Anda di halaman 1dari 2

Nama :Ni Kadek Sri Wulan Adiari

No :19/ 01-0005-0327

Kelas :XII IPA 9

Gerakan Literasi Sebagai Aspek Penunjang Pendidikan

Om Swastyastu

Selamat siang Bapak/Ibu penilai yang saya hormati dan teman-teman yang saya cintai.
Pertama tama saya panjatkan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkat anugrahNya
kita dapat berkumpul di tempat ini. Siang ini saya akan menyampaikan pidato dengan tema
“Gerakan Literasi Sebagai Aspek Penunjang Pendidikan”.

Para hadirin sekalian, sebenarnya apa makna literasi itu? Jika kita telusuri, literasi adalah
istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam
membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian
tertentu. Ada macam- macam jenis literasi, yang pertama literasi baca tulis, numerasi, sains,
finansial, digital, dan budaya dan kewarganegaraan

Manfaat literasi sangat banyak misalnya, menambah perbendaharaan kata (kosa kata)
seseorang mengoptimalkan kinerja otak karena sering digunakan untuk kegiatan membaca dan
menulis, mendapat berbagai wawasan dan informasi baru. Kemampuan interpersonal seseorang
akan semakin baik, kemampuan memahami makna suatu informasi akan semakin meningkat.

Para hadirin, kondisi minat baca bangsa Indonesia memang cukup memprihatinkan.
Berdasarkan studi "Most Littered Nation In the World" yang dilakukan oleh Central Connecticut
State Univesity, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat
membaca. Indonesia persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61). Padahal,
dari segi penilaian infrastuktur untuk mendukung membaca peringkat Indonesia berada di atas
negara-negara Eropa.

Kemajuan suatu negara secara langsung tergantung pada tingkat melek huruf di negara
tersebut. Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional BPS tahun 2018, jumlah penduduk buta
aksara menjadi 3,29 juta orang, atau 1,93 persen dari total populasi penduduk. Apakah kalian
pernah membayangkan dunia tanpa membaca? Tanpa mengenal huruf?. Dijaman 4G ini sangat
tidak lazim bagi orang yang tidak bisa membaca.

Melihat begitu rendahnya minat membaca masyarakat Indonesia tentu ini akan berdampak
pada rendahnya kualitas sumberdaya manusia Indonesia yang tahun ini akan menghadapi MEA
(Mayarakat Ekonomi Asean) sehingga masyarakat Indonesia akan sangat sulit untuk bisa bersaing
dengan masyarakat dari negara lain di Asean. Untuk meningkatkan minat baca masyarakat
Indonesia biasa kita mulai dari sekolah, yang mana sekolah itu merupakan tempat/lembaga yang
dirancang untuk melaksanakan proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa yang tentunya
kegiatan itu tidak terlepas dari aktifitas membaca. Maka dari sinilah pentingnya mengembangkan
budaya membaca di sekolah.

Pernahkan kalian mendengar pemerintah berusaha memberikan solusi minat baca yang
rendah? Pemeritah melakukannya dengan cara, program perpustakaan keliling, pembenahan
perpustakaan kota beserta perpustakaan sekolah. memberikan buku gratis, mengadakan lomba
yang berhubungan dengan membaca, dan mempromosikan gerakan gemar membaca

Dapat saya simpulkan, literasi merupakan bagian pendidikan yang sangat penting, jika kita
tidak bisa membaca, kita akan tertinggal oleh jaman yang serba modern ini. Sekian pidato singkat
yang dapat saya sampaikan,terimakasih saya ucapkan karena telah mendengarkan, saya mohon
maaf jika ada kesalahan kata, baik disengaja maupun tidak. Akhir kata saya ucapkan,

Om Santih Santih Santih Om

Anda mungkin juga menyukai