ANESTESI
Distribusi Obat
Fase pertama terjadi segera setelah penyerapan, yaitu ke
organ yang perfusinya sangat baik (jantung, hati, ginjal
dan otak)
Fase kedua mencakup organ yang perfusinya tidak sebaik
organ di atas (otot, vicera, kulit dan jaringan lemak)
Derajat ikatannya ditentukan oleh afinitas obat terhadap
protein, kadar obat dan kadar proteinnya sendiri,
sehingga Pengikatan obat ini akan berkurang jika terjadi
malnutrisi berat karena akan terjadi defisiensi protein
Prinsip dasar farmakologi klinik
obat anestesi
Eliminasi Obat
Filtrasi di glomerulus, sekresi aktif di tubuli proksimal,
dan reabsorpsi pasif di tubuli proksimal dan distal
Prinsip dasar farmakologi klinik
obat anestesi
Metabolisme Obat
Biotransformasi atau metabolisme obat proses
perubahan struktur kimia obat dalam tubuh dan
dikatalisis oleh enzim
Prinsip dasar farmakologi klinik
obat anestesi
Ether
Eter tidak berwarna , mudah menguap, dan berbau khas.
Eter tidak bereaksi dengan soda lime, mudah terbakar atau
meledak, dan dapat terurai oleh cahaya, panas, atau udara
Mampu meningkatkan denyut nadi, merangsang simpatis,
dan mendepresi vagal.
Aritmia jarang terjadi. Frekuensi napas bertambah pada
permulaan anestesi, dan kemudian melambat. S
ekresi saluran napas meningkat. Tekanan intrakranial juga
meningkat akibat dilatasi pembuluh darah otak
Keuntungan: harganya murah dan mudah didapat,
tidak perlu digabung dengan obat anestesi lain,
karena memenuhi trias anestesi.
Batas keamanan eter cukup lebar sehingga mudah
digunakan
Kelemahan: mudah terbakar dan meledak, bau
yang tidak enak dan iritatif, hipersekresi kelenjar
ludah, serta menyebabkan hiperglikemia dan mual
muntah
Halotan
Nama kimia IUPAC 2bromo-2-kloro-1,1,1-
trifluoroetan.
Agen anestetik yang bersifat terfluorinasi
Karakter fisik bersih, tidak berwarna, tidak mudah
terbakar, dan tidak iritatif.
Titik didih 50,3 oC. Dekomposisi dapat terjadi
setelah pemajanan sinar, dan untuk menghindari hal
ini, halotan perlu ditambahkan timol 0,01%
Untuk induksi anestesi, diberikan dengan konsentrasi 2-4%
v/v pd dewasa, dan 1,5-2 % v/v pada anak-anak, dan
diberikan bersama oksigen atau campuran oksigen-nitrous
oksida.
Induksi dapat dimulai dengan konsentrasi 0,5% v/v dan
secara bertahap dititrasi dengan meningkatkan dosis ke level
tertentu.
Untuk dosis pemeliharaan dewasa dan anak-anak adalah 0,5-
2 % v/v. Untuk orang tua, dosis dapat dikurangi
Perlu mempertimbangkan fisiologis hepar, karena halotan
secara bermakna dapat memicu hepatitis fulminan.
Halotan juga bersifat mendepresi miokardial
sehingga menyebabkan bradikardi dan hipotensi.
Peningkatan sensitivitas terhadap katekolamin
mampu menyebabkan aritmia jantung.
Efek samping lainnya adalah PONVS (Post
operative nausea, vomiting, and Shivering),
peningkatan tekanan intrakrnial, penurunan aliran
darah renal dan GFR, hipertermia
Enfluran
Nama kimia 1-kloro-1,1,2,-trifluoroetil-difluorometil-
eter.
Nilai MAC adalah 1,68. Induksi dengan enfluran terjadi
secara cepat dan lancar. Jarang terdapat mual dan
muntah. Pemulihan paska anestesi enfluran juga cepat
Poten, mendepresi SSP dan menimbulkan efek hipnotik
Konsentrasi inspirasi 3-3,5% dapat timbul perubahan
pada EEG, berupa gelombang epileptiform
Menimbulkan penurunan tekanan darah disebabkan
depresi pada miokard
Mendepresi napas dengan menurunkan volume
tidal
Efek relaksasi sedang
Tidak memiliki efek hepatotoksik atau nefrotoksik
Desfluran
Nama kimia 2,2,2-trifluoro-1-fluoroetil-
difluorometil eter
Onset kerja yang sangat singkat dan kelarutan
dalam darahnya sangat rendah
Kelemahan potensinya yang kurang kuat, perih,
dan harga yang mahal
Menyebabkan takikardi dan iritasi saluran napas
bila digunakan pada konsentrasi lebih dari 10%.
Sangat stabil dan tahan terhadap degradasi soda
lime dan hepar
Konsentrasi rata-rata setelah pemberian 1.0 MAC
(minimum alveolar concentration) / jam desflurane
adalah kurang dari 1 mmol/L
Isofluran
Isomer dari enfluran dengan efek-efek samping
yang minimal. Isofluran memiliki nama kimia 2-
kloro-2-(difluorometoksi)-1,1,1trifluoro-etan
Karakteristik fisik isofluran antara lain titik didih
48,5 OC, nilai MAC 1,15 vol %
Isofluran mengikat reseptor GABA, reseptor
glutamat, dan reseptor glisin, serta menghambat
konduksi kanal kalium
Memiliki efek relaksasi otot yang baik dan
berpotensiasi dengan obat relaksan otot, namun
tidak terlalu merelaksasi otot uterus pada kasus
obstetri
Tidak menimbulkan perubahan gambaran
epileptiform pada EEG, serta tidak begitu
mempengaruhi aliran darah otak
Sevofluran
Nama kimia fluorometil heksafluoroisopropil eter,
merupakan agen anestesi inhalasi berbagu manis,
tidak mudah meledak, yang merupakan hasil
fluorinasi metil isopropil eter
Titik didih 58,6 oC dan nilai MAC 2 vol%.
Dapat diberikan bersama O2 dan N2O.
Onset kerja obat sangat cepat, dan konsentrasinya
dalam darah relatif rendah
Metoksifluran
Tahun 1960 dan 1970an kontra indikasi terhadap
pasien dengan penyakit ginjal karena
biotransformasinya menjadi nephrotoksik, florida
inorganik, dan asam oksalik
Nitrous Oksida (N2O)
Diserap dengan cepat dalam tubuh, yaitu 1
liter/menit dalam menit pertama
Zat anestesi lemah, menimbulkan efek analgesia
dan hipnotik lemah
Efek analgetik sangat kuat
Efek kardiovaskular minimal, sehingga perubahan
pada frekuensi jantung, irama, dan curah jantung
maupun EKG juga minimal
Xenon
Xenon memiliki nilai MAC 71 vol%, menyebabkan
unsur ini lebih poten 50% dibanding N2O.
Penggunaan bersama oksigen akan meminimalisir
risiko hipoksia
Adanya penghambatan pompa kalsium ATP-ase,
yang menyebabkan hilangnya kalsium sel,
termasuk membran sel sinaptik
Xenon memiliki interaksi nonspesifik dengan lipid
membran
Anestetik Intravena
Anestesi yang ideal akan bekerja secara cepat dan
baik serta mengembalikan kesadaran dengan cepat
segera sesudah pemberian dihentikan
Propofol
Derivat fenol yang banyak digunakan sebagai
anastesia intravena
Mengandung lecitin, glycerol dan minyak soybean,
sedangkan pertumbuhan kuman dihambat oleh
adanya asam etilendiamintetraasetat atau sulfat
Bersifat lipofilik dimana 98% terikat protein
plasma, eliminasi dari obat ini terjadi di hepar
menjadi suatu metabolit tidak aktif
Dosis induksi cepat menyebabkan sedasi (rata-rata 30-45 detik)
dan kecepatan untuk pulih juga relatif singkat
Satu ampul 20 ml mengandung propofol 10mg/ml.
Bersifat hipnotik murni tanpa disertai efek analgetik ataupun
relaksasi otot
dosis induksi (2mg /kgBB)
Pemulihan kesadaran berlangsung cepat
Menyebakan depresi pada jantung dan pembuluh darah dimana
tekanan dapat turun sekali disertai dengan peningkatan denyut
nadi
Pengaruh terhadap frekuensi jantung juga sangat minim
Dosis dan penggunaan propofol sebagai agen anestesi, yaitu:
Induksi : 2,0 sampai 2.5 mg/kg IV.
(titrasi).
Turunkan dosis pada orang tua atau gangguan hemodinamik atau
dalam lingkungan yang steril dan hindari profofol dalam kondisi sudah
terbuka lebih dari 6 jam untuk mencegah kontaminasi dari bakteri.
Menyebabkan nyeri selama pemberian pada 50%
sampai 75%. Nyeri ini bisa muncul akibat iritasi
pembuluh darah vena, nyeri pada pemberian
propofol dapat dihilangkan dengan menggunakan
lidocain (0,5 mg/kg)
Etomidate
Agen anestetik intravena kerja cepat yang
digunakan sebagai induksi dan sedasi dalam
prosedur operasi singkat
Etomidate bekerja dalam rentang 5-10 menit dan
memiliki waktu paruh 2-5 menit dan akan habis
setelah 75 menit
Dosis anestetik induksi rata-rata untuk dewasa adalah
0,3 mg/Kg intravena, dengan dosis tipikal antara 20-
40 mg.
Dosis inisial adalah 0,2-0,6 mg/Kg dengan masa kerja
30-60 menit.
Dosis pemeliharaan adalah 5-20 µg/Kg/menit
intravena. Seperti halnya anestesi umum lainnya,
etomidat menyebabkan hilangnya kesadaran. Untuk
prosedur kardioversi, dosis yang digunakan adalah 10
mg dan pemberian ini dapat diulang
Barbiturat
Efek utama barbiturat ialah depresi SSP
Efek hipnotik barbiturat dapat dicapai dalam waktu
20-60 menit dengan dosis hipnotik
Pemberian barbiturat dosis sedatif hampir tidak
berpengaruh terhadap pernafasan,
Dosis hipnotik menyebabkan pengurangan
frekuensi nafas. Pernafasan dapat terganggu karena
Tiopental :
Di gunakan untuk induksi pada anestesi umum.
Operasi yang singkat (reposisi fraktur, insisi, jahit luka).
Sedasi pada analgesik regional
Mengatasi kejang-kejang pada eklamsia, epilepsi, dan
tetanus
Fenobarbital :
Untuk menghilangkan ansietas
Sebagai antikonvulsi (pada epilepsi)
Untuk sedatif dan hipnotik
Benzodiazepin
Diazepam (valium), Lorazepam (Ativan) dan
Midazolam (Versed)
Diazepam dan lorazepam tidak larut dalam air dan
kandungannya berupa propylene glycol
Dimetabolisme di hepar, efek puncak akan muncul
setelah 4 - 8 menit setelah diazepam disuntikkan
secara I.V dan waktu paruh dari benzodiazepine ini
adalah 20 jam
Dosis midazolam bervariasi tergantung dari pasien
itu sendiri
Untuk preoperatif digunakan 0,5 – 2,5mg/kgbb
Untuk keperluan endoskopi digunakan dosis 3 – 5
mg
Sedasi pada analgesia regional, diberikan intravena
Menghilangkan halusinasi pada pemberian
ketamin.
Ketamin
Rapid acting non barbiturat general anesthethic
termasuk golongan fenyl cyclohexylamine dengan
rumus kimia 2-(0-chlorophenil) 2 (methylamino)
cyclohexanone hydrochloride
Ketamin mempunyai efek analgesi yang kuat sekali
akan tetapi efek hipnotiknya kurang (tidur ringan)
yang disertai penerimaan keadaan lingkungan yang
salah (anestesi disosiasi)
Dosis intravena ketamin, yaitu 1-4 mg/kgBB, dengan
dosis rata-rata 2 mg/kgBB dengan lama kerja 15-20 menit
Dosis tambahan 0,5 mg/kgBB sesuai kebutuhan.
Dosis intramuskular, yaitu 6-12, mg/kgBB, dosis rata-rata
10 mg/kgBB dengan lama kerja 10-25 menit,
Anak dengan ulangan 0,5 dosis permulaan
Merupakan analgesi yang sangat kuat
Ketamin baik untuk analgesi pada bayi/anak tanpa
menyebabkan efek hipnotik-sedasi (menggunakan
subdose 2,5 mg/kgBB, IM)
Tidak mempunyai daya pelemas otot, kadang-kadang malah
tonus otot meningkat disertai gerakan-gerakan yang tidak
terkendali, sehingga ketamin tidak begitu baik bila digunakan
sebagai obat tunggal
Menggunakan ketamin menyebabkan desosiasi karena obat ini
mempengaruhi asosiasi di korteks serebri
Eksitasi dapat terjadi pada pemberian ketamin (seperti mimpi
yang menakutkan), pencegahannya dengan pemberian obat
tranquilizer
Ketamin juga berefek gangguan psikis setelah siuman dan gejala
kejang sewaktu dalam anestesi. Efek ini dapat dicegah dengan
pemberian valium
Merangsang pelepasan katekolamin endogen dengan
akibat terjadi peningkatan denyut nadi, tekanan darah
dan curah jantung
Menguntungkan untuk anestesi pada pasien syok /
renjatan
Menyebabkan dilatasi bronkhus dan bersifat antagonis
terhadap efek kontraksi bronkhus oleh histamin
Baik untuk penderita asma dan untuk mengurangi
spasme bronkhus pada anestesi umum yang ringan
Tekanan darah akan naik baik sistole maupun
diastole.
Kenaikan rata-rata antara 20-25 % dari tekanan
darah semula, mencapai maksimal beberapa menit
setelah suntikan dan akan turun kembali dalam 15
menit kemudian
Ketamin dapat meningkatkan gula darah 15 % dari
keadaan normal
Obat Anestesi Lokal
Merintangi secara bolak-balik penerusan impuls-
impuls saraf ke Susunan Saraf Pusat (SSP) dan
dengan demikian menghilangkan atau mengurangi
rasa nyeri, gatal-gatal, rasa panas atau rasa dingin
Mempunyai efek yang penting terhadap SSP,
ganglia otonom, cabang-cabang neuromuskular dan
semua jaringan otot
Persyaratan obat yang boleh digunakan sebagai
anestesi regional
Succinylcholine
Decamethonium
Tubocurarine
Metocurine
Doxacurium
Pancuronium
Pipecuronium
Gallamine
Atracurium
Vecuronium
Rocuronium
Mivacurium
Succinylcholine
Hidrolisis secara cepat oleh plasma cholinesterase menjadi
succinylmonocholine
Waktu paruhnya sekitar 2-4 menit
Dosis efektif pada otot adductor pollicis adalah 0,3 - 0,5 mg / kg.
Sedangkan dosis efektif yang menimbulkan efek pada 50 % penderita
adalah 0,2 - 0,3 mg / kg
Mula kerja obat ini dengan dosis subparalisis (kurang dari 0,3 - 0,5 mg/kg)
sekitar 1,5-2 menit.
Dosis yang lebih besar ( 1-1,5 mg/kg ) akan menimbulkan efek dalam
waktu 1 menit.
Mula kerjanya lebih cepat berefek pada diafragma dan otot laring, serta
akan lebih cepat pada anak-anak dari pada dewasa.
Lama kerjanya dengan dosis 1 mg/kg adalah 10-12 menit
Pancuronium bromide (Pavulon)
Pelumpuh otot golongan non-depolarisasi dengan
mula kerja yang lambat dan masa kerja panjang
Dosis 0,1 mg/kg
Dosis efektif dari pancuronium adalah 60 mg/kg
dan sebagaimana pelumpuh otot nondepolarisasi
yang lain, mula kerjanya bertambah singkat pada
bayi dan anak-anak
Vecuronium (Norcuron / Ecron)
Dosis awal yang dibutuhkan adalah 0,1 mg/kg dan dapat
ditingkatkan sampai 0,3 mg/kg, namun dosis 0,15 mg/kg
sudah cukup untuk memberikan efek blok dengan mula kerja
1-2 menit setelah pemberian sebagai sarana intubasi trakhea.
Dosis efektif dari obat ini adalah 50 mg/kg dan akan
mempunyai mula kerja yang lebih singkat pada anak-anak,
namun akan memanjang pada bayi dan orang tua karena
adanya penurunan bersihan plasma. Masa kerjanya dengan
dosis pemeliharaan 0,1 mg/kg adalah 23 menit
Sebagai alternatif dapat diberikan secara terus menerus
melalui infus dengan dosis 1-2 m g/kg
Atracurium
Pelumpuh otot dengan masa kerja yang relatif singkat
Waktu paruhnya adalah 20 menit.
Dosis efektif obat ini adalah 200 mg/kg dengan efek blok
maksimal dicapai setelah 5-6 menit.
Dosis 0,5 mg/kg diperlukan untuk intubasi trakhea dengan
efek maksimal dicapai setelah 30-60 detik setelah pemberian.
Dosis awal yang dibutuhkan untuk menimbulkan relaksasi
otot adalah 0,25 mg/kg dan dilanjutkan dengan dosis
pengulangan sebesar 0,1 mg/kg setiap 10-20 menit dengan
pemberian perinfus sebanyak 5-10 mg/kg