Anda di halaman 1dari 4

ANESTESI INHALASI

HALOTAN
a. Pendahuluan
 Pertama kali digunakan dalam klinik di Inggris oleh M Johnstone.
 Rumus kimia Halotan 2 Bromo, 2 Chloro 1.1.1 Trifluoro ethane.
 Sifat fisik
- Cairan tidak berwarna, berbau tidak merangsang / iritasi.
Mudah menguap (volatile) tidak mudah meledak / terbakar. Mudah diurai
oleh cahaya oleh karena itu harus disimpan di botol berwarna gelap.
- MAC 0,87 %.
- Mempunyai bahan Timol 0,01 % yang berfungsi untuk
menstabilkan.
b. Farmakologi
 Halotan merupakan anestesi potent 4-5 kali ether.
 Untuk induksi umumnya digunakan 2-4 vol % dan dosis pemeliharaan 0,5-2
%.
c. Efek pada sistem SSP
 Depresi kortex cerebral dan medulla.
 Efek terhadap CBF terbesar dan meningkatkan tekanan CSS.
 Efek hipnotik dicapai lebih cepat dibanding Ether.
 Penggunaan bersama obat premedikasi berat dapat memperpanjang masa
pemulihan .
 Halotan tidak mempunyai efek analgesia yang baik sehingga dibutuhkan
analgesia lain.
d. Sistem cardiovascular
 Vasodilatasi  hipotensi
 Bradikardi OK, aktifitas harus yang berlebihan.
 Meningkatkan kepekaan myokardium terhadap katekolamin exogen dan
endogen  aritmia.
 Depresi langsung terhadap kontraksi jantung  penurunan CO dan HR.
 Penurunan fungsi kardiovascular bergantung pada dosis yang diberikan (MAC
meningkat – efek CV berlebihan)
e. Sistem pernapasan.
 Uap Halotan tidak menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan .
 Depresi pernapasan. (awal tachipnea dan dangkal  henti napas)
 Menghambat sekresi kelenjar ludah dan bronchial.
 Menekan refleks faring dan laring.
 Bronchodilatasi.
f. Sistem otot.
 Relaxasi yang moderat.
 Otot abdominal relaksasi hanya pada stadium dalam.
 Otot (uterus) myometrium  atonia uteri sehingga bahaya terhadap kuretage
tapi baik untuk versi luar.
g. Lain-lain.
 Plasenta  halotan dapat melewati sawar plasenta sehingga membahayakan
bayi (asfiksia neonatorum).
 Efek hepar  hepatoksik ringan.
 Konsentrasi insulin plasma tidak dipengaruhi, begitu pula kadar gula darah.
Tetapi Halotan meningkatkan sensitifitasnya sehingga dpat terjadi
hypoglikemia.
 Menggigil (Halotan shake)  kehilangan panas badan karena vasodilatasi
umum.
 Efek terhadap ginjal, Halotan tidak mengubah autoregulasi RBF.
h. Keuntungan dan kerugian.
Dari segi klinis dan komersial pemakaian Halotan mempunyai keuntungan dan
kerugian seperti
 Kerugian.
Sangat potent, relatif mudah terjadi overdosis, analgesia dan relaksasi yang
kurang, harus kombinasi dengan obat analgetik dan relaksan, harga mahal,
menimbulkan hipotensi, aritmia, meningkatkan tekanan intra kranial, mengigil
pasca anestesi, hepato toksik.
 Keuntungan
Induksi cepat dan lancar, tidak mengiritasi jalan napas, bronkodilatasi,
pemulihan cepat, proteksi terhadap syok karena vasodilatasi, jarang
menyebabkan mual atau muntah, tidak mudah terbakar dan meledak.

ENFLURANE (ETHRANE)
a. Pendahuluan
 Mulai digunakan di USA pada tahun 1966
 Rumus kimia CHF2-O-CF2 CHFCI
 Cairan yang mudah menguap, berbau enak
 MAC 1,68
 Tidak bereaksi dengan soda lime
b. Farmakologi.
 Susunan saraf pusat.
 Anastesi yang potent
 Depresi SSP dan hipnotik.
 Pada konsentrasi inspirasi 3% - 3.5% dapat timbul epileptiform.
 Jangan digunakan pada pasien dengan epilepsi.
 Meningkatkan aliran darah otak. (moderat)
c. Sistem kardiovascular.
 Dapat menurunkan tekanan darah pada stadium yang dalam karena depresi
myokard.
 Aritmia jarang terjadi.
d. Sistem pernapasan.
 Depresi ventilasi  TV meningkat.
 Laju napas meningkat.
 Tidak menyebabkan hipersekresi kelenjar ludah dan bronchus.
e. Sistem muscular
 Relaksasi moderat
 Otot uterus dengan konsentrasi rendah (0,5-0,8 vol%) tidak mengalami
gangguan kontraksi.
 Depresi fetus tidak terjadi pada konsentrasi rendah.
f. Lain-lain
 Fungsi hepar dan ginjal tidak menyebabkan gangguan hepatotoxic dan
nefrotoxic.
 Enfluran mengandung fluorida maka potensial mengakibatkan kerusakan
ginjal.

ISOFLURAN (FORANE)
a. Pendahuluan
 Isomer dari Enfluran dengan efek samping yang minimal.
 Induksi dan masa pulih anestesi yang cepat.
 MAC 1.15 vol %
b. Farmakologi
 Sistem pernapasan
 Depresi pernapasan
 TV, RR menurun.
 Dilatasi bronchus.
 Sistem cardiovascular
 Depresi jantung yang minimal.
 Menurunkan tekanan darah melalui penurunan retensi perifer.
 Sistem muskuler.
 Relaksasi otot yang baik.
 Otot uterus pada level anestesi tidak menyebabkan relaksasi uterus.
 Sistem saraf pusat
 Aliran darah otak dan tekanan intra kranial tidak dipengaruhi.
 Tidak menyebabkan gangguan EEG (epileptiform)
 Lain-lain
Tidak menimbulkan hepatotoksik dan nefrotoksik.

NITROUS OXIDE (N2O)


a. Pendahuluan
 Pertama kali dipakai di klinik 1868 oleh Colton dan Horace Weil Andrews,
namun diketemukan oleh Priestley (1772).
 Gas yang bersifat anorganik, tidak berwarna, berbau manis, tidak irritatif.
 Gas yang stabil, tidak bereaksi dengan soda lime dan berdifusi dalam karet.
 Tidak mudah terbakar / meledak.
 Kelarutan dalam plasma 15 kali, lebih mudah dibanding oksigen.

b. Farmakologi.
 Susunan saraf pusat
N2O merupakan zat anestetik lemah  efek anestetik dan anelgesia lemah.
 Kardiovaskuler.
 Tidak ada perubahan bermakna deri frekuensi jantung, irama dan CO
 Tidak menyebabkan perubahan berarti pada resistensi perifer.
1. Sistem pernapasan
 Depresi napas tidak banyak dipengaruhi
 Tidak menyebabkan sektresi jalan napas.
1. Sistem muskular
Tidak menyebabkan relaksasi otot skeletal, malah dapat menyebabkan
rigiditas.
 Lain-lain
 N2O dapar berdifusi ke rongga tubuh seperti rongga pleura, rongga otak,
usus, telinga tengah dll.
 Hipoxia diffusi
 N2O dapat menyebabkan hipoksia karena sifatnya mendesak O2 di dalam
tubuh keluar. Hal ini sering terjadi pada saat / masa pemulihan, sehingga
dianjurkan kadar O2 minimal 30% untuk mencegah hipoksia diffusi.

SEVOFLURAN
MAC 2 vol%
Induksi 6 – 8 vol%
Rumatan 1 – 2 vol%

Anda mungkin juga menyukai