Batasan BBLR
Bayi dengan:
– Cacat bawaan
– Infeksi selama dalam kandungan
Masalah-masalah BBLR
Asfiksia
Gangguan napas
Hipotermi
Hipoglikemi
Masalah pemberian ASI
Infeksi
Ikterus
Masalah perdarahan
Gambaran Klinis
BBLR – Kurang Bulan
Kehamilan 36 minggu:
areola terlihat baik,
nodul payudara
Genitalia perempuan
Kehamilan 32 minggu: Kehamilan 36 minggu-matur:
Deposit lemak pada labia mayora hampir
labia mayora meningkat menutupi labia minora
Genitalia laki-laki
RIWAYAT
Tanyakan tanggal perkiraan kelahiran atau
umur kehamilan
PERIKSA
– Timbang berat bayi dalam 0-24 jam
Bayi stabil
Timbangan telah ditera, dilapisi kain
hangat agar tidak menjadi dingin
– Pemeriksaan Fisik
….. Tatalaksana Setelah Lahir
PENCEGAHAN INFEKSI
PEMBERIAN IMUNISASI
BAGAIMANA MENYELIMUTI /
MEMBUNGKUS BAYI DAN IBU ?
Letakkan bayi diantara payudara ibu
dengan kaki bayi di bawah payudara ibu
dan tangan bayi di atasnya.
Bayi diantara
payudara ibu
Kepala menoleh
Ke satu sisi
Posisi
“Kaki kodok”
….. Posisi Perawatan BBLR
Ayah juga dapat berperan dalam perawatan metode
kangguru
(Kangaroo Mother Care, WHO, 2003)
ASUHAN BBLR SEHAT
Cara memberi
ASI dini dan eksklusif
yang benar
PEMBERIAN ASI PADA BBLR
Bagian
Dagu bawah
menyentuh areola
payudara tidak
terlihat
Memeras ASI, memberi minum dengan gelas
(Konseling menyusui, WHO 2004)
Tips untuk menolong ibu meneteki BBLR
Penyebab utama
kematian BBL
Hepatitis B
– BB > 2000 g
– Tanpa penyulit BBLR
– Diberikan paling cepat 1 - 2 jam
setelah pemberian vitamin K1
Lihat bayi:
– Warna kulit, adanya ruam atau nanah
Pada BBLR Ikterus tampak lebih awal,
lebih lama dan kadarnya lebih tinggi
– Frekwensi napas, sesak ?
– Kepala : UUB, caput suksedaneum, sepalhematom
– Mata bernanah
– Mulut, lidah, mukosa dengan bercak putih
– Tali pusat (kemerahan, berbau busuk atau berair)
O2 sangat penting
– Sebelum dan sesudah persalinan.
– Dalam rahim,: melalui mekanisme difusi
melalui plasenta yang berasal dari ibu
diberikan kepada darah janin.
– Sebelum lahir, alveoli paru bayi
menguncup dan terisi oleh cairan . Paru
janin tidak tidak berfungsi sebagai sumber
oksigen atau jalan untuk mengeluarkan
CO2 ( karbon dioksida) sehingga paru
tidak perlu diperfusi atau dialiri darah
dalam jumlah besar.
Fisiologi pernapasan bayi baru lahir
O2 sangat penting
– Setelah lahir, beberapa saat sesudah
lahir paru harus segera terisi oksigen
dan pembuluh darah paru harus
berelaksasi untuk memberikan perfusi
pada alveoli dan menyerap oksigen untuk
diedarkan ke seluruh tubuh.
Reaksi bayi pada masa transisi normal
udara
Cairan
paru-paru
janin
Faktor ibu,
Faktor bayi
Faktor tali pusat atau
plasenta
Faktor ibu :
Anamnesis :
– Gangguan atau kesulitan waktu
lahir (lilitan tali pusat, sungsang,
ekstraksi vakum, ekstraksi forsep,
dll).
– Lahir tidak bernafas/menangis.
– Air ketuban bercampur
mekonium.
DIAGNOSTIK
Pemeriksaan fisis :
– Bayi tidak bernapas atau napas
megap-megap.
– Untuk diagnosis asfiksia tidak
perlu menunggu nilai Skor Apgar
APAKAH GAWAT JANIN ?
Penilaian BBL
Keputusan
Tindakan
Penilaian BBL
Sebelum lahir:
Air Ketuban bercampur mekonium
(Letak Kepala)
Setelah Lahir:
Bayi tidak menangis/ tidak bernapas
spontan/ bernapas megap-megap
Bila bayi bernapas spontan/menangis &
air ketuban tidak tercampur mekonium
RIWAYAT
Tanyakan tanggal perkiraan kelahiran atau
umur kehamilan
PERIKSA
– Timbang berat bayi dalam 0-24 jam
Bayi stabil
Timbangan telah ditera, dilapisi kain
hangat agar tidak menjadi dingin
– Pemeriksaan Fisik
….. Tatalaksana Setelah Lahir
Jaga bayi tetap hangat:
– Kontak kulit bayi dengan kulit ibu
– Tutupi ibu-bayi keduanya dengan kain hangat
– Tutup kepala bayi dengan kain atau topi
– Memandikan bayi setelah usia 6-24 jam dan
suhu tubuh stabil
– Dorong ibu meneteki/ memberikan ASI dengan
cangkir/sendok sesegera mungkin
Periksa napas, warna kulit dan suhu
….. Tatalaksana Setelah Lahir
Minum ASI dini dan eksklusif
Beri dosis tunggal Vitamin K1 1 mg IM paha kiri
Pencegahan infeksi
– Beri salep mata Tetrasiklin 1%
– Perawatan tali pusat: kering, bersih dan terbuka
– Vaksin Hepatitis B IM paha kanan
– Sarankan Ibu dan keluarga cuci tangan sebelum dan
sesudah memegang bayi
Jika suhu aksila turun dibawah 36,50C
– Hangatkan ruangan pakai sumber panas
– Tutupi bayi dan ibu keduanya dengan kain yang lebih
HANGAT
….. Tatalaksana Setelah Lahir
Jika BBL membiru / terjadi gangguan napas
stimulasi
rujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih
lengkap menggunakan Pedoman Rujukan
Stabilisasi → Rujukan
Pemantauan
Tumbuh Kembang
Tabel 2: Dosis antibiotik untuk sepsis
Antibiotik Cara Pemberian Dosis dlm mg
Hari 1-7 Hari 8+
2 kg
Prinsip dasar
BBLR >> Hipotermi
Sebab paparan suhu rendah
Tanda bahaya.
Mekanisme :
Evaporasi
Radiasi
Konveksi
Konduksi
Langkah Promotif/Preventif
Ruang hangat , bebas aliran angin.
Jangan letakkan pada /dekat benda dingin
Jaga bayi tetap hangat
Tetap berpakaian atau diselimuti setiap saat,
Berikan tambahan kehangatan bila perlu
Ukur suhu tubuh sesuai jadwal
Cara menghangatkan bayi
BB Suhu ruangan
1500 – 2000 g 28 – 30oC
> 2000 g 26 – 28oC
Pemeriksaan fisik
Klasifikasi Hipotermi
Temuan
Anamnesis Pemeriksaan Klasifikasi
- suhu lingkungan rendah - 36ºC – 36.4ºC Hipotermia sedang
- < 2 hari - Gangguan napas
- Denyut jantung<100 X/mnt
- Malas minum, Letargi
- Paparan suhu berlebihan (-) - Suhu tubuh berfluktuasi Suhu tubuh tidak
antara 36ºC - 39ºC meskipun stabil
berada di suhu lingkungan ( Dugaan sepsis)
yang stabil
- Fluktuasi terjadi sesudah
periode suhu stabil
Manajemen
Hipotermi berat
Hangatkan bayi
Hindari paparan panas yang berlebihan
Pasang jalur IV
Periksa kadar glukose darah, sampel darah
Nilai tanda bahaya
Kelola jika ada penyulit lain g. napas, hipoglikemi,
infeksi
Anjurkan ibu menyusui segera setelah bayi siap
Periksa suhu tubuh bayi setiap jam- 2 jam.
Periksa juga suhu alat.
Hipotermi Sedang
Hangatkan bayi
Berikan ASI.
Periksa kadar glukose darah.
Nilai tanda bahaya,
Periksa suhu tubuh bayi setiap jam- 2 jam
Jika suhu tidak naik /<0,50C sepsis?
Jika suhu tlh normal 12 jam
Jika tidak ada masalah lain rwt. jalan
HIPOGLIKEMI
Batasan
Kadar glukose darah < 45 mg/dL (2,6 mmol/L)
Prinsip Dasar
Glukosa merupakan sumber kalori
Setiap stress cadangan glukosa ↘
BBLR cadangan glukosa↘
BBLR Hipoglikemi ↗ kejang hipoksia
otak
Tujuan Umum
Mampu menjelaskan penyebab, manajemen hipoglikemi
Tujuan khusus
Melakukan langkah promotif / preventif
Menjelaskan tanda , gejala, diagnosis,manajemen.
Langkah Promotif/Preventif
Penganan/ pengendalian kadar glukosa ibu DM
Penanganan BBLR.
Penanganan keadaan ↗ penggunaan glukosa
Pemenuhan kebutuhan nutrisi.
Diagnosis
Anamnesis
Riwayat bayi
asfiksia, hipotermi, hipertermi , g. pernapasan
prematur, KMK , BMK , PJB
Riwayat bayi dengan ibu DM
Pemeriksaan klinis
Asimtomatis,
Tremor , lemah, apatis ,letargik, keringat dingin, sianosis
Apne atau nafas lambat, tidak teratur, masalah minum
Tangis melengking atau lemah merintih.
Kejang, hipotoni , nistagmus
Manajemen
Prinsip Dasar
Ikterus > minggu pertama kehidupan, bayi krg bulan.
Normal/ fisiologis dan patologis.
Gejala awal penyakit.
Sebab: pembentukan ↗, pengeluaran ↘
Bilirubin sel syaraf otak terganggu cacat/
kematian
Tujuan Umum
Mampu menjelaskan tentang ikterus , penyebab,
manajemen
Tujuan khusus
Melakukan langkah promotif / preventif
Menjelaskan tanda , gejala, diagnosis,manajemen.
Langkah Promotif/Preventif
Menghindari penggunaan obat pada ibu hamil
Penanganan penyebab BBLR.
Penanganan infeksi maternal, KPD.
Penanganan asfiksia , trauma persalinan.
Pemenuhan kebutuhan nutrisi.
Diagnostik
Anamnesis
Riwayat ikterus ,anemi.
Riwayat penggunaan obat, infeksi maternal, ketuban
pecah dini
Riwayat trauma persalinan, asfiksia.
Pemeriksaan
Pemeriksaan pencahayaan yang memadai.
Tekan hidung / dahi; lengan / tungkai; tangan& kaki.
Ikterus : wajah kaudal tubuh, dan ekstremitas.
Pemeriksaan penunjang: bilirubin serum.
Tentukan tk keparahan metode Kremer.
Pembagian ikterus menurut metode Kremer