DBD)
Dari data Dinas Kesehatan Sulsel, kabupaten Pangkep tercatat yang paling banyak angka kematiannya
akibat DBD, yakni 5 orang, Makasssar 1 orang, Maros 1 orang, Soppeng 2 orang, Wajo 1 orang
"Pangkep yang banyak, dari total 10. Ini tentu jadi keprihatinan kita untuk harus mewaspadai," kata Plt
Kadis Kesehatan Sulsel, Dr dr Bahtiar Baso
Untuk mengantisipasi agar kasus kematian ini tidak bertambah, Dinas Kesehatan menyiapkan tim gerak
cepat.
Hanya saja, untuk menurunkan tim gerak cepat ini, harus mendapatkan izin dari kepala daerah
setempat, melalui dinas kesehatan.
Hal itu karena setiap daerah masing-masing memiliki Dinas Kesehatan dan pusat kesehatan masyarakat
yang dibawah kewenangan Bupati dan Walikota.
"Kalau kita datang di daerah tidak enakan dengan pimpinan daerahnya. Kadis Kesehatannya kan ada jadi
kalau mereka meminta kita datang 1 kali 24. Jadi sifatnya kita siaga, tapi mesti begitu kita tetap lakukan
kordinasi," katanya.
Menurutnya dengan im gerak cepat akan melengkapi kekurangan yang dialami Dinas Kesehatan di
daerah, sehingga tim medis yang ada di daerah itu tetap melaksanakan tugasnya.
"Jadi jangan ada penolakan tidak ada satupun rumah sakit yang menolak pasien demam berdarah ini
pernyataan saya secara resmi catat itu baik-baik," kata Bahtiar.
Ia menyebutkan penanganan demam berdarah ini harus ditindaki dengan cepat, pasalnya dikhawatirkan
trombosit akan turun.
Trombosit turun berarti nyawa terancam oleh karena itu penanganan harus dengan baik-baik. Selain itu
suspek (infeksi) saja di demam berdarah itu penanganannya harus penanganan yang ekstra agar tidak
memakan korban lagi di masyarakat.
Ia menjelaskan penyakit 'virus' DBD ini masih akan berlangsung beberapa bulan kedepan, pemicunya
karena pergantian musim dari kemarau ke hujan. Apalagi baru ini terjadi banjir dan sebagainya di
Sulawesi Selatan.
Bahtiar berharap jangan sampai ini akan meningkat terutama di daerah-daerah yang terkena bencana.
Tapi satu kesyukuran Bahtiar Gowa dan Jeneponto belum ada laporan penyakit DBD.
"Alhamdulillah Jeneponto tidak ya tidak belum ada laporan lengkap, padahal sudah banjir," katanya.
Selain cuaca, kepadatan penduduk juga sangat mempengaruhi kasus DBD, karena kebersihan
lingkungannya tidak sehat.
Menangani DBD ini kata Bahtiar, harus diperbaiki dari hulu, atau mencari pemicu hadirnya nyamuk
malaria.
Seperti di contohkan Bahtiar, joroknya suatu lingkungan peumahan, tidak punya pembuangan, dan
tempat sampah. Jika berbicara soal lingkungan pastinya ditangani oleh Dinas Lingkungan Hidup, dan
pembenahan infrastruktur seperti drainase ada di Dinad Pekerjaan Umum.
"Kami akan mengundang stakeholder yang berkaitan untuk berbicara dengan ini kita akan duduk
bersama mengantisipasi lonjakan penyakit DBD," tambahnya.
Untuk mencegah hadirnya sarang nyamuk malaria, sebagai pemicu DBD ini yakni meminimalisir
terjadinya genangan genangan air yang ada di pemukiman.
Maros
* Suspek (gejala) : 63
* Kasus : 45
* Kematian : 1
Soppeng
* Suspek (gejala) :
* Kasus 27
* Kematian : 2
Sidrap
* Suspek (gejala)
* Kasus : 12
* Kematian
Luwu
* Suspek (gejala) :4
* Kasus
* Kematian
Tana Toraja
* Suspek (gejala) : 3
* Kasus 1
* Kematian
Jeneponto
* Kasus: 12
* Kematian
Palopo
* Suspek (gejala) :
* Kasus 12
* Kematian
Bantaeng
* Suspek (gejala)
* Kasus :11
* Kematian
Toraja Utara
* Suspek (gejala)
* Kasus : 9
* Kematian
Pare-pare
* Suspek (gejala):
* Kasus : 9
* Kematian
Gowa
* Suspek (gejala)
* Kasus : 62
* Kematian
Wajo
* Suspek (gejala)
* Kasus: 36
* Kematian : 1
Takalar
* Suspek (gejala): 5
* Kasus: 68
* Kematian
Pangkep
* Kasus : 216
* Kematian : 5
Sinjai
* Suspek (gejala) : 11
* Kasus :9
* Kematian
Luwu Utara
* Suspek (gejala):
* Kasus: 9
* Kematian
Bone
* Suspek (gejala) : 16
* Kasus : 24
* Kematian
Luwu Timur
* Suspek (gejala) :
* Kasus : 13
* Kematian
Barru
* Suspek (gejala): 8
* Kasus : 3
* Kematian
Makassar
* Suspek (gejala)
* Kasus : 21
* Kematian : 1
Enrekang
* Suspek (gejala) : 10
* Kasus 20
* Kematian
Pinrang
* Suspek (gejala) :
* Kasus :
* Kematian
Bulukumba
* Suspek (gejala) :
* Kasus 75
* Kematian
Selayar
* Suspek (gejala)
* Kasus : 1
* Kematian