Anda di halaman 1dari 6

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG GEDUNG STUDENT CENTER FAKULTAS


KEDOKTERAN UNHAS (TAHAP III)

LOKASI : MAKASSAR, SULAWESI SELATAN

TAHUN ANGGARAN : 2018

Untuk mencapai keberhasilan dalam hal mutu, efisiensi waktu dan optimalisasi biaya
pelaksanaan, dimana Kita harus dapat merealisasikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan, biaya yang telah dianggarkan dan kualitas pekerjaan sesuai dengan yang diinginkan
pihak pengguna anggaran, sebagai upaya untuk terlaksananya rencana proyek tersebut, maka
berikut ini kami susun Metode Pelaksanaan.

Demi kelancaran, keamanan, mobilisasi alat, bahan serta staff dan pekerja yang akan
memasuki lahan harus mendapat ijin, sesuai peraturan yang berlaku serta berkoordinasi dengan
keamanan setempat.

Metode pelaksanaan mengacu pada prinsip bahwa target pembangunan harus dapat diselesaikan
tepat waktu yaitu selama 180 (Seratus Delapan Puluh) hari Kalender, tepat biaya sesuai dengan SPH
dan tepat mutu sesuai dengan RKS + Spesif ikasi teknis. Adapun Metode Pelaksanaan yang kami
susun dalam pelaksanaan PEMBANGUNAN GEDUNG GEDUNG STUDENT CENTER FAKULTAS
KEDOKTERAN UNHAS (TAHAP III) adalah sebagai berikut :

I. PEKERJAAN PERISAPAN

1. Pembersihan Lokasi

Pekerjaan Pembersihan sebelum Pelaksanaan mencakup pembersihan / pemindahan keluar


dari tapak konstruksi terhadap semua hal yang dinyatakan oleh direksi, tidak akan digunakan
lagi maupun yang akan mengganggu kelancaran pekerjaan.
Cara Pelaksanaannya adalah :
 Tanah yang akan ditempati bangunan harus benar-benar dibersihkan dari segala
kotoran, semua akar-akar dan sisa barang/benda yang ada. Pembersihan ini untuk
seluruh areal bangunan.
 Lapisan tanah paling atas/”top soil” harus dibersihkan dari luar humus da n lain-lain,
setebal 10 - 20 cm, pembersihan ini harus dilaksanakan sampai 3 meter dari batas
bangunan. Tanah hasil pembersihan ini hanya boleh untuk mengurug halaman, yang
diatasnya tidak ada bangunan.
 Bila kondisi tanah jelek atau labil, maka lapisan tanah ini harus digali sampai
kedalaman tertentu dan diganti dengan tanah perbaikan berupa sirtu (pasir dan
batu gunung)

2. Keamanan dan keselamatan kerja (K3)

Kita Selaku Penyedia jasa harus mengadakan dan me melihara fasilitas Keamanan dan
tindakan pengamanan yang layak untuk melindungi para pekerja dan tamu yamg datang ke
lokasi.
Fasilitas dan tindakan pengamanan seperti ini disyaratkan harus memuaskan Pemberi Tugas
dan juga harus menurut (memenuhi) Ketentuan Undang undang yang berlaku saat ini.
Dilokasi Pekerjaan Kita Wajib mengadakan perlengkapan yang cukup untuk pertolongan
pertama, yang mudah dicapai. Sebagai tambahan hendaknya disetiap site ditempatkan
paling sedikit seorang petugas yang telah dilatih dalam soal -soal mengenai pertolongan
pertama.

3. Papan Nama Proyek

Papan nama proyek akan dibuat dan dipasang pada awal pelaksanaan kegiatan. Pekerja akan
diarahkan untuk membuat Papan proyek, pada umummnya papan proyek berisi informasi
mengenai cakupan kegiatan yang akan dilaksanakan, antara lain :
Nama Kegiatan
Pekerjaan yang harus dilaksanakan
Biaya Pekerajaan / Nilai Kontrak
Sumber Dana
Jangka Waktu
Nama Penyedia Jasa
adapun bahan serta ukuran – ukuran dalam pembuatan papan proyek, akan disesuaikan
dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan serta petunjuk dari direksi. P3K Dan
Keselamatan Kerja.

4. Mobilisasi dan Demobilisasi

Cakupan kegiatan mobilisasi yang diperlukan dalam K ontrak ini akan tergantung pada jenis
dan volume pekerjaan yang harus dilaksanakan, sebagaimana disyaratkan di bagian-bagian
lain dari Dokumen Kontrak, dan secara umum harus memenuhi berikut :
a. Penyewaan atau pembelian sebidang lahan yang diperlukan untuk base camp
Kontraktor dan kegiatan pelaksanaan.
b. Mobilisasi Kepala Pelaksana (General Superintentent) yang memenuhi jaminan
kualifikasi (sertifikasi) menurut cakupan pekerjaannya (pembangunan, atau
peningkatan jalan / penggantian jembatan, atau pemeliharaan berkala).
c. Mobilisasi semua staf pelaksana dan pekerja yang diperlukan dalam pelaksanaan
dan penyelesaian pekerjaan dalam Kontrak.
d. Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan daftar peralatan yang
tercantum dalam Penawaran, dari suatu lokasi asal ke tempat pekerjaan dimana
peralatan tersebut akan digunakan menurut Kontrak ini.
e. Penyediaan dan pemeliharaan base camp Kontraktor, jika perlu termasuk kantor
lapangan, tempat tinggal, bengkel, gudang, dan sebagainya.

II. PEKERJAAN STRUKTUR

1. Structural floor decking

Sebelum melaksanakan pekerjaan ini terlebih spesifikasi bondek yang digunakan telah
disetujui oleh pemberi kerja dan pedoman pemasangan harus diketahui yang mencakup
kegiatan yang akan dilaksanakan, antara lain:
 Floor deck dapat dipasang diatas tumpuan Portal kon struksi Baja, Portal konstruksi
Beton, Konstruksi pas. Batu bata.
 Panjang floor deck yang dipesan minimal harus dapat menutup 2 bangunan dan
mengingat panjang dek yang dapat dipasang dengan mencapai 12 m maka sebaiknya
dapat menutup jarak bentang seefisien mungkin .
 Sambungan di antara 2 panjang panel krisdek diusahakan seminimal mungkin.
 Pada waktu beton masih basah, panel dek berfungsi sebagai begisting yang aman,
meskipun demikian harus dihindari pemutusan beban dan dianjurkan pula
menggunakan papan untuk lintasan pekerja.

Cara pemasangan bondek pada struktur beton dan baja tidaklah jauh berbeda, hal yang
paling mendasar dari metode pelaksanaan pemsangan bondek adalah bondek lebih efektif
dipasang pada arah pendek bentang balok.
Urutan metode pelaksanaan pemasangan bondek :
 Pasang penyangga sementara jika dibutuhkan
 Bondek di letakkan di atas penyangga sementara dan di atas balok, bondek harus
menumpu minimal 2,5 cm di tepi balok
 Pekerja di arahkan untuk memasang end stop untuk bagian tepi bondek untuk
melindungi beton dari tumpah
 Perkaku antar bondek yang sejajar dengan penjepit khusus bondek
 Penyempurnaan sambungan tumpuan sisi rusuk panel dek sejarak +/ - 100cm dengan
alternatif dilas cantum, di rivet dia 5 mm, di sekrup
 Bila dalam perhitungan diperlukan danya pe nahan geser, maka penahan geser
tersebut dilas/tertanam pada balok tumpuan diantara lembeh rusuk dek. Jrak dari
ujung penahan geser ke permukaan beton tidak boleh kurang dari selimut beton (+/-
25 mm) jarak penempatan harus dihitung berdasarkan diagram gaya lintang balok.
 Tulangan sudut agar dapat dicapai pembebanan yang merata serta mengatasi
keretakan lantai beton akibat perubahan temperatur disarankan untuk
menggunakan tulangan susut Wermesh M-12.
 Tiang Penyangga sementara diperlukan untuk mencegah lendutan pada saat masih
basah, tergantung dari keadaan betonnya, biasanya penyangga sementara ini dapat
dilepas setelah umur beton mencapai 7 – 14 hari
2. Wiremesh dan Besi Beton
Pembesian / Tulangan
a. Material baja tulangan didatangkan dari pabrik/supplier ke lokasi pekerjaan.
b. Material diletakkan pada stock area material baja tulangan atau dalam gudang
proyek.
Mutu Baja tulangan (besi beton) sesuai yang dipersyaratkan di dalam spesifikasi
teknis dan gambar rencana/gambar kerja.
c. Selanjutnya dilakukan perakitan tulangan/pabrikasi, yaitu berupa pengukuran
panjang yang diperlukan, pemotongan dengan bar cutter dan pembengkokan
dengan bar bender dan dikerjakan pada saat suhu dingin
d. Batang tulangan kemudian disusun/dipasang sesuai dengan Gambar pelaksanaan
dan persilangannya diikat kuat dengan kawat bendrat.
Diameter Baja tulangan yang digunakan dengan detail perakitan sesuai dengan
gambar kerja.
Kawat pengikat (kawat bendrat) terbuat dari Baja Lunak dengan Diameter dan Mutu kawat
bendrat sesuai dengan spesifikasi teknis

3. Bekisting

Asumsi:
 Pekerjaan dengan tenaga manusia dan alat Bantu
 Lokasi pekerjaan : Pekerjaan Struktur sesuai gambar kerja .

Uraian:
 Material bekisting terdiri dari multiplek minimal 9 mm sebagai bentuk dan balok
kayu sebagai rangka/penyambung antar multiplek, didatangkan ke lokasi pekerjaan
(gudang proyek). Material Bekisting kuat dan kokoh.
 Dibentuk dan diukur sesuai dengan pekerjaan yang akan dikerjakan dan diperkirakan
tidak ada perubahan bentuk ketika proses pengecoran berlangsung.
 Untuk mendapatkan bentuk vertikal, bekisting dibantu dengan benang vertikal atau
unting-unting
 Pada tiap sambungan antar lempeng multiplek ataupun multiplek itu sendiri
diusahakan tidak terdapat celah/bocor.
FLOW CHART

4. Beton

5.

Anda mungkin juga menyukai