Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN STROKE HEMORAGIK

PRAKTIK KLINIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman

………………… ………………….. 1/1


Tanggal terbit Ditetapkan Direktur,
RSUD SUNGAI RUMBAI

………………….
dr. SUJITO
NIP. 197908212008041001

PENGERTIAN Stroke hemoragik ialah suatu gangguan organik otak


yang disebabkan adanya darah di parenkim otak atau
ventrikel
 Gejala prodomal yaitu : Gejala peningkatan tekanan
ANAMNESIS intrakranial dapat berupa : sakit kepala, muntah-
muntah, sampai kesadaran menurun
 Gejala penekanan parenkim otak (perdarahan
intraserebral), memberikan gejala tergantung daerah
otak yang tertekan/terdorong oleh bekuan darah

 Penurunan GCS
PEMERIKSAAN  Kelumpuhan saraf kranial
FISIK  Kelemahan motoric
 Defisit sensorik
 Gangguan otonom
 Gangguan neurobehavior

KRITERIA Defisit neurologis fokal atau global yang muncul


DIAGNOSIS secara tiba-tibda, dapat disertai tanda peningkatan
tekanan intrakranial dan dibuktikan dengan adanya
lesi perdarahan pada pemeriksaan neuroimaging otak
(CT-Scan atau MRI)

DIAGNOSIS KERJA STROKE HEMORAGIK (Kode ICD X : I61.9)

DIAGNOSIS Stroke Iskemik (bila belum dilakukan CT /MRI Otak)


BANDING

 CT Scan + CT Angiografi /MRI + MRA Otak


PEMERIKSAAN  EKG
PENUNJANG  Doppler Carotis
 Transcranial Doppler
 TCD Bubble Contrast & VMR
 Lab : Hematologi rutin, gula darah sewaktu, fungsi
ginjal (ureum, kreatinin), Activated Partial
Thrombin Time (APTT), waktu prothrombin (PT),
INR, gula darah puasa dan 2 jam PP, HbA1C, profil
lipid, C-reactive protein (CRP), laju endap darah,
dan pemeriksaan atas indikasi seperti: enzim
jantung (troponin / CKMB), serum elektrolit,
analisis hepatik dan pemeriksaan elektrolit.
 Thorax foto
 Urinalisa
 Echocardiografi (TTE/TEE)
 Pemeriksaan Neurobehavior (Fungsi Luhur)
 DSA Serebral

a. Tatalaksana Umum :
 Stabilisasi jalan nafas dan pernapasan
 Stabilisasi hemodinamik (infus kristaloid)
 Pengendalian tekanan intrakranial (manitol jika
diperlukan)
 Pengendalian kejang (terapi anti kejang jika
diperlukan)
 Analgetik dan antipiterik, jika diperlukan
 Gastroprotektor, jika diperlukan
 Manajemen nutrisi
 Pencegahan DVT dan emboli paru : heparin atau
LMWH
b. Tatalaksana Spesifik
 Koreksi koagulopati (PCC/Prothrombine
Complex Concentrate, jika perdarahan karena
antikoagulan)
TERAPI  Manajemen hipertensi (Nicardipin, ARB, ACE-
Inhibitor, Calcium Antagonist, Beta blocker,
Diuretik)
 Manajemen gula darah (insulin, anti diabetik
oral)
 Pencegahan stroke hemoragik (manajemen factor
risiko)
 Neuroprotektor
 Perawatan di Unit Stroke
 Neurorestorasi / Neurorehabilitasi
c. Tindakan Intervensi/Operatif
 Kraniotomi evakuasi hematom, sesuai indikasi
 Kraniotomi dekompresi, sesuai indikasi
 VP Shunt / external drainage, sesuai indikasi
 Penjelasan Sebelum MRS (rencana rawat, biaya,
pengobatan, prosedur, masa dan tindakan
pemulihan dan latihan, manajemen nyeri, risiko
dan komplikasi)
 Penjelasan mengenai stroke iskemik, risiko dan
komplikasi selama perawatan
EDUKASI
 Penjelasan mengenai factor risiko dan pencegahan
rekurensi
 Penjelasan program pemulangan pasien (Discharge
Planning)
 Penjelasan mengenai gejala stroke, dan apa yang
harus dilakukan sebelum dibawa ke RS

Quo ad vitam : dubia ad bonam


PROGNOSIS Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Quo ad fungsionam : dubia ad bonam

Diagnosis : I / II/ III/ IV (referensi no 1-4)


TINGKAT EVIDENS
Terapi : I / II/ III/ IV (referensi no 1-4)

1. Hemphill C, Greenberg S, Anderson C, Becker K,


Bendok B, et al. Guidelines for the Management of
Spontaneous Intracerebral Hemorrhage. A
Guideline for Healthcare Professionals From the
American Heart Association/American Stroke
Association. Stroke 2015;46
2. Steiner T, Salman R, Beer R, Christensen H,
Cordonnier C. uropean Stroke Organisation (ESO)
guidelines for the management of spontaneous
intracerebral hemorrhage. Int J of Stroke. 2014;
KEPUSTAKAAN
840–855
3. Acute Stroke Practice Guidelines for Inpatient
Management of Intracerebral Hemorrhage. OHSU
Health Care System. Jan 2010.
4. Dewey HM, Chambers BR, Donnan GA. Stroke. In:
Warlow C (ed). Handbook of Treatment in
Neurology. The Lancet. 2006.pp.87-116.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik
Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer
6. Standar Kompetensi Dokter Spesialis Neurologi
Indonesia, 2015

DIREKTUR RSUD SUNGAI RUMBAI

dr. SUJITO
NIP. 197908212008041001

Anda mungkin juga menyukai