Anda di halaman 1dari 4

NAMA : TAUFIK RAHMAN

NIM. : A031171029

RMK : MANAJEMEN ASET

ASET TAK BERWUJUD - FRANCHISE

A. Pengertian Franchise

Istilah franchise berasal dari bahasa prancis, yaitu affranchir yang artinya
to free (membebaskan). Waralaba diperkenalkan pertama kali di Amerika pada
tahun 1850 oleh Isaac Singer, berupa produk mesin jahit Singer. Selanjutnya
diikuti oleh General Motors Industry pada tahun 1898 dan Coca Cola pada tahun
1908. Sedangkan di Indonesia, franchise mulai dikenal pada tahun 1970-an
dengan masuknya Shakey Pisa, KFC, Swensen dan Burger King.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 42 Tahun 2007 tentang


waralaba, pengertian waralaba adalah hak khusus yang dimiliki oleh orang
perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha
dalam rangka memasarkan barang dan/atau jasa yang telah terbukti berhasil dan
dapat dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian
waralaba

PSAK no 19 mendefinisikan franchise sebagai Aset nonmoneter yang


dapat diidentifikasi tanpa wujud fisik (contoh: piranti lunak komputer, paten, hak
cipta, film, daftar pelanggan, hak pelayanan jaminan, hak memancing, kuota
impor, waralaba, hubungan dengan pemasok atau pelanggan, kesetiaan pelanggan,
pangsa pasar dan hak pemasaran). Franchise atau waralaba termasuk dalam
golongan aset tidak berwujud (intangible aset) dikarenakan adanya sifat-sifat yang
melekat didalam franchise yaitu :

1. dapat diidentifikasi

2. sifat perolehannya yang dapat diperoleh dari pihak lain, atau merupakan
pengembangan internal
3. mempunyai masa manfaat yang diharapkan, dan

4. dapat dipisahkan dari keseluruhan perusahaan.

Dari informasi diatas dapat disimpulkan bahwa Akuntansi franchise adalah


sistem akuntansi yang memberikan informasi mengenai aktivitas ekonomi usaha
franchise diantaranya penggunaan metode akuntansi, operasional perusahaan,
kondisi keuangan dan manajerial perusahaan kepada franchisor dan franchisee
yang berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.

B. Landasan Hukum Franchise

Ketentuan dan landasan hukum waralaba di Indonesia, diatur dalam


Peraturan dan perundang-undangan sebagai berikut:

1. Peraturan Pemerintah No. 42 tahun 2007 tentang Waralaba.

2. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No.


259/MPP/KEP/7/1997 Tanggal 30 Juli 1997 tentang Ketentuan Tata Cara
Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba.

3. Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No.


31/MDAG/PER/8/2008 tentang Penyelenggaraan Waralaba.

C. Jenis-Jenis Waralaba

1. Product Franchise, suatu bentuk waralaba dimana penerima waralaba


hanya bertindak mendistribusikan saja produk dari patnernya dengan
pembatasan areal, seperti pengecer bahan bakar Shell atau British
Petroleum.
2. Processing Franchise or Manufacturing Franchise, di sini pemberi
waralaba hanya memegang peranan memberi Know-how, dari suatu
proses produksi seperti minuman Coca Cola atau Fanta.
3. Bussiness Format atau System Franchise, dimana pemberi waralaba
sudah memiliki cara yang unik dalam menyajikan produk dalam satu
paket, kepada konsumen. Seperti Dunkin Donuts, KFC, Pizza Hut, dan
lain-lain.
D. Prinsip Akuntansi Dasar untuk Aktiva tak berwujud

Akuntansi untuk aktiva tak berwujud melibatkan prinsip dan prosedur akuntansi
serupa yang diaplikasikan untuk aktiva tak berwujud lainya, seperti properti,
pabrik dan peralatan yaitu :

a. Pada akuisisi menerapkan prinsip biaya.


b. Selama periode penggunaan, menerapkan prinsip penandingan.
c. Pada disposisi, menerapkan prinsip pendapatan. Keuntungan atau kerugian
yang diakui atas pelepasan sama dengan selisih antara pertimbangan yang
diterima.
E. Akuntansi Untuk Waralaba
 Pendapatan dari waralaba

1. dari penjualan waralaba awal dan aktiva atau jasa yang terkait

2. dari iuran (fee) berkesinambungan yang didasarkan pada pengoperasian


waralaba

 Pihak-pihak yang terkait dalam waralaba

1. Franchisor : pihak yang memberikan hak bisnis dalam waralaba

2. Franchisee : pihak yang mengoperasikan bisnis waralaba

 Franchisor dapat memberikan jasa kepada franchisee berupa :

1. Bantuan dalam memilih lokasi misal menganalisis lokasi, menegosiasikan


lease

2. Evaluasi laba potensial

3. Pengawasan kegiatan konstruksi

4. Bantuan untuk memperoleh papan nama, perabotan, dan peralatan

5. Jasa pembukuan dan konsultasi

6. Pelatihan karyawan dan manajemen

7. Pengendalian mutu

8. Iklan dan promosi


Iuran awal waralaba ( initial franchise fee ), akan diakui sebagai
pendapatan hanya jika franchisor “secara substansial melaksanakan” jasa-jasa
yang wajib dilaksanakan dan penagihan iuran dapat dipastikan.

Contoh soal :

Tum’s Pizza Inc membebankan iuran awal waralaba sebesar $50.000,


untuk hak operasi sebagai franchisee Tum’s Pizza. Dari jumlah itu sebesar
$10.000 harus dibayar ketika perjanjian ditandatangani dan sisanya dibayar
dalam lima pembayaran tahunan masing-masing sebesar $8.000. sebagai
imbalan atas iuran awal waralaba Tum’s akan membantu memilih lokasi,
menegosiasikan lease/membeli lokasi tersebut, mengawasi aktivitas konstruksi
dan memberikan jasa pembukuan. Peringkat kredit frenchisee menunjukkan
bahwa uang dapat dipinjam dengan bunga 8 %. Nilai sekarang anuitas biasa
yang terdiri dari 5 penerimaan tahunan masing-masinng sebesar $8.000 yang
didiskontokan pada 8 % adalah $3.1941,68. Diskonto sebesar $8.058,32
merupakan pendapatan bunga yang diperoleh franchisor sepanjang periode
pembayaran. Berikut ayat jurnal pada suatu kondisi :

Jika dapat diperkirakan secara wajar bahwa uang muka mungkin dikembalikan
dan jika jasa yang substantial masih harus dilakukan oleh Tum’s Pizza di masa
depan

Db Kas $ 10.000

Db Wesel tagih $ 40.000

Cr Diskonto wesel tagih $ 8.058,32

Cr Iuran waralaba diterima dimuka $ 41.941,68

G. Penyajian Dalam Laporan Keuangan

Pada umumnya aktiva tetap dilaporkan bersama-sama dengan sumber


alam, tetapi aktiva tidak berwujud dilaporkan tersendiri setelah aktiva tetap.
Pelaporan harus cukup jelas dan bila mana perlu diberi catatan tambahan, baik
dalam laporan itu sendiri ataupun dalam catatan atas laporan keuangan. Selain itu,
metoda depresiasi atau amortisasi yang digunakan juga harus dijelaskan dan
jumlah depresiasi atau amortisasi untuk tahun yang bersangkutan juga disebutkan.

Anda mungkin juga menyukai