14.bab Ii PDF
14.bab Ii PDF
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tanah
1. Definisi Tanah
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang berasal dari material induk
pengaruh air, udara, dan macam - macam organisme baik yang masih
Tanah merupakan suatu benda alam yang tersusun dari padatan (bahan
mineral dan bahan organik), cairan dan gas, yang menempati permukaan
daratan, menempati ruang, dan dicirikan oleh salah satu atau kedua
mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu sama
lain dan dari bahan-bahan organik yang telah melapuk (yang berpartikel
5
padat) disertai dengan zat air dan gas yang mengisi ruang-ruang kosong
partikel-partikel yang terdiri dari salah satu atau seluruh jenis unsur-
0,074 mm.
d. Lempung (clay) adalah partikel yang berukuran lebih dari 0,002 mm,
partikel ini merupakan sumber utama dari kohesi dari tanah yang
kohesif.
2. Klasifikasi Tanah
Agar dapat membedakan secara rinci mengenai jenis – jenis tanah yang
ada di alam semesta ini, perlu adanya suatu sistem yang dibuat untuk
dasar.
jenis tanah yang berbeda-beda tapi mempunyai sifat yang sama kedalam
(Das, 1995).
palstis.
tanah guna pekerjaan jalan yaitu lapis dasar (subbase) dan tanah dasar
berbutir di mana 35% atau kurang dari jumlah butiran tanah tersebut
lolos ayakan No. 200. Tanah di mana lebih dari 35% butirannya tanah
A-6, dan A-7. Butiran dalam kelompok A-4 sampai dengan A-7
1) Ukuran Butir
Pasir : bagian tanah yang lolos ayakan No. 10 (2 mm) dan yang
Lanau dan lempung : bagian tanah yang lolos ayakan No. 200.
2) Plastisitas
dicatat.
Tabel 2. Klasifikasi Tanah untuk Lapisan Tanah Dasar Jalan Raya (AASHTO)
Tipe material yang Batu pecah, Pasir Kerikil dan pasir yang berlanau atau
Tanah berlanau Tanah berlempung
paling dominan kerikil dan pasir halus berlempung
Penilaian sebagai
Baik sekali sampai baik Biasa sampai jelek
bahan tanah dasar
Keterangan : ** Untuk A-7-5, PI ≤ LL – 30
** Untuk A-7-6, PI > LL – 30
Sumber : Das, 1995.
10
kerikil dan pasir yang mana kurang dari 50% tanah yang lolos
saringan No. 200 (F200 < 50). Simbol kelompok diawali dengan G
50% tanah lolos saringan No. 200 (F200 ≥ 50). Simbol kelompok
plasticity).
ini :
kesalahan tabel.
Keterangan :
W = Well Graded (tanah dengan gradasi baik),
P = Poorly Graded (tanah dengan gradasi buruk),
L = Low Plasticity (plastisitas rendah, LL<50),
H = High Plasticity (plastisitas tinggi, LL> 50).
12
(hanya kerikil)
Kerikil bersih
GW kerikil-pasir, sedikit atau sama sekali tidak
mengandung butiran halus
Pasir≥ 50% fraksi kasar Kerikil bergradasi-buruk dan campuran
lolos saringan No. 4 GP kerikil-pasir, sedikit atau sama sekali tidak
mengandung butiran halus
Kerikil berlanau, campuran kerikil-pasir-
GM
lanau
Butiran
dengan
Kerikil
butiran halus
Pasir bersih
Kerikil 50%≥ fraksi kasar
tertahan saringan No. 200
lempung
elastis
batas cair ≥ 50%
Kriteria klasifikasi
yang
Cu = D60 / D10 > 4
( D30 ) 2
Cc = antara 1 dan 3
5 - 12 % lolos saringan No. 200 Batasan klasifikasi D10 xD60
Lebih dari 12 % lolos saringan No. 200 GM, GC, SM, SC
Kurang dari 5 % lolos saringan No. 200 GM, GP, SW, SP
Cc = antara 1 dan 3
D10 xD60
Tidak memenuhi kedua kriteria untuk SW
Batas-batas Atterberg di bawah
garis A atau PI < 4 Bila batas Atterberg berada
didaerah arsir dari diagram
plastisitas, maka dipakai
Batas-batas Atterberg di bawah double simbol
garis A atau PI > 7
Diagram Plastisitas:
Untuk mengklasifikasi kadar butiran halus yang terkandung dalam tanah berbutir halus dan kasar.
Batas Atterberg yang termasuk dalam daerah yang di arsir berarti batasan klasifikasinya menggunakan dua simbol.
60
Batas Plastis (%)
50 CH
40 CL
30 Garis A
CL-ML
20
4 ML ML atau OH
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Sifat- sifat fisik tanah berhubungan erat dengan kelayakan pada banyak
kondisi fisik tanah. Hal ini berlaku apakah tanah ini akan digunakan
1. Kadar Air
Kadar air suatu tanah adalah perbandingan antara berat air yang
dalam persen.
2. Berat Jenis
tanahnya dengan cara menentukan berat jenis yang lolos saringan No.
3. Batas Atterberg
melewati keadaan lainnya dan terdiri atas batas cair, batas plastis dan
indek plastisitas.
Batas cair adalah kadar air minimum dimana tanah tidak mendapat
adalah untuk menentukan kadar air suatu jenis tanah pada batas
suatu jenis tanah pada keadaan batas antara keadaan plastis dan
1. Nilai batas plastis (PL) adalah kadar air rata-rata dari ketiga
benda uji.
4. Analisa Saringan
itu material organik dibersihkan dari sampel tanah, lalu berat sampel
4. Stabilisasi Tanah
yang ada sehingga membentuk struktur jalan atau pondasi jalan yang
padat. Sifat – sifat tanah yang telah diperbaiki dengan cara stabilisasi
1. Physio - Mechanical
2. Granulometric
Pencampuran tanah asli dengan tanah lain yang mempunyai sifat dan
3. Physio - Chemical
4. Electro – Chemical
(Bowles, 1991) :
semen aspal, sodium dan kalsium klorida, limbah pabrik kertas dan
lain-lainnya.
Metode atau cara memperbaiki sifat – sifat tanah ini juga sangat
yang dimana memerlukan waktu untuk zat kimia yang ada didalam
B. Tanah Organik
Tanah organik terbentuk karena pengaruh iklim dan curah hujan tinggi
akibat tipe iklim serupa itu, tidak terjadi perbedaan menyolok pada musim
hujan dan kemarau. Vegetasi hutan berdaun lebar dapat tumbuh dengan
genangan air terjadi akumulasi bahan organik. Hal ini disebabkan suasana
jenis dan jumlah bakteri anaerob, sifat vegetasi, iklim, topografi dan sifat
Sifat dan ciri tanah organik dapat ditentukan dengan berdasarkan sifat fisik
a. Warna
b. Berat isi
Dalam keadaan kering tanah organik sangat kering, berat isi tanah
0,2 - 0,3 merupakan nilai umum bagi tanah organik yang telah
kering dapat menahan air 1/5 – 2,5 dari bobotnya, sedangkan tanah
d. Struktur
poroeus atau mudah dilewati air, terbuka dan mudah diolah. Ciri-ciri ini
20
konstruksi sipil.
Sebagai akibat dari kemampuan yang besar untuk menahan air, maka
kadar air akan terjadi pemadatan struktur tanah organik, hal ini akan
menurunkan muka tanah dan kalau ada tumbuhan akarnya akan muncul
e. Reaksi masam
akan cenderung lebih masam dari tanah mineral pada kejenuhan basah
yang sama.
f. Sifat koloidal
Sifat ini mempunyai kapasitas tukar kationnya lebih besar, serta sifat ini
g. Sifat penyangga
Pada tanah organik lebih banyak diperlukan belerang atau kapur yang
3. Identifikasi Organik
dan tanah yang organik, sehingga ASTM D-2487 harus digunakan sebagai
KANDUNGAN
KELOMPOK TANAH
ORGANIK
Gambut
≥ 75 %
Tanah Organik
25 % - 75 %
Tanah Dengan Kandungan
≤ 25 % Organik Rendah
SUMBER : PEDOMAN KONSTRUKSI JALAN DI ATAS TANAH GAMBUT DAN ORGANIK, 1996
Pada penelitian ini, tanah yang digunakan adalah tanah yang berasal dari
Sampel tanah yang diambil adalah tanah terganggu (disturb soil) yaitu
a. Ecomix
Ecomix adalah zat additive untuk stabilisasi dan solidifikasi tanah (soil
dapat digunakan untuk pengerasan badan jalan / sub base di daerah yang
memiliki kondisi tanah lunak maupun keras, misalnya tanah merah, tanah
tanah).
Ecomix berbentuk serbuk halus dan terdiri dari komposisi logam dan
Ecomix memiliki porositas yang baik, anti retak, tidak licin dan tidak
Ecomix melarutkan asam humus (humic acid) yang terdapat dalam tanah,
menjadi lebih mudah bermuatan ion negatif (anion), dan kation Ca++
melibatkan Ecomix, maka ketika bercampur dengan air tanah atau terkena
Hal ini akan berbeda bila menggunakan Ecomix, dimana pada saat terjadi
c. Aplikasi Ekomix
konvensional:
26
Sebuah bangunan yang kuat terbuat dari pondasi yang kuat pula,
oleh karena itu Ecomix juga sangat bisa digunakan sebagai penguat
misalnya;
sejenisnya.
berikut.
28
sejenisnya.
Pembuatan selokan.