915 2321 1 SM PDF
915 2321 1 SM PDF
Intisari
Telah dihitung efisiensi mesin Carnot kuantum berbasis partikel dua tingkat di dalam kotak potensial
takhingga satu dimensi. Hasilnya hanya bergantung pada rasio volume selama proses adiabatik.
c Jurusan Fisika FMIPA ITS 100107-1
J. F IS . DAN A PL ., VOL . 6, N O . 1, JANUARI 2010 YOHANES DS, dkk.
0 = ϕ (L) dan normalisasi memberikan fungsi eigen Untuk partikel dengan energi (10) maka gaya partikel pada
r dinding diberikan oleh
2 nπ
∞
ϕn (x) = sin x (3) X 2
π 2 ~2
L L F = n2 |an | (10)
n=1
mL3
dan nilai eigen
Secara umum koefisien an bergantung pada L.
π 2 ~2 2
En = n (4) Jika partikel mendorong dinding kotak dari L1 dan bergeser
2mL2 sampai L2 maka partikel melakukan kerja
dengan n adalah bilangan kuantum n = 1, 2, 3, · · · . Z L2
Solusi umum persamaan Schrodinger (2) yang menyatakan W = F dL (11)
partikel di dalam kotak dengan energi sembarang E adalah L1
fungsi sembarang ϕ (x) → ψ (x) yang memenuhi kondisi yang secara umum dapat diperoleh dari panas yang masuk dari
ψ (0) = 0 = ψ (L) selalu dapat dinyatakan sebagai kombi- luar dan perubahan energi dalam.
nasi linier dari fungsi eigen (3)
∞
X
ψ (x) = an ϕn (x) (5)
n=1
100107-2
J. F IS . DAN A PL ., VOL . 6, N O . 1, JANUARI 2010 YOHANES DS, dkk.
dari kedaan (13) mengalami perubahan, dengan tandon. Partikel mengalami transisi atau tereksitasi
Meskipun keadaan mengalami transisi, selama proses ini sehingga keadaan aktual selama proses ini adalah
berlangsung kesetimbangan tetap dipertahankan dan temper- r r
atur tidak mengalami perubahan. Untuk gas ideal yang hanya 2 πx 2 2πx
ψ (x) = a1 (L) sin + a2 (L) sin (16)
bergantung pada temperatur maka energi dalam gas, den- L L L L
gan demikian juga tidak mengalami perubahan, dU = 0.
Ini berarti bahwa panas yang diserap gas digunakan untuk dengan koefisien a1 dan a2 memenuhi
melakukam usaha 2 2
|a1 | + |a2 | = 1 (17)
dQ = dW (14)
Energi partikel selama nebdorong dinding sumur
2 2
E (L) = |a1 | E1 + |a2 | E2
C. Siklus Carnot Kuantum π 2 ~2
2
= 4 − 3 |a1 | (18)
Sekarang kita tinjau kasus spesifik yaitu siklus carnot 2mL2
untuk partikel di dalam kotak potensial. Siklus Carnot terdiri Energi ini sama dengan energi E1 (15) yaitu energi ketika sis-
dari empat proses yang masing-masing terbalikkan. Pertama, tem dalam kondisi awal. Kaitan kedua energi ini memberi
partikel di dalam kotak mengalami ekspansi isotermal pada hubungan
temperatur TH sambil kontak dengan tandon panas. Kedua,
2
partikel mendorong dinding secara adiabatik yakni dalam L2 = 4 − 3 |a1 | L21 (19)
keadaan terisolasi termal sampai temperatur jatuh menjadi
TC . Ketiga, partikel di dalam kotak ditekan secara isotermal Gaya yang dilakukan partikel untuk mendorong dinding kotak
dalam keadaan kontak dengan tandon temperatur rendah. L,
Keempat, partikel ditekan kembali tetapi secara adiabatik
sampai mencapai temperatur TH seperti diberikan oleh FIG.2. π 2 ~2
F12 (L) = (20)
Di dalam artikel ini, kita membatasi pada sistem partikel mL21 L
Partikel terus melakukan usaha dengan mendorong dinding,
jarak terjauh yang dapat dicapai dinding adalah
L = L2 = 2L1 (21)
4π 2 ~2
E2 = (23)
2mL22
Gambar 2: Siklus Mesin Carnot
hanya dengan dua keadaan yaitu keadaan dasar ϕ1 dengan 2. Proses Adiabatik 23
energi eigen E1 dan keadaan tereksitasi pertama ϕ2 dengan
energi eigen E2 . Setelah mencapai keadaan dua, L2 , keadaan akhir dari
proses isotermal, sistem melanjutkan proses ekspansi dalam
Kita berangkat dari kondisi awal kotak potensial selebar L1 situasi terisolasi yaitu proses adiabatik. Selama proses
dan partikel dalam keadaan dasar dengan energi E1 ini tidak terdapat panas masuk kotak, partikel tetap dalam
keadaan ϕ2 yaitu a2 tetap dan kerja mendorong dinding diper-
π 2 ~2 oleh dari penurunan energi dalam
E1 = (15)
2mL21
4π 2 ~2
E= (24)
2mL2
1. Proses Isotermal 12
Gaya yang dilakukan untuk mendorong dinding di L adalah
Partikel mendorong dinding secara isotermal yang berarti 4π 2 ~2
bahwa partikel mendorong dinding sambil kotak beriteraksi F23 = (25)
mL3
100107-3
J. F IS . DAN A PL ., VOL . 6, N O . 1, JANUARI 2010 YOHANES DS, dkk.
Ekspansi adiabatik dari L2 berakhir di L3 misalkan lama empat proses kuantum tersebut adalah
L3 = αL2 (26) I
W = F dL
dengan faktor α > 1. Fungsi keadaan partikel di akhir
Z L2 Z L3
ekspansi adiabatik adalah
r = F12 dL + F23 dL
2 2πx L1 L2
ψ (x) = ϕ2 (x) = sin (27) Z L4 Z L1
L3 L3 + F34 dL + F41 dL (35)
L3 L4
dengan energi
4π 2 ~2 Lebar sumur akhir setiap proses (21), (26) dan (32) terkait
E3 = = E2 /α2 (28) dengan lebar sumur awal
2mL23
L2 = 2L1 , L3 = 2αL1 , L4 = αL1 (36)
3. Proses Isotermal 34
dengan α adalah faktor yang menghubungkan lebar sumur
awal dan lebar akhir proses adiabatik (26). Selanjutnya, subti-
Proses selanjutnya, sumur termampatkan sambil kontak
tusi gaya-gaya (20), (25), (31) dan (34) serta lebar sumur (36)
termal sehingga partikel mengalami transisi dan mepunyai
diperoleh
keadaan
π 2 ~2
ψ (x) = a1 ϕ1 (x) + a2 ϕ2 (x) (29) 1
W = ln 2 1 − 2 (37)
mL21 α
dengan temperatur dipertahankan. Energi dalam (18) selama
proses pemampatan isotermal ini sama dengan energi E3 (28). Sedangkan panas yang diserap mesin adalah
Hubungan antar lebar sumur dan koefisien transisi a1 berben-
tuk Z L2
π 2 ~2
2 QH = F12 dL = ln 2 (38)
2 4 − 3 |a1 | 2 L1 mL21
L = L3 (30)
4
Dengan demikian, dari kerja (39) dan panas yang diserap (38)
Gaya partikel menahan dinding diperoleh efisiensi mesin
4π 2 ~2
F34 (L) = (31) 1
mL23 L η =1− (39)
α2
Pers.(30) membatasi pemampatan maksimum yaitu ketika
keadaan menjadi murni keadaan dasar a2 = 0, a1 = 1 yang yang hanya bergantung pada rasio α = L3 /L2 .
terjadi ketika
L3 IV. KESIMPULAN
L4 = (32)
2
Pada saat sumur selebar L4 fungsi eigen partikel Kita telah evaluasi sistem termodinamika kuantum paling
r sederhana yakni kotak potensial takberhingga satu dimensi
2 πx dengan satu partikel. Sistem mengembang dengan proses sik-
ψ (x) = ϕ1 (x) = sin (33)
L4 L4 lus Carnot dan efisiensi hanya bergantung pada rasio lebar
dengan energi eigen E4 = E3 . sumur awal dan akhir proses adiabatik. Jika α = 2 yakni
ketika ukuran kotak akhir kedua proses isotermal sama maka
efisiensi mesih adalah 75 persen.
4. Proses Adiabatik 41 Meningat tingkat keadaan sistem kuantum umumnya tidak
hanya dua maka menarik untuk mengkaji proses bagi sis-
Selanjutnya, gas dengan keadaan dasar termampatkan se- tem dengan keadaan berhingga lebih dari dua dan keadaan
cara adiabatik sampai sumur berukuran L1 . Gaya partikel berhingga. Kajian hal terakhir ini sedang dalam progres.
menahan dinding antara L4 dan L1 adalah
π 2 ~2 Ucapan Terima Kasih
F41 = (34)
mL3
5. Kerja dan Efisiensi Mesin AP sampaikan terimakasih kepada Dr Darminto yang
telah memberi kesempatan untuk mempresentasikan dan
Dari siklus proses kuantum di depan kita dapat menghitung mendiskusikan masalah ini di dalam Forum Seminar Seninan
usaha total yang dilakukan mesin. Usaha yang dilakukan se- Jurusan Fisika ITS yang telah berlangsung sejak 2003.
100107-4
J. F IS . DAN A PL ., VOL . 6, N O . 1, JANUARI 2010 YOHANES DS, dkk.
[1] F.W. Sears and G.L. Salinger, Thermodynamics, Kinetic The- [3] C.M. Bender, D. C. Brody, and B. K. Meister, J. Phys. A 33
ory, and Statistical Thermodynamics (Addison Wesley, Mas- 4427(2000).
sachusetts, 1975). [4] A. Purwanto, Fisika Kuantum (GavaMedia, Yogyakarta, 2006).
[2] H. Scovil and E. Schulz-Dubois, Phys. Rev. Lett. 2 262(1959).
100107-5