Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MANDIRI ANTROPOLOGI

TOPIK : DENTOCRANIOFACIAL
JUDUL : PERTUMBUHAN DENTOKRANIOFASIAL PADA ANAK PENDERITA MENTAL
RETARDED
KELOMPOK : 6

OLEH :
1. PUTRI MARFINDAYANTI (021811133097)
2. AZIFAH SHAFA (021811133098)
3. SALMA KAMILAH (021811133099)
4. EKA MIDIAWATI (021811133101)
5. NATASYA FAUZIA S. (021811133102)

DEPARTEMEN
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fenomena yang sering ditemukan di Kedokteran Gigi pada anak penderita mental
retarded dimana menyangkut gangguan pertumbuhan dan perkembangan melibatkan
gangguan fungsi di samping gangguan estetik.
Berbagai kelainan yang sering ditemukan pada penderita anak yang berkebutuhan
khusus, seperti keadaan retardasi mental dan cerebral palsy, misalnya pada kasus ini
juga sering disertai kelainan pada dentokraniofasial dan ototnya. Kelainan tersebut
akan menimbulkan masalah dalam kesehatan gigi dan mulutnya, seperti kesulitan
untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut secara mandiri, kekurangaktifan otot mulut
untuk dapat melakukan self cleansing yang baik, dan keadaan maloklusi yang cukup
berat. (Harun Achmad, 2008)
Perawatan gigi dan mulut pada penderita anak yang berkebutuhan khusus perlu
mendapat perhatian yang lebih oleh karena hal ini merupakan tanggung jawab profesi
kedokteran gigi. Oleh karena itu setiap dokter gigi sudah seharusnya dapat
memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara layak bagi setiap penderita
anak yang berkebutuhan khusus. Akan tetapi hal di atas harus dapat ditunjang oleh
pengetahuan yang cukup, keahlian, ketrampilan serta kemampuan dalam menangani
setiap pasien tersebut, serta mengetahui penyebab dan latar belakang keadaan anak
yangberkebutuhan khusus tersebut. (Harun Achmad, 2008)
Selama ini kondisi dentokraniofasial anak disabilitas intelektual hanya dilihat dari
foto wajah dan oklusi saja, tanpa pemeriksaan menyeluruh profil dan komponen
dentokraniofasial. Untuk menegakkan diagnosis yang tepat maka perlu diketahui
pertumbuhan dentoskeletal. Gambaran secara rinci dan tepat sangat diperlukan,
gambaran yang lebih objektif didapatkan dari pengukuran sefalometri. Pertumbuhan
dentoskeletal secara sefalometri dikemukan oleh Bjork, yang kemudian dimodifikasi
oleh Jarabak (Retno, 2003). Hal tersebut bertujuan untuk menganalisis hubungan
dental dan skeletal serta memprediksi arah pertumbuhan. Data menyeluruh diperlukan
sebagai acuan dalam perawatan, memprediksi hasil perawatan dan sebagai acuan
dalam tumbuh kembang anak berkebutuhan khusus,dan antisipasi untukgenerasi
yangakan datang. (Iwa Sutardjo,2014)
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana pengaruh pertumbuhan dentrocraniofacial pada anak penderita mental
retarded?
2. Bagaimana penanganan kelainan dentrocraniofacial pada anak penderita mental
retarded?
3. Bagaimana pencegahan kelainan dentocraniofacial pada anak penderita mental
retarded?
1.3 Tujuan
1. Menentukan pengaruh dari pertumbuhan dentocraniofacial pada anak penderita
mental retarded
2. Menentukan penanganan kelainan dentocraniofacial pada anak penderita mental
retarded
3. Menentukan pencegahan kelainan dentocraniofacial pada anak penderita mental
retarded
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
BAB 3
PEMBAHASAN
BAB 4
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai