Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PERJALANAN

A. Dasar Pelaksanaan
1. Menindaklanjuti arahan Bupati Pandeglang dan Bupati Lebak untuk
berkoordinasi dengan kepala Dinas Kelautan dan Perikanan terkait potensi,
kondisi, dan kepengurusan dari Tempat Pelelangan Ikan di Kabupaten
Pandeglang dan Kabupaten Lebak
2. Survey ke 2 (dua) Tempat Pelelangan Ikan di Kabupaten Lebak.

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan


Waktu pelaksanaan selama 1 (satu) hari yaitu tanggal 20 Januari 2020 di
Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, Banten.

C. Pokok-pokok Laporan:
1. Bertemu dengan pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pandeglang, hasil diskusi antara lain :
- Membahas tentang perbedaan antara TPI di Labuhan, ada 3 (tiga) TPI di
Labuhan yaitu TPI Labuhan 1 berada di desa cigondang, TPI Labuhan 2,
dan TPI Labuhan 3 sama-sama berada di desa Teluk. Ketiga TPI ini
dibedakan berdasarkan Alat tangkap dan Hasil tangkapan yang di daratkan
di TPI.
- Diskusi lainnya yaitu masih adanya nelayan nakal yang menggunakan alat
tangkap cantrang, diketahui dari mulut ke mulut bahwa telah didirikan
paguyuban cantrang, paguyuban tersebut berada di TPI 1 Labuhan desa
Cigondang meski dekat dengan TPI, ikan hasil tangkapan tidak pernah di
daratkan di TPI. Hal ini yang perlu ditindaklanjuti sebagai strategi guna
merubah pola pikir anggota nelayan paguyuban cantrang.
- Membahas terkait hal-hal yang diperlukan untuk modernisasi TPI Labuhan,
mulai dari inventaris, akses ke TPI serta penanggung jawab. Saat ini di tiap-
tiap TPI ditunjuk sebagai Manager yang bertanggung jawab mengawasi dan
melaporkan kegiatan di TPI, sejalan dengan itu juga mencapai target dari
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pandeglang.
- Membahas hal-hal terkait perizinan dan permohonan bantuan ke
Kementerian Kelautan dan Perikanan terkait pengembangan TPI Modern
melalui surat sesuai arahan dari Bupati Kab. Pandeglang.
2. Bertemu dengan Asisten Daerah Kabupaten Lebak.
- Menjelaskan maksud dan tujuan akan didirikannya TPI Modern, beliau
mendukung dan selanjutnya diarahkan ke Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Lebak.
- Diskusi dengan pegawai di DKP Kab. Lebak terkait potensi dari 11 TPI di
Kab. Lebak, diarahkan menuju TPI Binuangeun sebagai yang paling besar
dan TPI Bayah.
- TPI Binuangeun sudah mendapat bantuan berupa TPI Higienis hanya belum
terdapat cold storage. Kekurangan ini yang menjadi bahan diskusi karena
untuk menampung hasil tangkapan nelayan yang berjumlah besar dari
Pantai Selatan.
- Selanjutnya DKP akan bersurat ke Kementerian Kelautan dan Perikanan
terkait perizinan dan permohonan bantuan untuk pengembangan TPI
Modern sesuai arahan dari Bupati Kab. Lebak.
3. Survey lokasi TPI Binuangeun Kabupaten Lebak.
- Bertemu ketua koperasi Mina Muara Sejahtera di TPI Binuangeun. Beliau
menginfokan bahwa potensi disini sangat besar. Neyalan memancing ikan
Tuna dengan Handline size 30kg up untuk komoditi eksport, selain itu jaring
khusus untuk penangkapan bawal, diantara banyaknya hasil tangkapan,
ikan layur mendominasi di TPI Binuangeun.
- Komoditi eksport di distribusikan ke muara angke, muara baru, dadap
sesuai permintaan size dan kondisi fresh/ frozen. Hasil tangkapan yang di
distribusikan ke HOREKA (udang, lobster, kepiting, rajungan, kakap merah).
- Nelayan TPI Binuangeun Kontra Trawl, menurutnya labuhan ada juga yang
pengguna trawl dan tidak diterima nelayan TPI Binuangeun, masih adanya
penggunaan ini menurutnya karena tidak ada pengawasan.
- TPI Higienis sendirinya belum memenuhi kriteria, kapasitas koperasi hanya
sebagai pengelola yang dipercaya DKP Kab. Lebak. Asset TPI adalah
Provinsi Banten.
- Sistem stor TPI target nya 900.000.000 akan tetapi nelayan mengacu pada
hasil tangkapan yang mencapai sebesar 1.394.000.000. Retribusi 3% ke
pemerintah daerah dan ke koperasi 2,5%. Jumlah anggota koperasi adalah
560 orang. Untuk 1 Tahun full kegiatan di TPI terjadi perputaran uang
sebesar 3 Miliar / bulan.
- TPI Binuangeun membutuhkan pabrik es. Ice maker ada, tetapi hanya
mencukupi 10% dari kebutuhan nelayan TPI Binuangeun, 90% didatangkan
dari daerah kragilan, pandeglang, dan cikande. Kebutuhan ice perhari di TPI
Binuangeun sebesar 1600 balok/Hari. Yang terakomodir pabrik es saat ini
hanya 150 balok/hari.
- Kapal Tuna karena belum ada nelayan yang khusus menangkap itu, saat ini
sekitar 100 kapal kapasitas 30 GT ke Zona Ekonomi Eksklusif pantai selatan
sekitar 30 Mill (50Kg) dari TPI Binuangeun. Fishing Ground di Rumpon
Sibolga milik nelayan Pelabuhan Ratu berkapasitas 100GT. Adapun nelayan
lain dari daerah Pekalongan dan Cilacap kapasitas (80 GT, 100GT). Minimal
5 Hari berlayar, kapal yang digunakan saat ini milik perorangan. Total
penggunaan solat di TPI Binuangeun kisaran 3000 liter/ hari.
4. Survey lokasi TPI Bayah Kabupaten Lebak.
- Bertemu dengan ketua koperasi di TPI Bayah. Total nelayan 300 orang.
Jenis ikan yang ditangkap di dominasi layur. Jumlah ikan yang didaratkan di
TPI maksimal 1-2 ton dan minimal 100kg.
- Potensi di TPI Bayah cukup besar hanya saja terjadi permasalahan yaitu
gelombang. Nelayan dari daerah lain juga tidak bisa mendaratkan ikan
sehingga proses pelelangan di TPI Bayah tidak terlalu ramai. Ditahun 2016,
ketua koperasi mengajukan pembangunan (Break Water) beserta rincian
biaya nya kisaran 1,6 Miliar akan tetapi belum ada respon.
- Ice maker ada di TPI Bayah menghasilkan 50kg / 30 menit.
Dokumentasi Kegiatan
Gambar Potensi Fishing Ground di Kab. Lebak.

Sumber : https://docplayer.info/39193438-Penentuan-daerah-
penangkapan-ikan-tongkol-berdasarkan-pendekatan-suhu-permukaan-
laut-dan-hasil-tangkapan-di-perairan-binuangeun-banten-topan-
basuma.html
Gambar Kondisi di TPI Binuangeun

Gambaran kondisi TPI Bayah


Gambar Mesin Pembuat Ice di TPI Bayah

Gambaran Kondisi Pendaratan Ikan di TPI Bayah


Di DKP Pandeglang

Di DKP Lebak

Anda mungkin juga menyukai