Di seluruh lambung usus inilah dapat timbul pelbagai gangguan penyakit baik yang
disebabkan oleh terganggunya produksi enzim pencernaan maupun yang
disebabkan oleh infeksi-infeksi usus oleh kuman dan cacing.
ANTASIDA
Pengertian
Antasida (anti = lawan, acidus = asam) adalah basa-basa lemah yang digunakan
untuk menetralisir kelebihan asam lambung yang menyebabkan timbulnya penyakit
tukak lambung atau sakit maag, dengan gejala nyeri hebat yang berkala.
Efisiensi obat antasida dievaluasi oleh kapasitas menetralkan asam lambung, atau
yang disebut sebagai acid neutralizing capacity (ANC). ANC diukur dalam mEq
kadar asam hidroklorida yang dapat dinetralkan oleh dosis standar Antasida. Untuk
menaikkan pH sekitar 3,5 biasanya dibutuhkan waktu sekitar 15 menit. ANC sangat
bervariasi, dan tidak sama pada berbagai jenis obat-obat Antasida. Pada dosis harian
Antasida secara rata-rata, biasanya akan memberikan efek menetralkan asam
lambung sekitar 200 hingga 400 mEq. ANC dianggap rendah apabila kadarnya
<200 mEq/hari, dan dianggap tinggi apabila kadarnya lebih daripada 400 mEq/hari.
Farmakokinetik
Absorpsi
Distribusi
Renal clearance pada obat Antasida yang mengandung kalsium adalah 50─300 mg
per hari. Obat Antasida yang dapat diabsorpsi, akan diekskresikan ke urine.
Sedangkan obat Antasida yang tidak dapat diabsorpsi, akan diekskresikan ke feses.
Penggolongan.
Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat-obat antasida dapat digolongkan menjadi
dua yaitu.
1) Anti Hiperaciditas
Obat dengan kandungan aluminium dan atau magnesium ini bekerja secara kimiawi
dengan mengikat kelebihan HCl dalam lambung. Magnesium atau aluminium tidak
larut dalam air dan dapat bekerja lama di dalam lambung sehingga tujuan
pemberian antasida sebagian besar dapat tercapai.
Sediaan yang mengandung magnesium dapat menyebabkan diare (bersifat pencahar)
sedangkan sediaan yang mengandung aluminium dapat menyebabkan konstipasi
(sembelit) maka biasanya kedua senyawa ini dikombinasikan.
2. Simetidin
Indikasi Tukak lambung dan usus 12 jari sindrom
Zollinger-Ellison
Kontra indikasi -
Efek samping Pusing, ruam kulit,mengubah kebiasaan
buang air besar
Sediaan Cimetidin (gererik) tablet 200mg
3. Famotidin
Indikasi lihat simetidin
Kontra indikasi -
Efek samping lihat simetidin
Sediaan Famotidin (generik) tablet 20mg, 40 mg
4. Ranitidin
Indikasi Tukak lambung, usus 12 jari, tukak akibat
anti inflamasi non steroid
Kontra indikasi -
Efek samping lihat simetidin
Sediaan Ranitidin (generik) tablet 150mg, 300mg.
ANTIMETIK
A) Obat Antihistamin:
Hidrosizin (vistaril,Atarax) Prometazin (phenerga) untuk mual muntah
post op, vertigo.
B) Obat koligernik ; skopolamin (Transderma Scop) untuk mabok perjalanan.
C) Antimetik fetotiazine:
1. Fetotiazin piperazin, untuk mual muntah yang berat post op, anastetik, terapi
antineoplastik dan penyakit akibat radiasi
2. Klorpromazin (thorazine), pemakaian utama untuk psikosis, tapi juga untuk
mengobati muntah
3. Perfenazin (trilafon), untuk mual muntah akibat terapi obat anti kanker
4. Flufenazin(prolixin), untuk mual muntah post op, pengobatan antineoplastik
dan terapi radiasi.
D) Antimetik kannabinoid
Efek samping dan reaksi yang merugikan pada antimetik secara keseluruhan:
Mengantuk, gelisah, anoreksia, mulut kering dan penglihatan kabur, disritmia
jantung dan meningkatkan tekanan darah.
OBAT-OBAT ANTIDIARE
Cairan usus kaya akan air, natrium, kalium, bikarbonat, diare dapat
menimbulkan kehiloangan elektrolit dan dehidrasi ringan-berat
Berkurangnya bikarbonat, klien berada dalam asidosis metabolik
Klien dengan diare, harus menjauhi makanan yang mengandung lemak dan
produk dari susu
Tindakan non farmakologi:
Minum air dan cairan oral, seperti gatorade, pedialyte atau ricolyte (anak-anak),
di Indonesia dikenal dengan oralit dan cairan intravena. obat antidiare dipaki
bersama pengobatan non farmakologi.
Mengurangi hiperosmorilitas ( peningkatan peristaltik)
Temukan penyebabnya, untuk diobati/diperbaiki
Klasifikasi antidiare:
A. OPIUM
Menurunkan motilitas usus, sehingga mengurangi peristaltik
Konstipasi merupakan efek samping yang sering timbul
Contoh:tingtur optium
Biasanya diberikan dengan antidiare lain
Lama kerja kira kira 2 jam
C) ADSORBEN
Antidiare adsorben: kaolin & pektin
D) ANTIDIARE KOMBINASI
Prepectolin yang mengandung paregorik (opiat) dan kaopectate (adsorben)
KONSTIPASI
Penyebab lain:
Pengerasan tinja, obstraksi usus, pemakaian laksatif kronik, gangguan
neurologik, menunda keinginan bab, kurang olahraga dan efek obat-obat
tertentu.