Anda di halaman 1dari 5

PRODUKSI PESAN KOMUNIKASI SOSIAL

“PENGGUNAAN ECO BAG AGAR RAMAH LINGKUNGAN”

Disusun Oleh :

IMELDA CHAIRUNNISA 2018130002

KIRANA PUTRI P. 2018130004

ADINDA ZAHRA N. 2018130052

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI


INSTITUT ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
JAKARTA
2020
BAB I

Identifikasi Masalah

1.1. Das Sein

Dewasa ini penggunaan sampah plastik sedang gencar ditiadakan,


jumlah sampah plastik yang ada di dunia saat ini sudah mencapai angka 300
juta ton dalam setahun. Mengutip dari BBC (8/8/2019), jumlah sampah plastik
sebanyak ini jika dipadatkan akan sama dengan 10 kali keliling bumi.
Berdasarkan laporan United Nations Environment Programme (UNEP)
tentang sampah plastik, lebih dari 400 juta ton plastik diproduksi pada 2015.
Dari jumlah tersebut, 36 persen di antaranya untuk kantong kemasan sekali
pakai yang kerap kita temui setiap hari. Saat ini sampah plastik sekali pakai
yang banyak digunakan ialah kantong plastik belanja, dimana kantong plastik
belanja ini tidak ramah lingkungan karena akan sulit diurai.

Seperti salah satu data dibawah ini yang menyatakan banyaknya


sampah plastik sekali pakai yang digunakan padahal tidak ramah lingkungan.

JawaPos.com – Volume sampah plastik di DKI Jakarta makin bertambah.


Kini mencapai 1.000 ton. Berdasar data Dinas Lingkungan Hidup DKI
Jakarta, plastik sekali pakai (PSP) menjadi penyumbang cukup tinggi atas
sampah plastik di Ibu Kota Jakarta. Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI
Jakarta Andono Warih menyebut, volume sampah dari warga Jakarta
mencapai 7.500 ton. Semua itu masuk ke TPST Bantargebang setiap harinya.
14 persen atau 1.000 ton di antaranya merupakan sampah plastik yang
didominasi plastik sekali pakai.

“Jenis kantong belanja plastik saja, setiap harinya sebanyak 650-800 ribu
lembar yang masuk ke TPST Bantargebang,” katanya,” ujar Andono di
Jakarta, Minggu (21/7).
Andono menilai gerakan perubahan gaya hidup warga untuk menggurangi
penggunaan plastik sekali pakai menjadi strategi yang efektif dalam
pengurangan sampah plastik. Saat ini telah banyak tersedia alternatif produk
di pasaran yang lebih ramah lingkungan. Semua itu dapat menjadi pengganti
plastik sekali pakai. “Tas lipat dan keranjang belanja sebagai ganti kantong
plastik, kotak makan sebagai ganti styrofoam, tumbler sebagai ganti membeli
air kemasan plastik, dan sedotan bambu atau stainless steel sebagai ganti
sedotan plastik, saat ini sudah marak dijual,” tambahnya.

Kini, Pemprov DKI saat ini tengah menyusun regulasi terkait pengurangan
sampah plastik. Peraturan ini ditujukan untuk mendorong perubahan perilaku
masyarakat menjadi lebih ramah lingkungan.

Di dalam regulasi itu bakal dimuat ketentuan sanksi bagi warga yang
menggunakan plastik sekali pakai yang orang yang menghasilkan sampah
plastik. “Instrumen hukum kami tempatkan sebagai alat perubahan adab dan
budaya masyarakat, social engineering,” tutur Andono.

Lebih lanjut Andono menjelaskan, kesadaran warga Jakarta untuk bersama


mengatasi permasalahan sampah plastik juga terlihat dalam Pawai Bebas
Plastik pada di lokasi car free day sepanjang Jalan Sudirman – MH Thamrin,
Minggu (21/7). Ratusan orang dari berbagai organisasi dan komunitas ikut
serta dalam pawai ini.

Pesan yang dikampanyekan yakni produsen dan pelaku usaha agar


bertanggung jawab atas sampah yang dihasilkannya. Mereka perlu berinovasi
dalam merancang kemasan yang lebih mudah didaur ulang dan membangun
sistem pengiriman produk yang tidak mengandalkan pengunaan plastik sekali
pakai.
1.2. Dass Sollen

1. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta


nomor 142 Tahun 2019 tentang kewajiban penggunaan kantong plastik
belanja ramah lingkungan pada pusat perbelanjaan, toko swalayan dan
pasar rakyat.
Mengenai:
a. Bahwa dalam rangka mengurangi timbulan sampah yang bersumber
dari sampah kantong plastic dan meningkatkan kesadaran masyarakat
akan terwujudnya lingkungan yang bersih dan sehat, diperlukan
langkah-langkah strategi yang komprehensif dan terpadu dalam upaya
pencegahan danpenangan terhadap dampak negatif penggunaan
kantong belanja berupa pembatasan penggunaan kantong belanja
berbahan plastik dan penggunaan kantong Belanja Ramah
Lingkungan.
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf
a, serta sebagai pelaksanaan ketentuan pasal 21 Peraturan Daerah
Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah, perlu menetapkan
Peraturan Gubernur tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja
Ramah Lingkungan pada Pusat Perbelanjaan, Toko Swalayan dan
Pasar Rakyat.

2. UU Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah adalah


sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk
padat, yang berupa sampah rumah tangga, sampah sejenis sampah rumah
tangga dan sampah spesifik. Sumber dari sampah adalah asal timbulan
sampah yang dihasilkan oleh setiap orang dan/atau akibat proses alam
yang menghasilkan timbulan sampah. Sampah rumah tangga berasal dari
kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tidak termasuk tinja dan sampah
spesifik. Sampah sejenis sampah rumah tangga berasal dari kawasan
komersil, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas
umum, dan/fasilitas lainnya. Sedangkan sampah spesifik adalah sampah
yang karena sifat, konsentrasi, volumenya memerlukan penanganan
khusus.
Sampah spesifik yang dimaksud meliputi:
a. Sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun
b. Sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun
c. Sampah yang timbul akibat bencana
d. Puing bongkaran bangunan
e. Sampah yang secara teknologi belum dapat diolah, dan/atau
f. Sampah yang timbul secara tidak periodik

Sampah spesifik yang diluar ketentuan yang telah diatur dalam ketentuan
diatas diatur dengan peraturan menteri yang menyelanggarakan urusan
pemerintahan dibanding lingkungan hidup.

1.3. Argumentasi

Berdasarkan data yang telah dipaparkan, maka kelompok kami ingin


ikut andil dalam mengurangi sampah plastik belanja sekali pakai yang saat ini
menjadi masalah serius untuk menyelamatkan lingkungan. Kami akan
mengedukasi konsumen tentang cara bijak berbelanja menggunakan eco bag
atau kantong belanja ramah lingkungan.

Gerakan untuk mengurangi sampah plastik ini kami beri nama gerakan
#AyoDietPlastik#EcoBagRamahLingkungan#SelamatkanDuniaTanpaPlastik.

Target utama kami dalam gerakan ini ialah ibu rumah tangga, karena
merekalah pengguna kantong belanja plastik terbanyak. Dengan mereka kita
mengharapkan sebuah perubahan untuk lingkungan yang lebih baik, yang
nyaman untuk ditinggalin makhluk hidup.

Anda mungkin juga menyukai