 g/dl, Leukosit 22%, Eritrosit
2.49 juta/ul, Natrium 135 mmol/L, Kalium 5.9 mmol/L, Kalsium
Ion 1.06 mmol/L
• Rontgen thorax : Aortosklerosis, cardiomegaly
Pemeriksaan Penunjang:
Hemoglobin 7.1 g/dl
USG Ginjal:
gambaran penyakit ginjal
kronis (CKD 5).
Foto Thorax : Cardiomegali
2. StrumaDifusa Anamnesis : • TRAb • PTU dan Cek kadar TSH
dan FT4.
non-toksik • Benjolan didaerah leher • Anti TPO Propanolol
sejak 2 bulan SMRS. • USG Tiroid
• Pasien merasakan
benjolan semakin
membesar, pasien
menyangkal adanya
nyeri walaupun
benjolan ditekan.
• Sesak saat beraktifitas
disangkal, pasien
mengeluhkan jantung
berdebar dan lelah
sepanjang hari. Pasien
lebih suka berada
dilingkungan bersuhu
dingin. Pasien sering
mengalami keringat
berlebihan terutama
pada siang hari. Pasien
juga mengeluhkan
sering mengalami
perasaan gugup
terutama ditempat
umum. Nafsu makan
pasien menurun dan
pasien mengalami
penurunan berat badan.
(Index wayne : 14)
Pemeriksaan Fisik :
massa 8x8x5 mobile, tidak
nyeri tekan, konsistensi kenyal,
mengikuti gerakan menelan,
batas tegas, nodul(-).
Pemeriksaan Lab :
TSH : 2.7 mIU/L
FT4 : 1.2 mg/dL
3. Anemia Anamnesis: • Cek lab • Bedrest total • KUVS
normokromik • Pasien datang ke IGD darah • O2 3 lpm nk(DLP)
normositik RSDM dengan keluhan • Diet nasi 1500
lemas sejak 2 minggu kkal
SMRS.Lemas dirasakan • Infus NaCl 0,9%
terus menerus, tidak 16 tpm
membaik dengan • Transfusi PRC sd
istirahat dan pemberian Hb 8 g/dl
makan. Lemas disertai • Eritropoietin sd
dengan pandangan Hb 10 g/dl
berkunang-kunang tidak
disertai kelemahan
anggota gerak salah satu
sisi.
• Pasien sempat cek ke
laboratorium distrik dan
didapatkan hasil Hb
yang rendah.
Pemeriksaan Fisik:
Conjunctiva anemis : (+/+)
Pemeriksaan Penunjang:
Hemoglobin 7.1 g/dl Kadar
MCHC : 31,8