Anda di halaman 1dari 4

NAMA : SUNARTI Standar Operasional Prosedur ( SOP )

NIM : C.18.05.009
Bantuan Hidup Dasar (BHD) C-A-B
STIKES PANRITA HUSADA
BULUKUMBA
Pengertian
BHD merupakan usaha yang pertama kali dilakukan untuk mempertahankan kondisi jiwa
seseorang pada saat mengalami kegawatdaruratan
BHD adalah usaha yang dilakukan untuk memperhatikan kehidupan pada saat penderita
mengalami keadaan yang mengancam nyawa
BHD adalah serangkaian tindakan yang diawali deri cek respon kesadaran, cek jalan nafas dan
memberi bantuan nafas sampai dengan memberikan kompresi dada
Henti jantung merupakan berhentinya kontraksi jantung yang efektif ditandai dengan pasien tidak
sadar, tidak bernafas dan tidak ada nadi
Henti nafas merupakan suatu kegawatan yang disebabkan oleh gangguan petukaran O2 dan C02
sehingga sistem pernafasan tidak mampu memenuhi metabolisme tubuh.

Tujuan
1. Mencegah berhentinya sirkulasi atau respirasi
2. Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi dan ventilasi pada penderita henti jantung
dan henti nafas
3. Mencegah terjadinya kematian biologis
4. Untuk menjaga potensi jalan nafas secara non invasive
5. Memberikan kelangsungan harapan hidup pada penderita dalam kondisi gawat darurat
Persiapan
 Persiapan lingkungan atau pasien
 Inform Consent
 Posisi pasien terlentang datar ekstensi leher
Kebijakan
Penanganan henti jantung dilakukan untuk membantu menyelamatkan penderita/ mengembalikan
fungsi kardiovaskuler

Prosedur
A. TENAGA TIDAK TERLATIH
 Pastikan lingkungan aman untuk dilakukan pertolongan
 Nilai respon penderita dengan cara memanggil nama sambil menepuk bahu atau
menggoyang-goyangkan badan penderita
 Teriak meminta bantuan untuk segera dipanggilkan tim Code Blue dengan kode HT A13
atau i-phone 115
 Lakukan pijat jantung segera. Tentukan letak posisi pijat jantung dengan cara menyusuri
tulang dada, 2 jari di atas cekungan
B. TENAGA TERLATIH
 Pastikan keamanan penolong dan keamanan pasien
 Segera setelah aman
 Hati-hati kemungkinan trauma leher
 Jangan pindahkan atau mobilisasi pasien bila tidak perlu
 Aktifkan emergency system (118)
 Memeriksa korban dengan cara menepuk bahu/pencet ujung kuku/tekan (ulek)
bagian sternum
 Segera berteriak minta pertolongan
 Memperbaiki posisi pasien
 Memperbaiki posisi penolong
 Circulation (bantuan sirkulasi) : memastikan ada tidaknya denyut nadi (arteri carotis
tp pada bayi arteri brachealis)
 Airway (jalan nafas) : periksa jalan nafas
 Finger swap
 Benda asing à menggunakan jari atau besi yang dilipat 2
 Bila pasien tidak memberikan respon:
 Supine, permukaan datar dan keras
 Bila perlu pindahkan pasien dengan cara kepala, bahu dan badan bergerak
bersamaan (in-line) bila curiga cedera spinal
 Posisi penolong disamping kanan pasien
 Membuka jalan nafas à head till – chin lift / jaw trust agar kepala fleksi (jaw
trust dilakukan bila dicurigai fraktur servikal
 Breating (pernafasan) berikan bantuan nafas
Memastikan pasien tidak bernafas dengan look (melihat), listen (mendengar), feel
(merasakan) dengan waktu kurang dari 10 detik
 Apnea, nafas abnormal, nafas tidak adekuat , memberikan bantuan nafas 2 kali
dengan waktu yang singkat.
 Evaluasi airway dan breathing
 Jika mengalami kesulitan untuk memberikan nafas buatan yang efektif, periksa
apakah masih ada sumbatan jalan nafas di mulut pasien. Bila tidak ada lakukan
tiupan 2 kali yang adekuat.
 Bila pasien kembali bernafas, ubah posisi pasien jadi posisi mantap (sim) ,posisi
miring (recovery position)
 Evaluasi airway, breathing, circulation
 Sirkulasi (-) : teruskan pres jantung luar + nafas buatan
 Sirkulasi (+) nafas (-) : nafas bautan 10 – 12 kali/menit
 Sirkulasi (+) nafas (+) : berikan posisi sisi mantap dan jaga jalan nafas
 Kompres jantung luar
 Pada ½ sternum atau diantara putting susu
 Kedalaman kompresi jantung 3,8 – 5 cm
 Awal melakukan evaluasi adalah arteri karotis, pernafasan
 Jika tidak ada arteri karotis lakukan lagi 5 siklus
 Tidak ada nafas, nadi teraba, berikan nafas sebanyak 10 -12 x/menit
 RJP pada anak biasanya menggunakan kedua jari jempol atau kedua jari telunjuk
dan tengah. Kedalaman kompresi 0,5 cm.
C. Setelah tim Code Blue datang,semua tindakan diambil alih oleh tim
Tindakan dilakukan sesuai dengan ACLS (algoritme henti jantung)

Unit Terkait
1. Unit gawat darurat
2. Unit rawat inap

Lampiran 1: SOP Bantuan hidup dasar (SOP Bantuan Hidup Dasar, 2018)

Anda mungkin juga menyukai