Anda di halaman 1dari 14

PEMROGRAMAN WEB LANJUT -

PERTEMUAN 2

Pokok Bahasan :
Register Global On vs Register Global Off
Variabel dan Konstanta
Tipe Data
Operator
Parameter

1.1 Register Global On vs Register Global Off


Pada awal perkembangannya, secara default register global di set On dengan tujuan
untuk memberi kemudahan pengguna dalam mempelajari PHP, sehingga pengguna dapat
mengambil/memanggil variable cukup dengan menyebutkan nama variabelnya, tidak peduli
apakah variable tersebut berasal dari GET, POST, COOKIE, atau SESSION. Contoh skrip
berikut :
Contoh penggunaan register global on :
File : globalon.php

<?php
echo "<form method=GET action=globalon.php>
Isikan Nama Anda : <input type=text name='nama'>
<input type=submit name=oke value=kirim></form>";
if ($oke){
echo "Nama Anda Adalah : <b>$nama</b>";
}
?>

Ketentuan:
Jadi kalau kita menggunakan setting register global = ON, maka untuk mengambil
data variable cukup menuliskan variable formnya saja tanpa perlu tahu berasal dari mana
variable tersebut. Kelemahannya : misalkan script ini dijalankan di server di mana register
global = OFF, maka script itu tidak akan berjalan.

Pemrograman Web Lanjut – D3 Manajemen Informatika


UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 1
PEMROGRAMAN WEB LANJUT -

Output :

Namun sejak versi PHP 4.3.X ke atas, maka default nilai register global = Off,
sehingga apabila skrip globalon.php dijalankan, maka tidak akan menghasilkan apa-apa.
Sehingga agar skripnya dapat berjalan pada register globals = Off, maka perlu
disesuaikan variabelnya menjadi seperti berikut ini :
Contoh penggunaan register global off :
File : globaloff.php
<?php
echo "<form method=GET action=globaloff.php>
Isikan Nama Anda : <input type=text name='nama'>
<input type=submit name=oke value=kirim></form>";
if (isset($_GET['oke'])){
echo "Nama Anda Adalah : <b>$_GET[nama]</b>";
}
?>

Output :

Tips :

 Perhatikan sumber dari variable, apabila menggunakan method/parameter POST,


maka pemanggilan variabelnya : $_POST[‘nama_varibel’].
Pemrograman Web Lanjut – D3 Manajemen Informatika
UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 2
PEMROGRAMAN WEB LANJUT -

 Apabila sumber dari variable diambil dari variable yang dibawa Address bar,
misalnya : http://localhost/modul/globalon.php?nama=Amikom , maka penulisan
variabelnya : $_GET[‘nama_variabel’].
 Sintaks variable seperti $_ENV, $_GET, $_POST, $_COOKIE, $_SESSION,
$_FILES dan $_SERVER juga sering disebut dengan superglobal atau autoglobal,
artinya variable tersebut dapat berjalan dimanapun, tidak peduli apakah register
globalnya On atau Off.

Catatan:
Beberapa alasan utama mengapa aplikasi yang dibuat/dikembangkan sebaiknya
mengacu berdasarkan register_globals = Off, diantaranya :
1. Security (meminimalisir lubang keamanan yang terbuka) terutama untuk aplikasi yang
membutuhkan input dari user atau aplikasi login (autentikasi). Memang skrip menjadi
lebih panjang dan agak rumit, tapi lebih aman dan tidak membebani server. Sekarang
anda pilih aman atau mudah? Kalau bisa sih dua-duanya, tapi kalu sudah terbiasa gak
terlalu rumit.
2. PHP 4.3X keatas (termasuk PHP5), default setting regisrer globalsnya Off.
3. Sebagian besar server hosting pun sudah mengubah setting register globals di server
mereka menjadi Off.
4. Apabila kita membuat aplikasi berdasarkan register_globals=Off, maka pasti dapat
dijalankan di register_globals=On, tidak sebaliknya.

1.2 Variabel PHP


Variabel adalah sebuah tempat di memori untuk menyimpan data yang nilainya dapat
berubah-ubah selama program dijalankan. Penulisan variabel didalam pemrograman PHP,
ada aturan tertentu yang harus kita ketahui, diantaranya :
1. Variabel dimulai dengan tanda dollar ( $ ).
2. Harus dimulai dengan huruf atau underscore ( _ ).
3. Tidak boleh mengandung spasi, untuk menggantikan spasi gunakan karakter
underscore ( _ ) dan terdiri dari minimal satu karakter.
4. Bersifat Case sensitive, yaitu huruf besar dan kecil dibedakan.
5. Karakter pertama setelah simbol dollar, tidak boleh menggunakan angka (harus huruf)
6. Setelah simbol dollar dan huruf, maka karakter selanjutnya boleh menggunakan angka

Pemrograman Web Lanjut – D3 Manajemen Informatika


UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 3
PEMROGRAMAN WEB LANJUT -

Contoh penulisan variabel :


Benar Salah
$variabel $var!abel
$_nim $-nim
$kelas01 $01kelas
$tepat_waktu $tepat-waktu

Contoh penggunaan variabel :


File : lat01.php
<html>
<head>
<title>Menggunakan Variabel</title>
<head>
<body>
<?php
$kampus ="Universitas AMIKOM Yogyakarta";
echo "Kampus Terpadu : $kampus";
?>
</body>
</html>

Contoh variabel yang bernilai dinamis :


File : lat02.php
<html>
<head>
<title>Menggunakan Variabel Dinamis </title>
<head>
<body>
<form action="lat02.php" method="post">
Masukkan Nama Anda = <input type="text" name="nama" /><br>
<input type="submit" name="submit" value="simpan" />
</form>
<?php
if(isset($_POST['submit'])){
echo "Nama Anda : $_POST[nama]";
}
?>
</body>
</html>

1.3 Konstanta
Konstanta adalah variabel yang nilainya tetap. Konstanta hanya diberi nilai pada awal
program dan nilainya tidak pernah berubah selama program berjalan. PHP telah
mendefinisikan beberapa konstanta, misalnya: PHP_VERSION, yaitu konstanta yang
Pemrograman Web Lanjut – D3 Manajemen Informatika
UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 4
PEMROGRAMAN WEB LANJUT -

memberikan informasi tentang versi PHP yang digunakan. Selain konstanta yang telah
disediakan oleh PHP kita juga dapat membuat konstanta sendiri. Aturan penulisan konstanta
adalah sebagai berikut :
define ("NAMA_KONSTANTA","nilai_konstanta");
Perhatikan bahwa dalam pernyataan diatas, NAMA_KONSTANTA tidak diawali
dengan karakter dolar ( $ ), karena karakter dolar hanya digunakan untuk sebuah variabel.
Sebagaimana variabel, konstanta juga yang memiliki aturan yang harus diikuti. Aturan
berikut memastikan kita untuk mendeklarasikan konstanta dengan benar:
a. Tidak boleh didahului oleh karakter dolar.
b. Nama konstanta harus dimulai dengan huruf atau garis bawah ( _ ).
c. Konstanta tidak dapat dideklarasikan ulang dan nilainya tetap.
Sebagaimana variabel, dibutuhkan aturan-aturan khusus untuk memudahkan
memahami alur program kita, cobalah untuk mengikuti cara penulisan konstanta seperti
dibawah ini:
a. Untuk kenyamanan, sebisa mungkin gunakan nama konstanta yang singkat. Karena
pada umumnya konstanta digunakan untuk pilihan pengaturan.
b. Selalu gunakan huruf besar. Ini membantu kita membedakan konstanta dengan
pernyataan lain.
c. Pisahkan setiap suku kata dalam konstanta dengan garis bawah ( _ ). Garis bawah
diperlukan untuk membantu kita membedakan satu konstanta dengan yang lainnya.
Contoh penggunaan konstanta :
File : lat03.php
<html>
<head>
<title>Menggunakan konstanta</title>
<head>
<body>
<?php
define("KAMPUS", "UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA");
define("SLOGAN", "TEMPAT KULIAH ORANG BERDASI");
print "KAMPUS : ".KAMPUS;
echo "<br>SLOGAN : ".SLOGAN;
?>
</body>
</html>

Pemrograman Web Lanjut – D3 Manajemen Informatika


UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 5
PEMROGRAMAN WEB LANJUT -

1.4 Tipe Data di PHP


Pada PHP, tipe data variabel tidak didefinisikan oleh programmer, akan tetapi secara
otomatis ditentukan oleh intepreter PHP. PHP memiliki 5 tipe data diantaranya :
1. Integer (bilangan bulat)
2. Floating Point (bilangan pecahan atau desimal)
3. String (ditandai dengan adanya penggunaan tanda petik tunggal atau ganda)
4. Array (mengandung data dalam satu variabel index)
5. Object (ber-paradigma kepada object)
Contoh penulisan tipe data :
Tipe Data Contoh keterangan
Integer $jumlah = 23; Bilangan bulat
$nilai = -3;
Double $ipk = 3.85; Bilangan real
$total = 13.00;
String $jurusan = “Sistem Informasi”; Karakter, kalimat
$jenjang = “Strata Satu”;
Contoh penggunaan tipe data :
File : lat04.php
<html>
<head>
<title>Menggunakan konstanta</title>
<head>
<body>
<?php
$nim = "09.12.3508";
$nama = "M.Rezza Ardava";
$umur = 21;
$nilai = 90.25;
$status = TRUE;
echo "NIM : " .$nim. "<br>";
echo "Nama : $nama<br>";
print "Umur : " .$umur;
print "<br>";
printf ("Nilai : %.3f<br>", $nilai);
if ($status)
echo "Status : Aktif";
else
echo "Status : Tidak Aktif";
?>
</body>
</html>

Pemrograman Web Lanjut – D3 Manajemen Informatika


UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 6
PEMROGRAMAN WEB LANJUT -

1.5 Operator dalam PHP


Operator adalah simbol yang digunakan untuk memanipulasi data, seperti
penambahan, pengurangan, perkalian, perbandingan, atau penugasan.
Operator dapat dikelompokkan dalam 4 kategori, yaitu :
1. Operator Aritmetika adalah operator yang berhubungan dengan fungsi matematika.
2. Operator Assignment (pengisian/penugasan) adalah operator yang digunakan untuk
mengisi nilai ke dalam suatu variabel.
3. Operator Relasional digunakan untuk membandingkan dua buah nilai. Hasil dari
operasi perbandingan ini selalu menghasilkan nilai boolean (tue atau false).
4. Operator Logika adalah untuk mengoperasikan dua buah operand yang bertipe
boolean. Hasil yang diberikan dari operasi ini juga akan bertipe boolean.
Contoh penulisan Operator :
Jenis Operator Operator Contoh Keterangan
+ $a + $b Pertambahan
- $a - $b Pengurangan
Aritmetika * $a * $b Perkalian
/ $a / $b Pembagian
% $a % $b Modulus, sisa pembagian
Pengisian = $a = 7; $a diisi dengan 4
& $a & $b Bitwise AND
| $a | $b Bitwise OR
^ $a ^ $b Bitwise XOR (Exclusive OR)
Bitwise
~ $a ~ $b Bitwise NOT
<< $a << $b Pergeseran bit ke kiri
>> $a >> $b Pergeseran bit ke kanan
== $a == $b Sama dengan
=== $a === $b Identik
!= $a != $b Tidak sama dengan
Relasional <> $a <> $b Tidak sama dengan
!== $a !== $b Tidak identik
< $a < $b Kurang dari
> $a > $b Lebih dari

Pemrograman Web Lanjut – D3 Manajemen Informatika


UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 7
PEMROGRAMAN WEB LANJUT -

<= $a <= $b Kurang dari sama dengan


>= $a >= $b Lebih dari sama dengan
and $a and $b TRUE jika $a dan $b TRUE
&& $a && $b TRUE jika $a dan $b TRUE
or $a or $b TRUE jika $a atau $b TRUE
Logika || $a || $b TRUE jika $a dan/atau $b TRUE
xor $a xor $b TRUE jika $a atau $b TRUE, tapi
tidak keduanya
! !$a TRUE jika $a FALSE
String . $a . $b Penggabungan string $a dan $b

Contoh penggunaan operator Aritmetika :


File : lat05.php
<?php
$angka1 = 12;
$angka2 = 3;

$tambah = $angka1 + $angka2;


$kurang = $angka1 - $angka2;
$perkalian = $angka1 * $angka2;
$bagi = $angka1 / $angka2;
$modulus = $angka1 % $angka2;

echo "<h2>Perhitungan Aritmatika</h2>";

echo "$angka1 + $angka2 = $tambah";


echo "<br>$angka1 - $angka2 = $kurang";
echo "<br>$angka1 * $angka2 = $perkalian";
echo "<br>$angka1 / $angka2 = $bagi";
echo "<br>$angka1 % $angka2 = $modulus";

?>

1.5.1. Operator Logika


Operator logika digunakan untuk membandingkan dua atau lebih nilai variabel
yang bertipe boolean. Hasil yang didapat dari penggunaan operator logika adalah boolean.
Terdapat beberapa jenis operator logika, diantaranya sebagai berikut:
 Logika AND ( Disjungsi )

Pemrograman Web Lanjut – D3 Manajemen Informatika


UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 8
PEMROGRAMAN WEB LANJUT -

 Logika OR ( Konjungsi )
 Logika XOR
 Logika NOT ( Negasi )
a) Logika AND ( Konjungsi )
Logika AND akan bernilai TRUE jika pernyataan-pernyataan yang menjadi
prasyaratnya bernilai TRUE. Dalam PHP, operator AND disimbolkan dengan tanda &&.
Dibawah ini adalah tabel kebenaran untuk logika AND.
P Q P^Q
T T T
T F F
F T F
F F F

b) Logika OR ( Disjungsi )
Logika OR akan bernilai TRUE jika salah satu pernyataan yang menjadi prasyarat
bernilai TRUE. Dalam PHP, operator OR disimbolkan dengan tanda ||. Dibawah ini adalah
tabel kebenaran untuk logika OR.
P Q PVQ
T T T
T F T
F T T
F F F

c) Logika XOR ( Exclusive OR )


Logika XOR akan bernilai TRUE jika pernyataan yang menjadi prasyaratnya
mempunyai nilai kebenaran yang berbeda. Dalam PHP, operator XOR disimbolkan dengan
tanda XOR. Dibawah ini adalah tabel kebenaran untuk logika XOR.
P Q PVQ
T T F
T F T
F T T
F F F

d) Logika NOT ( Negasi )


Logika NOT adalah nilai kebalikan dari pernyataan sebenarnya. Dalam PHP,
operator NOT disimbolkan dengan tanda seru ( ! ). Dibawah ini adalah tabel kebenaran
untuk logika NOT.

Pemrograman Web Lanjut – D3 Manajemen Informatika


UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 9
PEMROGRAMAN WEB LANJUT -

P ⌐P
T F
F T

1.5.2. Operator Penugasan


Operator penugasan digunakan untuk memberikan nilai pada sebuah variabel. Contoh:
$nama = "Arifin";
Pada contoh diatas, operator penugasan “=” digunakan untuk memasukkan
string "Arifin" kedalam variabel $nama. Selain operator penugasan “=”, juga dikenal
beberapa operator penugasan lain. Diataranya adalah sebagai berikut:
 Operator +=
Digunakan untuk menambah variabel dengan bilangan tertentu. Contoh:
$a += 5; akan sama artinya dengan $a = $a + 5;
 Operator -=
Digunakan untuk mengurangi variabel dengan bilangan tertentu . Contoh:
$a -= 5; akan sama artinya dengan $a = $a - 5;
 Operator *=
Digunakan untuk mengalikan variabel dengan bilangan tertentu. Contoh:
$a *= 5; akan sama artinya dengan $a = $a * 5;
 Operator /=
Digunakan untuk membagi variabel dengan dengan bilangan. Contoh:
$a /= 5; akan sama artinya dengan $a = $a / 5;
 Operator %=
Digunakan untuk mencari sisa hasil bagi dari sebauh variabel dengan bilangan
tertentu. Contoh:
$a %= 5; akan sama artinya dengan $a = $a % 5;
 Operator &=
Digunakan untuk melakukan operasi logika AND pada sebuah variabel. Contoh:
$a &= 5; akan sama artinya dengan $a = $a & true;
 Operator |=
Digunakan untuk melakukan operasi logika OR pada sebuah variabel. Contoh:
$a |= 5; akan sama artinya dengan $a = $a | false;
 Operator ^=
Digunakan untuk melakukan operasi logika XOR pada sebuah variabel. Contoh:
Pemrograman Web Lanjut – D3 Manajemen Informatika
UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 10
PEMROGRAMAN WEB LANJUT -

$a ^= 5; akan sama artinya dengan $a = $a ^ false;


 Operator .=
Digunakan untuk menambahkan string pada sebauh variabel. Contoh:
$a .= "Oki Arifin"; akan sama artinya dengan $a = $a . "Oki Arifin";
 Operator ++
Digunakan untuk menambahkan nilai satu (increment) pada sebuah variabel.
Contoh:
$a++; akan sama artinya dengan $a = $a + 1;
 Operator --
Digunakan untuk mengurangi nilai satu (decrement) pada sebuah variabel. Contoh:
$a--; akan sama artinya dengan $a = $a - 1;

Contoh penggunaan operator penugasan :


File : lat06.php
<html>
<head>
<title>Operator Penugasan</title>
</head>
<body>
<?php
$a = 12; // mula mula nilai variabel $a = 12

echo "1. Penugasan +=";


echo "<br />";

$a += 3;
echo "Variabel \$a saat ini bernilai : ".$a;
?>
<br />
<br />
<?php
$a = 12; // nilai variabel $a dikembalikan menjadi 12

echo "2. Penugasan ++";


echo "<br />";

$a++;
echo "Variabel \$a saat ini bernilai : ".$a;
?>

</body>
</html>

Pemrograman Web Lanjut – D3 Manajemen Informatika


UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 11
PEMROGRAMAN WEB LANJUT -

1.5.3. Operator String


Pada bahasa pemrograman PHP, string digabungkan dengan karakter . ( titik ).
Contoh penggunaan operator string :
File : lat07.php
<html>
<head>
<title> Operator String </title>
</head>
<body>
<?php
$string1 = "Pemrograman";
$string2 = "Web Lanjut";
echo $string1." ".$string2;
?>
</body>
</html>

1.6 Parameter (POST dan GET)


PHP memiliki 2 macam method yang bisa digunakan untuk mengirim data dari
client(browser) ke server, yaitu POST dan GET. Method POST digunakan untuk
mengumpulkan nilai variabel dari sebuah form yang dikirimkan menggunakan metode POST.
Contoh penggunaan parameter method POST :
File : lat08.php
<html>
<head>
<title> Form Input </title>
</head>
<body>

<form method="POST" action="lat09.php">


Nama : <input type="text" name="nama"> <br>
Email : <input type="text" name="email"> <br>
Pesan : <textarea name="pesan"></textarea> <br>
<input type="submit" value="Submit">
</form>

</body>
</html>

Pemrograman Web Lanjut – D3 Manajemen Informatika


UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 12
PEMROGRAMAN WEB LANJUT -

File : lat09.php
<?php
$nama = $_POST['nama'];
$email = $_POST['email'];
$pesan = $_POST['pesan'];

echo "Nama : <b>$nama</b> <br>";


echo "E-mail : <b>$email</b> <br>";
echo "Pesan : <b>$pesan</b> <br>";
?>

Method GET adalah sebuah fungsi yang digunakan untuk mengumpulkan nilai dari
sebuah form yang dikirimkan menggunakan metode GET. Informasi yang di kirimkan dari
sebuah form menggunakan metode GET dapat di lihat semua orang, maksudnya adalah nilai
dari form tersebut dapat terlihat dengan jelas pada jendela Address Bar pada browser. Metode
GET tidak cocok untuk nilai variabel yang sangat besar dan tidak bisa menyimpan variabel
nilainya lebih dari 2000 karakter. Untuk melihat perbedaanya, pada lat08.php dan lat09.php
semua method=”POST” menjadi method=”GET”.

Pemrograman Web Lanjut – D3 Manajemen Informatika


UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 13
PEMROGRAMAN WEB LANJUT -

Referensi

Arief, M. R. 2011. Pemrograman Web Dinamis menggunakan PHP dan MySQL. Yogyakarta: Andi
Offset.
Solichin, Achmad. Modul Pemrograman Web dengan PHP dan MySQL.
Rajif Agung Yunmar, S.Kom. 2011. Modul Pemrograman PHP Basic. STMIK AMIKOM
Yogyakarta

Pemrograman Web Lanjut – D3 Manajemen Informatika


UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA 14

Anda mungkin juga menyukai