ABSTRAK
Pemetaan memberi manfaat dalam kehidupan sehari-hari.Saat ini berbagai jenis peta dengan
karakteristiknya masing-masing dapat ditemukan dengan mudah.Salah satu jenis peta tersebut adalah
peta topografi. Garis kontur dapat dibentuk dengan membuat garis-garis perpotongan bidang
mendatar dengan permukaan bumi ke bidang mendatar peta. Karena peta umumnya dibuat dengan
skala tertentu, maka bentuk garis kontur ini juga akan mengalami pengecilan sesuai skala peta.
Proyeksi tegak garis-garis perpotongan pada bidang mendatar berupa grid. kegunaan praktikum ini
adalah agar mahasiswa dapat membuat peta kontur suatu bentang alam. Gridding digunakan untuk
membuat suatu garis kontur. Kontur yang dihasilkan dengan cara mengukur secara horizontal dan
vertikal sehingga membentuk segi empat yang nantinya menjadi dasar dari suatu pengukuran. Dan
pada pratikum ini alat yang digunanakan yaitu theodolite. Hasil pengukuran titik tinggi yang
didapatkan dapat dilihat bahwa setiap titik yang diukur memiliki perbedaan ketinggian.
METODOLOGI PRAKTIKUM
Waktu dan tempat
Alat
Alat yang digunakan pada Praktikum
Surfer dan Gridding adalah theodolite, statip,
bak ukur, GPS, meteran, patok, payung, alat
tulis-menulis, kamera handphone dan laptop. Gambar 34. Tampilan layar awal surfer
Bahan
2. memilih menu File kemudian New lalu
Bahan yang digunakan dalam Praktikum
Surfer dan Gridding adalah software surfer. pilih Worksheet.
Prosedur Praktikum
Adapun prosedur kerja dari Praktikum
Surfer dan Gridding ada dua yaitu :
A. Gridding
1. Menyiapkan alat dan bahan yang
digunakan.
2. Menentukan wilayah tempat pengukuran.
3. Mengukur jarak antara titik dan
memasang patok.
Gambar 35. File-Menu-Worksheet.
4. Memasang alat pada titik BM dengan
bandul berada tepat diatas patok.
5. Menyeimbangkan nivo pada theodolite. 3. Menyalin data dari excel,kemudian copy
6. Mengukur tinggi alat. data yang telah diolah diexcel.
7. Menembakkan bak ukur pada titik BM ke
P1.
8. Memutar theodolite dengan sudut
horizontal sebesar 90 derajat dari sudut
untuk menentukan titik A0, B0, C0. Tiap
titik memiliki jarak 5 meter dengan P0,
lalu melakukan pengukuran pada di titik
A0, B0, dan C0 dari titik P0.
9. Membaca beang tengah dan mencatat
nilai benang tengah. Gambar 36. Tampilan untuk menyalin data.
4. Mengklik menu file lalu memilih save as 8. Pilih grid lalu pilih data, kemudian pilih
untuk menyimpan data. data yang telah disimpan.
Gambar 37. File-Save As. Gambar 41. Grid-data-pilih data yang telah
5. Menyimpan data xyz pada folder surfer. disimpan.
9. Memilih data xyz pada folder surfer.
Gambar 40. Tampilan awal saat membuka Gambar 44. Gridding Report.
aplikasi surfer.
12. Setelah muncul tampilan gridding report, 16. Selanjutnya pilih map, lalu pilih surface
pilih file kemudian save as. kemudian pilih data yang telah disimpan.
4.1 Gridding
Tabel 1. Hasil perhitungan pengukuran gridding.
Titik Pembacaan TGB TT
Bt 48,27
BM 46,99
P0 1.28 46,9
P1 1.37 46,76
P2 1.51 46,65
P3 1.62
P0 48,28
A0 1.27 47,01
B0 1.23 47,05
CO 1.18 47,1
P1 48,32
A1 1.29 47,03
B1 1.24 47,08
C1 1.2 47,12
P2 49,36
A2 1.22 48,14
B2 1.18 48,18
C2 1.13 48,23
P3 50,34
A3 1.21 49,13
B3 1.14 49,2
C3 1.03 49,31
Pengukuran gridding bertujuan untuk (2011), bahwa grid adalah jaringan titik segi
menentukan tinggi titik pada suatu lahan. Pada empat yang tersebar ke seluruh area pemetaan.
praktikum ini lahan yang digunakan untuk Hasil pengukuran titik tinggi dapat
menentukan tinggi titik adalah lahan di dilihat bahwa setiap titik yang diukur memiliki
fakultas mipa lapangan teknik. Tinggi titik perbedaan ketinggian. Jadi, dapat dikatakan
pada lahan ditandai dengan menggunakan bahwa keadaan tanah pada wilayah tersebut
beberapa patok sekaligus digunakan sebagai tidak cukup rata, hal ini dapat dilihat dengan
acuan pada titik yang akan diukur. Pernyataan garis kontur yang diperoleh. Pernyataan ini
ini sesuai dengan Nugroho (2010), bahwa sesuai dengan pendapat Nugroho (2010), yang
gridding bertujuan untuk menentukan tinggi menyatakan bahwa garis kontur disajikan di
tiap titik di suatu permukaan bumi. atas peta untuk memperlihatkan naik turunnya
Gridding digunakan untuk membuat keadaan permukaan tanah.
suatu garis kontur. Kontur yang dihasilkan Pengukuran gridding dapat diaplikasikan
dengan cara mengukur secara horizontal dan dalam menentukan titik kontur. Selain itu,
vertikal sehingga membentuk segi empat yang pengukuran gridding berperan dalam
nantinya menjadi dasar dari suatu pengukuran. menentukan profil tanah (profil memanjang,
Pernyataan ini sesuai dengan pendapat Pertiwi longitudinal sections) antara dua tempat dan
menentukan kemungkinan dua titik di lahan digunakan untuk menentukan profil tanah
sama tinggi dan saling terlihat. Pernyataan ini (profil memanjang, longitudinal sections)
sesuai dengan pendapat Kusumawati (2014), antara dua tempat dan menentukan
selain menunjukan bentuk ketinggian kemungkinan dua titik di lahan sama tinggi
permukaan tanah, garis kontur juga dapat dan saling terlihat.
KESIMPULAN
Pengukuran gridding bertujuan untuk
menentukan tinggi titik pada suatu lahan.
Hasil pengukuran titik tinggi yang didapatkan
dapat dilihat bahwa setiap titik yang diukur
memiliki perbedaan ketinggian.
Pengukuran gridding dapat diaplikasikan
dalam menentukan titik kontur.
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 2. Perhitungan
a. Menghitung tinggi titik awal TGB P3 = 49−1,34
TTA = tinggi alat dari permukaan = 47,66 m
bumi c. Menghitung tinggi titik (TT)
BM = 47 TT = TGB−BT
P0 = 47 TT P0 = 45,73−1,28
P1 = 48 = 44,45
P2 = 48 TT P1 = 45,73−1,37
P3 = 49 = 44,36
b. Menghitung tinggi garis bidik (TGB) TT P2 = 45,73−1,51
TGB = TTA−TA = 44,22
TGB BM = 47−1,27 TT P3 = 45,73−1,62
= 45,73 m = 44,11
TGB P0 = 47−1,28 TT A0 = 45,72−1,27
= 45,72 m = 44,45
TGB P1 = 48−1,32 TT B0 = 45,72−1,23
= 46,68 m = 44,49
TGB P2 = 48−1,36 TT C0 = 45,72−1,18
= 46,64 m = 44,54
TT A1 = 46,68−1,29 = 45,46
= 45,39 TT C2 = 46,64−1,13
TT B1 = 46,68−1,24 = 45,51
= 45,44 TT A3 = 47,66−1,21
TT C1 = 46,68−1,2 = 46,45
= 45,48 TT B3 = 47,66−1,14
TT A2 = 46,64−1,22 = 46,52
= 45,42 TT C3 = 47,66−1,03
TT B2 = 46,64−1,18 = 46,63
Data Source
Source Data File Name: C:\Users\user\Documents\sitti gridding.xls
X Column: A
Y Column: B
Z Column: C
Data Counts
Active Data: 13
Original Data: 16
Excluded Data: 0
Deleted Duplicates: 3
Retained Duplicates: 3
Artificial Data: 0
Superseded Data: 0
Univariate Statistics
————————————————————————————————————————————
X Y Z
————————————————————————————————————————————
Minimum: 5 0 46.65
25%-tile: 5 0 46.99
Median: 10 5 47.1
75%-tile: 15 10 48.14
Maximum: 20 15 49.2
Inter-Variable Correlation
————————————————————————————
X Y Z
————————————————————————————
X: 1.000 -0.196 -0.290
Y: 1.000 0.941
Z: 1.000
————————————————————————————
Inter-Variable Covariance
————————————————————————————————
X Y Z
————————————————————————————————
X: 22.485207100592 -5.3254437869822 -1.1715976331361
Y: 32.840236686391 4.5940828402367
Z: 0.72591360946745
————————————————————————————————
Inter-Parameter Correlations
————————————————————————————
A B C
————————————————————————————
A: 1.000 -0.196 -0.852
B: 1.000 0.562
C: 1.000
————————————————————————————
ANOVA Table
————————————————————————————————————————————
Source df Sum of Squares Mean Square F
————————————————————————————————————————————
Regression: 2 8.4641999999985 4.2320999999993 43.51
Residual: 10 0.9726769230947 0.09726769230947
Total: 12 9.4368769230932
————————————————————————————————————————————
Midrange: 5 0.575
Range: 0 1.11
Interquartile Range: 0 0.91
Median Abs. Deviation: 0 0.32
Mean: 5 0.55153846153846
Trim Mean (10%): 5 0.54727272727273
Standard Deviation: 0 0.46233265003668
Variance: 0 0.21375147928994
Lambda: 0.057777777777778
Clark and Evans: 2.4037008503093
Skellam: 117.98425743482
Exclusion Filtering
Exclusion Filter String: Not In Use
Duplicate Filtering
Duplicate Points to Keep: First
X Duplicate Tolerance: 1.7E-006
Y Duplicate Tolerance: 1.7E-006
Deleted Duplicates: 3
Retained Duplicates: 3
Artificial Data: 0
————————————————————————————————————————————
X Y Z ID Status
————————————————————————————————————————————
5 5 47.01 5 Retained
5 5 48.03 8 Deleted
10 10 48.08 9 Retained
10 10 48.18 12 Deleted
15 15 48.23 13 Retained
15 15 49.31 16 Deleted
————————————————————————————————————————————
Breakline Filtering
Breakline Filtering: Not In Use
Gridding Rules
Gridding Method: Kriging
Kriging Type: Point
Semi-Variogram Model
Component Type: Linear
Anisotropy Angle: 0
Anisotropy Ratio: 1
Variogram Slope: 1
Search Parameters
No Search (use all data): true
Output Grid
Grid File Name: C:\Users\user\Documents\sitti gridding.grd
Grid Size: 100 rows x 100 columns
Total Nodes: 10000
Filled Nodes: 10000
Blanked Nodes: 0
Grid Geometry
X Minimum: 5
X Maximum: 20
X Spacing: 0.15151515151515
Y Minimum: 0
Y Maximum: 15
Y Spacing: 0.15151515151515
Grid Statistics
Z Minimum: 46.649999994494
Z 25%-tile: 46.98377213526
Z Median: 47.530481777775
Z 75%-tile: 48.115536344051
Z Maximum: 49.200000010144
Z Midrange: 47.925000002319
Z Range: 2.5500000156499
Z Interquartile Range: 1.1317642087917
Z Median Abs. Deviation: 0.55715423530847
Z Mean: 47.617801235537
Z Trim Mean (10%): 47.588374096926
Z Standard Deviation: 0.65494085784753
Z Variance: 0.42894752727806
3 2
4
5
7
6
8
Gambar 57. Peta contur.
Gambar 59. Denah lokasi
Lampiran 5. Dokumentasi Keterangan:
1. Lapangan teknik
2. Lapang mipa tempat pengukuran
3. Kantin Mipa
4. Parkiran mipa
5. Jalan
6. Fakultas Mipa
7. Parkiran Farmasi
8. Fakultas Farmasi