Halaman
Judul ................................................................................................................. 2
Abstrak ............................................................................................................. 2
Pendahuluan ..................................................................................................... 3
Metode.............................................................................................................. 4
Hasil ................................................................................................................. 5
Pembahasan ...................................................................................................... 6
Diskusi ............................................................................................................. 7
Kesimpulan ..................................................................................................... 7
Daftar Pustaka .................................................................................................. 8
1
Komposisi dan Pola Keberadaan Semut Pada Daerah Urban di
Palangka Raya, Kalimantan Tengah
Ayu Sundari
Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Palangka Raya. Jl
Damang salilah
Email: ayusundari180599@gmail.com
Abstrak
Di kawasan permukiman, salah satu hama urban yang cukup mengganggu adalah
semut. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pola keberadaan semut urban
pada permukiman di Palangka Raya , Kalimantan Tengah. Penelitian dilaksanakan
pada berbagai tipe habitat meliputi perumahan, taman dan semak. Semut dikoleksi
dengan menggunakan perangkap umpan berupa ikan dan gula. Keanekaragaman
semut memiliki hubungan erat dengan kondisi habitat. Kekayaan dan komposisi
spesies semut cenderung meningkat dengan penurunan tingkat gangguan manusia
(dari habitat perumahan ke semak). Urbanisasi dan keberadaan manusia
memfasilitasi keberadaan semut invasif di daerah urban di Palangka Raya.
Kata kunci: hama urban, tipe habitat, perangkap umpan, semut tramp
Abstrack
In residential areas, one of the most disturbing urban pests is the ant. This study
aims to study the pattern of the existence of urban ants in settlements in Palangka
Raya, Central Kalimantan. The study was conducted on various types of habitats
including housing, parks and shrubs. Ants are collected using bait traps in the form
of fish and sugar. Ant diversity has a close relationship with habitat conditions. The
richness and composition of ant species tends to increase with decreasing levels of
human disturbance (from residential habitats to shrubs). Urbanization and human
presence facilitate the presence of invasive ants in urban areas in Palangka Raya.
2
Pendahuluan
Hubungan antara spesies tramp dan habitat pada daerah urban telah banyak
dipelajari, sebagai contoh penelitian mengenai semut urban di daerah Bogor (Rizali
et al. 2008). Walaupun demikian, masih belum banyak penelitian mengenai
pengaruh urbanisasi terhadap semut (McIntyre et al. 2001; Smith et al. 2006).
3
Bahkan penelitian ekologi pada daerah urban umumnya difokuskan pada kelompok
serangga lain misalnya kupu-kupu (Koh & Sodhi 2004; Collier et al. 2006) pada
habitat taman dan hutan kota. Penelitian ini bertujuan pola keberadaannya pada
daerah urban di Palangka raya, Kalimantan Tengah. Khususnya pada daerah
perumahan, taman dan semak.
Metode
4
Hasil dan Pembahasan
Hasil Penelitian
Berbagai habitat daerah urban di Palangka raya seperti rumah, taman dan
semak didapat spesies semut berjumlah 5 spesies. Beberapa spesies hanya
ditemukan pada habitat tertentu, seperti, semut gula (Fomica yessensi) dan semut
hitam kecil (Camponotus carnelinus) yang hanya ditemukan di habitat perumahan
tapi saat memasuki musim hujan maka akan menemukaan spesies semut penyengat
merah kecil (Polistes sp) kecil pada habitat rumah. Sedangkan pada taman dan
semak terdapat semut rangrang (Oecophylla sp) dan semut penyengat merah kecil
(Polistes sp). Spesies yang tergolong dalam kelompok tramp dan invasif ditemukan
pada keseluruhan habitat daerah urban .
5
yang ada di Palangkaraya . Habitat yang berbeda tidak memengaruhi keberadaan
spesies semut tramp yang selalu ditemukan pada keseluruhan jenis habitat.
Pembahasan
dengan intensitas gangguan tinggi, seperti perumahan, dan taman, hanya dapat
gangguan manusia (Gibb & Hochuli 2003). Keberadaan semut tramp yang bersifat
hilangnya spesies semut yang lain karena kalah berkompetisi (Holway et al. 2002).
6
Diskusi
Kesimpulan
7
Daftar Pustaka
Andersen AN. 2000. Global ecology of rainforest ants: functional groups in relation
to environmental stress and disturbance. In: Agosti D, Majer JD, Alonso LE,
Schultz TR (Eds.), Ants: Standard Methods for Measuring and Monitoring
Biodiversity. pp. 25–34. Washington: Smithsonian Institution Press.
Bolton B. 1994. Identification Guide to the Ant Genera of the World. Cambridge:
Harvard University Press.
Collier N, MacKay DA, Benkendorff K, Austin AD, Carthew SM. 2006. Butterfly
communities in South Australian urban reserves: Estimating abundance and
diversity using the Pollard walk. Australian Ecology 31:282–290. doi: http://
dx.doi.org/10.1111/j.1442-9993.2006.01577.x.
Robinson WH. 1996. Urban Entomology: Insect and mite pests in the human
environment. London: Chapman & Hall. doi: http://dx.doi. org/10.1007/978-
1-4613-0437-1.