Anda di halaman 1dari 13

TEKNOLOGI TERAPAN

DALAM PELAYANAN PERSALINAN : ALAT


Untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Tepat Guna
Dosen Pembimbing:
Triatmi Andri Yanuarini., M.Keb

DISUSUN OLEH:
1. INDAH CAHYANINGSIH
2. YENI IRAWATI
3. NURIL AMALLIYAH
4. GEA BELA PRATIWI
5. DYAH AYU SAPUTRI

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN KEDIRI
TAHUN 2020

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah kesehatan merupakan salah satu masalah yang tidak dapat
dilepaskan dari kehidupan pedesaan. Masih banyak desa-desa terutama desa
tertinggal yang jauh dari perilaku hidup sehat. Sementara itu, kesehatan
merupakan salah satu variabel pengukuran dari Indeks Pembangunan Manusia
(IPM), dan mayoritas masyarakat Indonesia tinggal di Pedesaan sehingga
menjadi hal yang wajar apabila IPM Indonesia masih bernilai sangat rendah.
Kesehatan merupakan aspek penting dan menjadi salah satu kebutuhan yang
mendasar dalam kehidupan masyarakat menjadi salah satu hak yang
seharusnya didapatkan oleh semua masyarakat termasuk masyarakat desa.
Keterbatasan financial menjadi hambatan masyarakat desa dalam
mengakses sarana kesehatan. Selain itu umumnya program ataupun teknologi
kesehatan dari pihak luar kadang kala tidak sesuai dengan keadaan masyarakat
desa serta sulit diterapkan oleh masyarakat desa. Oleh karena itu perlu adanya
Teknologi Tepat Guna (TTG) kesehatan yang dapat membantu masyarakat
dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatannya.
Teknologi tepat guna adalah teknologi yang didesain dengan
mempertimbangkan aspek lingkungan, etik budaya, sosial, dan ekonomi bagi
komunitas. Ciri-ciri teknologi adalah (1) mudah diterapkan (2) mudah
dimodifikasi (3) untuk kegiatan skala kecil (4) padat karya (5) sesuai dengan
perkembangan budaya masyarakat (6) bersumber dari nilai tradisional (7)
adaptif terhadap perubahan lingkungan.
Adanya Teknologi Tepat Guna Kesehatan diharapkan dapat
menjembatani masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan hidup sehat.
Maka, perlu kiranya melihat kondisi penerapan Teknologi Tepat Guna,
khususnya bidang kesehatan yang berkembang di masyarakat dan melihat
sejauh mana teknologi tersebut berhasil mewujudkan kondisi masyarakat yang
sehat.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah yang
ditimbulkan adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan teknologi tepat guna?
2. Apa saja macam/ jenis alat teknologi terapan dalam pelayanan persalinan ?
3. Bagaimana penerapan teknologi terapan dalam pelayanan alat persalinan
di Indonesia dan di luar negeri ?
4. Apa saja manfaat dari teknologi terapan alat dalam pelayanan persalinan ?
5. Apa kelebihan dan kekurangan dari alat teknologi terapan dalam
pelayanan persalinan ?
6. Jurnal apa saja yang terkait dengan alat teknologi terapan dalam pelayanan
persalinan ?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas adalah, adapun
tujuan penulisan masalah ini adalah untuk mengetahui konsep dasar dari
teknologi terapan dalam pelayanan persalinan khususnya mengenai alat
persalinan.

BAB II
PEMBAHASAHAN

 Pengertian Teknologi Tepat Guna


Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang
yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Teknologi tepat guna adalah suatu alat yang sesuai dengan kebutuhan dan
dapat berguna serta sesuai dengan fungsinya. Selain itu, teknologi tepat guna
atau yang disingkat dengan TTG adalah teknologi yang digunakan dengan
sesuai (tepat guna). Ada yang menyebutnya teknologi tepat guna sebagai
teknologi yang telah dikembangkan secara tradisional, sederhana dan proses
pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata
pencaharian pokok masyarakat tertentu.
Secara teknis TTG merupakan jembatan antara teknologi tradisional
dan teknologi maju. Oleh karena itu aspek-aspek sosio-kultural dan ekonomi
juga merupakan dimensi yang harus diperhitungkan dalam mengelola TTG.
Dari tujuan yang dikehendaki, teknologi tepat guna haruslah menerapkan
metode yang hemat sumber daya, mudah dirawat, dan berdampak polutif
minimalis dibandingkan dengan teknologi arus utama, yang pada umumnya
beremisi banyak limbah dan mencemari lingkungan.

 Macam – macam / jenis alat teknologi terapan dalam pelayanan persalinan


1. Kompres hangat/ dingin
 Pengertian
- Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah
tertentu dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan
hangat pada bagian tubuh yang memerlukan.
- Kompres dingin adalah memberi rasa dingin pada daerah setempat
dengan menggunakan kain yang dicelupkan pada air biasa atau air es
sehingga memberi efek rasa dingin pada daerah tersebut.
 Cara kerja
Area pemberian kompres panas dan dingin bisa menyebabkan respon
sestemik dan respon local. Stimulasi ini mengirimkan impuls-impuls
dari perifer ke hipotalamus yang kemudian menjadi sensasi temperature
tubuh secara normal (Potter dan Perry, 1997).
Tempat yang diberikan kompres dingin tergantung lokasinya. Selama
pemberian kompres, kulit klien diperiksa setelah 5 menit pemberian,
jika dapat ditoransi oleh kulit diberikan selama 20 menit.
 Manfaat
Tindakan ini selain untuk melancarkan sirkulasi darah juga untuk
menghilangkan rasa sakit saat proses persalinan, menghilangkan rasa
nyeri akibat odema atau truma, mencegah kongesti kepala,
memperlambat denyutan jantung, mempersempit pembuluh darah dan
mengurangi arus darah local.
 Penerapan di Indonesia dan luar negeri
Pemberian kompres hangat maupun dingin ini telah diterapkan di
Indonesia maupun di luar negeri. Karena pemakaiannya cukup mudah
dan harganya terjangkau.
 Kelebihan dan kekurangan
- Kelebihan
Pemakaiannya mudah, harga terjangkau, alat mudah di didapat, alat
bisa dibawa kemana- mana
- Kekurangan

Kekurangan dari kompres hangat adalah pada pemberian kompres


hangat yang berkelanjutan berbahaya terhadap sel epitel,
menyebabkan kemerahan, kelemahan local, dan bisa terjadi
kelepuhan.

Kekurangan dari kompres dingin adalah sel tidak mampu untuk


menerima aliran darah dan nutrisi secara adekuat sehingga
menimbulkan iskemik. Hal ini diawali dengan kulit yang kemerahan
diikuti kebiruan dan kekakuan karena dingin, sebagian tipe nyeri
yang dirasa seperti terbakar. (Potter dan Perry, 1997).
 Jurnal yang terkait
- Jurnal yang berjudul : Pengaruh kompres panas dan dingin
terhadap penurunan nyeri kala I fase aktif persalinan fisiologis ibu
primipara. Hasil dari penelitian tersebut adalah terdapat perbedaan
pengaruh pemberian kompres panas dan dingin terhadap penurunan
nyeri persalinan ( Mutia, dkk. 2015).
- Jurnal yang berjudul : Penurunan nyeri persalinan dengan kompres
hangat dan massage effeleurage . hasil dari penelitian tersebut
adalah terdapat penurunan secara signifikan nyeri persalinan pada
primipara setelah diberikan kompres hangat dan massage
effeleurage selama kala I persalinan (Rahman, dkk. 2017)

2. Trancuataneus Electri Calnerve Stimulation (TENS)


 Pengertian
TENS adalah salah satu metode untuk menrurangi rasa nyeri
menggunakan tranmisi elektrik tegangan rendah dengan elektode
khusus yang diletakkan di daerah paravertebral T10-S1 atau S2-S4
 Cara kerja
TENS bekerja mengalihkan rasa nyeri, karena TENS merangsang
reseptor getar dan suhu, meningkatkan nilai ambang potensi elektrik
saraf penghantar nyeri.
 Manfaat
- Merelaksasikan otot punggung
- Mengurangi nyeri saat persalinan akibat spasme otot
 Penerapan di Indonesia dan luar negeri
Di Indonesia masih sangat jarang diterapkan dibandingkan di luar
negeri
 Kelebihan dan kekurangan
- Kelebihan
Sangat efektif mengurangi rasa nyeri saat persalinan dan tidak
menimbulkan efek samping bagi ibu dan janin
- Kekurangan
Perlu alat khusus dengan harga yang relative agak mahal

 Jurnal yang terkait


Jurnal yang berjudul Pengaruh tehnik akupresur dan TENS terhadap
intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif. Hasil dari penelitian tersebut
menyebutkan bahwa terdapat pengaruh yang bermakna antara
kelompok intervensi TENS dan control pada pembukaan seereviks 8 cm
dengan nilai p= 0,011 (<0,05). Kesimpulan pengaruh akupresur lebih
baik digunakan pada pembukaan 4 cm, sedangkan pengaruh TENS
lebih baik digunakan pada pembukaan 8 cm.

3. Birth Ball
 Pengertian
Birth ball merupakan bola terapi yang membantu ibu sedang dalam
inpartu kala I ke porsisi yang berguna untuk membantu kemajuan
sebuah persalinan. Birth ball juga dapat di gunakan dalam berbagai
posisi.
 Cara kerja
1. Berdiri bersandar diatas bola yang diletakkan di atas kursi atau
meja dengan melakukan gerakan rotasi ke kanan dan kekiri,
serta maju mundur dalam waktu 10 menit sehingga ibu merasa
nyaman dalam melakukan gerakan , mengayun dengan lembut
dan memberikan perasaan rileks.
2. Berlutut dan bersandar diatas bola ibu dengan posisi memeluk
birth ball melakukan gerakan rotasi ke kanan dan kekiri serta
maju mundur dalam waktu 10 menit.
3. Duduk diatas bola dengan cara ibu berada duduk diatas bola
kemudian ibu melakukan putaran rotasi ke kanan dan kiri.
 Manfaat
- Birth ball dapat menambah aliran darah menuju rahim, plasenta,
dan bayi. Mengurangi tekanan dan menambah outlet panggul 30%.
Membuat rasa nyaman di daerah lutut dan pergelangan kaki.
Memberikan tekanan balik didaerah perineum dan juga paha.
Melalui gaya gravitasi birt ball juga mendorong bayi turun
sehingga proses persalinan menjadi lebih cepat.
 Penerapan di Indonesia dan luar negeri
Penerapan birth ball ini di luar negeri sudah banyak dilakukan tetapi
untuk di Indonesia sudah banyak juga yang menggunakan.
 Kelebihan dan kekurangan
- Kelebihan
Mudah dalam penerapan dan nyaman digunakan oleh ibu hamil
karena berbentuk bulat serta elastis, lembut.
- Kekurangan
Dalam pelaksanaannya butuh pengawasan yang lebih terutama
terhadap kondisi ibu dan janin, selain itu harganya lumayan
terjangkau
 Jurnal yang terkait
Jurnal dengan judul birth ball:
Pengaruh Penggunaan Birthing Ball Terhadap Penurunan Skor Nyeri
Pada Ibu Bersalin Kala I Fase Aktif Di Klinik Bersalin Bekasi Tahun
2018 Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang
signifikan pada skor nyeri sebelum dan sesudah penggunaan birthing
ball (pvalue<0,05). Penggunaan birthing ball selama proses persalinan
mampu menurunkan skor nyeri pada persalinan. Penggunaan birthing
ball ini dapat diaplikasikan dalam implementasi praktik kebidanan
sejak masa kehamilan, persalinan, hingga nifas.
Efek latihan birth ball terhadap nyeri dan efikasi diri selama
persalinan: Sebuah uji coba terkontrol secara acak di Taiwan.
Penelitian kami mengungkapkan bahwa latihan birth ball memberikan
peningkatan yang signifikan secara statistik dalam efikasi diri dan rasa
sakit saat melahirkan. Secara khusus, self-efficacy memiliki efek
mediasi 30-40% pada hubungan antara latihan birth ball dan nyeri saat
melahirkan. Ibu dalam kelompok eksperimen memiliki durasi
persalinan tahap pertama yang lebih pendek, analgesia epidural lebih
sedikit, dan kelahiran caesar lebih sedikit dibandingkan kelompok
kontrol.

4. Distraksi
 Pengertian
Tehnik distraksi adalah pengalihan dari fokus perhatian terhadap nyeri
ke stimulus yang lain.

Jenis Tehnik Distraksi antara lain :


1) Distraksi visual
Melihat pertandingan, menonton televisi, membaca koran, melihat
pemandangan dan gambar termasuk distraksi visual.
2) Distraksi pendengaran
Diantaranya mendengarkan musik yang disukai atau suara burung
serta gemercik air, individu dianjurkan untuk memilih musik yang
disukai dan musik tenang seperti musik klasik, dan diminta untuk
berkosentrasi pada lirik dan irama lagu. Klien juga diperbolehkan
untuk menggerakkan tubuh mengikuti irama lagu seperti bergoyang,
mengetukkan jari atau kaki. (Tamsuri, 2007).
Musik klasik salah satunya adalah musik Mozart. Dari sekian banyak
karya musik klasik, sebetulnya ciptaan milik Wolfgang Amadeus
Mozart (1756-1791) yang paling dianjurkan. Beberapa penelitian
sudah membuktikan, Mengurangi tingkat ketegangan emosi atau nyeri
fisik. Penelitian itu di antaranya dilakukan oleh Dr. Alfred Tomatis
dan Don Campbell. Mereka mengistilahkan sebagai “Efek Mozart”.
Dibanding musik klasik lainnya, melodi dan frekuensi yang tinggi
pada karya-karya Mozart mampu merangsang dan memberdayakan
daerah kreatif dan motivatif di otak. Yang tak kalah penting adalah
kemurnian dan kesederhaan musik Mozart itu sendiri. Namun, tidak
berarti karya komposer klasik lainnya tidak dapat digunakan
(Andreana, 2006)
3) Distraksi pernafasan
Bernafas ritmik, anjurkan klien untuk memandang fokus pada satu
objek atau memejamkan mata dan melakukan inhalasi perlahan
melalui hidung dengan hitungan satu sampai empat dan kemudian
menghembuskan nafas melalui mulut secara perlahan dengan
menghitung satu sampai empat (dalam hati). Anjurkan klien untuk
berkosentrasi pada sensasi pernafasan dan terhadap gambar yang
memberi ketenangan, lanjutkan tehnik ini hingga terbentuk pola
pernafasan ritmik.
Bernafas ritmik dan massase, instruksi kan klien untuk melakukan
pernafasan ritmik dan pada saat yang bersamaan lakukan massase
pada bagaian tubuh yang mengalami nyeri dengan melakukan pijatan
atau gerakan memutar di area nyeri.
4) Distraksi intelektual
Antara lain dengan mengisi teka-teki silang, bermain kartu, melakukan
kegemaran (di tempat tidur) seperti mengumpulkan perangko, menulis
cerita.

 Cara kerja

Tehnik distraksi dapat mengatasi nyeri berdasarkan teori bahwa


aktivasi retikuler menghambat stimulus nyeri. jika seseorang menerima
input sensori yang berlebihan dapat menyebabkan terhambatnya
impuls nyeri ke otak (nyeri berkurang atau tidak dirasakan oleh klien),.
Stimulus yang menyenangkan dari luar juga dapat merangsang sekresi
endorfin, sehingga stimulus nyeri yang dirasakan oleh klien menjadi
berkurang. Peredaan nyeri secara umum berhubungan langsung dengan
partisipasi aktif individu, banyaknya modalitas sensori yang digunakan
dan minat individu dalam stimulasi, oleh karena itu, stimulasi
penglihatan, pendengaran dan sentuhan mungkin akan lebih efektif
dalam menurunkan nyeri dibanding stimulasi satu indera saja
(Tamsuri, 2007).
 Manfaat
Menurunkan rasa nyeri saat proses persalinan
 Penerapan di Indonesia dan luar negeri
Di Indonesia maupun di luar negeri sudah mulai diterapkan
 Kelebihan dan kekurangan
- Kelebihan
Sangat efektif untuk mengurangii rasa nyeri tanpa efek samping
bagi ibu maupun bagi janin
- Kekurangan
Harus dilakukan oleh orang yang ahli atau oarng telah mengikuti
pelatihan khusus
 Jurnal yang terkait
a. Pada penelitian (Rahmawati dan Mahananni,2017) Efektifitas
Teknik Distraksi Audio Dalam Menurunkan Nyeri Pada
Primigravida Kala I Hasil penelitian skala nyeri primigravida kala I
di ruang kebidanan dan kandungan RS. Baptis Kediri sebelum
diberi perlakuan teknik distraksi audio sebagian besar dengan
tingkat nyeri berat sebanyak 6 orang (86%) dan sesudah diberi
perlakuan teknik distraksi audio sebagian besar dengan tingkat
nyeri berat sebanyak 5 orang (71 %). hasil uji statistik Willcoxon
dengan tingkat kemaknaan α ≤ 0,05, maka didapatkan hasil dari
teknik distraksi audio r =0,046 maka Ho ditolak dan Ha diterima
yang berarti ada pengaruh teknik distraksi audio terhadap
penurunan nyeri pada primigravida kala I. Kesimpulan teknik
distraksi audio dapat digunakan oleh perawat dalam asuhan
keperawatan pada ibu hamil yang memasuki kala I sebagai
tindakan mandiri perawat dalam mengurangi nyeri.
b. Penelitian (Luhukay dan Josepth,2013) Pengaruh Teknik Distraksi
Imajinasi Terbimbing Terhadap Intensitas Nyeri Pasien Inpartu
Kala I Fase Aktif pada Persalinan Normal Ibu Primigravida di
Rumah Sakit Bersalin Mutiara Bunda-Salatiga Hasil penelitian
yang diperoleh yaitu intensitas nyeri responden sebelum diberi
perlakuan, berada pada rentang skala nyeri sedang (4-6) dan nyeri
berat (7-10) dengan posisi nyeri berat yang lebih banyak dirasakan
responden (52%). Intensitas nyeri sesudah diberi perlakuan, nyeri
yang dirasakan responden mengalami penurunan skala nyeri
beratnya dari rentang sebesar 52% menjadi 20% yang artinya
sebanyak 32% responden mengalami penurunan skala nyeri
beratnya menjadi nyeri sedang. Kesimpulan yang diperoleh yaitu
pemberian teknik distraksi imajinasi terbimbing ternyata
berpengaruh dalam menurunkan intensitas nyeri yang dirasakan
oleh ibu primigravida sebelum diberikan dan sesudah diberikan
tindakan tersebut dengan nilai pvalue 0,000 (p < 0,05).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang telah di kembangkan secara
dari tradisional ke modern dan proses pengenalannya banyak di tentukan oleh
keadaan lingkungan, budaya dan ekonomi masyarakat sekitar. Sebelum
menggunakan teknologi tepat guna, terlebih dahulu kita lakukan penerapan
dari teknologi tepat guna tersebut kepada masyarakat.. dengan adanya
penerapan ini diharapkan masyarakat berubah dan mengerti tentang manfaat
teknologi tepat guna dan mampu menggunakan teknologi tepat guna tersebut
dengan sebaik mungkin. Sehingga pengguna dari teknologi tepat guna tersebut
bermanfaat bagi masyarakat, yaitu dapat memenuhi kebutuhan individu atau
kelompok karena kebutuhan masyarakat semakin hari seakin meningkat.
Khususnya penerapannya dalam pelayanan persalinan

B. Kritik dan Saran


Penulis sadar akan kekurangan makalah ini. Oleh sebab itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Syafruddin,dkk, 2009.Buku Ajar Ilmu Kesehatan Masyarakat Untuk Mahasiswa


Kebidanan.CV.Transinfo media : Jakarta

Ambarwati,Eny Retna. 2009.Asuhan Kebidanan Komunitas.Yogyakarta: Nuha Medika

Bazar, A, Theodorus, Aziz, Azhari (2012). Maternal mortality and contributing risk
factors. Indonesian Journal Obstetric Gynecology, Volume 36/1 : 8-13

Chen W, Fang Lz, Chen LY, & Dai HL (2008) Compariso of an SMS text messaging
and phone reminder to improve attendance at a health promotio center a
randomized controlled trial. J zhejiang Univ Sci B: 9 (1) : 34-38

Cormick, G, Kim, N.A, Rodgers, A.Gibbons, L, Buejkens, P.M, Belizan, J.M, Althabe F
(2012).Interest of pregnant women in the us of SMS (short message service)
text messages for the improvement of perinatal and postnatal care
reproductive health, 9 (9). http ://www. Reproductive-health-
journal.com/content/9/1/9
Karlinah, dkk. 2015. Pengaruh Tehnik Akupresur dan TENS terhadap Intensitas Nyeri
Persalinan Kala I Fase Aktif. Andalas. Vol 4, No 3. http:// jurnal.fk
unand.ac.id
Mutoharoh, siti & kustumastuti & Indrayani, Eni.2013. Efektifitas birth ball selama
kehamilan dengan lamanya persalinan.jakarta:leutikaprio
Mubarak, Wahit Iqbal dan Nurul Chayatin. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia
Teori & Apikasi dalam Praktik. Jakarta: Kedokteran EGC
Mutia, dkk. 2015. Pengaruh Kompres Panas dan Dingin Terhadap Penurunan Nyeri
Kala I Fase Aktif Persalinan Fisiologis ibu Primipara. http://
jurnal.fk.unand.ac.id
Maryani,Tri & Estiwidani, Dwiana.2016. pengaruh terapi birth ball terhadap lama kala
II persalinan. Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes
Yogyakarta
Potter & Perry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan.Jakarta:Kedokteran EGC.

Rahman, dkk. 2017. Penurunan Nyeri Persalinan dengan Kompres Hangat dan
Massage Effeleurage. Jurnal MKMI. Vol 13, no 2.

Anda mungkin juga menyukai