PENDAHULUAN
Hasil survei morbiditas diare nasional, angka kesakitan diare pada semua
kelompok umur tahun 2013 sebesar 214 per 1.000 penduduk. Angka kesakitan
(Insidens Rate) diare untuk semua kelompok umur di Provinsi Lampung dari tahun
2005 – 2014 cenderung meningkat, yaitu dari 9,8 per 1000 penduduk menjadi 21,4
per 1000 penduduk tahun 2013 (Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, 2015).
Dari pencatatan dan pelaporan yang ada, baru sekitar 1,5-2 juta penderita
penyakit diare yang berobat rawat jalan ke sarana kesehatan pemerintah. Jumlah ini
adalah sekitar 10 % dari jumlah penderita yang datang berobat untuk seluruh
penyakit, sedangkan jika ditinjau dari hasil survey rumah tangga(LRKN) 1972
diantara 8 penyakit utama, ternyata persentase penyakit diare yang berobat sangat
tinggi, yaitu 72% dibandingkan 56% untuk rata-rata penderita seluruh penyakit
yang memperoleh pengobatan (Suraatmaja,2017).
Terdapat banyak penyebab diare akut pada anak. Pada sebagian besar kasus
penyebanya adalah infeksi akut intestinum yang disebabkan oleh virus, bakteri atau
parasit, akan tetapi berbagai penyakit lain juga dapat menyebabkan diare akut,
termasuk sindroma malabsorbsi. Diare karena virus umunya bersifat self limting,
sehingga aspek terpenting yang harus diperhatikan adalah mencegah terjadinya
dehidrasi yang menjadi penyebab utama kematian dan menjamin nutrisi untuk
mencegah gavirus merngguan pertumbuhan akibat diare (Subagyo,2010)
1.3. Tujuan
a. Tujuan umum
Melakukan evaluasi sub program penemuan dan penanganan diare di
wilayah kerja Puskesmas Tanjung Sari periode Januari-Desember 2019
yang bertujuan untuk meningkatkan keberhasilan program tersebut pada
tahun-tahun berikutnya.
b. Tujuan Khusus
1) Diketahuinya pencapaian-pencapaian dari sub program upaya P2M dari
program Penemuan dan penanganan penyakit diare di Puskesmas
Tanjung Sari.
2) Diketahuinya kemungkinan penyebab masalah dalam pelaksanaan
program Penemuan dan penanganan penyakit diare di Puskesmas
Tanjung Sari.
3) Dirumuskannya alternatif pemecahan masalah bagi pelaksanaan
program Penemuan dan penanganan penyakit diare di Puskesmas
Tanjung Sari.
1.4. Manfaat
a. Bagi penulis (evaluator)
1) Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh saat kuliah.
2) Melatih serta mempersiapkan diri dalam mengatur suatu program
khususnya program kesehatan.
3) Mengetahui sedikit banyaknya kendala yang dihadapi dalam
mengambil langkah yang harus dilakukan dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan, antara lain perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengawasan.
4) Memperdalam ilmu kedokteran komunitas mengenai evaluasi
pelaksanaan program Penemuan dan penanganan penyakit diare.
c. Bagi masyarakat
Terciptanya pelayanan kesehatan yang bermutu khususnya bagi yang
beresiko terjangkit penyakit diare dalam meningkatkan angka penemuan
dan penanganan diare di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Sari.
1. Subagyo B dan Santoso NB. Diare akut dalam Buku Ajar Gastroenterologi-
Hepatologi Jilid 1, Edisi 1. Jakarta: Badan penerbit UKK Gastroenterologi-
Hepatologi IDAI. 2010:87-110
2. WHO. Diarrhoeal Disease (Updated February 2009). In
http:www.Who.int/vaccine_research/disease/diarrhoeal/en/index html.
[diunduh tanggal 10 Juli 2007]
3. Suraatmaja Sudaryat. Diare dalam Kapita Selekta Gastroenterologi Anak.
Jakarta: Sagung Seto. 2007:1-24