PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi adalah seni penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari komunikator
atau penyampai berita, untuk mengubah serta membentuk perilaku komunikan atau
penerima berita kepola dan pemahaman yang dikehendaki bersama.
Ada pengertian komunikasi yang dikemukakan oleh beberapa para ahli, yaitu:
1. Menurut Edward Depari, komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan dan
pesan yang disampaikan melalui lambing-lambang tertentu, mengandung arti, dilakukuan
oleh penyampai pesan ditujukan kepada penerima pesan.
2. Menurut A.F. Stoner, komunikasi adalah proses dimana seorang berusaha memberikan
pengertian dengan cara pemindahan pesan.
3. Menurut John R. Schemerhom, komunikasi adalah proses antara pribadi dalam
mengirim dan menerima simbol-simbol yang berarti bagi kepentingan mereka.
4. Menurut Dr. Phill Astrid Susanto, komunikasi adalah proses pengoperan lambang-
lambang yang mengandung arti.
5. Menurut Human Relation Of Work, Keith Devis, komunikasi adalah proses lewatnya
informasi dan pengertian seseorang ke orang lain.
6. Menurut Oxford Dictionary (1956), komunikasi adalah pengiriman atau tukar menukar
informasi, idea tau sebagainya.
7. Menurut Drs. Onong Uchjana Effendy, MA, komunikasi mencakup ekspresi wajah,
sikap dan gerak-gerik suara, kata-kata tertulis, percetakan, kereta api, telegraf, telepon
dan lainnya.
Masa remaja adalah pola pikir dan tingkah laku peralihan dari anak ke dewasa. Bila
stress, diskusi dengan teman sebaya atau keluarganya. Menolak orang yang berusaha
menjatuhkan harga dirinyadengan member support penuh perhatian. (Nur Himam,
2012:1)
Menurut Egam (1995); menyampaikan sikap komunikasi merupakan sesuatu apa yang
harus dilakukan dalam komunikasi baik secara verbal maupun non verbal.
1. Sikap berhadapan
Bentuk sikap dimana seseorang harus bertatap muka atau berhadapan langsung dengan
anak (Komunikator siap untuk berkomunikasi).
2. Sikap mempertahankan kontak
Bertujuan menghargai kliendan mengatakan adanya keinginan untuk tetap
berkomunikasi dengan cara selalu memperhatikan apa yang diinformasikan atau
disampaikan dengan tidak melakukan kegiatan yang dapat mengalihkan perhatian dengan
lainnya.
3. Sikap membungkuk kepada pasien
Menunjukkan keinginan untuk mengatakan atau mendengar sesuatu dengan cara
membungkuk sedikit kearah klien.
4. Sikap terbuka
Menunjukkan adanya keseimbangan antara ketegangan dan relaksasi dalam member
respons pada klien selama komunikasi.
cc
C. KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA REMAJA
Komunikasi terapeutik merupakan hubungan interpersonal dimana perawat dank
lien mengalami pengalaman belajar bersama serta memperbaiki pengalaman emosional
klien. Komunikasi terapeutik mempunyai karakteristik:
1. Tujuan yang spesifik.
2. Saling membagi pikiran, perasaan dan perilaku untuk membentuk keintiman yang
terapeutik dan berorientasi pada masa sekarang (here and now).
3. Berfokus pada klien dalam memenuhi kebutuhan.
Dalam melakukan komunikasi pada remaja, perawat perlu memerhatikan berbagai
aspek diantaranya adalah usia tumbuh kembang remaja, cara berkomunikasi dengan anak
remaja, metode berkomunikasi dengan anak remaja. Peran orang tua dalam membantu
proses komunikasi dengan remaja sehingga bias didapatkan informasi yang benar dan
akurat.
a. Pada remaja, pola piker dan tingkah laku peralihan dari anak ke dewasa.
b. Bila stress, diskusi tentang masalahnya dengan teman sebaya, orang dewasa diluar
keluarga dan terbuka terhadap perawat.
c. Menolak orang yang berusaha menjatuhkan harga dirinya.
d. Beri support penuh perhatian.
e. Jangan melakukan intrupsi.
f. Ekspresi wajah tidak menunjukkan heran.
g. Hindari pertanyaan yang menimbulkan rasa malu (jaga privasi).
b. Gangguan noises
Gangguan ini bisa berupa suara yang bising pada saat kita berkomunikasi, jarak jauh, dan
lain sebagainya.
c. Gangguan fisik (gagap, tuli, buta)
Adanya gangguan fisik seperti gagap, tunawicara, tunanetra, dan sebagainya yang dialami
oleh seorang remaja. Terimalah mereka apa adanya, mereka pasti memiliki potensi unggul
lain yang perlu digali. Sebagai perawat, kita harus siap menerima kenyataan tersebut
seraya mencari cara agar tidak terjadi hambatan komunikasi dengan remaja tersebut,
misalnya dengan cara belajar bahasa yang mereka dapat pahami.
d. Teknik bertanya yang buruk
Ternyata kita yang tidak memiliki kemampuan bertanya, tidak akan sanggup menggali
pemahaman orang lain, tidak sanggup mengetahui apa yang dirasakan orang lain. Oleh
karena itu, kembangkan selalu teknik bertanya kepada orang lain. Bahwa setiap individu
memiliki modalitas belajar yang berbeda-beda.
e. Teknik menjawab yang buruk
Kesuliatan orang memahami materi yang disampaikan karena komunikator tidak mampu
menjawab dengan baik. Pertanyaan bukannya dijawab, melainkan dibiarkan. Pertanyaan
justru dijawab tidak tepat. Salah satu teknik menjawab yang buruk adalah komunikator
tidak memberikan kesempatan individu menyelesaikan pertanyaan lalu lngsung dijawab
oleh komunikator.
f. Kurang menguasai materi
Ini faktor yang sangat jelas. Begitu kita tidak menguasai materi, itulah hambatan
komunikasi. Kompetensi professional salah satu maknanya adalah menguasai materi
secara mendalam bahkan ditambahkan lagi untuk meluas.
g. Kurang persiapan
Bagaimana mungkin proses penyampaian materi atau pembelajaran dapat optimal jika
tidak menyiapkan perencanaan dengan baik.
2. Hambatan psikologis
a. Mendengar
Biasanya kita mendengar apa yang ingin kita dengar. Banyak hal atau informasi yang ada
di sekeliling kita, namun tidak semua kita dengar dan tanggapi. Informasi yang menarik
bagi kita, itulah yang ingin kita dengar.
c. Menilai sumber
Kita cenderung menilai siapa yang memberikan informasi. Jika ada seorang remaja yang
memberikan informasi tentang suatu hal, kita cenderung mengabaikannya.
d. Pengaruh emosi
Pada keadaan marah, remaja akan kesulitan untuk menerima informasi. Apapun berita
atau informasi yang diberikan, tidak akan diterima dan ditanggapinya.
e. Kecurigaan
Kembangkan sikap berbaik sangka pada semua orang. Hendaklah berpikir baik atau
positif bahwa materi ini bisa dipahami oleh remaja. Komunikator curiga pada komunikan
akan membawa suasana pembelajaran tidak kondusif.
f. Tidak jujur
Karakter dasar komunikator mestilah ditampilkan selama pembelajaran komunikasi pada
remaja berlangsung dan juga di luar pembelajaran. Kita harus jujur, jangan berbohong,
jujurlah jika memang tidak tahu.
g. Tertutup
Jika kita memiliki sikap tertutup atau introvert dalam proses pembelajaran, sebaiknya
jangan menjadi komunikator. Sebab dalam prose situ diperlukan kerjasama, keterbukaan,
kehangatan, dan keterlibatan.
h. Dekstuktif
Jelas sikap ini akan menjadi penghambat aliran komunikasi pada remaja. Cegahlah sedini
mungkin oleh kita. Jika sikap dekstruktif itu muncul, lakukan segera penanganannya
secara bijak atau sesuai prosedur yang berlaku.
i. Kurang dewasa
Kita perlu menyadari sikapnya dalam proses pembelajaran. Bedakan ketika kita berbicara
dengan anak, karena kita berkomunikasi dengan seorang remaja yang mampu tetapi ada
hambatan psikologi.
3. Semantik
a. Persepsi yang berbeda
b. Kata yang memiliki arti lain bagi orang yang berbeda
c. Terjemahan yang salah
d. Semantik yaitu pesan bermakna ganda
e. Belum berbudaya baca, tulis, dan budaya diam.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan dan pesan yang
disampaikan melalui lambang-lambang tertentu, mengandung arti, dilakukan oleh
penyampai pesan ditujukan kepada penerima pesan. Tujuan komunikasi yaitu pesan yang
disampaikan oleh komunikator dapat dimengerti oleh si komunikan. Dalam melakukan
komunikasi pada anak dan remaja, perawat perlu memperhatikan berbagai aspek
diantaranya adalah cara berkomunikasi dengan anak, tehnik komunikasi, tahapan
komunikasi dan faktor yang mempengaruhi komuikasi.
Seperti pada anak dan remaja dalam berkomunikasinya sedang membentuk jati
dirinya, dia akan lebih diam dengan orang yang dianggapnya tidak sama dengan dia. Masa
remaja merupakan masa-masa panjang yang dialami seorang anak. Saat remaja mereka
mulai mengalami berbagai perubahan, baik fisik maupun non fisik dalam kehidupan
mereka.
B. SARAN
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan dengan penulisan makalah ini yaitu :
1. Mahasiswa mampu berkomunikasi dengan remaja lebih efektif karena telah mengetahui
bagaimana prinsip dan strategi berkomunikasi dengan remaja, serta mengetahui
hambatan yang akan ditemui pada saat akan berkomunikasi dengan remaja.
2. Mahasiswa mampu menerapkan tehnik-tehnik komunikasi, cara berkomunikasi,
tahapan komunikasi serta faktor yang menghambat komunikasi pada anak dan remaja.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan komunikasi pada remaja.
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi adalah seni penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari komunikator
atau penyampai berita, untuk mengubah serta membentuk perilaku komunikan atau
penerima berita kepola dan pemahaman yang dikehendaki bersama.
Ada pengertian komunikasi yang dikemukakan oleh beberapa para ahli, yaitu:
1. Menurut Edward Depari, komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan dan
pesan yang disampaikan melalui lambing-lambang tertentu, mengandung arti, dilakukuan
oleh penyampai pesan ditujukan kepada penerima pesan.
2. Menurut A.F. Stoner, komunikasi adalah proses dimana seorang berusaha memberikan
pengertian dengan cara pemindahan pesan.
3. Menurut John R. Schemerhom, komunikasi adalah proses antara pribadi dalam
mengirim dan menerima simbol-simbol yang berarti bagi kepentingan mereka.
4. Menurut Dr. Phill Astrid Susanto, komunikasi adalah proses pengoperan lambang-
lambang yang mengandung arti.
5. Menurut Human Relation Of Work, Keith Devis, komunikasi adalah proses lewatnya
informasi dan pengertian seseorang ke orang lain.
6. Menurut Oxford Dictionary (1956), komunikasi adalah pengiriman atau tukar menukar
informasi, idea tau sebagainya.
7. Menurut Drs. Onong Uchjana Effendy, MA, komunikasi mencakup ekspresi wajah,
sikap dan gerak-gerik suara, kata-kata tertulis, percetakan, kereta api, telegraf, telepon
dan lainnya.
Masa remaja adalah pola pikir dan tingkah laku peralihan dari anak ke dewasa. Bila
stress, diskusi dengan teman sebaya atau keluarganya. Menolak orang yang berusaha
menjatuhkan harga dirinyadengan member support penuh perhatian. (Nur Himam,
2012:1)
Menurut Egam (1995); menyampaikan sikap komunikasi merupakan sesuatu apa yang
harus dilakukan dalam komunikasi baik secara verbal maupun non verbal.
1. Sikap berhadapan
Bentuk sikap dimana seseorang harus bertatap muka atau berhadapan langsung dengan
anak (Komunikator siap untuk berkomunikasi).
2. Sikap mempertahankan kontak
Bertujuan menghargai kliendan mengatakan adanya keinginan untuk tetap
berkomunikasi dengan cara selalu memperhatikan apa yang diinformasikan atau
disampaikan dengan tidak melakukan kegiatan yang dapat mengalihkan perhatian dengan
lainnya.
3. Sikap membungkuk kepada pasien
Menunjukkan keinginan untuk mengatakan atau mendengar sesuatu dengan cara
membungkuk sedikit kearah klien.
4. Sikap terbuka
Menunjukkan adanya keseimbangan antara ketegangan dan relaksasi dalam member
respons pada klien selama komunikasi.
B. PRINSIP KOMUNIKASI PADA REMAJA
1. Cara Membangun Hubungan Yang Harmonis Dengan Remaja
Hal yang sering orang tua lakukan dalam berkomunikasi, orang tua ingin segera
membantu menyelesaikan masalah remaja, ada hal-hal yang orang tua sering lakukan
seperti:
a. Cenderung lebih banyak bicara dari pada mendengarkan,
b. Merasa tau lebih banyak dari pada remaja,
c. Cenderung memberi arahan dan nasihat,
d. Tidak berusaha mendengarkan dulu apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang dialami
remaja,
e. Tidak memberi kesempatan agar remaja mengemukakan pendapat,
f. Tidak mencoba menerima dahulu kenyataan yang dialami remaja dan memahaminya,
g. Merasa putus asa dan marah-marah karena tidak tahu lagi apa yang harus dialkukan
terhadap remaja.
2. Kunci Pokok Berkomunikasi Dengan Remaja
Adapun kunci pokok yang dilakukan orang tua terhadap anaknya yang beranjak
dewasa seperti:
a. Mendengar Supaya remaja mau berbicara,
b. Menerima dahulu perasaan remaja,
c. Bicara supaya di dengar.
3. Mengenal Diri Remaja
a. Pahami Perasaan Remaja
Banyak terjadi masalah dalam berkomunikasi dengan remaja, yang disebabkan karena
orang tua kurang dapat memahami perasaan anaknya yang diajak bicara. Agar
komunikasi dapat lebih efektif orang tua perlu meningkatkan kemampuannya dan
mencoba memahami perasaan anak sebagai lawan bicara.
b. Bagaimana Memahami Perasaan Remaja
Untuk memahami perasaan remaja, orang tua harus meneriam dulu perasaaan dan
ungkapan remaja terutama ketika ia sedang mengalami masalah, agar ia merasa nyaman
dan mau melanjutkan pembicaraan dengan orang tua. Orang tua akan lebih mengerti apa
yang sebenarnya dirasakan remaja.
4. Membuat Remaja Mau Berbicara Pada Orang Tua Saat Menghadapi Masalah Dan
Membantu Remaja Menyelesaikan Masalah
a. Pesan kamu dan pesan saya
Pesan kamu adalah cara seperti ini bukanlah penyampaian akibat perilaku anak terhadap
orang tua tetapi berpusat pada kesalahan anak cenderung tidak membedakan antara anak
dan perilakunya sehingga membuat anak mereka disalahkan,direndahkan dan
disudutkan.
Pesan saya lebih menekankan perasaan dan kepedulian orang tua sebagai akibat perilaku
anak sehingga anak belajar bahwa setiap perilaku mempunyai akibat terhadap orang lain.
Melalui pesan saya akan mendorong semangat anak, mengembangkan keberaniannya,
sehingga anak akan merasa nyaman.
b. Menentukan Masalah Siapa
Ketika menghdapi remaja sebagai lawan bicara yang bermasalah, kita perlu mengetahui
masalah siapa ini. Hal ini perlu dibiasakan karena:
1) Kita tidak mungkin menjadi seorang yang harus memecahkan semua masalah.
2) Kita harus mengajarkan kepada remaja rasa tanggung jawab dalam memecahkan
masalahnya sendiri.
3) Kita perlu membantu remaja untuk tidak ikut campur urusan orang lain.
4) Anak perlu belajar mandiri
Setelah mengetahui masalah siapa yang punya masalah harus bertanggung jawab untuk
menyelesaikannya. Bila masalah itu adalah masalah remaja maka teknik yang digunakan
adalah mendengar aktif.
C. KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA REMAJA
Komunikasi terapeutik merupakan hubungan interpersonal dimana perawat dank
lien mengalami pengalaman belajar bersama serta memperbaiki pengalaman emosional
klien. Komunikasi terapeutik mempunyai karakteristik:
1. Tujuan yang spesifik.
2. Saling membagi pikiran, perasaan dan perilaku untuk membentuk keintiman yang
terapeutik dan berorientasi pada masa sekarang (here and now).
3. Berfokus pada klien dalam memenuhi kebutuhan.
Dalam melakukan komunikasi pada remaja, perawat perlu memerhatikan berbagai
aspek diantaranya adalah usia tumbuh kembang remaja, cara berkomunikasi dengan anak
remaja, metode berkomunikasi dengan anak remaja. Peran orang tua dalam membantu
proses komunikasi dengan remaja sehingga bias didapatkan informasi yang benar dan
akurat.
a. Pada remaja, pola piker dan tingkah laku peralihan dari anak ke dewasa.
b. Bila stress, diskusi tentang masalahnya dengan teman sebaya, orang dewasa diluar
keluarga dan terbuka terhadap perawat.
c. Menolak orang yang berusaha menjatuhkan harga dirinya.
d. Beri support penuh perhatian.
e. Jangan melakukan intrupsi.
f. Ekspresi wajah tidak menunjukkan heran.
g. Hindari pertanyaan yang menimbulkan rasa malu (jaga privasi).