Anda di halaman 1dari 25

Presentasi Kasus Kecil

LAKI-LAKI 42 TAHUN DENGAN DIARE KRONIK EC IBD DD


IBS, AKI DD ACUTE ON CKD, PENINGKATAN SERUM
TRANSAMINASE EC NONVIRAL DD VIRAL, ANEMIA
HIPOKROMIK MIKROSITIK EC PGK DD DEFISIENSI ZAT
BESI, HIPOALBUMIN BERAT, HIPOKALEMIA SEDANG,
HIPONATREMIA HIPOOSMOLAR BERAT, HIPERKALSEMI
BERAT.

Oleh:
Fabianus Anugrah P. G991903015
Benedictus Aldo N.P. G991905015
Bunga Fatimah G991905016

Residen Pembimbing

dr. Kholis dr. Nurhasan Agung Prabowo, SpPD, MKes,

KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU PENYAKIT DALAM


FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR MOEWARDI
SURAKARTA
2020
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kasus Kecil Ilmu Penyakit Dalam dengan judul:

LAKI-LAKI 42 TAHUN DENGAN DIARE KRONIK EC IBD DD


IBS, AKI DD ACUTE ON CKD, PENINGKATAN SERUM
TRANSAMINASE EC NONVIRAL DD VIRAL, ANEMIA
HIPOKROMIK MIKROSITIK EC PGK DD DEFISIENSI ZAT
BESI, HIPOALBUMIN BERAT, HIPOKALEMIA SEDANG,
HIPONATREMIA HIPOOSMOLAR BERAT, HIPERKALSEMI
BERAT.

Oleh:
Fabianus Anugrah P. G991903015
Benedictus Aldo N.P. G991905015
Bunga Fatimah G991905016

Telah disetujui untuk dipresentasikan pada tanggal:

dr. Nurhasan Agung Prabowo, SpPD, MKes, FINASIM


BAB I
STATUS PASIEN

I. ANAMNESIS
A. Identitas penderita
Nama : Tn. Sunarso
Umur : 42 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat :Dusun Sidorejo RT 3 RW 1, Jumantoro, Jumapolo,
Karanganyar
No RM : 01452XXX
Suku : Jawa
Pekerjaan : Pekerja Bangunan
Status : Menikah
Tanggal Masuk : 10 Februari 2020
TanggalPeriksa : 11 Februari 2020
B. Data dasar
Anamnesis dilakukan saat hari ke satu perawatan di Bangsal
Penyakit Dalam Flamboyan 8 Bed 11A RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Keluhan utama:
Diare Sudah 1 Bulan 14 hari Memberat 5 hari SMRS.

Riwayat penyakit sekarang :


Pasien datang ke IGD RSDM dengan keluhan Diare sudah 1 bulan
2 minggu SMRS. Diare dirasakan terus menerus, tidak membaik dengan
istirahat, pemberian, ataupun pengobatan sebelumnya. Pasien
mengeluhkan pertama kali Diare saat 30 Desember 2019, tidak ada
kejadian yang memicu terjadinya diare seperti keracunan makanan (-).
Frekuensi diare selama 1 hari 6 - 7x dengan konsistensi BAB yang cair
dan berwarna merah kehitaman. Diare disertai dengan badan terasa
lemas dan perut terasa seperti melilit. Pasien sebelumnya sudah keluar
masuk rumah sakit selama bulan Januari karena keluhan diare.

Pasien juga mengeluhkan rasa mengganjal di tenggorokan sehingga


menyebabkan nafsu makan menurun. Rasa mengganjal dirasakan
memberat 2 minggu SMRS. Pasien kesulitan untuk memakan penuh porsi
orang dewasa. Pasien hanya dapat menghabiskan 1/4 porsi orang dewasa.
Makanan lunak tidak mempengaruhi kesulitan makan.

Pasien juga mengeluhkan lemas dan nafas ngos-ngosan. Nafas


ngos-ngosan dirasakan setiap saat. Pasien kesulitan melakukan aktivitas
sehari-hari sendirian. Keluhan tidak berkurang meskipun beristirahat.
Perubahan posisi tidak mengurangi keluhan nafas ngos-ngosan. Keluhan
juga terkadang disertai dengan nyeri dada. Pasien terkadang sulit untuk
tidur dikarena keluhan nyeri dada.

Pasien mengeluhkan penurunan berat badan dari 60kg menjadi


50kg dalam waktu 1 bulan 2 minggu. Pasien juga mengeluhkan kedua
tungkai nya membesar. Pasien tidak mengeluhkan adanya sariawan pada
mulut, tidak mengeluhkan ada rasa nyeri pada sekitar anus. Pasien tidak
mengeluhkan demam saat ini.

Riwayat penyakit dahulu :


Riwayat keluhan serupa : disangkal
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat DM : disangkal
Riwayat sakit jantung : disangkal
Riwayat alergi obat dan makanan : (+) Paracetamol
Riwayat operasi : disangkal
Riwayat Jatuh : (+) 20 Desember 2020

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat Hipertensi : disangkal
Riwayat DM : disangkal
Riwayat Sakit Jantung : disangkal
Riwayat Alergi : disangkal

Riwayat sosial ekonomi:


Pasien merupakan seorang pekerja bangunan. Pasien tinggal
bersama suami dan ketiga anaknya. Pengobatan pasien menggunakan
BPJS. Pasien mengaku tinggal di perkotaan Pati.

Riwayat merokok :Disangkal


Riwayat konsumsi alkohol : Disangkal
Riwayat olahraga : Jarang
Riwayat konsumsi minuman berenergi/jamu : Disangkal

Riwayat gizi
Sebelum sakit pasien makan 3 kali sehari. Nafsu makan
menurun sejak dirasakan keluhan karena dirasakan mual, namun porsi
makan normal. BB pasien turun 10 kg semenjak sakit.

II. PEMERIKSAAN FISIK


Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 11 Februari 2020 dengan hasil sebagai
berikut:
1. Keadaan umum : Sakit sedang
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tanda vital
• Tensi : 100/80 mmHg
• Nadi : 82 kali /menit, irama reguler, isi nadi
cukup, kelenturan dinding arteri elastis,
nadi kanan dan kiri sama, frekuensi nadi
dan jantung sama
• Frekuensi nafas : 18 kali /menit, reguler
0
• Suhu : 36,5 C per aksilar
• VAS : 2 pada regio hipogastrica sinistra
4. Status gizi
• Berat badan : 49 kg
• Tinggi badan : 155 cm
• IMT : 20,39 (Normoweight)
5. Kulit : Warnakuninglangsat,turgormenurun(-),
hiperpigmentasi (-), petechie (-), ikterik (-), ekimosis (-),
rambut tidak mudah dicabut.
6. Kepala : Bentuk mesocephal, luka (-), atrofi M. Temporalis(-)
7. Mata :Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), perdarahan
subkonjugtiva (-/-), pupil isokor dengan diameter (3 mm/3
mm), reflek cahaya (+/+), edema palpebra (-/-),
strabismus (-/-)
8. Telinga : Sekret (-), darah (-), nyeri tekan mastoid (-), nyeri tekan
tragus (-)
9. Hidung : Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-)
10. Mulut : Mukosa basah, sianosis (-), papil lidah atrofi (-), gusi
berdarah (-), stomatitis (-)
11. Leher : JVP R+3 cm H20, trakea ditengah, simetris, pembesaran
kelenjar getah bening leher (-)
• Inspeksi: Terlihat pembesaran kelenjar tiroid pada pasien
• Palpasi: massa 8x8x5 mobile; tidak nyeri tekan; konsistensi kenyal;
mengikuti gerakan menelan; batas tegas; nodul(-)
• Auskultasi : Bruit (-)
12. Thorax : Bentuk normochest, simetris, pengembangan dada kanan
= kiri, retraksi intercostal (-), sela iga melebar(-),
pembesaran kelenjar getah bening axilla (-/-)
13. Pemeriksaan Jantung
• Inspeksi : Ictus kordis tampak
• Palpasi : Ictus kordis kuat angkat, teraba di SIC V1 cm ke
medial linea mid clavicularis sinistra, diamteter <
2,5 cm, amplitude iktus normal,durasi 2/3 durasi
systole , thrill (-), heaving (-), lifting (-), tapping (-)
• Perkusi :

- Kiri bawah: SIC VI 1 cm di lateral dari Linea Mid


Clavicularis Sinistra
- Pinggang jantung: SIC III Linea Para Sternalis Sinistra
- Kanan bawah: SIC IV Linea Para Sternalis Dextra
Kesan: batas jantung melebar
• Auskultasi :
- SIC 2 linea parasternalis dekstra : BJ II lebih keras dari BJ I
, intensitas normal, reguler, bising (-), gallop (-).
- SIC 2 linea parasternalis sinistra: BJ II lebih keras dari BJ
I , intensitas normal, reguler, bising (-), gallop (-).
- SIC 4-5 linea parasternalis sinistra : BJ I lebih keras dari BJ
II , intensitas normal, reguler, bising (-), gallop (-).
- SIC 4-5 linea midclavicularis sinistra : BJ I lebih keras dari
BJ II , intensitas normal, reguler, bising (-), gallop (-).

14. Pemeriksaan Pulmo


a.Depan
• Inspeksi
- Statis : Normochest, simetris kanan dan kiri,
sela iga tidak melebar, iga tidak
mendatar
- Dinamis : Pengembangan dada simetris
kanan=kiri, sela iga tidak melebar,
retraksi intercostal (-)
• Palpasi
- Statis : Simetris kanan dan kiri, emfisema

subkuitis (-), benjolan (-), nyeri tekan (-


)
- Dinamis : Pergerakan kanan=kiri, fremitus raba

kanan=kiri
• Perkusi
- Kanan : Sonor, pekak pada batas absolut paru
hepar pada SIC VI linea midclavicularis
dekstra
- Kiri : Sonor, timpani sesuai batas paru
lambung pada SIC VII linea aksilaris
anterior sinistra
• Auskultasi
Suara dasar vesikuler (N/N) di kedua
lapang paru, suara bronkial (+) di atas
manubrium, Bronkovesikular (+) SIC II
dan III, Trakeal (+) di atas trakhea dan
leher, suara tambahan: wheezing (-/-),
ronkhi basah kasar (-/-) ronkhi basah
halus (-/-), krepitasi (-/-)
b. Belakang
• Inspeksi
- Statis : Normochest, simetris, sela iga tidak melebar,
Benjolan (-), tidak ada kelainan bentuk tulang
belakang
- Dinamis : Pengembangandada simetris kanan=kiri,
sela iga tidak melebar, retraksi
intercostal (-)

• Palpasi
- Statis : Simetris kanan dan kiri, emfisema subkuitis (-),
benjolan (-), nyeri tekan (-)
- Dinamis : Pergerakan kanan=kiri, fremitus raba kanan=kiri
• Perkusi
- Kanan : Sonor
- Kiri : Sonor
-Peranjakan diafragma 5 cm
• Auskultasi
: Suara dasar vesikuler (N/N) di lapang paru , Suara
bronkial (+) di inter scapular , Bronkovesikular (+) di
scapulae, Trakeal (+) di vertebrae cervicalis I-VII, suara
tambahan: wheezing (-/-), ronkhi basah kasar (-/-), ronkhi
basah halus (-/-), krepitasi (-/-)
15. Abdomen
• Inspeksi : Dinding perut sejajar dinding thorak, simetris,
ascites (-), venektasi (-), sikatrik (-), striae (-), caput
Auskultasi
medusae (-), ikterik (-)
• : Bising usus (+) 10x / menit, bruit hepar (-), bising
epigastrium (-)
• Perkusi :
- Timpani (+), pekak alih (-), undulasi (-), nyeri ketok (-)
- Pekak pada bawah procesus xiphoideus sepanjang 5 cm ,
Pekak pada BACD sepanjang 8 cm
- Timpani pada SIC VI linea aksilaris anterior kiri ,
Splenomegali (-)
- Liver span : Jarak antara batas atas dan batas bawah hepar
sepanjang 8 cm

- Distended (-), nyeri tekan (-), defans muskuler (-), massa (-)
- Shifting dullness : Tidak ada perubahan suara dari timpani
ke redup
- Undulasi : tidak merasakan getaran pada dinding perut
kontralateral
- Hepar : Tepi hati lancip, permukaan tidak berbenjol,
konsistensi kenyal , nyeri tekan (-)
- Murphy sign : negatif
- Schuffner : pembesaran lien tidak teraba (Grade 0)
- Mc burney sign: Nyeri tekan pada titik mcburney (-)
- Bimanual palpasi : Ginjal tak teraba (-/-)
- Nyeri ketok costovertebrae angle (-/-)

16. Ekstremitas
Superior Ka/Ki : Oedem (-/-), sianosis (-/-), pucat (-/-), akral dingin (-/
-), ikterik (-/-), luka (-/-), kuku pucat (-/-), spoon nail
(-/-), clubing finger (-/-), nyeri tekan dan nyeri gerak
(-/-), deformitas (-/-), arteri radialis (+/+)
Inferior Ka/Ki : Pitting oedem (+/+), sianosis (-/-), pucat (-/-), ikterik
(-/-), luka (-/-), kuku pucat (-/-), spoon nail (-/-), clubing
finger(-/-), nyeri tekan dan nyeri gerak (-/-), deformitas
(-/-), akral dingin (-/-), arteri dorsalis pedis (+/+)

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


A. Pemeriksaan darah
Pemeriksaan laboratorium darah dilakukan pada 11 Maret 2019 di
RSUD Moewardi Surakarta.

Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan


Hemoglobin 7.1 g/dL 13.5 - 17.5
Hematokrit 22 % 33–45
Leukosit 5.5 ribu/µl 4.5 – 11.0
Trombosit 135 ribu/µl 150 – 450
Eritrosit 2.49 juta/µl 4.50 – 5.90
MCV 89.7 /mu 80-96
MCH 28.5 Pg 28-33
MCHC 31.8 g/dl 33-36
RDW 12.0 % 11.6-14.6
MPV 8.8 Cl 7.2-11.1
PDW 17 % 25-65
Eosinofil 4.0 % 0-4
Basofil 0.3 % 0-2
Neutrofil 69.6 % 55-80
Limfosit 21.6 % 22-44
Monosit 4.5 % 0-7
Golongan Darah B
Glukosa Darah 83 mg/dl 60-140
Sewaktu
SGOT 21 u/l <31
SGPT 23 u/l <34
Creatinine 9.7 mg/dl 0.6-1.1
Ureum 163 mg/dl <50
Natrium Darah 135 mmol/L 136-145
Kalium Darah 5.9 mmol/L 3.3-5.1
Calsium Ion 1.06 mmol/L 1.17-1.29
B. Pemeriksaan Urin (11/3/19)

Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan


Makroskopis
Warna Yellow
Kejernihan Cloudy
Kimia Urin
Berat Jenis 1.01 1.015-1.025
pH 6 4.5-8.0
Leukosit Negatif /ul Negatif
Nitrit Negatif mg/dl Negatif
Protein Positif 3 mg/dl Negatif
Glukosa Normal mg/dl Normal
Keton Negatif mg/dl Negatif
Uribilinogen Normal mg/dl Normal
Bilirubin Negatif mg/dl Negatif
Eritrosit Positif 2 mg/dl Negatif
Mikroskopis
Eritrosit 50.2 /ul 0-8.7
Leukosit 5.4 /LPB 0-12
Epitel
Epitel Squamous /LPB Negatif
Epitel Transisional /LPB Negatif
Epitel Bulat /LPB Negatif
Silinder
Hyaline 0 /LPK 0-3
Granulated 0-2 /LPK Negatif
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan Metode

Leukosit - /LPK Negatif Mikroskopik


Kristal 0.0 /uL 0.0 – 0.0 Flowcytometry
Yeast Like Cell 0.0 /uL 0.0 – 0.0 Flowcytometry
Small Round Cell 7.1 /uL 0.0 – 0.0 Flowcytometry
Mukus 0.0 /uL 0.0 – 0.0 Flowcytometry
Sperma 0.0 /uL 0.0 – 0.0 Flowcytometry
Konduktivitas 11.8 mS/cm 3.0-32.0

Lain-lain Eritrosit 9-10/LPB. Leukosit 5-6/LPB. Bakteri (+)

Kesimpulan : Hematuria, Proteinuria, Bakteriuria, Silinderuria

C. Pemeriksaan TSH, dan FT4

Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan


TSH 2.7 mIU/L 0.4-5
FT4 1.2 mg/dL 0.7-1.9

D. Pemeriksaan USG Ginjal (11/03/2019)


Ginjal Kanan :
Ukuran 5,67 cm x 3,38 cm (mengecil)
Tepi Ireguler
Parenchym : Echodensitas meningkat
Atas korteks-medula : Kabur
Sinus : Pelviokalises tidak melebar
Lain-lain : Tidak tampak batu dan tidak tampak kista
Ginjal Kiri :
Ukuran 5,31cm x 3,54 cm
Tepi Ireguler
Parenchym : Echodensitas meningkat
Atas korteks-medula : Kabur
Sinus : Pelviokalises tidak melebar
Lain-lain : Tidak tampak batu dan tidak tampak kista

Vesika Urinaria : tidak didapatkan penebalan dinding VU Sonografi


Kesimpulan menyokong gambaran penyakit ginjal kronis (CKD
5).
E. RADIOLOGI

Cor : Ukuran dan bentuk membesar dengan CTR 57%


Tampak apex jantung grounded
Tampak kalsifikasi pada arcus aorta
Pulmo : Tak tampak infiltrate di kedua lapang paru, corakan
bronchovaskular normal
Sinus costophrenicus kanan kiri tajam
Hemidiaphragma kanan kiri normal
Trakhea di tengah
Sistema tulang baik
Kesimpulan: cardiomegal dengan konfigurasi HHD
Aortosklerosis
Pulmo tak tampak kelainan
E. Index Wayne
Symptoms score : 9
Kesimpulan : Eutiroid/ Non-toxic

RESUME

1. Keluhan utama
keluhan lemas sejak 2 minggu SMRS
2. Anamnesis
• Pasien datang ke IGD RSDM dengan keluhan lemas sejak 2 minggu
SMRS.
• Lemas dirasakan terus menerus, tidak membaik dengan istirahat dan
pemberian makan. Lemas disertai dengan pandangan berkunang-
kunang tidak disertai kelemahan anggota gerak salah satu sisi.
• Pasien sempat cek ke laboratorium distrik dan didapatkan hasil Hb
yang rendah.
• Pasien juga mengeluhkan adanya benjolan didaerah leher sejak 2 bulan
SMRS.
• Pasien merasakan benjolan semakin membesar, pasien menyangkal
adanya nyeri walaupun benjolan ditekan.
• Sesak saat beraktifitas disangkal. Pasien lebih suka berada
dilingkungan bersuhu dingin. Pasien juga mengeluhkan sering
mengalami perasaan gugup terutama ditempat umum. Nafsu makan
pasien menurun dan pasien mengalami penurunan berat badan.
• Tidak ada anggota keluarga atau penduduk sekitar yang mengeluhkan
benjolan pada leher.
• Pasien makan teratur 3 kali sehari, namun jarang makan daging.
Daging dimakan 1x setiap 2 minggu. Sisa dietnya terdiri atas tempe,
tahu, kol, kacang-kacangan dan sayuran lain. Pasien jarang
menggunakan garam beryodium setiap harinya.
• Pasien menderita hipertensi sejak 12 tahun yang lalu. Pasien tidak
rutin berobat. Baru minum obat sejak 1 tahun yang lalu dengan 2 obat
captopril dan ARB.
• Pasien mengeluhkan bengkak pada kaki sejak 1 bulan yang lalu.
Bengkak dirasakan terus menerus, memberat terutama ketika pasien
minum banyak. Pasien tidur dengan 1 bantal dipunggung, terbangun
pada malam hari disangkal.
• BAK pasien tidak ada keluhan. BAK 3-4 kali dalam sehari sebanyak ±
50-100 cc, warna kuning jernih, nyeri saat BAK disangkal. BAK
berdarah, dan BAK berpasir disangkal.
• BAB pasien 1x sehari, konsistensi lunak. BAB darah dan lendir
disangkal. Pasien menyangkal memiliki riwayat sakit kencing manis,
sakit liver, dan sakit jantung.
3. Pemeriksaan fisik:
Keadaan umum tampak sakit ringan, compos mentis, GCS E4V5M6,
kesan gizi normal. Tekanan darah 170/120 mmHg, nadi 82kali/menit,
0
frekuensi nafas 18 kali/menit, suhu 36,5 C.
Mata : konjungtiva anemis (+/+)
Kelenjar Tiroid : massa 8x8x5 mobile, tidak nyeri tekan,
konsistensi kenyal, mengikuti gerakan menelan, batas tegas,
nodul(-).
Jantung : apex jantung melebar caudolateral
Ekstremitas Inferior : Pitting oedem (+/+)

4. Pemeriksaan tambahan:
• Laboratorium darah: Hemoglobin 7.1 g/dl, Leukosit 22%, Eritrosit
2.49 juta/ul, Natrium 135 mmol/L, Kalium 5.9 mmol/L, Kalsium
Ion 1.06 mmol/L
• Rontgen thorax : Aortosklerosis, cardiomegaly

II. DIAGNOSIS ATAU PROBLEM


1. CKD stage V
2. Struma difusa non-toksik
3. Anemia normokromik normositik e.c. PGK
4. Hiperkalemia sedang
5. Hipokalsemia ringan
RENCANA AWAL

No Diagnosis Pengkajian Rencana Awal Rencana Terapi Rencana Rencana


diagnosis Edukasi Monitoring

1. CKD Stage 5 e.c. Anamnesis: • Bedrest total Penjelasan • BC/2 jam


PGK • Pasien datang dengan • Diet ginjal 1700 kepada pasien • Urine output
keluhan lemas seluruh kkal mengenai • KUVS
tubuh, sejak 2 minggu kondisi,
SMRS. prosedur
• Pasien menderita diagnosis dan
hipertensi sejak 12 tahun tatalaksana
yang lalu. Pasien tidak beserta
rutin berobat. Baru minum komplikasi yang
obat sejak 1 tahun yang dapat terjadi.
lalu dengan 2 obat
captopril dan ARB.
• Pasien mengeluhkan
bengkak pada kaki sejak 1
bulan yang lalu. Bengkak
dirasakan terus menerus,
memberat terutama ketika
pasien minum banyak.
Pemeriksaan Fisik:
Tekanan darah : 170/120
mmHg
Mata : konjungtiva anemis
(+/+)
Ekstremitas Inferior : Oedem
pitting (+/+)

Pemeriksaan Penunjang:
Hemoglobin 7.1 g/dl
USG Ginjal:
gambaran penyakit ginjal
kronis (CKD 5).
Foto Thorax : Cardiomegali
2. StrumaDifusa Anamnesis : • TRAb • PTU dan Cek kadar TSH
dan FT4.
non-toksik • Benjolan didaerah leher • Anti TPO Propanolol
sejak 2 bulan SMRS. • USG Tiroid
• Pasien merasakan
benjolan semakin
membesar, pasien
menyangkal adanya
nyeri walaupun
benjolan ditekan.
• Sesak saat beraktifitas
disangkal, pasien
mengeluhkan jantung
berdebar dan lelah
sepanjang hari. Pasien
lebih suka berada
dilingkungan bersuhu
dingin. Pasien sering
mengalami keringat
berlebihan terutama
pada siang hari. Pasien
juga mengeluhkan
sering mengalami
perasaan gugup
terutama ditempat
umum. Nafsu makan
pasien menurun dan
pasien mengalami
penurunan berat badan.
(Index wayne : 14)
Pemeriksaan Fisik :
massa 8x8x5 mobile, tidak
nyeri tekan, konsistensi kenyal,
mengikuti gerakan menelan,
batas tegas, nodul(-).
Pemeriksaan Lab :
TSH : 2.7 mIU/L
FT4 : 1.2 mg/dL
3. Anemia Anamnesis: • Cek lab • Bedrest total • KUVS
normokromik • Pasien datang ke IGD darah • O2 3 lpm nk(DLP)
normositik RSDM dengan keluhan • Diet nasi 1500
lemas sejak 2 minggu kkal
SMRS.Lemas dirasakan • Infus NaCl 0,9%
terus menerus, tidak 16 tpm
membaik dengan • Transfusi PRC sd
istirahat dan pemberian Hb 8 g/dl
makan. Lemas disertai • Eritropoietin sd
dengan pandangan Hb 10 g/dl
berkunang-kunang tidak
disertai kelemahan
anggota gerak salah satu
sisi.
• Pasien sempat cek ke
laboratorium distrik dan
didapatkan hasil Hb
yang rendah.
Pemeriksaan Fisik:
Conjunctiva anemis : (+/+)
Pemeriksaan Penunjang:
Hemoglobin 7.1 g/dl Kadar
MCHC : 31,8

4. Hiperkalemia Anamnesis: - • Cek • Diet rendah Cek Elektrolit


sedang Pemeriksaan Fisik: - Elektrolit kalium
Pemeriksaan Penunjang:
Kadar ion kalium 5.09
5. Hipokalsemia Anamnesis: - • Cek • CaCO3 500 mg Cek Elektrolit
ringan Pemeriksaan Fisik: - Elektrolit
Pemeriksaan Penunjang:
Kadar ion Kalsium : 1.06

Anda mungkin juga menyukai