Anda di halaman 1dari 3
KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2006 TENTANG ‘SUSUNAN HIRARKHI GEREJA KATOLIK INDONESIA “MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang bahwa sesuai dengan perkembangan dan peristilahan Hirarkhi Gereja Katolik Indonesia dipandang perlu untuk reninjau kembali Keputusan Menteri_ Agama Nomor 182 Tahun 2003 tentang Susunan Hirarkhi Gereja Katolik Indonesia, Mengingat 1. Keputusan Presiden Nomor 49 Tahur. 2002 tentang Kedudukan, ‘Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Departemen Agama sebagaimana telah disempumnakan dengan Keputusan Presiden Nomor 85 Tahun 2202, 2. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, can Tata Kerja Kementerian ‘Negara Republik Indonesia; 3. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2305 tentang Unit Organisasi ddan Tugas Eselon I Kementerian Megara Republik Indonesia sebagimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2005; 4, Keputusan Menteri Agama Nomor 373 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Agama | Provinsi dan Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota | sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Agama ‘Nomor 480 tahun 2003, 5. Peraturan Menteri Agama Nomor 3 Tahun 2006 tentang Organisasi, dan Tata Kerja Departemen gama; ‘Memperhatikan ; 1. Surat Konferensi Waligereja Indonesia Nomor : 011/X1I1/2006 tanggal 18 Januari 2006 2. Surat Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Nomor DIIV/HM.01/ 109 /2006 tanggal 23 Jar.ari 2006 MEMUTUSKAN ‘Menetapkan KEPUTUSAN MENTER AGAMA TENTANG SUSUNAN HIRARKHI GEREJA KATOLIK INDONESIA. Pertama Sustunan Hirarkhi Gereja Katolik Indonesi:. adalah sebagai berikut 1. Provinsi Gerejawi Medan meliputi + Keuskupan Agung Medan + Keuskupan Sufragan Sibolga + Keuskupsn Suffagan Padang, 2. Provinsi Gerejawi Palembang meliputi + Keuskupan Agung Palembang * Keuskupan Sufragan Pangkalpinan’s + Keuskupan Suffagan Tanjungkaran2, 3. Provinsi Gerejawi Jakarta meliputi + Keuskupan Agung Jakarta + Keuskupan Sufragan Bogor + Keuskupan Sufragan Bandung 4, Provinsi Gerejawi Semarang meliputi + Keuskupan Agung Semarang ‘+ Keuskupan Suffagan Purwokerto + Keuskupan Sufragan Surabaya + Keuskupan Sufragan Malang. 5. Provinsi Gerejawi Pontianak meliputi ‘Keuskupan Agung Pontianak + Kouskupan Sufragan Sanggau ¢ Keuskupan Sufragan Sintang + Keuslupan Sufragan Ketapang 6. Provinsi Gerejavi Samarinda meliputi Keuskupan Agung Samarinda © Keuskupan Suftagan Tanjung Selor + Keuskupan Sufragan Banjarmasin ‘+ Kouskupan Sufragan Palangka Ray 7. Provinsi Gerejawi Makassar meliputi + Keuskupan Agung Mekesser * Keuskupan Sufragan Manado © Keuskupan Sufragan Amboina 8. Provinsi Gerejawi Ende meliputi ‘+ ~Kouskupan Agung Ende Keuskupan Sufragan Maumere Keuskupan Sufragan Larantuka Keuskupan Sufragan Ruteng ‘Keuskupan Sufragan Denpasar Kedua Ketiga 9. Provinsi Gerejawi Kupang meliputi ‘+ Keuskupan Agung Kupang ‘+ Keuskupan Sufragan Atambua + Keuskupan Sufragan Weetebula 10. Provinsi Gerejawi Merauke meliputi + Kouskupan Agung Merauke © Keuskupan Sufragan Agats + Keuskupan Sufragan Jayapura + -Keuskupan Sufragan Timika + Keuskupan Sufragan Sorong 11. Keuskupan TNT -POLRI (Ordinariatus Castrensis Indonesia) Keuskupan untuk umat Katolik di lingkungan Keluarga Besar TNI dan POLRL Dengan berlakunya Keputusan ini, maka Keputusan Menteri Agama Nomor 182 Tahun 2003 dieabut dan dinyatskan tidak berlaku. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggalltetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal: 16 Pebriari 2006 & MEI AGAMA REPUBLIK NDONESIA.

Anda mungkin juga menyukai