Anda di halaman 1dari 1

Analisa Kerentanan Bencana Malalo Tigo Jurai

Malalo Tigo Jurai yang morfologi bukit batu terjal, batuan muda yang rapuh dengan
ketebalan lapisan tanah tidak lebih dari 2 meter. tingkat kerentenan bencana juga dari rendah,
sedang, tinggi dan sangat tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh faktor lereng malalo yang beragam
bahkan daerah yang memiliki lereng lebih dari 40% yaitu ±3.610Ha. sementara itu jenis
tanah didominasi oleh kambisol yang sangat peka terhadap erosi/ pengikisan namun memiliki
tingkat kesuburan yang cukup tinggi untuk jenis tanaman memiliki akar dalam dan curah
hujan rata-rata yaitu 3000-3500mm/tahun yang mengindikasikan berpotensi

Malalo berada di pesisir barat danau singkarak, langsung berbatasan dengan bukit barisan
yang memiliki morfologi bukit batu terjal, hal ini dipengaruhi juga oleh proses pengangkatan
lempengan masih berproses sampai saat ini pada kawasan hutan malalo. Akibatnya bukit-
bukin dimalalo didominasi oleh batuan muda yang rapuh dengan ketebalan lapisan tanah
tidak lebih dari 2 meter. tingkat kerentenan bencana juga dari rendah, sedang, tinggi dan
sangat tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh faktor lereng malalo yang beragam bahkan daerah
yang memiliki lereng lebih dari 40% yaitu ±3.610Ha. sementara itu jenis tanah didominasi
oleh kambisol yang sangat peka terhadap erosi/ pengikisan namun memiliki tingkat
kesuburan yang cukup tinggi untuk jenis tanaman memiliki akar dalam. Selain lereng dan
jenis tanah, faktor curah hujan rata-rata tahunan malalo juga menjadi pemicu untuk terjadinya
bencana longsor, dimana curah hujan rata-rata yaitu 3000-3500mm/tahun dimana selisih
bulan basah dan bulan kering tidak lebih dari 2 bulan.

Berikut adalah peta rawan bencana longsor malalo:

Anda mungkin juga menyukai