Abstrak:
Logam titanate dianggap sebagai salah satu bahan dengan kinerja yang sangat
baik sebagai super kapasitor. Zat nano lithium titanate berpori (Li2TiO3) dapat
disintesis dengan metode sol-gel menggunakan lithiumhydroxide hydrate dan
tetrabutyl titanate sebagai prekursor dan bola polystyrene sebagai template. Pori pada
nanomaterial Li2TiO3 berfungsi sebagai bahan elektroda superkapasitor. Pori pada
elektroda nanomaterial Li2TiO3 menunjukkan kapasitansi spesifik sebesar 195 F g-1
pada kepadatan arus dari 1 A g-1 dengan retensi kapasitas 96,3% setelah 5000 putaran
dalam 3 M KOH elektrolit berair. Hasil superior ini menunjukkan bahwa material
nano Li2TiO3 berpori adalah bahan yang sangat baik untuk perangkat penyimpanan
energi berkinerja tinggi.
Pendahuluan:
Eksperimen:
2. Karakterisasi Struktur
3. Karakterisasi Elektrokimia
Cs = (Δt x I) / (ΔV x m)
di mana Cs (F g-1) adalah kapasitansi spesifik elektroda tunggal, t (s) adalah waktu
pengosongan, I (A) adalah arus pelepasan, V (V) adalah pelepasan jendela potensial
dan m (g) adalah massa aktif bahan.
Hydrothermal Synthesis of Lithium Meta Titanate Nanocrystallites
Abstrak:
Lithium meta titanate (Li2TiO3) adalah salah satu pilihan bahan dalam proses
pembuatan tritium yang paling menjanjikan. Dalam jurnal ini, nanocrystallites
lithium-titanate dengan struktur kristal heksagonal dan kubik disintesis pada suhu
rendah, 200° C selama 12 jam dengan metode hidrotermal. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa fase monoklinik dari struktur Li2TiO3 dengan kemurnian tinggi,
dapat disintesis dengan perlakuan panas lebih lanjut dari bubuk sintesis hidrotermal di
atas 700 ° C. Meskipun dengan perlakuan pemanasan, berdasarkan pengamatan dari
mikroskop elektron dan analisis difraksi sinar-X menunjukkan bahwa senyawa yang
disintesis memiliki ukuran butir lebih kecil dari 120 nm. Li2TiO3 juga disiapkan
untuk reaksi solid-state agar dapat mempelajari pengaruh laju sintesis pada morfologi
dan ukuran partikel.
Pendahuluan:
Selimut (blanket) reaktor adalah komponen utama reaktor fusi karena secara langsung
melibatkan tritium dan ekstraksi energi, yang keduanya sangat penting untuk
pengembangan daya fusi. Dalam pengembangan selimut (blanket) reaktor tritium,
lithium meta titanate (Li2TiO3) dianggap sebagai bahan pilihan utama karena sifat
pelepasan tritium yang cukup baik pada suhu rendah (200 hingga 400ºC) dan
karakteristik aktivasi yang rendah. Secara konvensional, keramik Li2TiO3 diproduksi
oleh reaksi keadaan padat dari campuran bubuk Li2CO3 dan TiO2. Namun,
kekurangan metode ini memerlukan proses kalsinasi pada suhu tinggi untuk
meningkatkan difusivitas, yang mengakibatkan peningkatan ukuran butir dan
pengotor.
Berbagai metode telah diselidiki secara intensif untuk mengatasi kelemahan tersebut.
Mereka memungkinkan kontrol yang lebih baik dari distribusi granulometrik dan
mengarah ke nanocrystals Li2TiO3 yang sangat murni. Misalnya menggunakan
metode hidrotermal, , sintesis pembakaran, , proses sol-gel, pemanas microwave,
metode prekursor polimer, dan hidrolisis in-situ.
Teknik hidrotermal memberikan kemungkinan yang sangat baik untuk memproses
bahan canggih apakah itu kristal tunggal massal, atau partikel halus, atau partikel
nano. Sintesis hidrotermal dianggap penting karena membutuhkan energinya yang
rendah dan juga dianggap sebagai metode kimia ramah lingkungan.
Dalam jurnal ini, nanocrystallites dari Li2TiO3 diperoleh dengan prosedur sintesis
asli menggunakan metode sol-hidrotermal (hm). Sebagai perbandingan, bubuk
Li2TiO3 juga disintesis dengan menggunakan reaksi kondisi padat (ssr).
Eksperimen: