Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Stroke adalah adalah penyakit gangguan fungsional otak, berupa kelumpuhan
syaraf , yang di akibatkan oleh gangguan aliran darah pada salah satu bagian otak.
(Koes Irianto, 2014: 576). Gangguan syaraf maupun kelumpuhan yang terjadi
tergantung pada bagian otak mana yang terkena, penyakit ini dapat sembuh
sempurna , sembuh dengan cacat atau kematian. Batasan stroke menurut WHO
(1982) Adalah suatu sindrom minis dengan gejala berupa gangguan fungsi otak
secara lokal atau top global , yang dapat menimbulkan kematian atau kelainan yang
menetap lebih dari 24 jam , tanpa penyebab lain kecuali gangguan vaskuler (Koes
Irianto, 2014: 577). Berat otak 2,5% dari berat badan seluruhnya, tetapi oksigen
yang diperlukan hampir mencapai 20% dari badan keseluruhan, jika ada bagian
otak yang terganggu maka tugasnya juga akan terganggu. Apa bila stroke merusak
bagian kanan otak maka, sisi kiri tubuh akan terkena pengaruhnya, begitupula
sebaliknya. Masalah yang terjadi saat ini pada pasien dengan stroke adalah
banyaknya keluarga yang tidak/belum memahami cara melakukan perawatan
keluarga dengan penyakit stroke, Sehingga dapat memperburuk keadaan pasien
stroke tersebut. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat
penting , karena dengan memiliki hidup yang sehat seseorang dapat menikmati
kehidupan didunia ini. Kejadian stroke di negara maju cenderung menurun karena
usaha pencegahan primer yang berhasil terutama dalam pencegahan hipertensi.
Namun di negara berkembang termasuk Indonesia , angka kejadian penyakit tidak
menular ini justru meningkat. Hal ini akibat pengaruh urbanisasi , perubahan gaya
hidup dan bertambahnya umur harapan hidup. Di Indonesia sendiri telah melakukan
program pemerintah yaitu Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dengan
salah satu kebijakan melakukan aktivitas fisik selama 30 menit perhari,
mengonsumsi buah dan sayur dan juga memeriksakan kesehatan secara rutin
dengan mengedepakankan upaya promotif dan preventif tanpa mengesampingkan
upaya kuratif dan rehabilitatif dengan melibatkan seluruh komponen (Kementrian
Kesehatan RI,2016)
Menurut World Health Organisation(WHO, 2015), setiap 15 juta orang di
seluruh dunia mengalami stroke, sekitar 5 juta mengalami kelumpuhan permanen.
Penderita Stroke di Indonesia dari 2013 yang hanya 7,5% Mengalami kenaikan
sekitar 12,1% di tahun 2016. Prevalansi tertinggi menunjukan di Sulawesi selatan
17,9%, Yogyakarta 16,9%, Sulawesi tengah 16,6%, Kalimantan Barat 14.0%
sedangkan di Kalimantan Tengah 12,1%. (data Riskesdas tahun 2016) di
Kalimantan Tengah sendiri pada tahun 2015 (301) jiwa, 2016 (417)jiwa, 2017 (602)
jiwa (Data Profil Kesehatan Kalimantan Tengah 2018). Berdasarkan data RSUD Dr
Doris Sylvanus menyebutkan 2016 (75) jiwa, 2017 (116) jiwa, 2018 (132) jiwa
pasien yang mengalami stroke tanpa menyebutkan perdarahan. berdasarkan hasil
survey pendahuluan pada tanggal 11 Desember 2018 di RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya wawancara dilakukan peneliti terhadap 10 keluarga pasien stroke, 7
keluarga pasien stroke mereka menyampaikan bahwa secara umum belum
mengetahui perawatan pasien dengan stroke. Kebanyakan keluarga pasien stroke
hanya menunggu dan mendampingi pasien selama masa perawatan.
Penyakit stroke sendiri merupakan kondisi akibat pasokan darah ke otak
terganggu atau berkurang akibat penyumbatan (WHO) . Stroke merupakan keadaan
darurat medis karena sel otak dapat mati hanya dalam hitungan menit. Hipertensi
yang di ikuti dengan diabetes dan kolestrol tinggi merupakan kondisi yang paling
sering meningkatkan faktor terjadinya stroke, ini di sebabkan aterosklerosis
menyebabkan penyumbatan pembuluh darah di otak, pembuluh darah yang
tersumbat itu pecah tiba-tiba akibat terus menerus menerima aliran darah
bertekanan tinggi. penyakit stroke adalah penyakit yang menimbulkan kecatatan
nomor 1 di Indonesia bahkan menimbulkan kematian nomor 3 di idonesia
(Riskesdas, 2016) . ketidaktahuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
terkena stroke juga berdampak menimbulkan keparahan pada penderita misalnya
timbul masalah baru seperti dekubitus, malnutrisi , gangguan kebersihan tubuh dan
lain-lain.
Peran yang dilakukan petugas kesehatan dalam upaya peningkatan kesehatan
agar angka kejadian stroke berulang dengan upaya preventif. penderita stroke tidak
dapat disembuhkan secara total, namun apabila ditangani dengan baik maka akan
meringankan beban penderita. Sedangkan upaya promotif yang dilakukan oleh
petugas kesehatan mengenai penyakit stroke, pengertian, penyebab, akibat yang di
akibatkan oleh penyakit stroke dan perawat meyampaikan perawatan yang
dilakukan pasien stroke seperti Fisioterapi. Keluarga dapat melatih penderita stroke
untuk kembali melukan aktifitas tanpa banyak bergantung orang lain. Dari uraian
diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai ‘’Hubungan
Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Keluarga Dalam Perawatan Keluarga Dengan
stroke di Ruang Nusa Indah RSUD Dr Doris Sylvanus Palangka Raya’’
1.2 Rumusan Masalah
Stroke merupakan penyakit yang menyebabkan kecacatan nomor 1 di dunia
banyak nya masalah keluarga dalam merawat keluarga mereka yang mengalami
stroke. Oleh karena itu keluarga Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat
dirumuskan masalah penelitian ini adalah “hubungan tingkat pengetahuan dengan
sikap keluarga dalam perawatan keluarga dengan stroke di Ruang Nusa Indah
RSUD Dr Doris Sylvanus Palangka Raya?’.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan
khusus, yaitu :
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk hubungan tingkat pengetahuan
dengan sikap keluarga dalam perawatan keluarga dengan stroke di Ruang Nusa
Indah RSUD Dr Doris Sylvanus Palangka Raya
1) Mengidentifikasi pengetahuan keluarga dalam merawat keluarga dengan
stroke di ruang Nusa Indah RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
2) Mengidentifikasi sikap keluarga dalam merawat keluarga dengan stroke di ruang
Nusa Indah RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
3) Menganalisis hubungan pengetahuan dengan sikap keluarga dalam dalam
perawatan keluarga dengan stroke di Ruang Nusa Indah RSUD Dr Doris Sylvanus
Palangka Raya
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang sakit
1.4.2 Manfaat Praktis
1.4.2.1 Bagi Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan masukan
dan sebagai referensi perpustakaan institusi, serta dapat memberikan sumber
informasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan
penelitian yang dilakukan penulis.
1.4.2.2 Bagi Rumah Sakit
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi
tenaga kesehatan dalam perawatan klien dengan stroke
1.4.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan
penelitian baru yang terkait untuk memperdalam pemahaman tentang stroke.
Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian tentang faktor
analisa pencegahan penyakit stroke
1.4.2.4 Bagi Keluarga
Hasil penelitian ini dapat dijadikan keluarga sebagai pengentahuan dan sikap
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit

Anda mungkin juga menyukai