Anda di halaman 1dari 7

makalah pengendalian kualitas

08.14 No comments

BAB I
PENDAHLULUAN
1. Latar Belakang

Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi membawa dampak terhadap tatanan kehidupan dunia.
Perubahan yang tepat dan mendasar terjadidalam kehidupan di segala bidang yang menuntut kebebasan
interaksi antarkehidupan yang ada di dunia tanpa mengenal batas negara termasuk juga dalamkegiatan
perdagangan dan bisnis. Salah satu konsekuensi logis dari perubahandunia kearah globalisasi adalah adanya
pergeseran cara pandang dalampelaksanaan perdagangan internasional yang mengarah kepada
perdaganganglobal. Hal ini mengakibatkan munculnya pasar bebas dunia yang pada gilirannyaakan
mengakibatkan meningkatnya persaingan di pasar internasional dankaitannya dalam dunia bisnis maka masalah
yang dihadapi perusahaan adalahsemakin ketatnya persaingan, oleh karena itu perusahaan harus dapat
menjalankanstrategi bisnisnya yang tepat agar mampu bertahan dalam menghadapi persainganyang terjadi.
Setiap usaha dalam persaingan tinggi selalu berkompetisi dengan industriyang sejenis. Agar bisa memenangkan kompetisi, pelaku bisnis harus
memberikanperhatian penuh terhadap kualitas produk. Perhatian pada kualitas memberikandampak positif kepada bisnis melalui dua cara yaitu dampak
terhadap biaya -biayaproduksi dan dampak terhadap pendapatan (Gaspersz,2005: 3). Dampak terhadap biaya produksi terjadi melalui proses pembuatan
produk yang memiliki derajatkonformasi yang tinggi terhadap standar-standar sehingga bebas dari tingkatkerusakan yang mungkin. Dampak terhadap
peningkatan pendapatan terjadimelalui peningkatan penjualan atas produk yang berkualitas yang berharga tinggi.
Salah satu tujuan perusahaan adalah meningkatkan laba terutama darikegiatan operasinya. Oleh karena itu, manajer perusahaan dalam mengambilkeputusan-
keputusannya ditujukan untuk meningkatkan laba. Strategi bisnis untuk meningkatkan keunggulan bersaing dapat dilakukan melalui usaha
peningkatankualitas.
Perusahaan yang menjadikan kualitas sebagai alat strategi akanmempunyai keunggulan bersaing terhadap kompetitornya dalam menguasai pasarkarena tidak
semua perusahaan mampu mencapai superioritas kualitas. Dalam halini perusahaan dituntut untuk menghasilkan produk dengan kualitas tinggi, hargarendah
dan pengiriman tepat waktu.
Proses produksi yang memperhatikan kualitas akan menghasilkan produk yang bebas dari kerusakan. Hal ini dapat menghindarkan adanya pemborosan
daninefisensi sehingga biaya produksi per unit dapat ditekan dan harga produk dapatmenjadi lebih kompetitif.
six Sigma merupakan cara pendekatan kualitas terhadap Total Quality Management (TQM). TQM
menjadi perhatian di Amerika Serikat tahun 80-andan ini merupakan suatu respons terhadap superioritas
kualitas dari pabrikan Jepang dalam bidang automotif dan penyejuk ruangan. Banyak studi pada bidang
penyejuk ruangan mengemukakan bahwa kerusakan(defect)pada perusahaanAmerika Serikat lebih banyak
dari perusahaan Jepang. Untuk membantu perusahaan supaya mampu memperbaiki program peningkatan
kualitas, makadidirikan Malcolm Balridge National Quality Award dalam tahun 1987.
Menurut Prawirosentono ( 2002: 2) Tiga alasan memproduksi produk berkualitas prima adalah sebagai berikut:
1.Konsumen yang membeli produk berdasarkan mutu, umumnya mempunyailoyalitas produk yang besar
dibanding dengan konsumen yang membeliberdasarkan orientasi harga.
2.Bersifat kontradiktif dengan cara pikir bisnis tradisional ternyata bahwamemproduksi barang bermutu tidak
secara otomatis lebih mahal denganmemproduksi produk bermutu rendah.
3.Menjual barang tidak bermutu, kemungkinan akan banyak menerima keluhandan pengembalian barang dari
konsumen.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengendalian Kualitas
Kegiatan pengendalian dilaksanakan dengan cara memonitorkeluaran (output), membandingkan dengan standart
standart,menafsirkan perbedaan perbedaan dan mengambil tindakan untuk menyesuaikan kembali proses proses itu sehingga
sama / sesuaidengan standar (Buffa 1999 : 109). Pengendalian merupakan kegiatanyang dilakukan untuk menjamin agar
kegiatan produksi dan operasiyang dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan danapabila terjadi penyimpangan
tersebut dapat dikoreksi sehingga apayang diharapkan tercapai.
Dewasa ini semakin disadari akan pentingnya kualitas yangbaik untuk menjaga keseimbangan
kegiatan produksi dan pemasaransuatu produk. Hal ini timbul dari sikap konsumen yang
menginginkanbarang dengan kualitas yang terjamin dan semakin ketatnyapersaingan antara
perusahaan yang sejenis. Oleh karena itu pihak perusahaan perlu mengambil kebijaksanaan
untuk menjaga kualitasproduknya agar diterima konsumen dan dapat bersaing dengan
produk sejenis dari perusahaan lain serta dalam rangka menunjang program jangka panjang
perusahaan yaitu mempertahankan pasar yang telahada atau menambah pasar perusahaan. Adapun hal tersebut dapatdilakukan
melalui pengendalian kualitas.

Beberapa pengertian kualitas antara lain:


1. Kualitas merupakan suatu kondisi yang berhubungan denganproduk dan jasa manusia, proses dan lingkungan yang
memenuhiatau melebihi harapan (Tjiptono, 2001 :4)
2. Kualitas merupakan totalitas bentuk dan karakteristik barang / jasayang menunjukkan kemampuannya untuk memutuskan
kebutuhankebutuhan yang tampak jelas maupun yang tersembunyi (Render,2001:92)
3. Kualitas merupakan jumlah dari atribut atau sifat-sifat sebagaimanadideskripsikan didalam produk produk yang
bersangkutan(Ahyari,1990 : 238).

Jadi dapat disimpulkan kualitas adalah totalitas bentuk,karakteristik dan atribut sebagaimana dideskripsikan di dalam
produk (barang /jasa), proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihiharapan / kebutuhan konsumen.
Pengendalian kualitas merupakan alat bagi manajemen untuk memperbaiki kualitas produk bila diperlukan,
mempertahankankualitas produk yang sudah tinggi dan mengurangi jumlah produk yang rusak.

Ada beberapa pengertian pengendalian kualitas :


1.Pengendalian kualitas adalah suatu aktifitas untuk menjaga danmengarahkan agar kualitas
produk perusahaan dapatdipertahankan sebagaimana telah direncanakan (Ahyari,1990 :239)
2.Pengendalian kualitas adalah merencanakan dan melaksanakancara yang paling ekonomis
untuk membuat sebuah barang yangakan bermanfaat dan memuaskan tuntutan konsumen
secaramaksimal (Assauri,1999 : 18)
3 .Pengendalian kualitas merupakan alat penting bagi manajemenuntuk memperbaiki kualitas
produk bila diperlukan,mempertahankan kualitas, yang sudah tinggi dan mengurangin jumlah
barang yangb rusak (Reksohadiprojo, 2000 :245).Jadi dapat disimpulkan pengendalian kualitas
adalah aktivitasuntuk menjaga, mengarahkan, mempertahankan dan memuaskantuntutan
konsumen secara maksimal.
2.2. Faktor-Faktor Mendasar Yang Mempengaruhi Kualitas:
Kualitas produk secara langsung dipengaruhi oleh 9 bidang dasar atau 9M.Pada masa
sekarang ini industri disetiap bidang bergantung pada sejumlahbesasr kondisi yang membebani
produksi melalui suatu cara yang tidak pernah dialami dalam periode sebelumnya.
(Feigenbaum,1992; 54-56)
1. Market (Pasar)
Jumlah produk baru dan baik yang ditawarkan di pasar terusbertumbuh pada laju yang
eksplosif. Konsumen diarahkan untuk mempercayai bahwa ada sebuah produk yang dapat
memenuhi hampirsetiap kebutuhan. Pada masa sekarang konsumen meminta danmemperoleh
produk yang lebih baik memenuhi ini. Pasar menjadi lebihbesar ruang lingkupnya dan secara
fungsional lebih terspesialisasi di dalambarang yang ditawarkan. Dengan bertambahnya
perusahaan, pasar menjadibersifat internasional dan mendunia.. Akhirnya bisnis harus lebih
fleksibeldan mampu berubah arah dengan cepat.

2. Money (Uang)
Meningkatnya persaingan dalam banyak bidang bersamaan denganfluktuasi ekonomi dunia
telah menurunkan batas (marjin) laba. Pada waktuyang bersamaan, kebutuhan akan otomasi
dan pemekanisan mendorongpengeluaran mendorong pengeluaran biaya yang besar untuk
proses danperlengkapan yang baru. Penambahan investasi pabrik, harus dibayarmelalui
naiknya produktivitas, menimbulkan kerugian yang besar dalammemproduksi disebabkan oleh
barang afrikan dan pengulangkerjaan yangsangat serius. Kenyataan ini memfokuskan perhatian
pada manajer padabidang biaya kualitas sebagai salah satu dari “titik lunak” tempat
biayaoperasi dan kerugian dapat diturunkan untuk memperbaiki laba.

3. Management (manajemen).
Tanggung jawab kualitas telah didistribusikan antara beberapakelompok khusus. Sekarang
bagian pemasaran melalui fungsi perencanaanproduknya, harus membuat persyaratan produk.
Bagian perancanganbertanggung jawab merancang produk yang akan memenuhi
persyaratanitu. Bagian produksi mengembangkan dan memperbaiki kembali prosesuntuk
memberikan kemampuan yang cukup dalam membuat produk sesuaidengan spesifikasi
rancangan. Bagian pengendalian kualitas merencanakanpengukuran kualitas pada seluruh
aliran proses yang menjamin bahwahasil akhir memenuhi persyaratan kualitas dan kualitas
pelayanan, setelahproduk sampai pada konsumen menjadi bagian yang penting dari
paketproduk total. Hal ini telah menambah beban manajemen puncak,khususnya bertambahnya
kesulitan dalam mengalokasikan tanggung jawabyang tepat untuk mengoreksi penyimpangan
dari standar kualitas.

4. Men(Manusia).
Pertumbuhan yang cepat dalam pengetahuan teknis dan penciptaanseluruh bidang baru
seperti elektronika computer menciptakan suatupermintaan yang besar akan pekerja dengan
pengetahuan khusus. Padawaktu yang sama situasi ini menciptakan permintaan akan ahli
teknik sistem yang akan mengajak semua bidang spesialisasi untuk bersamamerencanakan,
menciptakan dan mengoperasikan berbagai sistem yangakan menjamin suatu hasil yang
diinginkan.

5. Motivation (Motivasi).
Penelitian tentang motivasi manusia menunjukkan bahwa sebagaihadiah tambahan uang,
para pekerja masa kini memerlukan sesuatu yangmemperkuat rasa keberhasilan di dalam
pekerjaan mereka dan pengakuanbahwa mereka secara pribadi memerlukan sumbangan atas
tercapainyasumbangan atas tercapainya tujuan perusahaan. Hal ini membimbing kearah
kebutuhan yang tidak ada sebelumnya yaitu pendidikan kualitas dankomunikasi yang lebih
baik tentang kesadaran kualitas.

6. Material (bahan)
Disebabkan oleh biaya produksi dan persyaratan kualitas, para ahliteknik memilih bahan
dengan batasan yang lebih ketat dari padasebelumnya. Akibatnya spesifikasi bahan menjadi
lebih ketat dankeanekaragaman bahan menjadi lebih besar.

7. Machine and Mecanization(Mesin dan Mekanise)


Permintaan perusahaan untuk mencapai penurunan biaya danvolume produksi untuk
memuaskan pelanggan telah terdorong penggunaanperlengkapan pabrik yang menjadi lebih
rumit dan tergantung padakualitas bahan yang dimasukkan ke dalam mesin tersebut. Kualitas
yangbaik menjadi faktor yang kritis dalam memelihara waktu kerja mesin agarfasilitasnya
dapat digunakan sepenuhnya.

8.Modern Information Metode(Metode Informasi Modern)


Evolusi teknologi komputer membuka kemungkinan untuk mengumpulkan,
menyimpan, mengambil kembali, memanipulasi informasi pada skala yang tidak terbayangkan
sebelumnya. Teknologi informasiyang baru ini menyediakan cara untuk mengendalikan mesin
dan prosesselama proses produksi dan mengendalikan produk bahkan setelah produk sampai
ke konsumen. Metode pemprosesan data yang baru dan konstanmemberikan kemampuan untuk
memanajemeni informasi yangbermanfaat, akurat, tepat waktu dan bersifat ramalan mendasari
keputusanyang membimbing masa depan bisnis.

9.Mounting Product Requirement (Persyaratan Proses Produksi)


Kemajuan yang pesat dalam perancangan produk, memerlukanpengendalian yang lebih
ketat pada seluruh proses pembuatan produk.Meningkatnya persyaratan prestasi yang lebih
tinggi bagi produk menekankan pentingnya keamanan dan keterandalan produk.

2.3.Dimensi Kualitas
Ada 8 dimensi kualitas yang dikembangkan Garvin dan dapatdigunakan sebagai kerangka
perencanaan strategis dan analisis terutamauntuk produk manufaktur. Dimensi tersebut adalah:
(Tjiptono, 2001: 27)
1.Kinerja : karakteristik dari produk inti.
2.Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan: karakteristik sekunder ataupelengkap.
3.Kehandalan : kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagaldipakai.
4.Kesesuaian dengan spesifikasi: sejauhmana karakteristik desain danoperasi memenuhi
standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
5.Daya tahan: berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapatdigunakan.
6.Service Ability: meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan mudahdireparasi, penanganan
keluhan yang memuaskan
7.Estetika: daya tarik produk terhadap panca indra.
8.Kualitas yang dipersepsikan: citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan
terhadapnya.

2.4. Pendekatan Pengendalian Kualitas


Untuk melaksanakan pengendalian didalam suatu perusahaan makamanajemen
perusahaan perlu menerapkan melalui apa pengendalian kualitastersebut akan dilakukan. Hal
ini disebabkan oleh faktor yang menentukanatau berpengaruh terhadap baik dan tidaknya
kualitas produk perusahaanakan terdiri dari beberapa macam misal bahan bakunya, tenaga
kerja, mesindan peralatan produksi yang digunakan, dimana faktor tersebut akanmempunyai
pengaruh yang berbeda, baik dalam jenis pengaruh yangditimbulkan maupun besarnya
pengaruh yang ditimbulkan. Dengan demikianagar pengendalian kualitas yang dilaksanakan
dalam perusahaan tepatmengenai sasarannya serta meminimalkan biaya pengendalian kualitas,
perludipilih pendekatan yang tepat bagi perusahaan. (Ahyari, 1990:225-325)

2.4.1. Pendekatan Bahan Baku


Didalam perusahaan umumnya baik dan buruknya kualitas bahanbaku mempunyai
pengaruh cukup besar terhadap kualitas produk akhir,bahkan beberapa jenis perusahaan
pengaruh kualitas bahan baku yang digunakan untuk pelaksanakan proses produksi sedemikian
besarsehungga kualitas produk akhir hampir seluruhnya ditentukan olehbahan baku yang
digunakan. Bagi beberapa perusahaan yangmemproduksi suatu produk dimana karakteristik
bahan baku akanmenjadi sangat penting di dalam perusahaan tersebut. Dalampendekatan
bahan baku, ada beberapa hal yang sebaiknya dikerjakanmanajemen perusahaan agar bahan
baku yang diterima dapat dijagakualitasnya :
a). Seleksi Sumber Bahan Baku (Pemasok)
b). Pemeriksaaan dokumen pembelian
c). Pemeriksaan Penerimaan Bahan.

2.4.2. Pendekatan Proses Produksi

Pada beberapa perusahaaan proses produksi akan lebih banyak menentukan kualitas produk
akhir. Artinya di dalam perusahaan inimeskipun bahan baku yang digunakan untuk keperluan
proses produksibukan bahan baku dengan kualitas prima, namun apabila prosesproduksi
diselenggarakan dengan sebaik baiknya maka dapat diperolehproduk dengan kualitas yang baik
pula. Pengendalian kualitas produk yang dihasilkan perusahaan tersebut lebih baik bila
dilaksanakandengan menggunakan pendekatan proses produksi yang disesuaikandengan
pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan. Padaumumnya pelaksanaan pengendalian
kualitas proses produksi di dalamperusahaan dipisahkan menjadi 3 tahap:
a)Tahap Persiapan.
b)Tahap Pengendalian Proses.
c)Tahap Pemeriksaaan Akhir.

2.4.3. Pendekatan Produk Akhir


Pendekatan produk akhir merupakan upaya perusahaan untuk mempertahankan kualitas
produk yang dihasilkannya dengan melihatproduk akhir yang menjadi hasil dari perusahaan
tersebut. Dalampendekatan ini perlu dibicarakan langkah yang diambil untuk dapat
mempertahankan produk sesuai dengan standar kualitas yang berlaku.Pelaksanaan
pengendalian kualitas dengan pendekatan produk akhirdapat dilakukan dengan cara memeriksa
seluruh produk akhir yangakan dikirimkan kepada para distributor atau toko pengecer.
Dengandemikian apabila ada produk yang cacat atau mempunyai kualitasdibawah standar yang
ditetapkan maka perusahaan dapat memisahkanproduk ini dan tidak ikut dikirimkan kepada
para konsumen.
Untuk masalah kerusakan produk perusahaan harus mengambiltindakan yang tepat bagi
peningkatan kualitas produk akhir sertakelangsungan hidup perusahaan tersebut. Oleh sebab
itu perusahaanharus mengumpulkan informasi tentang berbagai macam keluhankonsumen.
Kemudian diadakan analisa tentang berbagai kelemahandan kekurangan produk perusahaan
sehingga untuk proses berikutnyakualitas produk dapat lebih dipertanggungjawabkan.
2.5. six Sigma
2.5.1 Pengertian six sigma.
Six Sigmaadalah bertujuan yang hampir sempurna dalammemenuhi persyaratan
pelanggan (Pande dan Cavanagh, 2003: 9).Menurut Gaspersz (2005:310)six sigma adalah
suatu visi peningkatankualitas menuju target 3,4 kegagalan per sejuta kesempatan untuk
setiaptransaksi produk barang dan jasa. Jadi Six Sigmamerupakan suatumetode atau teknik
pengendalian dan peningkatan kualitas dramatik yang merupakan terobosan baru dalam
bidang manajemen kualitas.

2.5.2. Konsep Six Sigma


Pada dasarnya pelanggan akan merasa puas apabila merekamenerima nilai yang diharapkan
mereka. Apabila produk diproses padatingkat kualitasSix Sigma, maka perusahaan boleh
mengharapkan 3,4kegagalan per sejuta kesempatan atau mengharapkan bahwa 99,99966persen
dari apa yang diharapkan pelanggan akan ada dalam produk itu.Menurut Gaspersz (2005:310)
terdapat enam aspek kunci yang perludiperhatikan dalam aplikasi konsepSix Sigma, yaitu :
1. Identifikasi pelanggan
2.Identifikasi produk
3.Identifikasi kebutuhan dalam memproduksi produk untuk pelanggan
4.Definisi proses
5.Menghindari kesalahan dalam proses dan menghilangkan semuapemborosan yang ada
6.Tingkatkan proses secara terus menerus menuju targetSix Sigma

Menurut Gaspersz (2005:310) apabila konsepSix Sigmaakanditetapkan dalam bidang


manufakturing, terdapat enam aspek yangperlu diperhatikan yaitu:

1.Identifikasi karakteristik produk yang memuaskan pelanggan(sesuai kebutuhan dan ekspetasi


pelanggan).
2.Mengklasifikasikan semua karakteristik kualitas itu sebagai CTQ(Critical-To-Quality)
individual.
3.Menentukan apakah setiap CTQ tersebut dapat dikendalikanmelalui pengendalian material,
mesin proses kerja dan lain-lain.
4.Menentukan batas maksimum toleransi untuk setiap CTQ sesuaiyang diinginkan pelanggn
(menentukan nilai UCL dan LCL darisetiap CTQ)
5.Menentukan maksimum variasi proses untuk setiap CTQ(menentukan nilai maksimum
standar deviasi untuk setiap CTQ ).
6.Mengubah desain produk dan / atau proses sedemikian rupa agarmampu mencapai nilai target
Six Sigma.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kegiatan pengendalian dilaksanakan dengan cara memonitorkeluaran (output),
membandingkan dengan standart standart,menafsirkan perbedaan perbedaan dan mengambil
tindakan untuk menyesuaikan kembali proses proses itu sehingga sama / sesuaidengan standar
(Buffa 1999 : 109). Pengendalian merupakan kegiatanyang dilakukan untuk menjamin agar
kegiatan produksi dan operasiyang dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan
danapabila terjadi penyimpangan tersebut dapat dikoreksi sehingga apayang diharapkan
tercapai.
Ada beberapa pengertian pengendalian kualitas :
1.Pengendalian kualitas adalah suatu aktifitas untuk menjaga danmengarahkan agar kualitas
produk perusahaan dapatdipertahankan sebagaimana telah direncanakan (Ahyari,1990 :239)
2.Pengendalian kualitas adalah merencanakan dan melaksanakancara yang paling ekonomis
untuk membuat sebuah barang yangakan bermanfaat dan memuaskan tuntutan konsumen
secaramaksimal (Assauri,1999 : 18)
3.Pengendalian kualitas merupakan alat penting bagi manajemenuntuk memperbaiki kualitas
produk bila diperlukan,mempertahankan kualitas, yang sudah tinggi dan mengurangin jumlah
barang yangb rusak (Reksohadiprojo, 2000 :245).
Jadi dapat disimpulkan pengendalian kualitas adalah aktivitasuntuk menjaga, mengarahkan,
mempertahankan dan memuaskantuntutan konsumen secara maksimal.

Daftar pustka
http://heri-ajalah.blogspot.com/p/blog-page.html
http://www.scribd.com/doc/54196664/1/Pengertian-Pengendalian-Kualitas
Andriyanto, Yongki. 2008. Hasil Tugas akhir. CV. Gambang Emas, Yogyakarta
Gruvin.2005. Pengertian Kualitas. Surabaya.
Gasperz. 1998. Pengertian SPC. Jakarta.
Assauri, Sofjan. 2008. Managemen produk dan oprasi. Vakultas Ekonomi indonesi: Jakarta.
Nasution, A.H. 2003. Perencanaan dan pengendalian produk. Guna Wijaya Surabaya.

http://iqbalmyi.blogspot.co.id/2013/06/makalah-pengendalian-kualitas.html

Anda mungkin juga menyukai