Anda di halaman 1dari 15

GRIDDING DAN SURFER

(GRIDDING AND SURFER)


Dylan Wielfred Paelongan*), Eka Sartika2), dan Nurfadillah3)
*) Praktikan Ilmu Ukur Wilayah, Teknik Pertanian
2) Asisten Ilmu Ukur Wilayah, Teknik Pertanian
3) Asisten Ilmu Ukur Wilayah, Teknik Pertanian
*) dylanwielfred@gmail.com

ABSTRAK

Pemetaan memberi manfaat dalam kehidupan sehari-hari.Saat ini berbagai jenis peta dengan
karakteristiknya masing-masing dapat ditemukan dengan mudah.Salah satu jenis peta tersebut adalah
peta topografi. Garis kontur dapat dibentuk dengan membuat garis-garis perpotongan bidang
mendatar dengan permukaan bumi ke bidang mendatar peta. Karena peta umumnya dibuat dengan
skala tertentu, maka bentuk garis kontur ini juga akan mengalami pengecilan sesuai skala peta.
Proyeksi tegak garis-garis perpotongan pada bidang mendatar berupa grid. kegunaan praktikum ini
adalah agar mahasiswa dapat membuat peta kontur suatu bentang alam. Gridding digunakan untuk
membuat suatu garis kontur. Kontur yang dihasilkan dengan cara mengukur secara horizontal dan
vertikal sehingga membentuk segi empat yang nantinya menjadi dasar dari suatu pengukuran. Dan
pada pratikum ini alat yang digunanakan yaitu theodolite. Hasil pengukuran titik tinggi yang
didapatkan dapat dilihat bahwa setiap titik yang diukur memiliki perbedaan ketinggian.

Kata Kunci: Grid, muka tinggi, kontur,

PENDAHULUAN perpotongan pada bidang mendatar berupa


grid dan surfer (Kusumawati, 2014)
Pemetaan memberi manfaat dalam kehidupan
Grid berkaitan dengan pola yang
sehari-hari.Saat ini berbagai jenis peta dengan
berbentuk persegi dalam sebuah peta yang
karakteristiknya pada masing-masing dapat
ditandai dengan huruf atau angka. Grid berupa
ditemukan dengan mudah.Salah satu jenis peta
suatu tahapan yang harus dlakukan pada saat
tersebut adalah peta topografi (Nugroho, 2010)
pembuatan perangkat lunak garis
Peta topografi memberi manfaat berupa
kontur.Penentuan titik koordinat grid disebut
informasi mengenai tinggi suatu tempat atau
dengan gridding. Adapun tahapan proses
lokasi terhadap rujukan tertentu.Untuk
gridding meliputi pembentukan pola
menyajikan variasi ketinggian suatu lokasi
grid, penelusuran dan pemilihan titik titik serta
pada peta topografi, umumnya digunakan garis
proses pengolahan data (Pertiwi, 2011)
kontur.Selain menyajikan variasi ketinggian
Hal-hal yang perlu diperhatikan selama
suatu lokasi, penggunaan garis kontur juga
pembuatan dan penentuan koordinat titik grid
sebagai pemodelan berupa garis kontinu yang
(gridding), yaitu penentuan posisi bidang datar
mewakili suatu relief dalam suatu bidang peta.
dua dimensi (x,y) dan pemanfaatan kaidah
Nama lain garis kontur yaitu garis tinggi dan
fungsi matematika dalam interpolasi untuk
garis lengkung horizontal (Kusumawati, 2014)
menentukan ketinggiannya (z). Dengan
Garis kontur dapat dibentuk dengan
mengetahui titik-titik ketinggian yang
membuat garis-garis perpotongan bidang
diperoleh dari data gridding dalam suatu
mendatar dengan permukaan bumi ke bidang
lokasi, volume galian dan timbunan (cut and
mendatar peta. Karena peta umumnya dibuat
fill) juga dapat ditentukan (Nugroho, 2010)
dengan skala tertentu, maka bentuk garis
Berdasarkan hal tersebut, praktikum
kontur ini juga akan mengalami pengecilan
mengenai gridding dilakukan agar mampu
sesuai skala peta. Proyeksi tegak garis-garis
melaksanakan pengukuran ketinggian tempat
dengan caragrid serta mampu menghitung 10. Memindahkan bak ukur pada titik P1, P2,
volume galian dan timbunan (cut and fill) dan P3. Kemudian membaca beang tengah
berdasarkan ketinggian yang didapatkan dalam dan mencatat nilai benang tengah.
metode gridding 11. Memindahkan theodolite pada titik
P1,untuk mencatat titik A1,B1, dan C1.
Tujuan dan kegunaan Praktikum
12. Mengulangi prosedur 11 dengan
Adapun tujuan dari Praktikum Gridding
memindahkan theodolite ke titik P2 dan P3
dan Surfer agar mahasiswa mampu
untuk menentukan titik A2, B2, C2, dan A3,
melaksanakan pengukuran ketinggian tempat
B3, C3.
dengan cara grid, mampu membuat peta
13. Mencacatat setiap hasil pengukuran dan
kontur menggunakan aplikasi surfer dan
melakukan dokumentasi.
mampu menghitung volume galian dan
B. Surfer
timbunan (cut and fill).
Adapun kegunaan praktikum ini adalah 1. Membuka aplikasi Surfer
agar mahasiswa dapat membuat peta kontur
suatu bentang alam.

METODOLOGI PRAKTIKUM
Waktu dan tempat
Alat
Alat yang digunakan pada Praktikum
Surfer dan Gridding adalah theodolite, statip,
bak ukur, GPS, meteran, patok, payung, alat
tulis-menulis, kamera handphone dan laptop. Gambar 34. Tampilan layar awal surfer
Bahan
2. memilih menu File kemudian New lalu
Bahan yang digunakan dalam Praktikum
Surfer dan Gridding adalah software surfer. pilih Worksheet.

Prosedur Praktikum
Adapun prosedur kerja dari Praktikum
Surfer dan Gridding ada dua yaitu :
A. Gridding
1. Menyiapkan alat dan bahan yang
digunakan.
2. Menentukan wilayah tempat pengukuran.
3. Mengukur jarak antara titik dan
memasang patok.
Gambar 35. File-Menu-Worksheet.
4. Memasang alat pada titik BM dengan
bandul berada tepat diatas patok.
5. Menyeimbangkan nivo pada theodolite. 3. Menyalin data dari excel,kemudian copy
6. Mengukur tinggi alat. data yang telah diolah diexcel.
7. Menembakkan bak ukur pada titik BM ke
P1.
8. Memutar theodolite dengan sudut
horizontal sebesar 90 derajat dari sudut
untuk menentukan titik A0, B0, C0. Tiap
titik memiliki jarak 5 meter dengan P0,
lalu melakukan pengukuran pada di titik
A0, B0, dan C0 dari titik P0.
9. Membaca beang tengah dan mencatat
nilai benang tengah. Gambar 36. Tampilan untuk menyalin data.
4. Mengklik menu file lalu memilih save as 8. Pilih grid lalu pilih data, kemudian pilih
untuk menyimpan data. data yang telah disimpan.

Gambar 37. File-Save As. Gambar 41. Grid-data-pilih data yang telah
5. Menyimpan data xyz pada folder surfer. disimpan.
9. Memilih data xyz pada folder surfer.

Gambar 38. Tampilan untuk memilih


file xyz. Gambar 42. Tampilan pemilihan data xyz.
6. Setelah menyimpan data xyz, pilih Menu 10. Selanjutnya enter sebelum menyimpan
File kemudian New lalu pilih Plot data.
Document

Gambar 43. Tampilan data sebelum disimpan.


Gambar 39. File- Plot Document
11. Kemudian muncul tampilan gridding
7. Membuka kembali aplikasi surfer. report.

Gambar 40. Tampilan awal saat membuka Gambar 44. Gridding Report.
aplikasi surfer.
12. Setelah muncul tampilan gridding report, 16. Selanjutnya pilih map, lalu pilih surface
pilih file kemudian save as. kemudian pilih data yang telah disimpan.

Gambar 45. Tampilan menyimpan gridding


report di dokumen. Gambar 49. map-surface-pilih data yang telah
13. Kemudian pilih map, lalu pilih contour disimpan.
map, kemudian new contour map, 17. Selanjutnya mengklik surface.
kemudian pilih data report yang telah
disimpan sebelumnya.

Gambar 50. Tampilan setelah membentuk


contour tanah.
Gambar 46. Map-contour map-new contour 18. Untuk menggabungkan kontur dengan
map-report. garis kontur, klik menu map lalu memilih
14. Memilih data report yang telah disimpan overlay map.
sebelumnya.

Gambar 51. Map-overlay map.


19. Sehingga tampilan surfer akan seperti
Gambar 47. Tampilan pemilihan data.
15. Sehingga akan muncul gambar peta kontur dibawah ini.

Gambar 52. Tampilan setelah mengklik


Gambar 48. Tampilan contour.
overlay map.
20. Untuk mengubah warna, klik 2x pada 3D Rumus yang Digunakan
surface, kemudian memilih warna, dan Rumus yang digunakan dalam
selanjutnya klik apply. praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Menghitung Tinggi Titik Awal
TTA = Pembacaan pada GPS
2. Menghitung Tinggi Garis Bidik (TGB)
TGB = TTA + TA
3. Menghitung Tinggi Titik
TT= TGB - BT
keterangan:
TTA = Tinggi titik Awal (m),
TA = Tinggi alat (m),
Gambar 53. 3D surface-apply. TGB = Tinggi garis Bidik (m),
21. Sehingga menghasil pewarnaan pada peta BT = Batas tengah (m), dan
kontur. TT = Tinggi titik (m).

Gambar 54. Hasil peta kontur.


22. Mengklik menu file lalu memilih save as
untuk menyimpan 3D surface.

Gambar 55. File-save as.


HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gridding
Tabel 1. Hasil perhitungan pengukuran gridding.
Titik Pembacaan TGB TT
Bt 48,27
BM 46,99
P0 1.28 46,9
P1 1.37 46,76
P2 1.51 46,65
P3 1.62
P0 48,28
A0 1.27 47,01
B0 1.23 47,05
CO 1.18 47,1
P1 48,32
A1 1.29 47,03
B1 1.24 47,08
C1 1.2 47,12
P2 49,36
A2 1.22 48,14
B2 1.18 48,18
C2 1.13 48,23
P3 50,34
A3 1.21 49,13
B3 1.14 49,2
C3 1.03 49,31

Pengukuran gridding bertujuan untuk (2011), bahwa grid adalah jaringan titik segi
menentukan tinggi titik pada suatu lahan. Pada empat yang tersebar ke seluruh area pemetaan.
praktikum ini lahan yang digunakan untuk Hasil pengukuran titik tinggi dapat
menentukan tinggi titik adalah lahan di dilihat bahwa setiap titik yang diukur memiliki
fakultas mipa lapangan teknik. Tinggi titik perbedaan ketinggian. Jadi, dapat dikatakan
pada lahan ditandai dengan menggunakan bahwa keadaan tanah pada wilayah tersebut
beberapa patok sekaligus digunakan sebagai tidak cukup rata, hal ini dapat dilihat dengan
acuan pada titik yang akan diukur. Pernyataan garis kontur yang diperoleh. Pernyataan ini
ini sesuai dengan Nugroho (2010), bahwa sesuai dengan pendapat Nugroho (2010), yang
gridding bertujuan untuk menentukan tinggi menyatakan bahwa garis kontur disajikan di
tiap titik di suatu permukaan bumi. atas peta untuk memperlihatkan naik turunnya
Gridding digunakan untuk membuat keadaan permukaan tanah.
suatu garis kontur. Kontur yang dihasilkan Pengukuran gridding dapat diaplikasikan
dengan cara mengukur secara horizontal dan dalam menentukan titik kontur. Selain itu,
vertikal sehingga membentuk segi empat yang pengukuran gridding berperan dalam
nantinya menjadi dasar dari suatu pengukuran. menentukan profil tanah (profil memanjang,
Pernyataan ini sesuai dengan pendapat Pertiwi longitudinal sections) antara dua tempat dan
menentukan kemungkinan dua titik di lahan digunakan untuk menentukan profil tanah
sama tinggi dan saling terlihat. Pernyataan ini (profil memanjang, longitudinal sections)
sesuai dengan pendapat Kusumawati (2014), antara dua tempat dan menentukan
selain menunjukan bentuk ketinggian kemungkinan dua titik di lahan sama tinggi
permukaan tanah, garis kontur juga dapat dan saling terlihat.

Gambar 56. Hasil server data gridding.

KESIMPULAN
Pengukuran gridding bertujuan untuk
menentukan tinggi titik pada suatu lahan.
Hasil pengukuran titik tinggi yang didapatkan
dapat dilihat bahwa setiap titik yang diukur
memiliki perbedaan ketinggian.
Pengukuran gridding dapat diaplikasikan
dalam menentukan titik kontur.

DAFTAR PUSTAKA

Kusumawati, Y. 2014. Catatan Kuliah Ilmu


Ukur Tanah. Pusat Survei Geologi:
Bandung.

Pertiwi, A. 2011. Metode Interpolasi Inverse


Distance Untuk Peta Ketinggian
(Kontur). Universitas Dian Nuswantoro:
Semarang.

Nugroho, A. 2010. Pembuatan Peta Digital


Topografi Pulau Panjang, Banten,
Menggunakan ArcGIS 9.2 dan Surfer
8. Pusat Pengembangan Energi Nuklir:
Jakarta.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel hasil pengamatan di lapangan

Titik Pembacaan TTA Jarak


Ba Bt BB
BM 47 1.27
P0 1.28 5
P1 1.37 5
P2 1.51 5
P3 1.62 5
P0 47 1.28
A0 1.27 5
B0 1.23 5
CO 1.18 5
P1 47 1.32
A1 1.29 5
B1 1.24 5
C1 1.2 5
P2 48 1.36
A2 1.22 5
B2 1.18 5
C2 1.13 5
P3 49 1.34
A3 1.21 5
B3 1.14 5
C3 1.03 5

Lampiran 2. Perhitungan
a. Menghitung tinggi titik awal TGB P3 = 49−1,34
TTA = tinggi alat dari permukaan = 47,66 m
bumi c. Menghitung tinggi titik (TT)
BM = 47 TT = TGB−BT
P0 = 47 TT P0 = 45,73−1,28
P1 = 48 = 44,45
P2 = 48 TT P1 = 45,73−1,37
P3 = 49 = 44,36
b. Menghitung tinggi garis bidik (TGB) TT P2 = 45,73−1,51
TGB = TTA−TA = 44,22
TGB BM = 47−1,27 TT P3 = 45,73−1,62
= 45,73 m = 44,11
TGB P0 = 47−1,28 TT A0 = 45,72−1,27
= 45,72 m = 44,45
TGB P1 = 48−1,32 TT B0 = 45,72−1,23
= 46,68 m = 44,49
TGB P2 = 48−1,36 TT C0 = 45,72−1,18
= 46,64 m = 44,54
TT A1 = 46,68−1,29 = 45,46
= 45,39 TT C2 = 46,64−1,13
TT B1 = 46,68−1,24 = 45,51
= 45,44 TT A3 = 47,66−1,21
TT C1 = 46,68−1,2 = 46,45
= 45,48 TT B3 = 47,66−1,14
TT A2 = 46,64−1,22 = 46,52
= 45,42 TT C3 = 47,66−1,03
TT B2 = 46,64−1,18 = 46,63

Lampiran 3. Data gridding report


——————————
Gridding Report
——————————
Fri Oct 18 18:52:25 2019
Elasped time for gridding: 0.01 seconds

Data Source
Source Data File Name: C:\Users\user\Documents\sitti gridding.xls
X Column: A
Y Column: B
Z Column: C

Data Counts
Active Data: 13

Original Data: 16
Excluded Data: 0
Deleted Duplicates: 3
Retained Duplicates: 3
Artificial Data: 0
Superseded Data: 0

Univariate Statistics
————————————————————————————————————————————
X Y Z
————————————————————————————————————————————
Minimum: 5 0 46.65
25%-tile: 5 0 46.99
Median: 10 5 47.1
75%-tile: 15 10 48.14
Maximum: 20 15 49.2

Midrange: 12.5 7.5 47.925


Range: 15 15 2.55
Interquartile Range: 10 10 1.15
Median Abs. Deviation: 5 5 0.45

Mean: 10.769230769231 6.9230769230769 47.643076923077


Trim Mean (10%): 10.454545454545 6.8181818181818 47.591818181818
Standard Deviation: 4.7418569253608 5.7306401637505 0.85200563934017
Variance: 22.485207100592 32.840236686391 0.72591360946745

Coef. of Variation: 0.017883094341614


Coef. of Skewness: 0.57198311007557
————————————————————————————————————————————

Inter-Variable Correlation
————————————————————————————
X Y Z
————————————————————————————
X: 1.000 -0.196 -0.290
Y: 1.000 0.941
Z: 1.000
————————————————————————————

Inter-Variable Covariance
————————————————————————————————
X Y Z
————————————————————————————————
X: 22.485207100592 -5.3254437869822 -1.1715976331361
Y: 32.840236686391 4.5940828402367
Z: 0.72591360946745
————————————————————————————————

Planar Regression: Z = AX+BY+C


Fitted Parameters
————————————————————————————————————————————
A B C
————————————————————————————————————————————
Parameter Value: -0.019730769230764 0.13669230769231 46.909230769231
Standard Error: 0.018602379436953 0.015392664561157 0.25949792214749
————————————————————————————————————————————

Inter-Parameter Correlations
————————————————————————————
A B C
————————————————————————————
A: 1.000 -0.196 -0.852
B: 1.000 0.562
C: 1.000
————————————————————————————

ANOVA Table
————————————————————————————————————————————
Source df Sum of Squares Mean Square F
————————————————————————————————————————————
Regression: 2 8.4641999999985 4.2320999999993 43.51
Residual: 10 0.9726769230947 0.09726769230947
Total: 12 9.4368769230932
————————————————————————————————————————————

Coefficient of Multiple Determination (R^2): 0.89692809061498

Nearest Neighbor Statistics


—————————————————————————————————
Separation |Delta Z|
—————————————————————————————————
Minimum: 5 0.019999999999996
25%-tile: 5 0.11
Median: 5 0.34
75%-tile: 5 1.02
Maximum: 5 1.13

Midrange: 5 0.575
Range: 0 1.11
Interquartile Range: 0 0.91
Median Abs. Deviation: 0 0.32

Mean: 5 0.55153846153846
Trim Mean (10%): 5 0.54727272727273
Standard Deviation: 0 0.46233265003668
Variance: 0 0.21375147928994

Coef. of Variation: 0 0.83826003493401


Coef. of Skewness: 0 0.11900287267547

Root Mean Square: 5 0.71968476004856


Mean Square: 25 0.51794615384615
—————————————————————————————————

Complete Spatial Randomness

Lambda: 0.057777777777778
Clark and Evans: 2.4037008503093
Skellam: 117.98425743482

Exclusion Filtering
Exclusion Filter String: Not In Use

Duplicate Filtering
Duplicate Points to Keep: First
X Duplicate Tolerance: 1.7E-006
Y Duplicate Tolerance: 1.7E-006

Deleted Duplicates: 3
Retained Duplicates: 3
Artificial Data: 0

————————————————————————————————————————————
X Y Z ID Status
————————————————————————————————————————————
5 5 47.01 5 Retained
5 5 48.03 8 Deleted

10 10 48.08 9 Retained
10 10 48.18 12 Deleted

15 15 48.23 13 Retained
15 15 49.31 16 Deleted
————————————————————————————————————————————

Breakline Filtering
Breakline Filtering: Not In Use

Gridding Rules
Gridding Method: Kriging
Kriging Type: Point

Polynomial Drift Order: 0


Kriging std. deviation grid: no

Semi-Variogram Model
Component Type: Linear
Anisotropy Angle: 0
Anisotropy Ratio: 1
Variogram Slope: 1

Search Parameters
No Search (use all data): true

Output Grid
Grid File Name: C:\Users\user\Documents\sitti gridding.grd
Grid Size: 100 rows x 100 columns
Total Nodes: 10000
Filled Nodes: 10000
Blanked Nodes: 0

Grid Geometry

X Minimum: 5
X Maximum: 20
X Spacing: 0.15151515151515

Y Minimum: 0
Y Maximum: 15
Y Spacing: 0.15151515151515

Grid Statistics

Z Minimum: 46.649999994494
Z 25%-tile: 46.98377213526
Z Median: 47.530481777775
Z 75%-tile: 48.115536344051
Z Maximum: 49.200000010144
Z Midrange: 47.925000002319
Z Range: 2.5500000156499
Z Interquartile Range: 1.1317642087917
Z Median Abs. Deviation: 0.55715423530847

Z Mean: 47.617801235537
Z Trim Mean (10%): 47.588374096926
Z Standard Deviation: 0.65494085784753
Z Variance: 0.42894752727806

Z Coef. of Variation: 0.013754118015822


Z Coef. of Skewness: 0.47241260519194

Z Root Mean Square: 47.622305089468


Z Mean Square: 2267.8839420344

Lampiran 4. Peta contur


Lampiran 6. Denah

3 2

4
5

7
6

8
Gambar 57. Peta contur.
Gambar 59. Denah lokasi
Lampiran 5. Dokumentasi Keterangan:
1. Lapangan teknik
2. Lapang mipa tempat pengukuran
3. Kantin Mipa
4. Parkiran mipa
5. Jalan
6. Fakultas Mipa
7. Parkiran Farmasi
8. Fakultas Farmasi

Gambar 58. Dokumentasi kelompok


pengukuran gridding.

Anda mungkin juga menyukai