Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

REVIEW ARTIKEL
MODEL ANALISIS GRAVITASI

Disusun oleh:

Nama : FIRDAUS ALAM BUDI


NIM : 1810246418

Jurusan : S2 AGRIBISNIS

MATA KULIAH :
Ekonomi Regional

DOSEN PENGAJAR:
Dr. Djaimi, SP. M.Si.

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
1)
Judul Penelitian Analisi Penetapan Wilayah Pembangunan Di
Kabupaten Samosir
Jurnal Diponegoro Journal Of Economics
Volume & Vol. 3, Hal. 1-11
Halaman
Tahun 2014
Penulis Renhard Gultom, R dan Mulyo Hendarto

Tujuan Penelitian :

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi Kabupaten

Samosir dilihat dari basis ekonomi, mengetahui potensi daerah yang

dapat dikembangkan di tiap-tiap kecamatan, mengetahui kecamatan yang

dapat dijadikan pusat pertumbuhan, mengetahui kekuatan interaksi antar

kecamatan, dan mengetahui berapa banyak wilayah pembangunan dan

pusat pertumbuhan di kabupaten samosir serta wilayah mana saja yang

masuk ke dalamnya.

Analisis Data :

Model analis gravitasi pada penelitian ini dilakukan untuk untuk

mengetahui kekuatan interaksi di Kabupaten Samosir dengan wilayah

kecamatan-kecamatan yang ada. Model gravitasi adalah suatu teknik

untuk menganalisis pola interaksi ruang. Rumus yang digunakan pada

model gravitasi dalam penelitian ini adalah :

I12 = P1P2 / J12

dengan:

I12 : interaksi antara wilayah 1 dan

P1 : jumlah penduduk wilayah 1


P2 : jumlah penduduk wilayah 2

J12 : jarak antara wilayah 1 dengan wilayah 2

Semakin besar indeks I yang ditemukan berdasarkan hubungan

antara 2 wilayah, maka semakin besar pula kekuatan interaksi antara

kedua wilayah yang dianalisis tersebut.

Hasil Penelitian :

Pada Penelitian ini, analisis gravitasi digunakan untuk menghitung

kakuatan interaksi antar 9 kecamatan yang terdapat di Kabupaten

Samosir. Gambaran kekuatan interaksi secara umum digambarkan

melalui tabel di bawah ini.


Kekuaten interaksi masing-masing kecamatan kemudian

dikelompokkan menjadi 4 kelas berdasarkan kuat-lemahnya interaksi.

Pengelompokan interaksi tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

2)
Judul Penelitian Analisissektor Basis Dan Potensi Ekonomi Di
Kabupaten Deli Serdang
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Nommense
Volume & Vol. 6, Hal. 16-24
Halaman
Tahun 2015
Penulis Marlina Mahdalena, Parulian Simanjuntak dan
Nancy Nopeline

Tujuan Penelitian :

Untuk mengetahui seberapa kuat keterkaitan (inter linkage) antara

Kabupaten Deli Serdang sebagai Ibu kota Lubuk Pakam dan pusat

pertumbuhan dengan kabupaten-kabupaten sekitarnya yaitu: Kabupaten

Langkat, Kabupaten Serdang, Kabupaten Karo, Kabupaten Simalungun,

Kabupaten Serdang Berdagai. Dan Kota Medan, Kota Tebing, Kota Binjai.
Analisis Data :

Analisis gravitasi digunakan untuk mengidentifikasikan interaksi

ekonomi atau keterkaitan antara Provinsi Sumatera Utara dengan

kabupaten deli serdang dan wilayah sekitarnya. Menurut analisis ini daya

tarik menarik antar pusat pertumbuhan dengan daerah sekitarnya

merupakan perbandingan terbalik antara besarnya pengaruh pusat

wilayah dan kuadrat jarak antara dua wilayah. Rumus analisis gravitasi

adalah sebagai berikut:

Pengukuran dari analisis ini adalah:

1. Bila Tij nilainya semakin besar maka daya tarik menarik antara daerah

(i) dan (j) semakin kuat dan bisa dikatakan indikator kegiatan sosial

ekonomi keduanya besar kaitannya.

2. Bila Tij nilainya semakin kecil maka daya tarik menarik antara daerah (i)

dan (j) semakin lemah dan bisadikatakan indikator kegiatan sosial

ekonomi keduanya kecil kaitannya.


Hasil Penelitian :

Berdasarkan, Tabel diatas bahwa yang memiliki Interaksi yang

kuat dengan Kabupaten Deli Serdang adalah Kota Medan

(456.294,252.95), Kota Binjai (424.143,209.29) Kabupaten Serdang

Berdagai (376.605.084.13), Kabupaten Karo (286.66,404.34). Tinggi

keterkaitan Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Serdang Berdagai,

Kabupaten Karo, dengan Kabupaten Deli Serdang di sebabkan karena


Kabupaten Karo memiliki daya tarik tersendiri berupa banyak fasilitas

untuk pendidikan, jasa keuangan dan jasa kesehatan serta fasilitas-

fasilitas lain seperti sentra-sentra atau pusat-pusat perbelanjaan.

Selain memiliki keterkaitan yang kuat Kabupaten Deli Serdang

juga memiliki keterkaitan yang lemah dengan beberapa daerah pana

penelitian seperti Kabupaten Langkat, Kabupaten Simalungun, Kota

Tembing Tinggi.Hal ini di sebabkan karena kurangnya fasilitas seperti jasa

pendidikan, jasa keuangan dan jasa kesehatan serta fasilitas-fasiitas

seperti sentra-sentra atau pusat perbelanjaan.

3)
Judul Penelitian Analisis Sektor Ekonomi Potensial Dan Interaksi
Wilayah Kota Cilegon Tahun 2007-2011
Tahun 2012
Penulis Aris Wahyu Kuncoro dan Budi Rahardjo
Lembaga Peneliti Fakultas Ekonomi Univesitas Budi Luhur Jakarta

Tujuan Penelitian :

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis sektor-sektor

ekonomi mana yang paling strategis untuk dikembangkan dan

menganalisis keterkaitan-keterkaitan kota Cilegon dengan daerah di

sekitarnya sehingga saling menunjang pertumbuhan ekonominya.

Analisis Data :

Penelitian ini menggunakan analisis gravitasi untuk melihat

besarnya daya tarik dari suatu potensi yang berada pada suatu lokasi.

Model ini digunakan untuk melihat kaitan potensi suatu lokasi dan
besarnya wilayah pengaruh dari potensi tersebut. dengan rumus sebagai

berikut :

Hasil Penelitian :

Berdasarkan hasil analisis keterkaitan wilayah (Gravitasi) selama

tahun analisis 2007-2011 menunjukkan bahwa paling kuat interaksinya

dengan kota cilegon adalah kabupaten Serang dengan nilai interaksi rata-

rata sebesar 1.393.601.20. Sedangkan yang paling sedikit interaksinya

adalah kabupaten Lebak dengan nilai interaksi rata-rata sebesar

118.128.957.

Anda mungkin juga menyukai