JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
ARUS BOLAK – BALIK
Arus bolak-balik atau alternating current (AC) sangat berbeda dengan arus searah. Besarnya
tegangan arus searah atau direct current (DC) selalu tetap terhadap waktu, sedangkan besarnya
tegangan AC selalu berubah terhadap waktu. Tegangan pada listrik arus bolak- balik membentuk
sinusoidal sedangkan tegangan pada listrik arus searah membentuk garis lurus. Perbedaan
tegangan DC dan AC dapat kita amati dengan menggunakan alat ukur yang disebut osiloskop.
Pada tegangan AC terdapat tegangan puncak dan tegangan efektif. Tegangan puncak yaitu
tegangan maksimal dari listrik AC sedangkan tegangan efektif yaitu tegangan yang terukur saat
diukur dengan voltmeter. Hubungan matematis antara tegangan puncak atau tegangan max
dengan tegangan efektif yaitu:
Sumber arus bolak-balik adalah generator ac yang dapat menghasilkan ggl induksi sebesar
Pada rangkaian arus bolak-balik yang mempunyai hambatan R berlaku juga hukum
Ohm. Dengan demikian :
Harga :
i = im . sin . ωt
Dalam rangkaian sederhana bolak-balik umumnya terdapat komponen resistor, inductor dan
kapasitor. Pada masing-masing komponen tersebut bila dialiri arus listrik AC akan timbul
impedansi, tegangan dan arus.
1. Impedansi
Impedasnsi yaitu hambatan atau reaksi pada rangkaian arus bolak-balik. Hambatan pada resistor
dinamakan reaktansi resistantif ( XR ), pada kapasitor dinamakan reaktansi kapastiif ( XC ), dan
pada inductor dinamakan reaktansi induktif ( XL ). Besarnya masing-masing hambatan tersebut
adalah :
XL = ω . L XR = R
XC ω=2.π.f
ω .C
XL = reaktansi induktif ( Ω) XC
= reaktansi kapasitif(Ω)
XR = reaktansi resistantif (Ω )
Jika komponen tersebut dalam rangkaian seri seperti di atas, maka impedansinya adalah :
Z= impedansi ( Ω )
Besarnya tegangan total pada rangkaian arus bolak – balik di atas yaitu:
Rangkaian di atas merupakan rangkaian seri, sehingga besarnya arus yang mengalir pada
rangkaian tersebut sama besar :
I = IR = IL = IC
Secara matematis, hubungan hambatan, tegangan dan arus AC sama dengan pada arus DC
berlaku hukum Ohm :
V=I.Z VC = I . X C VL = I . XL VR = I . XR
Diagram Pashor
Hubungan antara R, L, C dan Z dapat dinyatakan dalam suatu diagram yang dinamakan diagram
pashor. Hubungan XR, XL. Dan XC di gambarkan dalam suatu system sumbu koordinat seperti
pada gambar:
θ = beda fase antara tegangan ( V ) dan arus ( I ) pada rangkaian listrik AC
Resonansi
Resonansi yaitu keadaan dimana XL = XC . keadaan ini dapat terjadi pada frekuensi tertentu.
Frekuensi saat terjadinya resonansi disebut frekuensi resonansi besarnya ;
XL = XC
fr = frekuensi resonansi ( Hz )
Rangkaian resistif adalah rangkaian yang hanya mengandung hambatan (R) saja. Perhatikan
gambar berikut.
Pada rangkaian ini V dan i memiliki fase yang sama, artinya i dan V mencapai harga 0 dan
maksimum bersama-sama.
Besarnya kuat arus yang melalui hambatan dapat dinyatakan dari hukum Ohm yaitu :
Rangkaian induktif adalah rangkaian yang hanya terdiri atas induktor (kumparan) dengan
mengabaikan hambatan pada kawat kumparan. Bagan rangkaian induktif ditunjukkan pada
gambar berikut.
Besarnya tegangan pada ujung-ujung induktor sama dengan tegangan sumber, sehingga berlaku :
VL = V = Vmax sin ωt
IL = sin (ωt – )
terlihat bahwa arus listrik dengan tegangan listrik terjadi selisih sudut fase sebesar 90o atau di
mana kuat arus ketinggalan terhadap tegangan dengan selisih sudut fase 90o.
Perbedaan fase antara kuat arus dan tegangan pada induktor dapat digambarkan dengan diagram
fasor sebagai berikut :
Apabila kita perhatikan persamaan = Imax identik dengan I = pada hukum Ohm, di
mana ωL merupakan suatu hambatan yang disebut dengan reaktansi induktif yang diberi
lambang XL yang besarnya dinyatakan :
XL = ωL = 2πƒL
di mana :
Dalam suatu rangkaian arus AC yang terdiri atas kapasitor mempunyai sifat bahwa antara
tegangan dan arus memiliki beda fase, di mana arus mendahului tegangan dengan beda sudut
Besarnya kuat arus listrik yang mengalir dalam kapasitor dapat dinyatakan dengan laju
perpindahan muatan listrik pada keping kapasitor tersebut yang dinyatakan :
Jika sin (ωt + ) = ± 1 maka Imax = . Hal ini identik dengan hukum Ohm bahwa I = . Di
mana identik dengan sebuah hambatan yang disebut dengan reaktansi kapasitif yang
dilambangkan XC yang besarnya dinyatakan :
di mana :
dengan beda sudut fase sebesar 90o atau dan berlaku hubungan :
Imax =
Sebuah kapasitor ( C ) yan dihubungkan dengan sumber arus bolak-balik ditunjukkan pada
gambar. Rangkaian seperti ini disebut rangkaian kapasitif.
Besarnya arus dan tegangan pada rangkaian kapasitif dinyatakan dengan persamaan:
Dengan melihat grafik sinusoidal dapat dinyatakan bahwa beda fase atau selisih fase anatara arus
dan tegangan pada rangkaian kapasitif adalah 90𝑜 atau ½ π , dengan tegangan ketinggalan oleh
arus atau arus mendahului tegangan. Bila peristiwa tersebt dilukiskan dalam bentuk fasor, akan
tampak seperti pada gambar
3. Reaktansi Kapasitif
Hambatan yang timbul pada kapasitor yang dihubungkan dengan rangkaian arus bolak-balik
disebut reaktansi kapasitif. Besarnya reaktansi kapasitif di rumuskan :
Karena ω = 2π f , maka :
Dengan :
XC = reaksi kapasitif ( Ω )
ω = frekuensi sudut arus ac ( rad/ s) f =
rekuensi arus AC ( Hz)
C = kapasitas kapasitor ( Farad / F )
P = i2ef . R
= ief . VR
listrik pada rangkaian AC identik dengan daya lisrik pada rangkaian DC yaitu :
Dalam hal ini VR adalah komponen tegangan yang sefase dengan arus, dengan demikian maka :
P = V. i . cos θ
Dengan:
V = tegangan
efektif i = kuat arus
efektif
θ = sudut fase antara V dan i
besaran cos θ disebut factor daya pada rangkaian. Karena θ dapat berubah, maka daya rangkaian
AC pun dapat berubah menurut besarnya sudut fase. Jika pada rangkaian hanya ada R, atau tidak
ada L dan C, maka θ = 0 sehinggan cos θ = 1 . dalam keadaan itu , P = V . i
Listrik dari PLN yang kita pakai di rumah adalah listrik arus bolak-balik ( AC ) .Listrik bisa
masuk ke rumah kita melalui suatu cara yang disebut transmisi tenaga listrik
2. Pemakaian Listrik Di Rumah Kita
Arus listrik masuk ke rumah kita melalui kWh meter dan pembatas daya. Alat kWh meter
berfungsi untuk mengatur banyaknya energy listrik yang digunakan, sedangkan pembatas daya
berfungis untuk membatasi daya maksimum yang dapat di gunakan di rumah kita.