Anda di halaman 1dari 5

TEORI EKONOMI MIKRO

TUGAS RESUME

BAB VI
BEBERAPA ASPEK DARI APLIKASI TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Teori permintaan dan penawaran terutama berguna untuk menerangkan interaksi di antara
penjual dan pembeli.

A. Masalah Jangka Panjang Sektor Pertanian


Tingkat kemajuan yang tinggi ditimbulkan oleh dua faktor: permintaan yang lambat
perkembangannya , dan kemajuan teknologi d sector pertanian yang memungkinkan
pertambahan produktivitas tinggi.
1. Pertambahan Permintaan
Di negara-negara barat pertambahan pendapatan yang dicapai semenjak permulaan
abad ini sangat besar sekali, yaitu dalam masa tersebut pendapatan mereka bertambah
beberapa kali lipat. Bagaimana pendapatan yang mengalami kenaikan yang sangat
besar tersebut digunakan? Corak permintaan masyarakat mengalami perubahan .
Kenaikan pendapatan akan menaikkan konsumsi berbagai macam barang, barang
industri maupun barang pertanian. Tetapi kenaikan itu tidaklah sebanding dengan
kenaikkan pendapatan. Pertambahan konsumsi barang-barang bukan pertanian seperti
barang pakaian, perumahan,barang tahan lama, hiburan dan pelancongan mengalami
pertambahan yang lebih cepat daripada pertambahan pendapatan, Ini berarti barang-
barang seperti itu mempunyai elastisitas pendapatan yang elastis. Sebaliknya
permintaan ke atas hasil-hasil pertanian bertambah lebih lambat daripada pertambahan
kenaikkan pendapatan , dan berarti bahwa elastisitas pendapatannya tidak elastis.
Dengan demikian, dari sudut permintaan, wujud kecenderungan yang melebarkan
jurang diantara harga barang pertanian dan barang industri. Oleh sebab tingkat
kenaikkan permintaan barang industri yang lebih cepat, kenaikkan harganya juga
cenderung untuk mengalami pertambahan yang lebih cepat pula kalau dibandingkan
dengan kenaikkan harga barang pertanian. Maka dalam jangka panjang perbedaaan
harga barang industry dan barang pertanian cenderung untuk menjadi semakin
melebar.
2. Kemajuan Teknologi
Perkembangan teknologi yang cepat memungkinkan kenaikkan produktivitas yang
sangat tinggi. Sebagai akibat kenaikkan produktivitas keadaan ini menimbulkan dua
implikasi penting pada sector pertanian dinegara-negara maju. Yang pertama hal itu
mendorong kepada perpindahan tenaga kerja dari sector pertanian ke sektor industri.
Implikasi kedua adalah kemajuan teknologi yang cepat menimbulkan masalah
kelebihan produksi pertanian, yaitu yang dapat memproduksinya oleh para petani yang
masih tinggal di sektor pertanian. Keadaan ini menyebabkan harga barang pertanian
cenderung untuk tetap berada ditingkat yang sangat rendah.
3. Masalah Jangka Panjang Pertanian di dalam Grafik
Pada waktu perekonomian belum berkembang, permintaan ke atas barang pertanian
adalah seperti yang ditunjukkan oleh kurva DD dan penawaran adalah seperti yang
ditunjukkan oleh kurva SS. Kenaikkan dan pertambahan penduduk didalam jangka
panjang akan menambah permintaan. Tetapi, karena elastisitas permintaan untuk
barang pertanian adalah rendah, pertambahan ke atas permintaan hasil pertanian tidak
begitu besar.
B. Ketidakstabilan Harga Barang Pertanian dalam Jangka Pendek
Faktor yang menimbulkan ketidakstabilan harga pertanian di dalam jangka pendek dapat
dibedakan kepada dua sumber naik turunnya permintaan dan naik turunnya penawaran.
1. Ketidakstabilan yang Bersumber dari Perubahan Penawaran
Di dalam jangka pendek dan di dalam jangka panjang permintaan ke atas barang
pertanian bersifat tidak elastis. Di dalam jangka panjang sebabnya adalah karena
elastisitas pendapatan daripada permintaan ke atas barang-barang pertanian adalah
rendah, yaitu kenaikkan dalam pendapatan hanya menimbulkan kenaikkan yang kecil
saja ke atas permintaan.
2. Ketidakstabilan yang Ditimbulkan Oleh Perubahan Permintaan
Perubahan permintaan yang di sebabkan oleh naik turunnya kegiatan ekonomi ini akan
menimbulkan perubahan harga. Akan tetapi sifat perubahan harga ini adalah berbeda
untuk berbagai jenis barang. Barang pertanian cenderung mengalami perubahan harga
yang lebih besar dibandingkan harga barang-barang industri. Sifat perubahan harga
yang seperti ini disebabkan karena penawaran ke atas barang-barang pertanian, seperti
juga sifat permintaannya, adalah tidak elastis.
3. Pengaruh Perubahan Permintaan ke atas Pendapatan dan Penggunaan Tenaga Kerja
Pengurangan pendapatan yang besar terutama disebabkan oleh harga yang sangat
merosot dan bukan karena produksi yang sangat besar penurunannya. Dalam kegiatan
industry perubahan permintaan lebih mempengaruhi kesempaan kerja, sedangkan
pendapatan (terutama pendapatan tiap pekerja) tidak mengalami perubahan sebesar di
sektor pertanian

C. Menstabilkan Harga dan Pendapatan Pertanian

Untuk menstabilkan harga dan pendapatan produsen hasil pertanian, Negara-negara


diberbagai pelosok dunia ini banyak yang melakukan campur tangan di dalam penentuan
produksi dan harga.

1. Membatasi jumlah produksi yang dapat dicapai


Kebijaksanaan membatasi produksi, kalau dibandingkan dengan penentuan produksi
secara pasar bebas, meni,bulkan dua macam perubahan: 1. Harga barang akan naik,
tetapi 2. Jumlah yang boleh diproduksikan dan dijual para petani berkurang.
Kebijaksanaan membatasi produksi dengan tujuan untuk menaikkan pendapatan para
petani akan mencapai sasarannya hanya apabila permintaan ke atas barang yang
dibatasi produksinya adalah bersifat tidak elastis.
2. Menstabilkan harga dengan campur tangan dalam jual-beli
Cara lain yang dapat dilaksanakan pemerintah untuk menstabilkan harga dan menjaga
agar petani menerima agar petani menerima harga yang wajar, adalah dengan
melakukan jualbeli hasil pertanian yang harganya akan distabilkan. Menstabilkan
harga pada harga pada harga ekuilibrum pasar bebas. Dalam kebijaksanaan ini yang
diusahakan pemerintah adalah: di dalam jangka panjang tingkat harga adalah sama
dengan harga ekuilibrum yang ditentukan oleh pasar bebas. Menstabilkan harga pada
tingkat yang lebih tinggi daripada harga ekuilibrum pasar bebas. Kebijaksanaan yang
lebih sering dilakukan pemerintah adalah menetapkan harga pada tingkat yang lebih
tinggi dari pada yang ditentukan oleh pasar bebas. Kebijaksanaan harga yang demikian
dikenal dengan kebijaksanaan penetapan harga minimum atau kebijaksaan harga
terendah.
3. Menstabilkan harga dengan memberikan subsidi
Masalah yang diterangkan di atas, yaitu stok kelebihan produksi yang terus menerus
betambah sebagai akibat pembelian pemerintah di atas harga ekuilibrum, dapat
dihindari dengan cara pemberian “subsidi pendapatan” kepada para petani. Di dalam
kebijaksanaani ini pemerintah tidak menentukan harga pasar, tetapi menentukan
“harga jaminan” yang akan diterima para petani untuk setiap unit produksinya. “Harga
jaminan” ini adalah lebih tinggi dari harga ekuilibrum yang dicapai pasar. Jumlah
subsidi yang akan diberitakan pemerintah untuk setiap unit produksi adalah sebanyak
perbedaan diantara “harga jaminan” dan harga ekuilibrum.

D. Kebijaksanaan Harga Maksimum dan Implikasinya

Dibawah ini diuraikan ciri-ciri dari kebijaksanaan harga maksimum dan implikasi dari
kebijaksaan seperti itu:

1. Ciri-ciri kebijaksaan harga maksimum


Adakalanya pemerintah merasa bahwa harga yang ditetapkan oleh pasar bebas itu
adalah terlalu tinggi dan menimbulkan implikasi yang buruk kepada kegiatan ekonomi
secara keseluruhan (misalnya dapat menjadi sumber dari pada berlakunya inflasi), atau
sangat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Untuk menghindari akibat seperti ini
kebijaksanaan harga maksimum dilaksanakan pemerintah
2. Implikasi kebijaksanaan harga maksimum
Hal ini menyebabkan wujudnya kelebihan permintaan, maka kebijaksanaan seperti itu
berkencenderungan untuk menciptakan pasar gelap, yaitu kegiatan jual-beli yang
dilakukan tidak secara terbuka dan bertentangan dengan kebijaksanaan harga
maksimum yang dilaksanakan

E. Pengaruh Pajak Penjualan ke Atas Ekuilibrium Permintaan dan Penawaran


Pajak penjuakan adalag pajak yang dikenakan oleh pemerintah dan dibayar pada waktu
ual beli ke atas barang-barang yang dikenakan pajak penjualan itu dilakukan. Pembagian
beban pajak diantara pembeli dan penjual dinamakan insiden pajak atau tax insidance.
Untuk menganalisa insiden pajak kita perlu melihat melihat proporsi beban pajak diantara
pembeli dan penjual pada masing-masing keadaan berikut:
a. Akibat elastisitas permintaan yang berbeda ke atas beban pajakyang ditanggung
pembeli dan penjual.
b. Akibat elastisitas penawaran yang berbeda k eats beban pajak yang ditanggung
pembeli dan penjual.

1. Insiden pajak dan elastisitas permintaan


Dalam melihat bagaimana elastisitas permintaan akan mempengaruhi insiden pajak
akan dimisalkan bahwa penawaran adalah sama sifatnya di dalam kedua-dua keadaan
yang akan dibandingkan. Dengan pemisalan ini selanjutnya akan dibandingkan keadaan
dimana permintaan adalah elastis dengan permintaan adalah tidak elastis.
2. Insiden pajak dan elastisitas penawaran
Untuk melihat pengaruh elastisitas penawaran kepada insinden pajak, juga akan
dibandingkan dua keadaan ekuilibrium permintaan dan penawaran. Dalam keadaan
yang pertama kurva enawaran adalah elastis, dan dalam keadaan kurav permintaan
tetap sama.

F. AKIBAT SUBSIDI PEMERINTAH KEPADA PENJUAL DAN PEMBELI


Subsidi adalah pemberian pemerintah kepada para produsen dengan maksud untuk
meringankan beban pengeluaran ongkos produksi yang mereka lakukan , maka ia dapat
dipandang sebagai kebalikan dari pajak penjualan karena subsidi akan menurunkan harga.
Sampai dimana besarnya keuntungan yang diperolehi pembeli dari adanya subsidi
tergantung kepada besarnya penurunan harga yang akan berlaku.

Anda mungkin juga menyukai