Anda di halaman 1dari 17

BAB I

AKUNTANSI DAN LINGKUNGAN HIDUP


 Akuntansi Sebagai Suatu Sistem Informasi
Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivita bisnis mengolah data menjadi
laporan , dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan. Akuntansi
adalah ‘bahasa bisnis’ karena dengan akuntansi sebagian besar informasi bisnis
dikomunikasikan. Perusahaan mendistribusikan laporan akuntansi yang meringkas kinerja
keuangan perusahaan kepada pemilik, kreditur, pemerintah dan calon investor.
Definisi Akuntansi
Ada 2 sudut pandang definisi akuntansi
1. Definisi dari sudut pemakai
Akuntansi dapat didefinisikan sebagai “suatu disiplin yang menyediakan informasi
yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-
kegiatan suatu entitas”. Informasi yang dihasilkan akuntansi diperlukan untuk :
a. Membuat perencanaan yang efektif, pengawasan, pengambilan keputusan oleh manajemen
dan
b. Pertanggungjawaban entitas kepada para investor, kreditur, badan pemerintah dan
sebagainya.

2. Definisi dari sudut pemrosesan


Akuntansi dapat didefinisikan sebagai “proses pencatatan, penggolongan, peringkasan,
pelaporan dan penganalisisan data keuangan suatu entitas”. Pada dasarnya akuntansi harus :
a. Mengidentifikasikan data mana yang berkaitan atau relevan dengan keputusan yang akan
diambil.
b. Memproses atau menganalisis data yang relevan.
c. Mengolah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.

 Profesi Akuntansi
Akuntan dapat bekerja dalam 2 bidang yaitu akuntansi intern atau akuntansi publik.
Akuntan yang bekerja di sebuah peruahaan (organisasi yang bertujuan mencari laba) atau
suatu organisasi nirlaba, disebut sebagai akuntan intern (biasa juga disebut akuntansi privat).

1
Akuntan beserta staffnya yang bekerja untuk memberi jasa akuntansi bagi masyarakat
(publik) disebut bekerja di bidang akuntansi publik.

AKUNTANSI INTERN
Akuntan intern disebut juga akuntansi manajemen. Apabila mereka bekerja dalam
perushaan manufaktur mereka disebut akuntan beban (Cost Accountant). Akuntan kepala
dalam perusahaan besar disebut sebagai kontroler.
Untuk dapat menjadi seorang akuntan manajemen yang andal, kita dituntut untuk
memiliki sertifikat yang diterbitkan oleh Asosiasi Akuntan Manajemen yang
menyelenggarakan program pelatihan dan ujian sertifikasi. Sertifikat Akuntan Manajamen
merupakan bukti bahwa pemegangnya kompeten dibidang akuntansi manajemen. Sebagai
syarat untuk bisa menjadi Akuntan Manajemen Bersertifikat, kita haruslah seorang sarjana
yang telah berpengalaman kerja dibidang akuntansi intern dan telah lulus uji sertifikasi.
Selain akuntan manajemen,, bidang pekerjaan yang dipandang sangat penting dan
menarik adalah auditor intern yaitu akuntan yang bertugas mengaudit akuntansi dan prosedur
operasi yang dilaksanakan oleh entitas tempat ia bekerja. Akuntan yang berspesialisasi dalam
auditing intern haru memiliki sertifikat auditor intern.

AKUNTANSI PUBLIK
Untuk dapat menjadi akuntan publik harus dipenuhi syarat pendidikan, pengalaman dan
ujian khusus. Di Indonesia, berlaku syarat pendidikan yang agak berbeda dengan Negara lain.
Seorang calon akuntan harus lulus program S1 juruan akuntansi (dari suatu universitas atau
sekolah tinggi) yang kemudian diikuti dengan mengikuti program pendidikan profesi (PPA)
sehingga ia dapat menyandang sebutan profesi “Akuntan” atau disebut “Ak” dibelakang
namanya. Penyelenggara program pendidikan akuntansi adalah lembaga pendidikan tinggi
yang telah mendapat persetujuan dari Direkorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional. Pengalaman kerja disebuah kantor akuntan publik diperlukan sebagai
tempat magang selama beberapa tahun. Selain itu yang bersangkutan harus menempuh ujian
sertifikasi akuntan publik yang diselenggarakan oleh organisai profesi (Ikatan Akuntan
Indonesia). Apabila lulus, maka yang bersangkutan dapat diebut Akuntan Publik
Bersertifikat (BAP).

2
 Bidang-Bidang Akuntansi
BIDANG AKUNTANSI PUBLIK
Audit atas laporan keuangan (auditing) adalah bidang pekerjaan profesi akuntansi
paling utama yang diberikan kepada publik (umum). Audit atas laporan keuangan adalah
pemeriksaan secara independen untuk menilai kewajaran laporan keuangan yang disusun
manajemen bagi para investor, kreditur dan pihak luar lainnya.
Akuntansi Perpajakan adalah jasa akuntan publik yang banyak dibutuhkan masyarakat.
Tujuan yang ingin dicapai dengan pemberian jasa ini adalah untuk memenuhi peraturan
perpajakan yang berlaku dan untuk membantu membuat perencanaan pajak (tax planning).
Konsultasi Manajemen adalah pemberian jasa yang meliputi aspek yang luas. Biasanya
jasa ini diberikan bersamaan dengan pemeriksaan atas laporan keuangan. Sebagai auditor,
akuntan biasanya mempunyai pengetahuan yang mendalam mengenai operasi perusahaan
yang diperiksanya. Oleh karena itu akuntan publik dapat memberikan berbagai pertimbangan
dan saran kepada manajemen untuk memperbaiki hasil operasi perusahaan yang
menggunakan jasanya.

BIDANG AKUNTANSI INTERN


Akuntansi beban menganalisis beban perusahaan untuk membantu manajemen dalam
pengawasan beban. Biasanya akuntansi beban ditekankan pada beban produksi. Selain untuk
pengawasan akuntansi beban yang baik akan membantu manajemen dalam berbagai hal,
antara lain untuk penetapan harga jual produknya sehingga di peroleh laba yang lebih besar.
Peranggaran menetapkan sasaran penjualan dan laba, serta perencanaan yang terinci
untuk mencapai sasaran tersebut. Penyusunan anggaran selalu memperhatikan data masa lalu
yang dilaporkan dalam laporan akuntansi.
Perancangan system informasi mengidentifikasi kebutuhan informasi untuk
kepentingan intern maupun ekstern.
Audit Intern adalah audit yang dilakukan oleh auditor intern perusahaan. Perusahaan-
peruahaan besar umumnya memiliki staf audit intern. Para auditor interen bertugas untuk
mengevaluasi system akuntansi dan manajemen. Tujuan pokoknya adalah untuk membantu
manajemen memperbaiki efiiensi operasi dan untuk menjamin bahwa para karyawan dan
bagian-bagian perusahaan telah melaksanakan prosedur dan rencana yang ditetapkan
manajemen.

3
Akuntansi Keuangan adalah akuntansi yang bertujuan utama menghasilkan laporan
keuangan untuk kepentingan pihak luar. Yang dimaksud pihak luar adalah pihak-pihak di luar
manajemen perusahaan, seperti investor, kreditur, badan pemerintah dan pihak luar lainnya.
Akuntansi Manajemen adalah akuntansi yang bertujuan utama menghasilkan informasi
untuk kepentingan manajemen.

PROSES AKUNTANSI
Kegiaan pencatatan dan penggolongan yang bersifat rutin dapat dilakukan dengan tulis
tangan seperti yang dijumpai pada perusahaan-perusahaan kecil, dan ada pula yang
dikerjakan dengan bantuan komputer seperti kita juampai pada perusahaan-perusahaan besar.

PILAR-PILAR AKUNTANSI
Setiap profesi dituntut untuk memenuhi persyaratan tertentu agar jasa yang
diberikannya pada masyarakat dan pemakai jasa menjadi terlindungi. Pilar-pilar utama dalam
profesi akuntansi meliputi Etika dalam pelaporan keuangan, prinsip akuntansi yang berlaku
umum dan asumsi.

 Etika Dalam Pelaporan Keuangan


Akuntan harus menolak segala bentuk perintah kecurangan dalam setiap proses kerja,
hal ini yang disebut sebagai etika bertindak. Kode etik profesi berkembang trus sejalan dengan
perkembangan masyarakat. Namun, etika perilaku bukan hanya sekedar bagaimana berbuat
stadar profesi yang tertulis

 Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum


Prinsip akuntansi yang berlaku umum adalah prinsip-prinsip dan konsep-konsep yang
digunakan para akuntan dalam menyusun laporan keuangan. Di Indonesia, organisasi profesi para
akuntan adalah Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Organisasi ini membentuk dewan standard
akuntansi keuangan yang bertanggung jawab untuk merumuskan prinsip-prinsip akuntansi.
1. Prinsip Reliabilitas (Obyektivitas)
Prinsip Reliabilitas adalah data yang bisa di andalkan (bisa di percaya) adalah data
yang bisa di verifikasi, artinya dapat dengan mudah dikonfirmasi dengan data
independen lainnya yang berkaitan.
2. Prinsip Biaya Perolehan

4
Prinsip Biaya Perolehan menetapkan jumlah yang dipakai dalam catatan akuntansi
untuk pembelian barang dan jasa.

 Asumsi
Asumsi merupakan pondasi dalam proses akuntansi, ada tiga asumsi penting yang
melandasi proses akuntansi, yaitu Konsep Entitas, Konsep Kelangsungan Usaha, dan Konsep
Unit Moneter yang Stabil.
1. Konsep Entitas
Konsep yang paling mendasar dalam akuntansi adalah entitas. Entitas akuntansi
adalah organisasi yang berdiri tersendiri sebagai suatu satuan ekonomi yang terpisah.
Penentuan entitas berdasarkan pada pengidentifikasian satuan-satuan ekonomi
individual yang dibutuhkan data ekonominya. Apabila entitas telah ditetapkan, maka
akuntan akan dapat menentukan data ekonomi dn aktivita mana yang harus di analisis,
dicatat, dan diringkas dalam laporan.
2. Konsep Kelangsungan Usaha
Konsep ini mengansumsikan bahwa entitas akan tetap beroperasi di masa dating untuk
waktu yang tidak terbatas. Ini berarti bahwa dengan konsep kelangsungan usaha,
akuntan berasumsi bahwa bisnis akan terus beroperasi dalam waktu yang cukup
panjang untuk menggunakan segala sumber daya yang dimilikinya guna mencapai
tujuan yang diinginkan.
3. Konsep Unit Moneter yang Stabil
Dalam akuntansi, perusahaan hanya mencatat data transaksi yang bisa dinyatakan
dalam satuan uang. Asumsi ini memungkinkan akuntans menguantifikasi (mengukur)
kejadian-kejadian ekonomi. Kejadian-kejadian ini juga penting untuk menerapkan
prinsip beban. Perolehan seperti diuraikan di atas.

 Jenis-Jenis Organisasi
1. Badan Usaha Perorangan, adalah bisnis yang dimiliki oleh satu orang. Biasanya
pemilik merangkap sebagai pemimpin. Tidak ada pemisahan secara hukum
antara bisnis sebagai suatu unit ekonomi dengan pemiliknya.
2. Badan Usaha Persekutuan, adalah suatu bisnis yang dimilik oleh dua orang atau
lebih yang bersekutu untuk melaksanakan usaha bersama dengan nama bersama
disebut dengan badan usaha persekutuan

5
3. Badan usaha perseroan, adalah bisnis yang dimiliki oleh para pemegang saham
(persero) yaitu orang-orang yang memiliki saham yang diterbitkan oleh
perusahaan yang bersangkutan.

 Transaksi Bisnis
Transaksi bisnis merupakan suatu kejadian ekonomi atau kondisi yang secara langsung
mempengaruhi posisin keuangan entitas atau secara langsung mempengaruhi hasil operasi
entitas tersebut.

HUBUNGAN ANTARA ASET DENGAN SUMBER-SUMBER ASET


Kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan disebut aset. Aset tersebut berasal dari pemilik
perusahaan yang disebut modal (ekuitas), dan bisa juga berasal dari pinjaman dari luar
perusahaan yang disebut kewajiban.
 Laporan Keuangan dan Persamaan Akuntansi
Neraca atau sering disebut juga aporan posisi keuangan adalah suatu daftar yang
menggambarkan aset (harta kekayaan), kewajiban dan modal yang dimiliki oleh suatu entitas
pada suatu saat tertentu. Judul neraca terdiri atas nama entitas/perusahaan, nama laporan
(dalam hal ini neraca) dan tanggal neraca. Badan atau isi laporan terdiri atas tiga bagian
yaitu : aset,kewajian dan modal. Sisi sebelah kanan neraca terdiri atas dua bagian yaitu
kewajiban pada kreditu (utang) dan modal (ekuitas pemilik). Hal yang paling penting untuk
diperhatikan dalam laporan ini ialah bahwa jumlah aset selalu sama dengan jumlah kewajiban
ditambah modal.
1. Aset adalah sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan yang biasa
dinyatakan dalam satuan uang. Aset bisa berupa kas, persediaan barang
dagangan, tanah gedung dan mesin.
2. Kewajiban adalah utang yang harus dibayar oleh pruahaan dengan uang atau jasa
pada suatu saat tertentu dimasa yang akan dating. Dengan kata lain, kewajiban
merupakan tagihan para kreditur kepada perusahaan. Kewajiban diaporkan dalam
neraca menurut urutan saat pelunasannya.
3. Modal (Ekuitas) dicantumkan dalam neraca dibawah kewajiban. Modal pada
hakikatnya merupakan hak pemilik perusahaan atas kekayaan (aset) perusahaan.

6
Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi di susun dengan maksud untuk menggambarkan hasil operasi perusahaan
dalam suatu periode waktu tertentu.

Laporan Perubahan Modal


Hasil operasi perusahaan yang berupa laba atau rugi akan berpengaruh terhadap modal
pemilik (ekuitas pemilik). Apabila perusahaan memiliki laba, maka laba tersebut akan
menambah modal pemilik. Sebaliknya jika perusahaan menderita rugi,maka modal pemilik
menjadi berkurang.

 Pengaruh Transaksi Terhadap Laporan Keuangan


Contoh jenis transaksi antara lain penyerahan modal awal oleh pemilik, pembelian peralatan
secara tunai, pembelian perlenkapan secara kredit,pemberian/penjualan jasa secara
kredit,pembayaran piutang usaha, pembayaran beban sewa, pembayaran beban gaji,
penerimaan pelunasa piutang dll.

7
BAB II

SISTEM PEMBUKUAN BERPASANGAN


 Kategori Data yang Dibutuhkan
Untuk menghasilkan suatu sistem akuntansi harus ada lima kategori informasi, yaitu: aset,
kewajiban, modal, pendapatan dan beban. Tiga kategori informasi yang pertama menyangkut
neraca, dua informasi yang terskhir menyangkut laporan laba-rugi. Di dalam menganalisis
transaksi yang dihubungkan dengan persamaan akuntansi, hanya digunakan tiga kategori
informasi yaitu: aset, kewajiban dan modal. Dengan cara demikian maka modal mencakup
juga pertambahan karena adanya pendapatan pengurangan karena terjadinya beban. Apabila
diperhatikan dengan seksama, maka modal pada tanggal neraca dipengaruhi oleh: saat awal
modal, tambahan modal bersih (tambahan modal setelah dikurangi pengambilan prive), dan
laba-bersih untuk periode yang bersangkutan (pendapatan dikurangi beban).

 Akun Sebagai Alat Pencatatan


Akun adalah suatu alat untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan yang berangkutan
dengan aset, kewajiban, modal, pendapatan dan beban. Tujuan pemaikaian akun adalah untuk
mencatat data yang akan menjadi dasar penyusunan laporan-laporan keuangan. Akun
memberikan informasi tentang operasi-operasi peruahaan dari hari ke hari. Kumpulan akun
yang digunakan dalam pembukuan suatu peruahaan disebut buku besar atau ledger. Buku
besar dapat berupa sebuah buku yang halam-halamannya berfungsi sebagai akun, atau bisa
juga berupa kumpulan kartu-kartu. Akun dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu:
1. Akun Neraca atau yang biasa disebut juga akun riil yaitu akun-akun yang pada akhir
periode akan dilaporkan di dalam neraca. Jadi neraca atau akun riil adalah akun akun aset
(harta) , akun akun kewajiban (utang), dan akun akun modal.
2. Akun laba-rugi atau biaa disebut akun nominal, yaitu akun akun yang pada akhir periode
akan dilaporkan dalam laporan laba-rugi. Akun akun ini ini meliputi akun akun
pendapatan dan akun akun bahan.

Nama Akun
Setiap akun harus diberi nama yang jelas, sehingga mudah diketahui hal apa yang dicatat
dalam nama masing-masing akun.

8
Bentuk dan Isi Akun
Akun terdiri atas dua sisi, yaitu sisi kiri yang disebut debet dan sisi kanan yang disebut
kredit. Untuk suatu akun aset seperti halnya kas, maka pada sisi kiri (debet) digunakan
untuk mencatat penambahan atas kas sedangkan sebaliknya pada sisi kanan (kredit)
digunakan untuk mencatat pengurangan atau kas.

Hubungan Antara Akun-Akun Riil dengan Neraca


Posisi saldo-saldo pada akun riil di dalam buku besar adalah sejalan dengan penyajian
pos-pos dalam neraca yang di susundalam bentuk akun. Akun-akun aset (harta) yang
dicantumkan pada sisi kiri neraca adalah akun-akun yang biasanya mempunyai saldo
debet, sedangkan akun-akun kewajiban dan modal yang biasanya mempunyai saldo
kredit.

Hubungan Antara Akun Nominal dengan Modal


Akun-akun nominal adalah akun-akun yang digunakan untuk mencatat sumber-sumber
pendapatan dan beban yang terjadi dalam usaha memperoleh pendapatan
tersebut.Pendapatan cenderung untuk menambah modal, dan beban cenderung untuk
mengurangi modal. Atas dasr hal inilah maka seperti halnya akun modal, setiap
pertambahan pendapatan di catat di sebelah kredit dan pengurangan atas pendapatan
dicatat di sebelah debet.

Akun Prive
Pemilik perusahaan perseorangan atau sekutu-sekutu dari suatu persekutuan, biasanya
secara periodic mengambil uang atau barang dagangan dari perusahaannya untuk
keperluan pribadi. Pengambilan barang atau uang semacam ini disebut disebut
pengambilan prive. Pengambilan prive menyebabkan modal bekurang. Pendebetan atas
akun prive sama artinya dengan mengurangi modal, dalam hal ini akun prive sama
halnya dengan akun beban.

 Sifat-Sifat Akun
1. Sifat-Sifat Akun Riil

9
Berikut aturan pendebetan dan perkreditan untuk akun-akun ini dapat dinyatakan
sebagai berikut:
Pertambahan dalam akun-akun aset Pengurangan dalam akun-akun aset
Pengurangan dalam akun-akun kewajiban Pertambahan dalam akun-akun kewajiban
Pengurangan dalam akun-akun modal Pertambahan dalam akun-akun modal

2. Sifat-Sifat Akun Nominal


Aturan pendebetan dan perkreditan untuk akun-akun pendapatan dan beban,
didasarkan pada hubungan antara akun-akun tersebut terhadap modal. Laba bersih
atau rugi bersihdalam suatu periode suatu yang Nampak dalam laporan laba-rugi,
adalah merupakan pertambahan bersih atau pengurangan bersih atas modal. Agar
pengumpulan untuk menyusun laporan rugi-laba dapat dilakukan dengan
mudah,dalam buku besar harus dibuat akun-akun untuk mencatat pendapatan dan
beban.

3. Saldo Normal Akun


Akun merupakan alat untuk mencatat pertambahan dan pengurangan dalam satuan
uang. Penambahan di catat pada salah satu sisi akun dan pengurangan di catat pada
sisi lainnya. Saldo akun adalah selisih antara jumlah sisi debet dengan jumlah sisi
kredit. Julah sii pertambahan dalam suatu akun bisa sama atau lebih besar daripada
sisi pengurangannya, akan tetapi hamper semua akun pada umumnya bersaldo positif
(pertambahan lebih besar dari pada pengurangan). Apabila suatu akun yang biasanya
mempunyai saldo debet ternyata menunjukkan saldo kredit atau sebaliknya, maka hal
ini merrupakan suatu petunjuk adanya kesalahan pencatatan atau ada transaksi yang
tidak biasa.

 Pembukuan Berpasangan
Sistem pencatatan transaksi-transaksi keuangan dalam suatu perusahaan disebut pembkuan
atau memegang buku (bookkeeping). Didalam sistem pembukuan berpasangan, setiap
transaksi keuangan yang terjadi selalu dicatat dengan cara sedemikian rupa sehingga jelas
pengaruhnya terhadap aset, kewajiban, modal pendapatan dan beban. Prinsip utama sistem ini
ialah bahwa setiap yransaksi selalu dicatat dengan mendebet dan mengkredit dua buah akun
atau lebih dengan jumlah yang sama.

10
Penerapan Sistem Pembukuan Berpasangan
Tiap transaksi yang terjadi harus dianalisis lebih dahulu. Yang dimaksud dengan
menganalisis transaksi adalah:
1. Transaksi ini merupakan perubahan suatu aset menjadi aset yang lain.
2. Nama akun yang berpengaruh oleh transaksi ini adalah perlengkan kantor dan kas.
3. Debet : perlengkapan kantor Rp4.000.000,00 karena aset bertambah.
Kredit : Kas Rp4.000,00 karena aset berkurang.
Kas
1) Rp7.400.000,0 2) Rp4.500.000,00
0 3) Rp15.000,00
4) Rp4.000,00

Perlengkapan Kantor
4) Rp4.000,00

 Neraca Saldo
Neraca saldo ialah daftar yang berisi saldo-saldo dari seluruh akun yang ada di dalam buku
besar pada suatu saat tertentu. Tujuan pembuatan neraca aldo adalah:
1. Untuk menguji kesamaan debet dan kredit didaam buku besar.
2. Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan.
Neraca saldo dapat dibuat setiap saat setelah pencatatan suatu transaksi, akan tetapi untuk
praktisnya neraca saldo biasanya dibuat pada akhir tiap-tiap bulan. Neraca saldo berisi nama-
nama akun yang terdapat dalam buku besar beserta jumlah saldonya masing-masing. Nama
perusahaan dan tanggal pembuatan neraca saldo dituliskan pada bagian atas, sedangkan
nama-nama akun ditulis dengan urut-urutan yang sama seperti yang dilakukan didalam buku
besar, dan jumlah rupiahnya harus dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.

Proses Pembuatan Neraca Saldo


Penyusunan neraca saldo dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Pertama-tama jumlahkan kolom debet dan kolom kredit sesuai akun yang terdapat dibuku
besar.
2. Tulislah hasil penjumlahan tersebut pada kolom yang sesuai dari akun yang bersangkutan.
Penulisan angka hasil penjumlahann dilakukan dengan pensil, karena hanya bersifat
sementara. Untuk akun-akun yang hanya berisi satu baris seperti misalnya akun utang

11
usaha, tidak perlu dilakukan penjumlahan karena jumlah kolom debet dan kreditnya sudah
dapat ditentukan secara langsung.
3. Hitunglah saldo semua akun yang terdapat dalam buku besar, yaitu dengan cara
menghitung selisih jumlah kolom debet dan jumlah kolom kredit yang telah dilakukan
pada butir (2) diatas. Untuk akun yang hanya berisi catatan pada salah satu kolomnya saja,
maka saldo akun dapat langsung ditentukan dengan menjumlahkan kolom yang berisi
catatan tersebut.
4. Susunlah neraca saldo yang berisi nama semua akun yang terdapat dalam buku besar
beserta saldonya masing-masing yang telah ditentukan pada butir (3) di atas.

Berikut beberapa kesalahan-kesalahan tertentu yang tidak akan berpengaruh terhadap


keseimbangan debet dan kredit,yaitu:
1. Transaksi tidak dicatat di dalam buku besar
2. Kesalahan dalam “jumlah rupiah” yang dicatat dalam buku besar
3. Pendebetan atau pengkreditan ke dalam akun yang salah
4. Kesalahan yang saling menutupi

Penyebab Ketidakseimbangan Saldo


Beberapa kemungkinan yang menjadi penyebab ketidakseimbangan saldo:
Kesalahan didalam menyusun neraca saldo:
1. Salah menjumlahkan kolom saldo (rupiah)
2. Satu buah akun atau lebih, belim dicantumkan dalam neraca saldo, atau sala menuliskan
jumlah saldonya.

Kesalahan didalam menentukan saldo akun


1. Salah menghitung jumlah saldo
2. Saldo debet suatu akun ditulis sebagai saldo kredit, atau sebaliknya
3. Salah menghitung jumlah pada salah satu sisi akun

Kesalahan mencatat transaksi di dalam buku besar


1. Transaksi telah dicatat dengan jumlah pendebitan yang tidak sama besar dengan jumlah
pengkreditan
2. Pendebetan telah dicatat sebagai pengkreditan atau sebaliknya
3. Lupa mencatat suatu pendebitan atau pengkreditan

12
BAB III

13
JURNAL DAN POSTING
 Jurnal
Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis
(berdasarkan urut waktu terjadinya) dengan menunjukkan akun yang harus didebet dan
dikredit beserta jurnal perusahaan, sebelum dibukukan ke buku besar, harus dicatat dahulu
dalam jurnal. Oleh karena itu buku jurnal sering disebut sebagai buku catatan pertama (book
of original entry).
Manfaat pemakaian jurnal adalah sebagai berikut:
1. Jurnal merupakan alat pencatatan yang dapat menggambarkan akun-akun yang
terpengaruh oleh suatu transaksi.
2. Jurnal juga merupakan alat pencatatan yang memberi gambaran secara kronologis
(menurut urutan waktu terjadi transaksi).
3. Jurnal dapat di pecah-pecah menjadi beberapa jurnal khusus yang dapat dikerjakan oleh
beberapa orang secara bersamaan. Buku besar tidak mungkin dikerjakan oleh beberapa
orang pada saat yang sama.
4. Jurnal menyediakan ruang yang cukup untuk keterangan transaksi dan sebaliknya ruang
yang tersedia daalam kolom keterangan di akun-akun buku besar sangat terbatas, sehingga
tidak dapat memuat keterangan yang cukup.
5. Apabila transaksi dicatat secara langsung kebuku besar dan terjadi kesalahan dalam
mencatatnya, maka letak kesalahan tersebut dibuku besar akan sulit ditemukan.

Bentuk Jurnal
Bentuk jurnal yang paling sederhana di dalam akuntansi disebut jurnal dua kolom.
Jumlah
Tanggal Keterangan Ref
Debet Kredit
(1) (2) (3) (4) (5)

Pemakaian kolom-kolom dalam lembar jurnal adalah sebagai berikut:

14
Kolom (1) : Untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi. Kolom terbagi atas dua bagian.
Bagian kiri digunakan untuk mencatat tahun dan bulan, sedangkan bagian kanan
untuk mencatat tanggal.
Kolom (2) : Untuk mencatat nama akun yang didebet dan nama yang dikredit. Dalam kolom
ini dicatat juga keterangan uraian singkat tentang transaksi yang dicatat.
Kolom (3) : Untuk mencapai nomor akun yang didebet maupun yang dikredit.
Kolom (4) : Untuk mencatat jumlah rupiah yang harus didebetkan dalam akun yang namanya
telah tertulis pada kolom (2).
Kolom (5) : Untuk mencatat jumlah rupiah yang harus dikreditkan dalam akun yang namanya
telah tertulis pada kolom (2).

Nama Akun dalam Jurnal


Nama akun yang digunakan dalam menjurnal harus sama dengan nama akun uang digunakan
dalam buku besar. Jurnal yang dibuat untuk suatu transaksi tertentu disebut ayat jurnal.
Antara ayat jurnal yang satu dengan ayat jurnal yang lain hendaknya dibuat jarak satu baris
sehingga jelas terlihat batas antara ayat jurnal yang satu dengan ayat jurnal yang lainnya.

 Posting
Proses memindahkan ayat-ayat jurnal yang telah dibuat dalam buku jurnal ke buku besar
disebut posting, yaitu memindahkan angka yang tercantum dalam kolom debet jurnal ke
dalam sisi debet suatu akun dengan memindahkan angka yang tercantum dalam kolom kredit
jurnal ke dalam kredit akun yang lain. Tanggal dan jumlah yang dicatat dalam jurnal dicatat
kembali dalam akun yang bersangkutan. Apabila suatu jumlah dicatat disisi debet dalam
jurnal, maka posting harus dilakukan ke sisi debet dalam jurnal. Langkah berikutnya adalah
menuliskan nomor akun yang telah diposting pada kolom Nomor Akun di dalam jurnal.
Prosedur ini mempunyai dua tujuan, yaitu:
1. Untuk menunjukkan bahwa ayat jurnal tersebut telah diposting.
2. Untuk menunjukkan hubungan antara jurnal dan akun dibuku besar.

Kode Akun

15
Nama-nama akun beserta nomor kodenya disusun dalam suatu daftar yang disebut kode akun
(bagan akun) atau chart of accounts. Apabila akun yang terdapat dalam buku besar cukup
banyak jumlahnya, maka akun biasanya diberi kode berupa nomor.

Penggunaan Jurnal dalam Buku Besar


Penggunaan jurnal dalam buku besar bisa kita temui di perusahaan-perusahaan besar maupun
di usaha kecil untuk mencatat kas,modal, utang dan lain-lain. Posting dapat dilakukan setiap
hari atau bisa juga dilakukan setiap akhir minggu, bahkan setiap akhir bulan tergantung pada
pertimbangan perusahaan.
 Akun Saldo Berjalan
Akun T biasanya digunakan untuk keperluan mekanisme pendebetan dan pengkreditan,
khusunya dalam pengajaran akuntansi dikelas. Namun dalam praktiknya akun T jarang
digunakan atau dipakai. Perusahaan umumnya menghendaki akun yang dirancang sedemiian
rupa seingga efisien pemakaian, ruangnya lebih informative.

Neraca Saldo
Tujuan utama penyusunan neraca saldo adalah untuk menguji bahwa setelah semua posting
dilakukan, jumlah debet sama dengan jumlah kredit. Hal ini sejalan dengan metode
pembukuan berpasangan yang mencatat setiap transaksi dengan cara melakukan pendebetan
dan pengkreditan jumlah yang sama.

Penerapan Saldo
Langkah pertama didalam menyusun neraca saldo pada perusahaan yang menggunakan akun
T adalah menjumlahkan kolom debet dan kredit yang mempunyai dua atau lebih pendebetan
atau pengkreditan.

 Koreksi Kesalahan
Langkah-langkah untuk menelusuri kembali kesalahan adalah sebagai berikut :
1. Periksa kebenaran penjumlahan kolom-kolom debet dan kredit neraca saldo dengan cara
mengadakan penjumlahan ulang.
2. Bandingkan nama-nama akun yang tertulis pada kolom nama akun di neraca saldo, dengan
akun-akun yang ada di buku besar .

16
3. Periksalah kebenaran penjumlahan sisi debet dan sisi kredit akun-akun di buku besar dan
periksa pula perhitungan saldonya.
4. Bandingkan semua angka yang ada di buku besar dengan angka-angka yang tercantum
dalam jurnal.
5. Periksalah kesamaan jumlah debet dan kredit di dalam jurnal.

 Prosedur Mengoreksi Kesalahan


Apabla kesalahan berupa salah nama akun atau salah menulis jumlah dalam jurnal ditemukan
sebelum itu dibukukan ke buku besar, maka koreksinya dapat dilakukan dengan menarik
garis lurus di atas jurnal yang salah tersebut. Hal seperti itu juga dilakukan dengan tinta
merah. Jadi agar pembukuan tetapterlihat rapi, maka pencoretan upaya di buat dengan garis
lurus. Setelah itu dalam ayat jurnal yang salah segera ditulis ayat jurnal yang benar.

17

Anda mungkin juga menyukai