Internal Bleeding
Internal Bleeding
SURABAYA
Oleh kelompok A:
Pujianto
I Nyoman Suardana
Tutuk Murdiyanto
Carlos Carvalho
Kurniawan Ariestyono
Patahuddin Malik
DEPARTEMEN KESEHATAN RI
JURUSAN KEPERAWATAN
2004
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Identitas Pasien
Nama : Ny K
Umur : 20 tahun
Ps-ASA :2D
Ruangan : VK Bedah
Berat Badan : 55 kg
No Reg. : 1088834
Gol Darah :B
B. Riwayat Penyakit
Pasien datang ke IRD RSUD Dr. Soetomo Surabaya akibat
kecelakaan lalu lintas bersama suaminya naik sepeda motor ditabrak truk,
dengan keluhan ada riwayat pingsan, mual tidak ada, muntah tidak ada, pusing
C. Pemeriksan Fisik
B1 : Pernafasan (Breathing)
Airway bebas, URI Θ MP II, RR: 20-24 x/menit reguler, gerak leher
B2 : Sirkulasi (Blood)
Hb : 9,2 gr %
Leuco : 19, 8
Trombo : 312
PCV : 0,27
B4 : Perkencingan (Bladder)
B5 : Pencernaan (Bowel)
Riwayat ikterus Θ.
B6 : Muskuloskletal (Bone)
ROM terbatas, AVN baik, RO: fraktur tertutup kolum humerus dextra.
Kesimpulan:
- Status fisik : PS 2 D
1. Persiapan umum
2. Persiapan Khusus
E. Daftar Masalah
Rencana Tindakan :
1) Berikan penjelasan kepada pasien mengenai hal-hal yang kan dialami
Rencana tindakan:
1) Lakukan kerja sama yang baik dengan pasien dan hati-hati pada
Tujuan :
Rencana Tindakan:
1) Amati dengan cermat stadium anestesi khususnya pernafasan, tensi,
nadi.
Tujuan :
Rencana tindakan:
3) Bila perdarahan > 20% EBV operasi masih lama, hemodinamik baik
Rencana tindakan:
4) Awasi pasien dengan ketat, cek nadi, tensi dan pernafasan sampai
Rencana tindakan:
pada punggung.
bedah.
Rencana tindakan :
F. Tindakan Anestesi
1. Persiapan Anestesi.
Beberapa saat setelah pasien tiba di IRD dan telah dilakukan anamnesa
pemeriksaan lab. (HB, leuko, trombo dan PCV) Dilakukan pencukuran daerah
pubis di ruang pre op IRD lantai III pada pukul 13.15 WIB.
2. Rehidrasi.
C pasien dipasang infus RL 500 cc. Jumlah cairan Pre op RL = 1500 cc.
x/menit.
3. Premedikasi.
Pukul 13.30 diberikan premedikasi M 3 mg, Dor 2,5 mg. Hasil pasien
lebih tenang.
4. Teknik Anestesi.
disiapkan.
kira 5 menit dengan O2 100% 10 L/menit. Induksi dengan pentotal 200 mg i.v
5. Jalannya Anestesi.
isofluran dibuka mulai dari dial kecil sambil Ass Respirasi, kemudian
dinaikkan sedikit demi sedikit sampai cukup dalam atau setelah ada tanda-
drip. Jam 16.25 injeksi Lasix i ampul i.v dan novalgin 1 ampul i.v. Jam 17.05
injeksi pethidin 50 mg i.v. Dan jam 17.10 injeksi reversal 3 : 3 i.v. Isofluran
dimatikan ketika operator sudah selesai menjahit kulit, dan oksigen dinaikkan
100%.
a. Respirasi.
Pernafasan dikontrol secara manual (Assisted Respiration) dengan frekuensi
14-18 x/menit, dengan tetap melihat gerak dada dan mendengarkan lewat
stetoscop precordial.
b. Kardiovaskuler.
Tekanan darah dan nadi diobservasi dengan mesin monitor setiap 5 menit
atau setiap saat bila ada tindakan tertentu. Tensi tertinggi 150/90 mmHg
dan terendah 60/30 mmHg. Nadi tertinggi 150 x/menit dan terendah 75
c. Genito Urinaria.
Kateter telah terpasang dan urin warna merah pekat (mengandung darah)
sebanyak 400 cc pre op. Produksi urine selama operasi (3 jam 5 menit): 500
G. Jalannya Pembedahan
7. Therapi post op :
a. Infus RL : D5 2 : 3
b. Ampicillin 3 x 1 gr
c. Antrain 3 x 1 amp
d. Gastridin 3 x 1 amp
H. Penggantian Cairan
500 cc, NaCl 500 cc, dan darah 4 kolf (1000 cc)
1. Kebutuhan cairan
a. Kebutuhan fisiologis: 50 x 55 = 2750 cc/24 jam = 114 cc/jam
= 1026 cc.
Total = 7176 cc
2) Durante operasi :
- RL = 1000 cc
- Expafusin = 500 cc
- NaCl = 500 cc
Total = 3000 cc
Kering Pucat.
reflek menelan dan batuk serta nafas/ gerak dada pasien adekuat. Sementara
B1 : RR 20 x/menit, sesak (-), Rh -/-, Wh -/-, sianosis (-), gerak dada bebas.
B5 : Mual-muntah (-)
B6 : Nyeri daerah operasi. Pasien masih takut menggerakkan badan.