PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1
6. Apakah nilai-nilai fisiologi dalam pembangunan ?
7. Untuk mengetahui faktor-faktor pendorong dan penghambat dalam
pembangunan.
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui aspek-aspek sosial dalam kesehatan ibu.
2. Untuk mengetahui aspek-aspek sosial dalam kesehatan anak.
3. Hubungan aspek sosial terhadap pembangunan kesehatan.
4. Untuk mengetahui pengertian pembangunan kesehatan.
5. Untuk mengetahui tujuan pembangunan masyarakat desa
6. Untuk mengetahui nilai-nilai fisiologi dalam pembangunan
7. Untuk mengetahui faktor-faktor pendorong dan penghambat dalam
pembangunan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Aspek sosial budaya merupakan sesuatu yang mendasar berkaitan dengan akal
dan pemikiran manusia dalam kehidupan sosial. Karena aspek sosial budaya inilah,
berkembang yang namanya mitos dan fakta yang ada dalam kehidupan masyarakat.
Mitos-mitos yang lahir dimasyarakat ini kebenarannya kadang tidak masuk akal
dan bahkan dapat berbahaya bagi ibu dan anak. Hal ini dikarenakan kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang merawat anak.
Aspek tumbuh kembang pada anak dewasa ini adalah salah satu aspek yang
diperhatikan secara serius oleh para pakar, karena hal tersebut merupakan aspek yang
menjelaskan mengenai proses pembentukan seseorang, baik secara fisik maupun
psikososial. Namun, sebagian orang tua belum memahami hal ini, terutama orang tua
yang mempunyai tingkat pendidikan dan sosial ekonomi yang relatif rendah. Mereka
menganggap bahwa selama anak tidak sakit, berarti anak tidak mengalami masalah
kesehatan termasuk pertumbuhan dan perkembangannya. Sering kali para orang tua
mempunyai pemahaman bahwa pertumbuhan dan perkembangan mempunyai pengertian
yang sama ( Nursalam, 2005).
Berikut ini merupakan mitos yang berkembang berkaitan dengan tumbuh
kembang anak :
1. Setiap anak yang mengalami diare, demam dan rewel biasanya oleh orang tua sering
mengaitkannya dengan perubahan tumbuh kembang anak tersebut. Contohnya :
Tumbuhnya gigi, mulai belajar berjalan, mulai belajar berbicara
2. Biasanya kepercayaan masyarakat terhadap anak, jika anak yang mengalami tumbuh
gigi terlebih dahulu maka kemungkinan untuk berjalannya lambat, begitu pula
3
sebaliknya jika anak berjalan terlebih dahulu maka kemungkinan untuk tumbuh gigi
terlambat.
3. Jika anak mengalami step atau demam tinggi biasanya orang tua yang masih kental
dengan adat dan budayanya sering menyikapi hal tersebut dengan mengibaskan sapu
ijuk dimuka anak tersebut.
4. Jika menjelang maghrib anak kecil tidak diperbolehkan untuk keluar dari rumah dan
biasanya orang tua menakut-nakutinya agar anak tersebut tetap berada didalam rumah.
Hal ini, bertujuan agar anak tidak terkena angin malam yang menyebabkan anak
tersebut sakit.
5. Jika rambut anak anda basah maka anak anda akan masuk angin.
Seorang Pakar Kesehatan Jims Scars mengatakan dari riset yang pernah dilakukannya
di Inggris dimana setengah kelompok anak dibiarkan berada dalam ruangan hangat
sedangkan sisanya berada di lorong dengan kondisi basah kuyup. Setelah beberapa jam,
kelompok yang berada di lorong tadi tidak mengalami flu. Kedinginan belum tentu
mempengaruhi sistem kekebalan tubuh secara langsung.
6. Anak perlu makan ketika kedinginan dan meminum banyak air ketika demam. Hal
yang seharusnya dilakukan adalah menjaga keseimbangan komposisi cairan tubuh. Jika
seseorang banyak cairan maka akan mudah terserang penyakit begitupun sebaliknya.
Meskipun demikian anak tidak perlu mengonsumsi minuman elektrolit bila tidak
mengalami dehidrasi ataupun diare.
4
8. Mitos tentang vitamin sangat perlu diketahui agar tidak salah langkah.
a. Anak kurus karena kurang vitamin
Orang sering berpikir, anak yang gemuk dan lincah pastilah sehat, padahal belum
tentu benar. Anak gemuk belum tentu cukup vitamin. Pasalnya, tubuh yang besar
relatif butuh makanan lebih banyak. "Bisa jadi, anak yang gemuk tersebut kurang
darah alias mengidap anemia." Biasanya pada saat lahir, anak tersebut mendapat
cadangan makanan (baik zat besi maupun vitamin) yang cukup dari ibunya. Namun
seiring pesatnya pertumbuhan, ia ternyata relatif kekurangan vitamin pembentukan
darah. Untuk itu harus mendapat tambahan asam folat, zat besi, dan vitamin C.
Sebaliknya, anak yang kurus juga belum tentu kekurangan vitamin. Pemikiran bahwa
anak gemuk itu sehat dan anak kurus tidak sehat, tidak berlaku lagi sekarang.
"Patokannya sekarang adalah tumbuh dan kembang. Untuk mengetahui apakah anak
kita cukup ideal, bisa menggunakan alat ukur grafik berat, tinggi dan umur yang
saling dibandingkan," lanjut Ghazali. Selain itu, faktor genetik pun bisa
mempengaruhi anak menjadi kurus, gemuk, pendek, tinggi, dan lainnya.
5
Vitamin memang bisa membuat anak cerdas, namun tetapi prosesnya tentu saja tidak
langsung. Cerdas itu terjadi karena anak mengalami perkembangan. Misalnya cepat
bicara, berjalan, bermain, dan lainnya.
6
bayinya,ditambah sejumlah kerabat sepupuh terdekat atau sepupuh yang dihormati
Selanjutnya diadakan upacara memecah buah kelapa bergambar wayang dengan tokoh
dewa kamajaya dan dewi ratih oleh sang calon ayah,yang sebelumnya dimasukan ke
dalam sarung yang dikenakan oleh si calon ibu ketika dimandikan,mulai dari ujung
sarung pada batas menyentuh tanah.Namun sebelum menyentuh tanah,sang calon ayah
harus bisa menagkap buah kelapa itu pada ujung sarung dekat kaki istrinya.Upacara ini
dimkasudkan agar kelak proses kelahiran bayidapat berjalan lancar dan bayi yang akan
lahir tampan atau cantik seprti dewa dan dewi tersebut. Rangkain upacara mitoni pada
dasarnya melambangkan harapan baik bagi sang bayi,yakni harapan agar ia sempurna dan
utuh fisiknya,tampan atau cantik wajahnya,dan selamat serta lancar kelahirannya.
Selain di jawa di Setiap daerah juga mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda
dikalangan masyarakat terhadap kesehatan ibu. Berikut budaya yang ada di beberapa
daerah terhadap kesehatan ibu hamil :
o Jawa Tengah :
Bahwa ibu hamil pantang makan telur karena akan mempersulit
persalinan dan pantang makan daging karena akan menyebabkan perdarahan yang
banyak.
o Jawa Barat :
Ibu yang kehamilannya memasuki 8-9 bulan sengaja harus mengurangi
makannya agar bayi yang dikandungnya kecil dan mudah dilahirkan.
o Masyarakat Betawi :
Berlaku pantangan makan ikan asin, ikan laut, udang dan kepiting karena
dapat menyebabkan ASI menjadi asin.
o Daerah Subang :
Ibu hamil pantang makan dengan menggunakan piring yang besar karena
khawatir bayinya akan besar sehingga akan mempersulit persalinan. Dan
memang, selain ibunya kurang gizi, berat badan bayi yang dilahirkan juga
rendah.Tentunya hal ini sangat mempengaruhi daya tahan dan kesehatan si bayi.
Selain itu, larangan untuk memakan buah-buahan seperti pisang, nenas, ketimun
7
dan lain-lain bagi wanita hamil juga masih dianut oleh beberapa kalangan
masyarakat terutama masyarakat di daerah pedesaan. (Wibowo,1993).
Meluarnya lendir semacam keputihan yang agak banyak menjelang persalinan, akan
membantu melicinkan saluran kelahiran hingga bayi lebih mudah keluar.
Ini tak benar, Keluarnya cairan keputihan pada usia hamil tua justru tak normal,
apalagi disertai gatal, bau, dan berwarna. Jika terjadi, segera konsultasikan ke dokter.
Ingat, bayi akan keluar lewat saluran lahir. Jika vagina terinfeksi, bisa
mengakibatkan radang selaput mata pada bayi. Harus diketahui pula, yang membuat
8
persalinan lancar bukan keputihan, melainkan air ketuban. Itulah mengapa, bila air
ketuban pecah duluan, persalinan jadi seret.
9
kuret sebaiknya melakukan persalinan di RS besar. Hingga, bila terjadi sesuatu dapat
ditangani segera.
11
terganggu yang bisa berpengaruh pada bayinya. Begitu juga ikan dan telur asin
serta makanan lain yang berbau amis karena dikhawatirkan bisa menyebabkan bau
anyir pada ASI yang membuat bayi muntah saat disusui. Selain juga, proses
penyembuhan luka-luka di jalan lahir akan lebih lambat.
Secara medis, menurut Chairulsjah, tak benar anggapan untuk pantang pepaya dan
pisang yang justru amat dianjurkan karena tergolong sumber makanan yang banyak
mengandung serat untuk memudahkan BAB. Ikan dan telur juga merupakan salah
satu sumber protein hewani yang baik dan amat dibutuhkan tubuh. Sedangkan
durian memang tak dianjurkan karena kandungan kolesterolnya tinggi, selain
memicu pembentukan gas yang bisa mengganggu pencernaan.
12
pemeliharaan kesehatan, seperti Akses, Taspen, dan Jamsostek. Golongan masyarakat
yang dianggap 'teranaktirikan' dalam hal jaminan kesehatan adalah mereka dari
golongan masyarakat kecil dan pedagang. Dalam pelayanan kesehatan, masalah ini
menjadi lebih pelik, berhubung dalam manajemen pelayanan kesehatan tidak saja
terkait beberapa kelompok manusia, tetapi juga sifat yang khusus dari pelayanan
kesehatan itu sendiri.
UU No.23, 1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif
secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai
satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di
dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan. Masalah kesehatan
merupakan masalah kompleks yang merupakan resultante dari berbagai masalah
lingkungan yang bersifat alamiah maupun masalah buatan manusia, social budaya,
perilaku, populasi penduduk, genetika, dan sebagainya. Derajat kesehatan masyarakat
yang disebut sebagai psycho socio somatic health well being , merupakan resultante
dari 4 faktor yaitu:
1. Environment atau lingkungan. Lingkungan yang bersih akan menciptakan
kesehatan.
2. Behaviour atau perilaku, Antara yang pertama dan kedua dihubungkan
dengan ecological balance.
3. Heredity atau keturunan yang dipengaruhi oleh populasi, distribusi penduduk,
dan sebagainya.
4. Health care service berupa program kesehatan yang bersifat preventif,
promotif, kuratif, dan rehabilitatif.
Dari empat faktor tersebut di atas, lingkungan dan perilaku merupakan faktor
yang paling besar pengaruhnya (dominan) terhadap tinggi rendahnya derajat
kesehatan masyarakat.
13
d. Pengertian Pembangunan Kesehatan
Pembangunan kesehatan adalah investasi utama bagi pembangunan sumber daya
manusia Indonesia.
Pembangunan kesehatan pada dasarnya adalah upaya untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, serta kemampuan setiap orang untuk dapat berperilaku hidup
yang sehat untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Pembangunan Kesehatan menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2014
Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, supaya terwujud
derajat kesehatan warga masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan SDM (Sumber Daya Manusia) yang produktif secara sosial dan
ekonomis.
Sedangkan pasal 2 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 dan pasal 1 Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, bahwa kesehatan adalah keadaan
yang sehat, baik fisik dan mental maupun spiritual dan sosial, yang memungkinkan
setiap orang dapat hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Ø Tujuan khusus
1. menumbuhkan kesadaran masyarakat akan potensi yang dimilikinya untuk
menolong diri mereka sendiri dalam meningkatkan mutu hidup mereka
2. mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk berperan secara
aktif dan berswadaya dalam meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri
3. menghasilkan lebih banyak tenaga-tenaga masyarakat setempat yang mampu,
terampil serta mau berperan aktif dalam pembangunan desa
4. meningkatnya kesehatan masyarakat dalam arti memenuhi beberapa indikator :
o angka kesakitan menurun
o angka kematian menurun, terutama angka kematian bayi dan anak
o angka kelahiran menurun
o menurunnya angka kekurangan gizi pada anak balita
f. Nilai-nilai Filosofi dalam Pembangunan Faktor-faktor Pendorong dan
Penghambat dalam Pembangunan
Pembangunan kesehatan adalah merupakan bagian dari pembangunan
nasional yangbertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi –
tingginya. Wujud pembangunan kesehatan di Indonesia adalah SKN(Sistem
Kesehatan Nasional)yang diatur dalam Undang-undang No 23 Th 1982
tentang kesehatan. Undang-undang ini merupakan acuan dalam penyusunan
berbagai kebijakan pedoman dan arah pelaksanaan pembangunan kesehatan.
Nilai-nilai Filosofi dalam Pembangunan Kesehatan
1. Dasar Pijakan
a. Kesehatan adalah hak azasi bangsa
b. Kesehatan sebagai investasi bangsa
c. Kesehatan menjadi titik sentral pembangunan kesehatan
2. Landasan Idiil : Pancasila
15
3. Landasan Konstitusional: UUD 1945
a. Pasal 28 A berbunyi : setiap orang berhak hidup serta berhak
mempertahankan kehidupannya.
b. Pasal 28 B ayat ( 2 ) setiap anak berhak atas kelangsungan, tumbuh dan
berkembang.
c. Pasal 28 C ayat ( 1 )
Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,
berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari
pendidikan tersebut.
4. Prinsip Dasar Pembangunan (SKN)
Perikemanusiaan Penyelanggaraan pembangunan didasarkan pada prinsip
kemanusiaan yang dijiwai, digerakan dan dikendalikan oleh keimanan dan ketaqwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Pembangunan kesehatan di Indonesia dirasionalkan
dalam wujud PKMD (Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa).
16
masyarakat yang sedang mengalami transisi. Pada masyarakat yang
mengalami transisi, tentunya ada golongan-golongan dalam masyarakat yang
dianggap sebagai pelopor proses transisi. Karena selalu mengidentifikasi diri
dengan usaha-usaha dan jasa-jasanya, sulit bagi mereka untuk melepaskan
kedudukannya di dalam suatu proses perubahan.
d. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
Hal ini biasanya terjadi dalam suatu masyarakat yang kehidupannya terasing,
yang membawa akibat suatu masyarakat tidak akan mengetahui terjadinya
perkenmbangan-perkembangan yang ada pada masyarakat yang lainnya. Jadi
masyarakat tersebut tidak mendapatkan bahan perbandingan yang lebih baik
untuk dapat dibandingkan dengan pola-pola yang telah ada pada masyarakat
tersebut.
e. Adanya prasangka buruk terhadap hal-hal baru.
Anggapan seperti inibiasanya terjadi pada masyarakat yang pernah
mengalami hal yang pahit dari suatu masyarakat yang lain. Jadi bila hal-hal
yang baru dan berasal dari masyarakat-masyarakat yang pernah membuat
suatu masyarakat tersebut menderita, maka masyarakat ituakan memiliki
prasangka buruk terhadap hal yang baru tersebut. Karena adanya
kekhawatiran kalau hal yang baru tersebut diikuti dapat menimbulkan
kepahitan atau penderitaan lagi.
f. Adanya hambatan yang bersifat ideologis.
Hambatan ini biasanya terjadi pada adanya usaha-usaha untuk merubah
unsur-unsur kebudayaan rohaniah. Karena akan diartikan sebagai usaha yang
bertentangan dengan ideologi masyarakat yang telah menjadi dasar yang
kokoh bagi masyarakat tersebut.
g. Adat atau kebiasaan
Biasanya pola perilaku yang sudah menjadi adat bagi suatu masyarakat akan
selalu dipatuhi dan dijalankan dengan baik. Dan apabila pola perilaku yang
sudah menjadi adat tersebut sudah tidak dapat lagi digunakan, maka akan
sulit untuk merubahnya, karena masyarakat tersebut akan mempertahankan
alat, yang dianggapnya telah membawa sesuatu yang baik bagi pendahulu-
17
pendahulunya.
Faktor-faktor yang menghalangi terjadinya proses perubahan tersebut,
secara umum memang akan merugikan masyarakat itu sendiri. Karena setiap
anggota dari suatu masyarakat umumnya memiliki keinginan untuk
mendapatkan sesuatu yang lebih daripada yang sudah didapatnya. Hal
tersebut tidak akan diperolehnya jika masyarakat tersebut tidak mendapatkan
adanya perubahan-perubahan dan hal-hal yang baru.
18
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Aspek Sosial Budaya yang Berhubungan dengan Kesehatan Anak
19
Pengertian Pembangunan Kesehatan
Pembangunan kesehatan adalah investasi utama bagi pembangunan sumber daya
manusia Indonesia.
Hubungan Aspek Sosial Terhadap Pembangunan Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan
kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk
kehamilan dan persalinan. Pendidikan kesehatan adalah proses membantu seseorang,
dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat
keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang mempengaruhi kesehatan
pribadinya dan orang lain.
20
2. Landasan Idiil : Pancasila
3. Landasan Konstitusional: UUD 1945
d. Pasal 28 A berbunyi : setiap orang berhak hidup serta berhak
mempertahankan kehidupannya.
e. Pasal 28 B ayat ( 2 ) setiap anak berhak atas kelangsungan, tumbuh dan
berkembang.
f. Pasal 28 C ayat ( 1 )
Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,
berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari
pendidikan tersebut.
4. Prinsip Dasar Pembangunan (SKN)
Perikemanusiaan Penyelanggaraan pembangunan didasarkan pada prinsip
kemanusiaan yang dijiwai, digerakan dan dikendalikan oleh keimanan dan ketaqwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Pembangunan kesehatan di Indonesia dirasionalkan
dalam wujud PKMD (Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa).
21
DAFTAR PUSTAKA
https://dokumen.tips/documents/hubungan-aspek-sosial-terhadap-pembangunan-
kesehatan.html
http://www.depkes.go.id/article/view/17022700006/rakerkesnas-2017-integrasi-seluruh-
komponen-bangsa-mewujudkan-indonesia-
sehat.html##targetText=Pembangunan%20kesehatan%20adalah%20investasi%20utama,ke
sehatan%20masyarakat%20yang%20setinggi%2Dtingginya.
22