Anda di halaman 1dari 4

1. apakah semua stadium pada anastesi umum dengan eter dapat terlihat pada percobaan ini ?

- Ya, semua stadium pada anastesi umum dengan ether dapat terlihat.

2. Bila dapat terlihat dengan jelas, apakah tanda-tanda pada tiap stadium didapatkan? Tanda-tanda
mana sajakah yang tidak didapatkan atau tidak terlihat dengan jelas?

- Ya, terdapat tanda-tanda yang khas pada setiap stadium anastesi. sehinggadapat
dibedakan dengan jelas sudah memasuki stadium yang mana.

3. Pada auskultasi, apakah yang didapatkan? Kenapa hal ini dapat terjadi? Jelaskan!

- Pemeriksaan denyut jantung dengan auskultasi menunjukkan berbagai perubahan selama


waktu kontrol serta saat anastesi dan saat sadar kembali.

a. Pada waktu kontrol (sebelum anastesi)


Frekuensi denyut jantung normal dan teratur.
b. Pada saat anastesi berlangsung
Pada beberapa saat setelah anastesi, frekuensi denyut jantungmeningkatcepat
dantakteratur.Hal ini dikarenakan adanya pelepasan adrenalin dan nor-adrenalin
(SympathoAdrenal Discharged) oleh kelenjar medula adrenal, selanjutnya adrenalinakan
merangsang reseptor beta 2 pada jantung untuk menimbulkan efek takikardi (stadium II
anastesi). Kemudian frekuensi denyut jantung perlahan lahan menurun karena eter
memberikan efek depresi pada sistem kardiovaskular (stadium III/2 atau III/3).Selanjutnya
pada saat efek anastesi mulai hilang dan hewan cobamulai sadar kembali, denyut jantung
pun kembali normal akibat adanya efek homeostasis.

4. Pada stadium manakah rasa nyeri mulai hilang?


- Stadium I, hal ini ditandai denganterjadinya bradikardi. Tahap ini dimulai dari saat
pemberian zat anestetik sampai hilangnya.

5. Pada stadium manakah terdapat relaksasi otot bergaris?


- Relaksasi otot bergaris terjadi pada stadium tiga, dimulai dari akhir stadium II, dimana
pernafasan mulai teratur. Ditandai dengan pernafasanteratur, pernafasan torakal sama kuatdengan
pernafasan abdominal, pergerakan bola mata terhenti, letaknyaeksentrik, pupil mengecil lagi dan
refleks cahaya (+), lakrimasi akanmeningkat, refleksfarings dan muntah menghilang, dan tonus
ototmenurun.
Pada stadium 3 tingkat II sudah mencapai relaksasi otot dengan tingkat sedang. Sedangkan
pada stadium 3 Tingkat III didapat relaksasi otot lurik sempurna.

6. Bagaimanakah salivasinya? Mengapa hal ini dapat terjadi?


- Semua zat anestesi umum bekerja dengan menghambat SSP secara bertahap.
Penghambatan pertama dilakukan pada fungsi kompleks kemudian dilanjutkan sampai
medulaoblongata (tempat pusat vasomotor dan pernafasan).Pada induksi dan waktu pemulihan,
eter menimbulkan salvias karena penurunan reflek kelenjar ludah, tetapipada stadium yang lebih
dalam, salvias akan dihambat dan terjadi depresi nafas.

7. Tanda-tanda/ perubahan apakah yang didapatkan pada waktu binatang coba dari keadaan anastesi
kembali ke keadaan bangun ?
- Frekuensi nafas, frekuensinya berubah menjadi lebih cepat.
- Mata mulai kembali normal, ada reflek cahaya dan reflek kornea.
- Tonus otot ada tahanan dan ada gerakan.
8. Cara pemberian anestesi pada percobaan ini disebut cara apa? Cara-cara apa saja yang dapat
digunakan pada pemberian anestesi umum?
- Teknik anestesi umum dengan cara anestesi inhalasi. Untuk anestesi umum, ada 3 cara
pemberian yang dapat digunakan, yaitu anestesi inhalasi, parenteral (IV, IM, drip), dan per-rectal.
9. Apa kerugian / keuntungan eter sebagai anestesi umum?
- Kerugian: a. Kemungkinan aspirasi besar
b. Waktu operasi terburu-buru/diteruskan dengan insuflasi
c. Tidak dapat menggunakan diatherm
- Keuntungan : a. Cocok untuk prosedur yang singkat
b.Trauma laring kurang
10. Dan bagaimana pula dengan kloroform, halotan, siklopropan, nitrous oksida dan pentotal?
- a. Kloroform :
> Keuntungan :
Non irritable, relaksasi otot baik, tidak mudah terbakar, tidak mudah meledak (non
explosive)
> Kerugian :
Depresi miokard, hepatotoksik
b. Halotan :
> Keuntungan :
Potensi anestesi : poten, non iritan, non explosive, induksi cepat, pemulihan baik,
mual muntah pasca bedah jarang
> Kerugian :
Batas keamanan tidak lebar, relaksasi otot bergaris kurang, depresi miokard dan
vasodilatasi, dapat terjadi hipotensi.meningkatkan sensitivitas miokard terhadap
adrenalin (terjadi aritmia), depresi pernafasan, aliran darah otak meningkat oleh
karena resistasi vaskular otak menurun, menimbulkan komplikasi seperti hepatitis
pasca bedah.

c. Siklopropan :
Dapat meledak, tidak stabil, mudah terbakar sehingga menghalangi penggunaan kauter
bedah dan monitoring elektrik.
d. Nitrous oksida :

> Keuntungan :
Non irritable, non explosive, induksi dan pemulihan cepat, efek analgesia besar,
terjadi euforia, batas keamanan lebar, efek terhadap sistem kardiovaskular dan
pernafasan kecil, peningkatan aliran darah ke otak paling kecil
> Kerugian:
Potensi anestesi lemah, relaksasi otot bergaris kurang baik, pada akhir anestesi dapat
terjadi hipoksia ringan.
e. Pentotal :

> Keuntungan:
Induksinya sangat cepat, pemulihan cepat kecuali bila diberikan secara berulang-
ulang, non iritan, tidak ada mual muntah pasca bedah, sensitisasi epinefrin terhadap
jantung tidak ada.
> Kerugian:
Efek analgesia kecil
11. Anestesi umum apa sajakah yang tidak boleh digunakan pada penderita yang baru menderita
hepatitis infeksiosa?
- Anestesi halotan, karena anestesi jenis ini dapat menghasilkan metabolit yang dapat
merusak hepar.
12. Anestesi manakah yang baik / dapat digunakan pada penderita dengan tuberkulosis paru dupleks?
- Ketamin merupakan anestesi yang baik / dapat digunakan pada penderita dengan
tuberculosis paru dupleks karena ketamin tidak mengiritasi saluran napas dan tidak
merangsang sekresi kelenjar bronkus. Anestesi ini disebut sebagai dissociative anasthesia,
di mana hanya memberikan efek anestesi pada area spesifik di otak yang teranestesi dan
tidak menyebabkan depresi pernafasan, sehingga nafas tetap normal.
13. Apakah pemberian adrenalin dapat dilakukan pada semua anestesi di atas? Dengan anestesi apa
yang tidak boleh? Jelaskan!
- Tidak semua obat anestesi umum dapat diberi adrenalin.Anestesi menggunakan halotan
tidak noleh diberikan adrenalin karena halotan memberikan efek kardiovaskular dengan
meningkatkan sensitifitas miokardium terhadap adrenalin, sehingga dapat menyebabkan
aritmia.
Anestesi menggunakan ketamin juga tidak boleh dikombinasi dengan adrenalin karena
recovery akan menjadi lebih lama dan tekanan darah dapat meningkat walaupun tanpa
adrenalin.

Anda mungkin juga menyukai