Anda di halaman 1dari 9

ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.2, No.

1 April 2015 | Page 782


Jurnal Tugas Akhir | Fakultas Rekayasa Industri

PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA


E-LEARNING SOLIDWORKS UNTUK MODUL MOLDING DENGAN
MENGGUNAKAN METODE MODEL ADDIE SEBAGAI ALAT BANTU
AJAR DI KEPROFESIAN PDE
TELKOM UNIVERSITY

1
Alam Fathurochman, 2Rino Andias A. ST.,MM., 3Yusuf Nugroho ST., MT.
1,2,3
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom
1
alamf0690@gmail.com , 2pak.rino@gmail.com, 3doyoyekti2010@gmail.com

Abstrak-Keprofesian PDE (Product Design and Ergonomic) materi pembelajaran melalui media elektronik termasuk
Universitas Telkom merupakan keprofesian yang memiliki
konsentrasi keahlian pada desain produk. Dalam hal untuk
intranet, internet, audio/video tape, TV interaktif, CD
menunjang konsentrasi keahlian tersebut, kompetensi yang ROM, dan Computer Based Training (Gilbert & Jones,
menjadi fokus utama keprofesian ini adalah kompetensi 2001). Banyak keuntungan ketika proses belajar mengajar
menggunakan software SolidWorks yang merupakan dilakukan dengan e-learning. Beberapa keuntungannya
perangkat lunak untuk digunakan dalam merancang desain adalah dapat mengurangi waktu kegiatan belajar mengajar,
produk. Namun, dalam kondisi eksisting anggota keprofesian meminimasi biaya akomodasi, meminimasi biaya
memiliki keterbatasan dalam memenuhi kompetensi pendidikan secara komprehensif, dapat meliputi wilayah
penguasaan software SolidWorks sehingga membutuhkan geografis dengan lebih luas dan juga menjadi sarana
media pembelajaran yang efektif dan efisien. Media pelatihan subjek belajar untuk lebih mandiri dalam
pembelajaran yang memiliki tingkat efektif dan keefesienan
memperoleh ilmu pengetahuan. Disamping itu e-learning
saat ini berupa e-learning. Pada saat ini kebutuhan akan
produk berbahan material plastik semakin meningkat dari juga memberikan banyak kesempatan penelitian bagi
tahun ke tahun. Penguasaan terhadap modul molding dosen, bersama dengan tantangan terus untuk
menjadi kebutuhan dalam memenuhi kompetensi software mendokumentasikan beasiswa. Inovasi dalam e-learning
desain produk. Penelitian ini dirancang dengan teknologi mengarah ke sebuah revolusi di bidang
menggunakan metode desain instruksional ADDIE. Diawali pendidikan, yang memungkinkan belajar menjadi
dengan tahap analisis untuk analisa kebutuhan metode individual (pembelajaran adaptif), meningkatkan interaksi
pembelajaran, analisa hardware dan software, serta analisa peserta didik dengan orang lain (pembelajaran kolaboratif),
kebutuhan user yang merupakan mahasiswa Keprofesian dan mengubah peran pengajar (Ruiz, et al.,
PDE Universitas Telkom. Selanjutnya tahap desain e-
learning dengan mengacu pada manual book SolidWorks
2006). Kemudian, dalam survey yang dilakukan oleh Tim
Mold Tools , CSWPA-Mold Tools dan storyboard. Tahap Unwin(2007) untuk melihat pengaruh e-learning pada
terakhir pada penelitian ini adalah development yaitu proses pembelajaran di Afrika. Dan hasilnya sebagian
perancangan teknis aplikasi dengan menggunakan softwre besar responden(68%) menyatakan bahwa e-learning
Adobe Flash. Pada fase akhir penelitian dilakukan evaluation dapat memberikan peningkatan nilai pada proses
dengan menguji aplikasi e-learning kepada mahasiswa pembelajaran, seperti yang terdapat pada Gambar 1.
dengan menggunakan metode pilot test dan user acceptance
test. Hasil akhir penelitian ini berupa aplikasi e-learning
SOLIDLEARN modul Mold Tools berbasis Adobe Flash. The Value of E-Learning

Kesimpulan yang didapat dari penelitian adalah terciptanya 80 (percentage)


alat bantu ajar yang memiliki pengaruh terhadap The
peningkatan pemahaman modul Mold Tools oleh pengguna 60 Value of
aplikasi e-learning SOLIDLEARN. e-
40 g
Kata kunci: Keprofesian PDE, Model ADDIE, E-Learning,
CSWPA-Mold Tools, SolidWorks 20

I. PENDAHULUAN 0
Very Valuable Quite Valuable Unsure/Not
E-learning yang merupakan kepanjangan dari electronic Valuable Aplicable
learning menurut Sohn B.(2005) memiliki pandangan
umum bahwa e-learning merupakan cara menyampaikan
Gambar 1 Grafik Pengaruh E-Learning Survey oleh Tim
Unwin(2007)
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 | Page 783
Jurnal Tugas Akhir | Fakultas Rekayasa Industri
Beberapa definisi dari e-learning itu sendiri dapat
dijelaskan dari berbagai pandangan peneliti yang terkait
Peneliti melakukan survey kepada anggota keprofesian
dengan e-learning, diantaranya:
terkait kebutuhan modul molding ini dengan hasil yang
E-learning adalah serangkaian proses kegiatan yang
tersaji pada Gambar 2 Survey “Tingkat Kebutuhan e-
mengkolaborasikan manusia, komputer, internett serta
learning Solidworks Modul Molding” memiliki informasi
konten pembelajaran sehingga dapat menghasilkan output
bahwa sebagian besar anggota keprofesian membutuhkan
bagi pelajar atau organisasi (Yamamoto,2004). E-learning
e-learning Solidworks modul molding dengan persentase
berdasar definisi dari American Society of Training and
84% responden(rincian persentase yaitu 28% “Sangat
Development(ASTD) e-learning adalah penggunaan media
Perlu” dan 56% “Perlu”). Hasil survey selanjutnya
teknologi elektronik dalam menyampaiak segala sesuatu
memberikan informasi bahwa 16% responden belum
dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran (Hicks,
membutuhkan e-learning Solidworks modul molding.
2000).
Tingkat Kebutuhan e-Learning Karakteristik-karakteristik yang terdapat dalam e-learning
SOLIDWORKS Modul Molding (Lirawaty, 2012)adalah Memanfaatkan jasa teknologi,
Memanfaatkan keunggulan komputer, Menggunakan
bahan ajar bersifat mandiri, Memanfaatkan jadwal
16% 0% Sangat Perlu
pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-
28% Perlu hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan
Belum Perlu Pada aplikasi ini, tes awal diberikan untuk mengetahui
seberapa besar pemahaman awal terkait SOLIDWORKS
Tidak Perlu dan modul Molding. Setelah dilakukan tes awal,
Sangat Tidak Perlu dilanjutkan dengan pemberian materi-materi mengenai
56%
modul Molding yang berasal dari SOLIDWORKS Course
Training. Selanjutnya, diberikan simulasi-simulasi
Gambar 1 Hasil Kuisioner Tingkat Kebutuhan mengenai materi yang telah diberikan sebelumnya.
e-Learning SolidWorks Modul Molding Terakhir, diberikanlah tes akhir yang berhubungan dengan
Kebutuhan desain pada bidang molding saat ini cukup materi yang telah diberikan sebelumnya agar dapat
meningkat. Hal ini berdasarkan pada data yang diketahui seberapa besar pemahaman yang didapatkan user
menyebutkan kebutuhan plastik nasional sebesar 4,6 juta setelah menggunakan aplikasi e-Learning.
ton dengan kenaikan rata-rata 5% dalam 5 rahun Instructional System Design bisa dikatakan sebagai sebuah
terakhir(Pratiknyo, 2012). Industri Manufaktur di ilmu pengetahuan dan seni. Dikatakan ilmu karena berakar
Indonesia dalam memproduksi plastik menggunakan cara pada teori-teori belajar dan seni karena merancang bahan
injection molding. ajar adalah proses yang sangat kreatif (Moore, Bates &
Penguasaan Modul Molding digunakan dalam sertifikasi Grundling;2002; p.71). Instructional System Design
seorang drafter untuk memiliki kompetensi di bidang merupakan representasi dari pandangan tentang
desain produk plastik cetakan/mold. Modul Molding bagaimana orang belajar. Itu juga merupakan pedoman
terdapat dalam CSWPA tersendiri yaitu CSWPA Mold dimana seorang desainer instruksional menciptakan
Tools. instruksi. Dengan membuat model membantu kita
Berdasar dari berbagai latar belakang yang disebutkan mengkonsep sebuah proses atau sistem. Instructional
sebelumnya, peneliti menjadikan dasar tersebut untuk System Design membantu dalam menyederhanakan
membuat alat bantu pembelajaran berupa e-learning untuk kompleksitas dari situasi nyata ke set langkah generik yang
membantu dalam meningkatkan pemahaman anggota dapat diterapkan dalam banyak konteks(Gustavon dan
Keprofesian PDE. Sehingga dapat menjadi alat bantu ajar Branch;2002; p.1).
yang bermanfaat bagi mahasiswa atau anggota Model ADDIE digunakan untuk membantu penulis dalam
Keprofesiaan PDE. merancang sebuah alat bantu ajar berupa e-learning. Lima
Pembelajaran Orang Dewasa Andragogi merupakan kata elemen dasar di dalam model ADDIE adalah sebagai
yang berasal dari 2 kata bahasa Yunani yaitu aner dan berikut:
agogus. Aner berarti orang dewasa sedangkan agogus Analysis pada tahapan analysis dilakukan pengumpulan
berarti memimpin. Istilah Andragogi ini sebenarnya data. Penulis sebagai perancang, menyatukan semua
pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Klapp pada informasi yang berhubungan dengan penelitian ini.
tahun 1833 namun baru dipopulerkan oleh Malcolm Keputusan tentang aspek apa saja yang masuk di dalam
Knowles pada publikasinya yang berjudul “The Adult penelitian harus di buat dan ditentukan.
Learner, A Neglected Species” menjelaskan pengertian Design adalah tahapan untuk perancangan konsep berupa
andragogi yaitu suatu ilmu dan seni dalam membantu blueprint yang dijadikan acuan selama penelitian hingga
orang dewasa belajar memahami sesuatu. Sedangkan penelitian ini dapat diselesaikan. Selama tahapan ini,
menurut Taylor dan Kroth(2009) mengartikan andragogi perancang menulis apa yang menjadi tujuan, membangun
sebagai suatu teori pembelajaran orang dewasa yang konten pembelajaran, dan menyelesaikan rencana
mengedepankan dasar-dasar ilmiah kegiatan pembelajar rancangan.
dan guru dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan Development, dalam tahapan ini hasil penelitian
koreksi (Umriyah, et al., 2012). sementara berupa produk e-learning dilakukan pilot testing
E-learning atau pembelajaran elektronik sebenarnya sudah (uji coba) terlebih dahulu sebelum masuk ke tahapan
dimulai pada tahun 1970-an. Dan e-learning mncul dengan implementation. Dalam masa uji coba di lakukan, orang
berbagai istilah seperti on-line learning, internet-enabled lain selain perancang produk diberikan kesempatan untuk
learning, virtual learning dan web-based learning. melihat proses dari pengembangan penelitian ini. Selain itu
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 | Page 784
Jurnal Tugas Akhir | Fakultas Rekayasa Industri
pada tahapan ini institusi terkait diperbolehkan untuk komunikasi dari dokumentasi data berupa desan dan
membuat perubahan yang berdampak penting bagi membuat database untuk manufakturing. Output dari CAD
penelitian sebelum materi yang dikembangkan berbentuk data elektronik yang dapat di print
direalisasikan. Proses uji coba ini membutuhkan waktu menggunakan mesin cetak atau printer
yang tidak sebentar selain memberikan kepercayaan diri Fitur dasar analisis untuk Molding pada software
bagi perancang bahwa hasil rancangannya dapat bekerja Solidworks adalah Draft Analysis, Undercut Analysis, dan
dengan baik. Parting Line Analysis. Pada Draft Analysis memeriksa
Implementation, Tahapan ini adalah bagaimana muka para model untuk konsep yang cukup, untuk
mengimplementasi hasil rancangan yang dibuat setelah memastikan bahwa bagian tersebut akan mengeluarkan
melewati tahapan-tahapan di atas. E-learning yang dibuat dengan benar dari tooling. Kemudian Undercut Analysis
diperlihatkan kepada siswa dan konten yang dibuat pun berfungsi mengidentifikasi daerah terperangkap yang
tersampaikan. Untuk memastikan apakah tujuan yang mencegah bagian tersebut mulai keluar. Pada Parting Line
dibuat telah terpenuhi, diperlukan juga evaluasi secara Analysis berfungsi menganalisa transisi antara konsep
menyeluruh. positif dan negatif untuk memvisualisasikan dan
Evaluation atau evaluasi bukan merupakan tahapan mengoptimalkan parting lines yang mungkin
terakhir dari model ADDIE. Ini dikarenakan dalam setiap
Alasan Pemilihan Metode Model ADDIE merupakan
tahapan dari proses perancangan atau tahapan-tahapan di
model yang lebih bersifat generik dalam rancangan
atas selalu dilakukan evaluasi untuk menghindari
pembelajaran. Fungsi yang ada dalam model ADDIE
kegagalan dalam penelitian ini.
adalah merancang instrumen dan prasarana program
pelatihan yang tepat guna, fleksibel dan dapat medukung
kerja pelatihan. Robert M. Branch meyebutkan dalam
bukunya, Instructional Design: The ADDIE
Approach¸ADDIE merupakan metode yang efektif dalam
membuat sebuah produk pembelajaran serta membantu
menyelesaikan masalah dalam pembelajaran yang rumit.

II. METODOLOGI PENELITIAN


Model Konseptual dibuat untuk melihat secara utuh
gambaran terhadap pemecahan masalah dalam penelitian
yang dijalankan. Pembuatan model konseptual mengacu
Gambar 3 Model ADDIE(Sumber: Steven J. Mc Griff pada model ADDIE dimana Analyze, Design,
Instructional System, College of Education, Penn State Development, Evaluation dan Implementation. Penelitian
University) dilakukan untuk membuat alat bantu ajar Software
Injection molding adalah proses manufaktur yang paling SolidWorks modul Molding , setiap tahapannya dilakukan
umum digunakan untuk pembuatan plastik. Berbagai evaluasi untuk memberikan hasil terbaik terhadap hasil e-
macam produk yang diproduksi menggunakan injection learning yang diinginkan. Catatan untuk penelitian ini
molding, yang sangat bervariasi dalam ukuran, hanya pada tahap development sebagai batasan oleh
kompleksitas, dan aplikasi. Proses injection molding peneliti untuk dapat lebih dikembangkan pada penelitian
memerlukan penggunaan mesin injection molding, bahan selanjutnya sampai pada tahap implementation.
baku plastik, dan cetakan. Plastik dilebur dalam mesin Langkah yang pertama kali dalam penelitian ini adalah
cetak injeksi dan kemudian disuntikkan ke dalam cetakan, mengumpulkan data berupa Handbook Molding
di mana mendingin dan membeku ke bagian akhir. SolidWorks, Materi Sertifikasi modul Molding, Software
Injection molding digunakan untuk menghasilkan plastik Eksisting untuk menjadi Materi Bahan Ajar serta Informasi
berdinding tipis untuk berbagai macam aplikasi, salah satu User untuk tahap Analysis kemudian sebelum melanjutkan
yang paling umum adalah penutup plastik. Penutup plastik tahap selanjutnya dilakukan Evaluation .
merupakan penutup berdinding tipis, yang sering Langkah selanjutnya yaitu Design, , tahapan ini dilakukan
membutuhkan banyak tulang rusuk dan penutup pada dengan merancang konsep berupa storyboard, di dalam
interior. Penutup yang digunakan dalam berbagai produk storyboard ini berisi bagaimana isi dari e-learning. Dan
termasuk peralatan rumah tangga, elektronik konsumen, dengan memberikan tujuan pembelajaran software
alat-alat listrik, dan sebagai dashboard otomotif. Produk eksisting, lalu merancang konten pembelajaran, serta
umum yang berdinding tipis lainnya termasuk berbagai menyelesaikan rancangan e-Learning yang akan bangun.
jenis wadah terbuka, seperti ember. Injection molding juga Tentu dalam tahapan ini juga dilakukan tahapan evaluation
digunakan untuk memproduksi beberapa barang sehari- sebelum melanjutkan ke tahap selanjutnya.
hari seperti sikat gigi atau mainan plastik kecil. Banyak Tahap Development, tahap ini dilakukan dimana aplikasi
perangkat medis, termasuk katup dan jarum suntik, dibuat dengan menggunakan software Flash dan juga pilot
diproduksi menggunakan injection molding juga. testing. Di tahap ini aplikasi dibuat kemudian dilakukan
Computer aided design yang juga dikenal sebagai evaluation. Dilakukan evaluasi secara menyeluruh untuk
computer aided design and drafting(CADD) adalah mengetahui apakah tujuan dari pembuatan e-learning ini
sebuah sistem komputer yang digunakan untuk membantu sudah tercapai atau belum.
membuat, memodifikasi, menganalisis atau melakukan
optimasi dari sebuah desain. Penggunaan perangkat lunak
CAD adalah untuk meningkatkan produktivitas dari
desainer, memperbaiki kualitas desain, meningkatkan
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 | Page 785
Jurnal Tugas Akhir | Fakultas Rekayasa Industri
MODEL KONSEPTUAL
yang telah didapat dari tahapan penelitian sebelumnya.
Yang kemudian diolah untuk melakukan perancangan e-
Materi Sertifikasi
modul Molding
Informasi
User
leraning SolidWorks berupa storyboard, konten materi,
animasi dan audio. Dengan storyboard ini dapat
ADDIE
Handbook Materi
medeskripsikan proses skenario pembelajaran dari e-
Analysis
Molding
SolidWorls
Bahan Ajar
learning dan juga termasuk didalamnya konten-konten
Design Evaluation yang masuk kedalam e-learning tersebut.
Tujuan
Pembelajaran
Tahap perancangan interface merupakan tahap lanjutan
Development
Software Existing
peneliti untuk membuat desain tampilan aplikasi dalam
merancang desain layout dan colouring aplikasi e-
learning. Tahap ini merupakan tahap penelitian yang
berada pada elemen Design dalam model desain
E-Learning Modul
Molding instruksional ADDIE.
Tahap penelitian selanjutnya adalah tahap pembuatan
aplikasi. Peneliti pada tahap ini sudah membuat teknis
aplikasi berdasarkan perancangan sistem dan perancangan
interface yang sebelumnya telah dilaksanakan.
Gambar 4 Model Konseptual
Pilot testing merupakan tahapan yang masih dilakukan
Tahap identifikasi merupakan langkah awal dalam pada elemen development. Peneliti melakukan tahap ini
penelitian untuk melakukan perumusan masalah kemudian untuk menguji aplikasi e-learning sementara yang telah
dilanjutkan dengan menetukan tujuan penelitian. Peneliti dibuat pada tahap sebelumnya. Tahap ini untuk
membahas permasalahan pada penelitian untuk mengetahui apakah dari hasil pengujian, aplikasi yang
dikumpulkan serta diidentifikasi untuk kemudian dibuat sudah memenuhi kebutuhan user atau belum.
permasalahan yang telah diidentifikasi dapat diambil topik Pengujian dilakukan terhadap responden yang belum
yang menjadi tujuan penelitian yang akan dicapai. mengetahui cara kerja dari aplikasi yang telah dirancang.
Studi Pustaka dilakukan peneliti untuk memahami metode Setelah pengujian, responden disurvey terkait dengan
pembelajaran dewasa, konsep e-learning untuk kinerja aplikasi yang berisi parameter-parameter kualitas
menyesuakan dengan karakteristik pengguna. Sehingga dan keberhasilan aplikasi e-learning. Jika dalam hasil
dalam perancangannya sesuai dengan metode-metode survey masih ditemukan kekurangan yang cukup
yang sudah baku dan berdasarkan penelitian yang telah signifikan, maka perancangan akan dilakukan ulang
teruji. menyesuaikan dengan parameter yang telah dibuat.
Studi Perangkat Lunak oleh Peneliti dilakukan untuk
Pada tahap Kesimpulan dan Saran ini, peneliti memberikan
memiliki keterampilan terhadap perangkat lunak
hasil evaluasi untuk menjadi panduan dalam penggunaan
SolidWorks modul Molding dan juga perangkat lunak
pembuat aplikasi e-learning yaitu Adobe Flash aplikasi serta acuan bagi peneliti selanjutnya. Sehingga
Professional. peneliti yang ingin melanjutkan atau memperbaiki aplikasi
Analisis Kebutuhan Sistem peneliti lakukan untuk e-learning yang telah dibuat dapat melakukan penelitian
mengetahui kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan sistem dengan lebih efektif dan efisien.
yang akan dibuat. Dan dilakukan dalam beberapa sub tahap
penelitian, yaitu:
- Analisis Metode Pembelajaran
Sub tahap penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui mentode pembelajaran yang
tepat dan sesuai dengan kebutuhan target
atau pengguna untuk dimasukan kedalam
aplikasi e-learning
- Analisis User
Sub tahap penelitian ini dilakukan untuk
menetapkan kebutuhan dan tipe user
dalam aplikasi e-learning
- Analisis Kebutuhan Aplikasi
Sub tahap penelitian ini dilakukan peneliti
untuk mengidentifikaasi kebutuhan
aplikasi dalam mempersiapkan konten
dan media yang dipakai dalam e-learning.
- Analisis Hardware dan Software
Sub tahap penelitian ini dilakukan peneliti
untuk mengidentifikasi kebutuhan
hardware dan software yang dibutuhkan
untuk menjalankan dan merancang
aplikasi e-learning

Tahap selanjutnya adalah tahap perancangan system, tahap


ini dilakukan dengan menjadikan dasar berupa data-data
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 | Page 786
Jurnal Tugas Akhir | Fakultas Rekayasa Industri
SISTEMATIKA PENELITIAN
PDE kemudahan dalam proses pembelajaran modul Mold
TAHAP IDENTIFIKASI
Perumusan Masalah
Tools SolidWorks.

Tujuan Penelitian

Studi Pendahuluan B. Perancangan Sistem


TAHAP PENGUMPULAN DATA

Tujuan pembelajaran, flowmap diagram, storyline dan


STUDI PERANGKAT
STUDI PUSTAKA
LUNAK
storyboard dibuat dalam tahap Perancangan Sistem.
TAHAP ANALISIS DAN ANALYSIS
Tujuan pembelajaran berisi tentang tujuan instruksional
SISTEM dari materi-materi yang ada pada aplikasi e-learning
PERANCANGAN SISTEM ANALISIS KEBUTUHAN

ANALISIS METODE ANALISIS KEBUTUHAN ANALISIS HARDWARE &


SOLIDLEARN Modul Molding.
No. Materi
TabelTujuan Pembelajaran
ANALISIS USER
PEMBELAJARAN APLIKASI SOFTWARE
1 Tujuan Pembelajaran
TIDAK
EVALUATION
SESUAI

1. Core and Pengguna e-learning Mampu Untuk:


Cavity
SESUAI 1. Menganalisis untuk memeriksa draft
angles pada wajah model
PERANCANGAN SISTEM DESIGN
2. Dapat mengubah ukuran sebuah
PERANCANGAN
INTERFACE TIDAK
SESUAI
bagian plastik
3. Menentukan parting line edges untuk
membuat parting line surfaces
EVALUATION
4. Membuat Shutoff,Parting, dan
SESUAI Interlock Surface
PEMBUATAN APLIKASI DEVELOPMENT
5. Membuat tooling split
6. Membuat assembly dari multibody
part
TIDAK
TAHAP EVALUASI HASIL
RANCANGAN
SESUAI
2. Multiple Pengguna e-learning Mampu Untuk:
Parting
PILOT Directions 1. Memanfaatkan undercut analysis
TESTING
2. Membuat side cores, lifters, core pins
3. Membuat elektrode EDM menggunakan
cavity body sebagai referensi
SESUAI

3. Importing Pengguna e-learning Mampu Untuk:


KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN DAN and
SARAN

Repairing 1. Memiliki pemahaman dasar tentang


Geometry permasalahan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi transfer data antara sistem
Gambar 5 Sistematika Pemecahan Masalah CAD
III. ANALISIS DAN HASIL 2. Impor Solid dan Surface geometry dari
sumber yang berbeda
A. Analisis Kebutuhan Sistem 3. Memeriksa dan memperbaiki masalah-
Sertifikasi CSWPA(Certified SolidWorks Professional masalah pada file impor menggunakan
Advanced) dari developer software desain produk terdiri Import Diagnnostic
dari berbagai modul spesialisasi seperti CSWPA-Sheet 4. Memahami hubungan antara model
Metal, CSWPA-Mold Tools, CSWPA-Weldments, Surface dan Solid
5. Memperbaiki dan mengubah imported
CSWPA-Surfacing, CSWPA-Drawing Tools. Peneliti geometry secara manual, teknik surface
pada e-learning ini menggunakan modul CSWPA-Mold modeling
Tools. Pada modul ini memberikan pemahaman terkait
membuat cetakan plastik pada injection molding 4. Parting Pengguna e-learning Mampu Untuk:
Lines and
menggunakan software SolidWorks. Pada Keprofesian Shut-Off 1. Memahami dua tipe shut-off surfaces
PDE saat ini dalam melakukan proses learning desain Surfaces 2. Membuat shut-off surfaces secara manual
3. Menggunakan menu perintah parting line
produk menggunakan software SolidWorks masih
untuk membagi solid body
menerapkan cara konvensional, yaitu belajar tatap muka 4. Menggunakan alat selection yang berbeda
dengan trainer atau pengajar yang berkompeten di bidang pada mold tools
software SolidWorks pada materi sertifikasi tertentu. Repairs Pengguna e-learning Mampu Untuk:
5.
Sistem pembelajaran secara konvensional ini apabila and
ditinjau dari aspek penyampaian materi cukup efektif tetapi 1. Memperbaiki un-drafted faces pada
dari aspek tempat dan waktu menjadi tidak terlalu efisien. 2. Membuat drafted surfaces menggunakan
Kondisi Keprofesian PDE yang terdiri dari anggota dengan ruled surfaces
berbagai jenjang angkatan dan kelas menyebabkan adanya 3. Menebalkan surface body menjadi solid
perbedaan jadwal akademik dan non akademik untuk itu Surfaces body
4. imported geometry
Memperbaiki steep model faces
diperlukan sebuah metode berupa aplikasi e- learning yang 5. Mengembalikan pilihan sekarang
dibuat dengan mempertimbangkan kebutuhan pengguna e- 6. Membuat shut-off surfaces yang rumit
learning yaitu anggota Keprofesion PDE. Analisis 7. Membuat interlock surfaces secara manual
kebutuhan sistem sebagai cara untuk mengetahui 8. Menentukan partial loop
9. Menambah surfaces menggunakan Lofted
kebutuhan sistem yang diperlukan dalam merancang e- Surface
learning modul Mold Tool SolidWorks. Sistem hasil
analisis ini memiliki harapan dapat mampu memenuhi
solusi atas kebutuhan yang terjadi pada sistem eksisting.
Diantara kebutuhan hasil identifikasi penelitian adalah
Konten materi yang mengacu pada silabus CSWPA-Mold
Tools SolidWorks dan rancangan sistem e- learning yang
dapat diterima oleh anggota Keprofesian
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 | Page 787
Jurnal Tugas Akhir | Fakultas Rekayasa Industri
6. Using Pengguna e-learning Mampu Untuk: pembelajaran cara memodifikasi membuat EDM yang
Surfaces digunakan untuk menunjang dalam pembuatan cetakan
1. Membuat shut-off surfaces dengan pilihan
manual plastik.
2. Membuat secara manual parting lines Repairing and Importing Geometry, materi ketiga dari
3. Menggunakan parting line untuk membuat modul ini berisi cara pengguna SolidWorks untuk dapat
shut-off surface
4. Secara manual membuat parting surfaces
melakukan impor atau memakai file yang berasal dari
5. Menambah salinan surfaces kedalam sistem CAD(Computer Aided Design) yang berbeda. Pada
perintah tooling split materi ketiga ini juga membahas hubungan antara model
7. Alternate Pengguna e-learning Mampu Untuk: solid bodies dan surface bodies dalam kasus model cetakan
Methods plastik. Materi ketiga ini pun berisi pembelajaran dalam
1. Menggunakan metode alternatif untuk
for Mold
membuat mold tooling
memperbaiki maupun modifikasi imported geometry
Design secara manual dengan menggunakan teknik surface
2. Membuat cavity pada bodies dan parts
3. Membuat secara manual surfaces yang modeling..
dibutuhkan untuk mold Parting Lines and Shut-Off Surfaces merupakan materi
4. Membuat secara manual sebagian mold
dari surfaces keempat pada modul Molding. Pada materi ini berisi
pembahasan detail membuat parting lines dan shutoff
surfaces pada cetakan plastik dari part yang secara struktur
Diagram Flowmap merupakan desain arus yang lebih kompleks. Penggunaan tools ataupun pembuatan
mendeskripsikan langkah-langkah dalam menyelesaikan parting lines dan shutoff surfaces memang sudah pernah
suatu masalah penelitian. Flowmap dapat juga menjadi dipelajari pada materi pertama namun pada materi ini
cara dalam menyajikan suatu algoritma. Diagram dibahas seperti tipe dari shutoff surfaces serta penggunaan
Flowmap yang ditampilkan dalam penelitian ini parting line untuk membagi solid body
menyajikan gambar untuk user dalam menggunakan menu Repairs and Surfaces merupakan materi kelima pada
pada aplikasi e-learning modul Molding. Berikut desain modul Molding yang membahas penggunaan tools
Flowmap aplikasi dengan lebih detail dijelaskan pada Surfaces seperti Ruled Surface dan Lofted Surfaces.
Gambar 6 Bagian lain pada materi ini juga membahas cara
memperbaiki faces, mengubah jenis surfaces body menjadi
MENU
solid body, membuat interlock surfaces secara manual
serta menentukan partial loop menggunakan opsi select
SCORING SETTING HELP
partial loop.
Using Surfaces adalah materi keenam modul molding
Final Sound About
Test
berisi panduan pembelajaran cara membuat bagian
MATERIAL Theme Contact
surfaces. Surfaces pada pembuatan cetakan plastik
digunakan untuk memperbaiki bagian yang bermasalah
Modul 1 Modul 2 Modul 3 Modul 4 Modul 5 Modul 6 Modul 7
pada imported geometry dan membuat cetakan plastik.
Core&
Cavity
Multiple
Parting
Directions
Importing &
Repairing
Geometry
Parting Lines
&Shut Off
Surface
Repairs &
Surfaces
Using
Surfaces
Alternate
Methods Materi keenam ini juga membahas cara dalam membuat
QUIZ QUIZ QUIZ QUIZ QUIZ QUIZ QUIZ
parting surfaces secara manual dengan menggunakan tools
parting lines, parting surfaces, lofted surfaces, filled
surfaces serta ruled surfaces.
Alternate Methods for Mold Design adalah materi ketujuh
modul molding yang berisi metode-metode alternatif
dalam membuat desain cetakan atau mold. Metode-metode
Gambar 6 Flowmap Diagram
alternatif seperti menggunakan menu perintah combine
dan split untuk membuat desain mold
E-Learning SOLIDLEARN modul Molding berisi 8 materi
yang saling ber. Materi pada modul Molding berisi Storyboard merupakan istilah yang memiliki arti sebuah
diantaranya: rancangan yang merupakan skema berupa isi dan metode instruksi
Core and Cavity , materi berisi pengajaran untuk membuat dari sebuah pengajaran, khususnya digunakan untuk tujuan
bagian core dan cavity yang merupakan hal dasar dalam peninjauan sebelum perancangan entitas.
pembuatan cetakan plastik. Sebagai materi pertama,
memberikan pengenalan kegunaaan tools utama yang Tabel 1 Storyboard
digunakan yaitu scale, draft analysis, parting lines, shutoff Fra Deskrips Visual Audio Button
surfaces, parting surfaces,dan tooling split. Pada materi me i
ini studi kasus yang digunakan memiliki tingkat kesukaran 1 Menu Learn
yang rendah. utama Exercise
Help
Multiple Parting Directions , materi kedua berisi Exit
pengajaran bagaimana menggunakan undercut analysis
pada studi kasus part plastik. Materi ini juga berisi cara
menggunakan tools bernama core untuk membuat side
cores dan lifters yang merupakan bagian untuk menunjang
bagian cetakan yang tidak didukung oleh parting lines.
Materi kedua juga berisi membuat core pins untuk
menunjang pembuatan bagian cetakan yang membutuhkan
kedetailan tinggi. Materi kedua pada bagian akhir berisi
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 | Page 788
Jurnal
Fra Tugas AkhirVisual
Deskrips | Fakultas Rekayasa Industri
Audio Button
me i
2 Tampilan Suara V Button
menu dalam T Button
learn dan pemuta Exercise
tombol ran Help
navigasi konten Exit

3 Tampilan V Button
menu test T Button
pada Exercise
menu Jawaban
Learn Help
Exit

4 Tampilan Learn Gambar 8 Tampilan Menu Learn


menu Help
exercise Jawaban Tampilan menu Molding Test berisi rangkaian evaluasi akhir dari
Exit keseluruhan materi pembelajaran modul Molding setelah
pengguna aplikasi e-learning menyelesaikan video pembelajaran
pada menu Learn. Pada akhir evaluasi, sistem akan menampilkan
nilai yang didapat oleh pengguna aplikasi e-learning modul
5 Tampilan Learn Molding SolidWorks.
menu Exercise
help Exit
FAQ
How to
Use
About Us
Feedback
Refferenc
e
C. Perancangan Interface
Langkah penelitian selanjutnya adalah merancang
interface dari e-learning modul molding SolidWorks.
Berikut tampilan hasil rancangan interface aplikasi e-
learning SOLIDLEARN modul molding Gambar 9 Tampilan Menu Molding Tes
Perancangan tampilan menu home terdiri dari empat menu Pada tampilan menu Help, aplikasi e-learning ini memiliki
informasi untuk membantu pengguna dalam menggunakan
utama sebagai penunjang pembelajaran aplikasi e-learning aplikasi e-learning modul Molding. Menu Help terdiri dari lima
modul molding. Keempat menu utama terdiri dari Learn, sub-menu, yaitu:
Molding Test, Help, dan Exit. Menu Learn berisi video 1. How To Use, sub-menu berisi informasi cara
pembelajaran dan soal latihan modul 1 sampai 7. Menu menggunakan aplikasi e-learning
Molding Test terdiri dari soal-soal evaluasi pembelajaran 2. Feedback, sub-menu berisi informasi kontak perancang
secara keseluruhan yang menyesuaikan dengan evaluasi aplikasi untuk mengantisipasi bantuan maupun
perbaikan dalam menggunakan aplikasi e-learning
sertifikasi CSWPA-Mold Tools. Pada menu Help berisi
3. FAQ(Frequently Ask Question), sub-menu berisi
informasi yang dibutuhkan pengguna e-learning terkait informasi pertanyaan-pertanyaan yang intensitasnya
modul Molding dan aplikasi e-learning modul Molding. tinggi terkait penggunaan aplikasi
4. References, sub-menu berisi informasi rujukan yang
dipakai peneliti dalam merancang pembelajaran materi
pada aplikasi e-learning
5. About Us, sub-menu berisi informasi tentang profil
peneliti atau perancang aplikasi e-learning modul
Molding

Gambar 7 Tampilan Menu Home

Hasil perancangan menu Learn menampilkan sub-menu yang


terdiri dari ketujuh materi video pembelajaran dan evaluasi
materi. Video pembelajaran yang ditampilkan merupakan video
instruksional dalam mempelajari materi-materi pada modul
Moldiing. Pada tampilan menu Learn juga terdapat menu
navigasi yaitu menu Learn, Molding Test, Help dan Exit. Gambar 10Tampilan Menu Help
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 | Page 789
Jurnal Tugas Akhir | Fakultas Rekayasa Industri
penilaian bahwa ukuran font tidak cukup sesuai. Sedangkan
IV. EVALUASI HASIL RANCANGAN pada jenis font yang dipakai pada aplikasi e- learning
A. Pengujian seluruh responden menjawab sudah sesuai. Kemudian
Pengujian dilakukan pada tahap evaluasi aplikasi e-learning untuk tampilan background pada aplikasi, responden juga
software SOLIDWORKS modul Molding dengan melibatkan 7 seluruhnya memberikan penilaian bahwa aplikasi e-
orang mahasiswa Teknik Industri Universitas Telkom. Pengujian learning sudah memiliki tampilan background yang baik.
dilakukan menggunakan Usability Testing. Menurut Virzhi Selanjutnya pada tampilan warna yang dipakai oleh
(1992), lima responden akan menemukan 80% masalah dari
aplikasi e-learning, penilaian yang diberikan responden
pengukuran melalui Usability Testing.
Tahap penelitian berikutnya adalah evaluasi hasil rancangan
mayoritas menjawab warna yang dipakai sudah tepat untuk
dengan dilakukan pengujian pada aplikasi e-learning modul menunjang pembelajaran modul molding tetapi ada
Molding SolidWorks. Tahap pengujian dilakukan dengan metode responden yang menilai penampilan warna yang dipakai
Pilot Testing dengan responden suatu kelompok yang sudah belum tepat. Pada parameter kualitas audio yang terdiri dari
ditentukan. Responden berjumlah tujuh orang mahasiswa yang backsound, efek suara dan musik, mayoritas responden
pernah menggunakan SolidWorks dan belum menguasai modul yang telah menggunakan aplikasi e-learning memberikan
Molding. Pada pengujian dilakukan dalam dua tahap yaitu pre- jawaban sudah cukup jelas untuk menunjang pembelajaran
test dan pro-test. Tahap pre-test dilakukan pengujian saat
modul molding tetapi sebagian kecil responden menjawab
sebelum responden menggunakan aplikasi e-learning. Tahap
post-test dilakukan pengujian saat responden telah menggunakan audio yang digunakan pada aplikasi e-learning tidak jelas.
aplikasi e-learning. Pada pengujian ini dilakukan juga tahap Parameter terakhir untuk kategori kualitas tampilan adalah
pengujian penerimaan pengguna(user acceptance test). Tahap kualitas video yang dinilai mayoritas responden tidak
pengujian penerimaan pengguna ini memiliki tujuan bagi peneliti terlalu jelas dilihat dari ukuran video, suara dan tayangan.
untuk mengetahui feedback dari pengguna mengenai aplikasi e-
learning modul Molding SolidWorks Kualitas Materi menjadi kategori yang dinilai pada uji user
Pada tahap pengujian pertama dilakukan pre-test dan post-test acceptance untuk aplikasi e-learning modul molding.
yang melibatkan tujuh orang mahasiswa yang sudah pernah Parameter pada kategori Kualitas Materi ini diantaranya
menggunakan software SolidWorks namun belum menguasai tujuan pembelajaran, hubungan konten materi aplikasi
modul Molding. Dibawah merupakan data hasil pre-test dan post- dengan tujuan pembelajaran, penggunaan bahasa,
test pada pengujian Pilot Testing. kemudahan dalam memahami materi, dan adanya soal
latihan yang terkait pemahaman pengguna. Parameter
Tabel 3 Hasil Pre-test dan Post-test tujuan pembelajaran dinilai seluruh responden sudah jelas
No. Nim Pre Test Post Hasil dalam penyampaian pada aplikasi e-learning. Pada
kesesuaian konten materi dengan tujuan pembelajaran
Responden Test seluruh responden menilai ada korelasi cukup baik
1 1102134356 50 70 Naik sehingga menunjang pemahaman materi molding.
2 1102100035 60 70 Naik Penggunaan bahasa yang dipakai pada aplikasi e-learning
seluruh responden menilai mudah dipahami dalam
3 1102120209 40 80 Naik menunjang pembelajaran. Parameter berikutnya yaitu
4 1102100031 30 70 Naik kepahaman pengguna dalam memahami materi menurut
sebagian besar responden setuju bahwa materi yang ada
5 1102120168 50 90 Naik dalam aplikasi memudahkan pengguna untuk memahami
6 1102131264 60 80 Naik materi tetapi sebagian kecil responden menjawab bahwa
konten yang ada dalam aplikasi tidak cukup mudah untuk
7 1102130104 40 60 Naik membantu memahami materi. Parameter yang terakhir
yakni terkait dengan soal latihan, sebagian besar responden
Pada tabel V.1, data yang diperoleh saat pre-test dengan post-test memberikan jawaban bahwa soal yang ada pada latihan
mengalami kenaikan nilai. Hasil ini memberikan gambaran bahwa membantu dalam memahami materi pembelajaran tetapi
aplikasi e-learning modul Molding SolidWorks dapat sebagian kecil responden soal latihan pada aplikasi masih
meningkatkan pemahaman pengguna. belum membantu dalam memahami materi modul molding.
Hasil pengujian user acceptance dari ketiga kategori yaitu
kualitas tampilan, kualitas materi dan kualitas program Kategori terakhir yang dinilai oleh responden adalah
atau aplikasi diperoleh beberapa kesimpulan terhadap Kualitas Program atau Aplikasi pada e-learning yang telah
aplikasi e-learning modul Molding SolidWorks. dirancang, yaitu adanya fasilitas untuk latihan individual,
video bisa diatur sesuai keinginan user, adanya kunci
Kategori pada Kualitas Tampilan dari e-learning menurut jawaban agar mudah dipelajari, aplikasi mudah digunakan
responden dengan parameter yang ditetapkan yaitu, secara mandiri, ukuran tampilan aplikasi fleksibel atau
tampilan layout desain, ukuran font, jenis font, tampilan dapat dimaximize.minimize, fitur Help mudah dimengerti
background, tampilan warna, kualitas audio dan sangat membantu dan fungsi tombol jelas dan mudah
jelas(backsound, sound effetct, music) dan kualitas video dimengerti
jelas(ukuran video, suara, tayangan). Pada tampilan layout
desain, responden menilai sudah cukup baik dengan
jawaban responden yang seluruhnya memberikan V. KESIMPULAN DAN SARAN
kesetujuannya dengan rincian sebagian besar setuju dan Penelitian perancangan aplikasi e-learning modul Molding
sebagian kecil menyatakan sangat setuju. Pada Ukuran SolidWorks berbasis Flash dan metode ADDIE yang telah
Font, mayoritas responden menjawab bahwa ukuran font dilakukan untuk itu dapat disimpulkan yaitu dirancangnya
yang digunakan pada aplikasi e-learning sudah sesuai dan
baik tetapi ada beberapa sebagian kecil yang memberikan
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 | Page 790
Jurnal Tugas Akhir | Fakultas Rekayasa Industri
aplikasi pembelajaran e-learning berbasis Flash yaitu Tersedia di:
software SOLIDLEARN modul Molding dengan http://blog.pasca.gunadarma.ac.id/2012/12/20/3114/
menggunakan metode desain instruksional ADDIE yang [Diakses 20 April 2013]
dapat membantu pembelajaran software SolidWorks [10] Soekartawi, 2011. Prinsip Dasar E-Learning: Teori
dan Aplikasinya di Indonesia. Informasi Pendidikan
menjadi lebih optimal. Penelitian yang telah dilakukan
Nasional Web Site
memerlukan saran-saran sebagai bentuk penyempurnaan Tersedia di: http://www.infodiknas.com/116prinsip-
untuk membuat produk hasil penelitian lebih baik dan dasar-e-learning-teori-dan-aplikasinya-di-
bermanfaat. Pertama, melanjutkan bagian materi yang indonesia.html
belum dirancang yaitu materi Using Surfaces dan Making [Diakses pada tanggal 17 April 2013]
a Complete Mold. Kedua, membuat produk dapat [11] Umriyah, M., Yulianto, A., Hindarto N., 2012. Jurnal
terhubung secara online agar pengguna aplikasi bisa Pendidikan Fisika Indonesia. Penggunaan Bahan Ajar
Dengan Pendekatan Andragogi Sebagai Upaya
terhubung dengan pengguna lain untuk berbagi atau Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Siswa
sharing pengetahuan sehingga dapat mengakselerasi SMA RSBI . pp 68-70.
pembelajaran. [12] Wahono, Romi, S., 2008. Meluruskan Slaah Kaprah
Tentang E-Learning. Romi.Satrio.Wahono.Net.
Tersedia di:
http://romisatriawahono.net/2008/01/23/meluruskan-
salah-kaprah-tentang-e-learning/
REFERENSI [Diakses pada tanggal 6 Mei 2013]
[1] Budi, Y.P., 2012. Manufacturing Solution. Penyiapan [13] Surjono, Herman, D., 2011. The Design of Adaptive E-
Sumber Daya Di Bidang Moulding, Learning System based on Student’s Learning Styles.
Tersedia di: IJCSIT.
http://www.ubaya.ac.id/ubaya/articles_detail/65/PEN
YIAPAN-SUMBER-DAYA-DI-BIDANG-
MOULDING.html.
[Diakses 24 Juli 2013]
[2] Dassault Systemes, 2009. Mold Design.
Tersedia di: http://www.solidworks.com/sw/3d-cad-
design-software.htm
[Diakses pada tanggal 4 Mei 2013]

[3] Fathurohman, A., 2011. Jurnal Thesis. Pengaruh


Pengembangan Model Pembelajaran E-Learning
Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Malang,[Online]. pp. 2-20.
Tersedia di:
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/128/jtptunimus-
gdl-akhmadfath-6363-1-fathur.pdf
[Diakses 25 Juli 2013]
[4] Jochems, W, Merrienboer JJ& Koper, R. 2003.
Integrated E-learning: Implications for Pedagogy,
Technology and Organization. Manchester :
RoutledgeFalmer
[5] Malik, Halim K., 2008. Gorontalo : Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Teori
Belajar Andragogi Dan Aplikasinya Dalam
Pembelajaran, 2(5), pp.1
[6] Media Edukasi, 2012. Karakteristik dan Komponen E-
Learning. m-edukasi Web Site.
Tersedia di: http://www.m-
edukasi.web.id/2012/11/karakteristik-komponen-
elearning.html
[Diakses pada tanggal 5 Mei 2013]
[7] Mustofa, Kamil, 2012. ANDRAGOGI . Bandung : UPI.
Nurachmah, Fitridina. 2012. Perancangan E-Learning
Pneumatic dan Electropneumatic Sebagai Alat Bantu
Ajar Di Keprofesian Otomasi IT Telkom. Tugas Akhir
S-1. Bandung : Fakultas Rekayasa Indsutri Institut
Teknologi Telkom
[8] Ruiz MD, Jorge G., Mintzer MD, Michael J. & Leipzig
MD, PhD, Rosanne M., 2006. IT in Medical Education.
The Impact of E-Learning in Medical Education.
Vol.81., No. 3.,
[9] Virka, L, 2012. Penerapan E-Learning terhadap Hasil
Belajar Siswa. Pengaruh Penerapan E-Learning
Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMA
NEGERI SEMARANG Tahun Pelajaran 2011/2012,

Anda mungkin juga menyukai