Anda di halaman 1dari 2

Osteoartritis (OA) merupakan penyakit degenerasi pada sendi yang melibatkan kartilago,

lapisan sendi, ligamen, dan tulang sehingga menyebabkan nyeri dan kekakuan pada
sendi(CDC, 2014). Dengan gejala nyeri pada sendi berasal dari inflamasi pada sinovium,
tekanan pada sumsum tulang, fraktur daerah subkondral, tekanan saraf akibat osteofit,
distensi, instabilnya kapsul sendi, serta spasme pada otot atau ligamen. kekakuan pada sendi
sering dikeluhkan ketika pagi hari ketika setelah duduk yang terlalu lama atau setelah bangun
pagi.Krepitasi : sensasi suara gemeratak yang sering ditemukan pada tulang sendi
rawan.Pembengkakan pada tulang biasa ditemukan terutama pada tangan sebagai nodus
Heberden (karena adanya keterlibatan sendi Distal Interphalangeal (DIP)) atau nodus
Bouchard (karena adanya keterlibatan sendi Proximal Phalangeal (PIP)).Deformitas sendi :
pasien seringkali menunjukkan sendinya perlahan-lahan mengalami pembesaran, biasanya
terjadi pada sendi tangan atau lutut(Davey, 2006).
Untuk menentukan diagnostik OA selain melalui pemeriksaan fisik juga diperlukan
pemeriksaan penunjang seperti radiologis dan pemeriksaan laboratorium. Foto polos dapat
digunakan untuk membantu penegakan diagnosis OA walaupun sensivitasnya rendah
terutama pada OA tahap awal. USG juga menjadi pilihan untuk menegakkan diagnosis OA
karena selain murah, mudah diakses serta lebih aman dibanding sinar-X, CT-scan atau
MRI(Amoako dan Pujalte, 2014).
Artritis Reumatoid atau Rheumatoid arthritis (RA) adalah penyakit autoimun sistemik. RA
merupakan salah satu kelainan multisistem yang etiologinya belum diketahui secara pasti dan
dikarateristikkan dengan destruksi sinovitis. RA dapat ditemukan pada semua sendi dan
sarung tendo, tetapi paling sering di tangan. RA juga dapat menyerang sendi siku, kaki,
pergelangan kaki dan lutut. Sinovial sendi, sarung tendo, dan bursa menebal akibat radang
yang diikuti oleh erosi tulang dan destruksi tulang disekitar sendi. Pemeriksaan laboratorium
yang diperlukan untuk diagnosa RA antara lain, pemeriksaan serum untuk IgA, IgM, IgG ,
antibodi anti-CCP dan RF, 19 analisis cairan sinovial, foto polos sendi, MRI, dan
ultrasound(Symmons, 2006).
Gout atritis adalah penyakit yang sering ditemukan, merupakan kelompok penyakit heterogen
sebagai akibat deposisi kristal monosodium urat pada jaringan, akibat gangguan metabolism
berupa hiperurisemia.
Kriteria diagnosis gout berdasarkan Asosiasi Rematik Amerika 1997 adalah sebagai berikut:
1. Ditemukannya kristal urat di cairan sendi
2. Adanya tofus yang berisi kristal urat
3. Di dapatkan kristal urat yang khas dalam cairan sendi atau topusberdasarkan pemeriksaan
kimiawi, dan mikroskopik dengan sinarterpolarisasi, atau terdapat 6 dari 12 kriteria di bawah
ini :
a. Lebih dari sekali mengalami serangan akut artritis.
b. Inflamasi maksimal terjadi pada hari pertama.
c. Terjadi peradangan secara maksimal dalam sehari.
Amoako A. O., Pujalte G. G. A., 2014. Osteoarthritis in Young, Active, and Athletic
Individuals. Clinical Medicine Insights: Arthritis and Musculoskeletal Disorders: 7 27–32
Davey Patrick. 2006. At a Glance Medicine. Alih bahasa : Anissa Racmalia. Jakarta :
Erlangga.
Center for Disease Control and Prevention (CDC): Osteoarthritis.
http://www.cdc.gov/arthritis/basics/osteoarthritis.html. (diakses pada tanggal 1 November
2014)
Misnadiarly. Mengenal Penyakit Artritis. [internet]. 2008 [disitansi 2014 Desember 18].
Tersedia di: http:jurnal.unej.ac.id.index/php/articl e/view/2606/2434
Symmons, Deborah., Mathers, Colin., Pfleger Bruce. 2006. The Global Burden of
Rheumatoid Arthritis In The Year 2000. Diakses melalui :
www.who.int/healthinfo/statistics/bod_rheumatoidarthritis p pada 12 November 2013 Pukul
22.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai