Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kloramfenikol
halus berbentuk jarum atau lempeng memanjang; putih sampai putih kelabu
atau putih kekuningan; tidak berbau; rasa sangat pahit. Larut dalam lebih kurang
400 bagian air, dalam 2,5 bagian etanol (95%) P dan dalam 7 bagian
propilenglikol P; sukar larut dalam kloroformP dan dalam eter. Dapat menyerap
sinar Ultraviolet didalam air pada panjang gelombang 278 nm. Berkhasiat sebagai
tifoid akut yang disebabkan oleh salmonella sp. Kloramfenikol pada awalnya
sekarang telah dapat dibuat melalui sintesis total, yang metodenya relatif lebih
sederhana dan biayanya lebih murah. Kloramfenikol efektif terhadap riketsia dan
untuk pengobatan infeksi berat yang disebabkan oleh bakteri gram positif dan
2.1.4 Farmakokinetika
Penyerapan obat melalui saluran cerna cukup baik (75-90%), kadar plasma
tertinggi dicapai dalam 2-3 jam. Waktu paruh kloramfenikol pada orang dewasa ±
3 jam, sedang pada bayi di bawah 1 bulan 12-24 jam (Siswandono dan Soekardjo,
1995).
2.1.5 Toksikologi
sumsum tulang belakang, yang menimbulkan kelainan darah yang serius, seperti
anemia aplastik, granulositopenia, trombositopenia. Selain itu, obat ini juga dapat
menyebabkan gangguan saluran cerna dan reaksi hipersensitivitas. Oleh karena itu
2.2 Ikan
Ikan merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung berbagai macam
zat, selain harga yang umumnya lebih murah, absorpsi ikan lebih tinggi
dibandingkan dengan produk hewani lain seperti daging sapi dan ayam, karena
protein daging sapi atau ayam. Jenisnya pun sangat beragam dan mempunyai
sel kanker dan juga mengandung omega 3 dan omega 6 (Anonim, 2008).
Gurami adalah ikan air tawar yang banyak menghuni rawa-rawa, danau, atau
daerah perairan tenang. Sebagai ikan hasil budi daya, gurami banyak dipilih petani
karena mampu berbiak secara alami dan mudah dalam pemberian pakan. Dari
aspek bisnis keuntungan yang bisa didapat adalah harga jual yang cukup tinggi
dan relatif stabil. Gurami sangat peka terhadap suhu dingin. Suhu air optimal
Tubuhnya pipih dan agak panjang. Bagian dahi gurami dewasa terdapat tonjolan
mirip cula. Tonjolan ini tidak ditemukan pada gurami muda (anakan). Pada
gurami anakan terdapat ciri khas berupa garis-garis hitam yang melintang
ditubuhnya. Rata-rata ikan gurami memiliki mulut yang kecil dengan bibir bagian
bawah terlihat sedikit lebih panjang dibandingkan bibir atas. Panjang gurami
dewasa dapat mencapai 65 cm dan berat 10 kg,. Secara alami pertumbuhan paling
oksigen dari udara karena adanya labirin yang terletak diatas atau dibelakang
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Anabantoidei
Famili : Osphronemidae
Marga : Osphronemus
Ikan mas merupakan jenis ikan darat yang hidup di perairan dangkal yang
mengalir tenang dengan suhu sejuk. Jenis ikan konsumsi air tawar ini banyak
digemari masyarakat karena rasa dagingnya gurih dan memiliki kadar protein
tinggi. Ikan mas yang lazim disebut ikan karper terkenal cukup mudah
terhadap penyakit dan parasit, adaptif terhadap lingkungan yang terbatas, dan
kelambatan permulaan matang kelamin. Ikan mas tergolong jenis ikan yang sangat
toleran terhadap fluktuasi suhu air antara 14-230C. Namun, suhu air optimum
yang baik untuk pertumbuhan ikan mas berkisar 22-280C . Ikan mas mampu
mas juga tidak sensitif terhadap perlakuan fisik seperti seleksi, penampungan,
lingkungan baru, ikan mas tersebar hampir diseluruh penjuru dunia. Masa panen
mulai ditebar di kolam pembesaran. Ikan Mas memiliki bentuk tubuh yang agak
memanjang dan sedikit memipih ke samping. Sebagian besar tubuh ikan mas di
tutupi oleh sisik. Moncongnya terletak di ujung tengah dan dapat di sembulkan.
Pada bibirnya yang lunak terdapat dua pasang sungut dan tidak bergerigi. Pada
bagian dalam mulut terdapat gigi kerongkongan sebanyak tiga baris berbentuk
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Cypriniformes
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
menimbulkan gangguan suatu fungsi atau struktur dari alat tubuh atau sebagian
alat tubuh, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penyakit yang
menyerang ikan tidak datang begitu saja, melainkan melalui proses hubungan
antara tiga faktor, yaitu kondisi lingkungan, kondisi inang, dan adanya jasad
interaksi yang tidak serasi antara lingkungan, ikan, dan jasad/organism penyakit.
Interaksi yang tidak serasi ini menyebabkan stress pada ikan, sehingga mekanisme
tropis. Di daerah sub – tropis, seperti Amerika Serikat, wabah penyakit infeksi
umumnya terjadi pada bulan Maret – Juni dan September – Oktober, ketika suhu
air mencapai 20-28oC. Kisaran suhu tersebut merupakan suhu optimum bagi
Bakteri perusak sirip adalah jenis bakteri Mycobacter sp, Vibrio sp, Pseudomonas
sp, dan bakteri coccus gram negatif. Ikan yang terserang bakteri ini mengalami
Cara penanggulangan :
selama 2 jam.
Aeromonas hydrophila menyerang hampir semua jenis ikan air tawar yang
sebab dalam waktu relatif singkat puluhan ton ikan mati secara masal, baik ukuran
benih maupun induk. Serangan bakteri ini bersifat laten, jadi tidak
stress yang disebabkan oleh penurunan kualitas air, kekurangan pakan atau
A B
Gambar 2. Ikan gurami yang tidak terserang penyakit (A) Ikan gurami yang
Cara penanggulangan :
3. Columnaris
Bakteri Columnaris menyerang hampir semua jenis ikan air tawar. Gejala yang
timbul ditandai dengan ikan kehilangan nafsu makan, terbentuknya luka terutama
di kepala, sirip, kulit badan bagian belakang, ekor dan insang. Pada mulanya luka
merahan dan akhirnya menjadi borok atau bisul besar. Insang dan sirip menjadi
massal.
Cara penanggulangan:
4. Vibrosis
menyerang ikan air tawar dan ikan-ikan laut budidaya. Umumnya ikan yang
makan, kulit ikan menjadi gelap, insang ikan pucat, sering terjadi pembengkakan
pada kulit yang lama kelamaan akan pecah menjadi bisul dan mengeluarkan
perut dan permukaan jantung, dan jika dilakukan pembedahan akan terlihat
Cara penanggulangan:
5. Furuncolosis
kehilangan nafsu makan, kulit ikan melepuh, insang terlihat pucat, mata menonjol,
dan terdapat perdarahan pada kulit dan insang. Bila dibedah, maka organ-organ
dalam seperti usus, ginjal, hati, dan limpa terlihat mengalami pendarahan.
2.3 Kromatografi
dalam sampel terdistribusi antara dua fase, yaitu fase diam dan fase gerak. Fase
diam dapat berupa bahan padat atau porus dalam bentuk molekul kecil atau dalam
bentuk cairan yang dilapiskan pada pendukung padat atau dilapiskan pada dinding
kolom. Fase gerak dapat berupa gas atau cairan. Jika gas digunakan sebagai fase
gerak, maka prosesnya dikenal sebagai kromatografi gas. Dalam kromatografi cair
dan juga kromatografi lapis tipis, fase gerak yang di gunakan selalu cair (Rohman,
2009).
a. Kromatografi adsorbsi
b. Kromatografi partisi
f. Kromatografi afinitas
a. Kromatografi kertas
d. Kromatografi gas
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi atau KCKT atau biasa juga disebut
akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an. Saat ini, KCKT merupakan teknik
pemisahan yang diterima secara luas untuk analisis dan pemurnian senyawa
tertentu dalam suatu sampel pada sejumlah bidang, antara lain: farmasi,
molekul netral, ionic, maupun zwitter ion; isolasi dan pemurnian senyawa;
senyawa dalam jumlah sekelumit, dalam jumlah banyak, dan dalam skala proses
industri. KCKT merupakan metode yang tidak destruktif dan dapat digunakan
dalam suatu campuran; kontrol kualitas; dan mengikuti jalannya reaksi sintesis.
Kromatografi merupakan teknik yang mana solut atau zat-zat terlarut terpisah oleh
kromatografi. Pemisahan solut-solut ini diatur oleh distribusi solut dalam fase
gerak dan fase diam. Penggunaan kromatografi cair secara sukses terhadap suatu
macam kondisi operasional seperti jenis kolom., fase gerak, suhu kolom, dan
Maksud dan tujuan analisis dengan KCKT hanya ada dua hal yaitu didapatnya
Menurut, Mulja dan Suharman, 1995, untuk tercapainya maksud dan tujuan
dengan kolomnya.
kimia.
Dilihat dari jenis fase diam dan fase gerak, maka kromatografi cair kinerja
bersifat polar, misalnya silika gel, sedangkan fase geraknya bersifat non
polar.
asam-asam lemak dengan rantai panjang melalui suatu kolom yang berisi
bahan karet (non polar) dan dielusi dengan larutan pengembang campur
1995).
dapat melakukan elusi dengan satu atau lebih macam pelarut. Dikenal dua sistem
Pada sistem ini elusi dilakukan dengan satu macam larutan pengembang
atau lebih dari satu macam larutan pengembang (pelarut pengembang campur)
Pada system ini elusi dilakukan dengan pelarut pengembang campur yang
1. Efisiensi kolom
3. Simetrisitas puncak
1. Efisiensi Kolom
efisiensi atau jumlah lempeng teoritis (N). Ukuran efisiensi kolom adalah jumlah
lempeng (plate number, N) yang didasarkan pada konsep lempeng teoritis pada
distilasi. Bilangan lempeng (N) yang tinggi disyaratkan untuk pemisahan yang
baik yang nilainya sebanding dengan semakin panjangnya kolom (L) dan semakin
kecilnya nilai H. Istilah nilai H merupakan tinggi ekivalen lempeng teoritis atau
HETP (High Eqivalent Theoritical Plate), yang mana merupakan panjang kolom
yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu lempeng teoritis. Kolom yang baik
akan mempunyai bilangan lempeng yang tinggi, dan karenanya kolom yang baik
Kolom yang lebih efisien akan mempunyai resolusi yang baik. Tingkat
puncak lainnya dengan sedikit tumpang tindih atau tidak tumpang tindih.
3. Faktor Asimetri
Ada dua cara yang digunakan untuk pengukuran derajat asimetri puncak,
yakni factor ikutan dan factor asimetris. Faktor ikutan/tailing factor (Tf) seperti
a+b
Tf =
2a
rumus berikut:
b
As =
a
Namun, nilai a dan b dalam perhitungan faktor asimetri merupakan setengah lebar
puncak pada ketinggian 10% seperti yang ditunjukkan di Gambar 5. Jika nilai a
sama dengan b, maka faktor ikutan dan asimetri bernilai 1. Kondisi ini
senyawa-senyawa yang berbeda antara partikel fase diam dan larutan fase gerak
cenderung didalam fase gerak (Gambar 4b). Masuknya eluen (fase gerak) yang
mumcul kembali di fase gerak (Gambar 4c). Setelah proses ini terjadi berulang
kali, kedua komponen akan terpisah. Komponen yang lebih suka dengan fase
menetap di fase diam, sehingga komponen akan muncul terlebih dahulu dalam
dengan dua cara yaitu metode simulasi (spike placebo recovery) dan metode
sama oleh analisis yang sama menggunakan instrumen yang sama dalam periode
waktu yang singkat. Presisi antara dikerjakan oleh analis yang berbeda.
tertentu saja secara cermat dan seksama dengan adanya komponen lain yang
sampel yang masih dapat dideteksi, meskipun tidak selalu dapat dikuantitasi.
Batas deteksi merupakan batas uji yang secara spesifik menyatakan apakah analit
sampel yang dapat ditentukan dengan presisi dan akurasi yang dapat diterima pada
2.4.6 Linearitas
2.4.7 Rentang
Rentang metode adalah pernyataan batas terendah dan tertinggi analit yang
melakukan metode analitik seperti pH larutan dapar, suhu kolom KCKT, waktu
gerak, laju alir fase gerak dan tipe kolom serta pabrik pembuat kolom (Epshtein,
2004)