Anda di halaman 1dari 9

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum
Istilah kurikulum berasal dari bahasa Yunani Curir yang artinya pelari,
dan Curere artinya tempat berpacu atau tempat lomba. Dan Curriculum
berarti “jarak” yang harus ditempuh. Kurikulum diartikan tidak secara
sempit atau terbatas pada mata pelajaran saja, tetapi lebih luas daripada itu,
kurikuloum merupakan aktivitas apa saja yang dilakukan sekolah dalam
rangka memengaruhi peserta didik dalam belajar untuk mencapai suatu
tujuan, dapat dinamakan kurikulum, termasuk juga prosess belajar
mengajar, mengatur strategi dalam pembelajaran, cara mengevaluasi
program pengembangan pengajaran dan sejenisnya.

B. Telaah Kurikulum SD
1. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
KBK merupakan sebuah konsep kurikulum yang menekankan pada
pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan
standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh
siswa, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu.
Prinsip Umum Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi.
a) Peningkatan Keimanan, Budi Pekerti Luhur, dan Penghayatan Nilai-
nilai Budaya
b) Keseimbangan Etika, Logika, Estetika dan Kinestetika
c) Penguatan Integritas Nasional
d) Perkembangan Pengetahuan dan Teknologi Informasi
e) Pengembangan Kecakapan Hidup
f) Pilar Pendidikan
g) Komprehensif dan Berkesinambungan
h) Belajar Sepanjang Hayat
i) Diversifikasi Kurikulum
KBK memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a) Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa, baik secara
individual maupun klasikal.
b) Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman.
c) Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan
metode yang bervariasi.
d) Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya
yang memenuhi unsure edukatif.
e) Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya
penguasan atau suatu kompetensi.
Prinsip-prinsip Pembelajaran KBK
a) Berpusat Kepada Siswa
b) Belajar dengan Melakukan
c) Mengembangkan Kemampuan Sosial
d) Mengembangkan Keingintahuan, Imajinasi
e) Mengembangkan Keterampilan Pemecahan Masalah
f) Mengembangkan Kreatifitas Siswa
g) Mengembangkan Kemampuan Menggunakan Ilmu dan Teknologi
h) Menumbuhkan Kesadaran sebagai Warga Neraga yang Baik
i) Belajar Sepanjang Hayat
Kelebihan/Keunggulan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
sebagai berikut:
a) Mengembangkan kompetensi-kompetensi peserta didk pada setiap
aspek mata pelajaran dan bukan pada penekanan penguasaan konten
mata pelajaran itu sendiri.
b) KBK bersifat alamiah (konstekstual), karena berangkat berfokus dan
bermuara pada hakekat peserta didik untuk mengembangkan berbagai
kompetensi sesuai dengan potensinya masing-masing.
c) Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) boleh jadi mendasari
pengembangan kemampuan-kemampuan lain.
d) Mengembangakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
/siswa (student oriented).
e) Bentuk pelaporan hasil belajar yang memaparkan setiap aspek dari
suatu mata pelajaran memudahkan evaluasi dan perbaikan terhadap
kekurangan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
f) Penilaian yang menekankan pada proses memungkinkan peserta didik
untuk mengeksplorasi kemampuannya secara optimal, dibandingkan
dengan penilaian yang terfokus pada konten.
g) Ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam
pengembangannya lebih tepat menggunakan pendekatan kompetensi,
terutama yang berkaitan dengan ketrampilan.
Kelemahan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sebagai
berikut:
a) Dalam kurikulum dan hasil belajar indikator sudah disusun, padahal
indikator sebaiknya disusun oleh guru, karena guru yang paling
mengetahui tentang kondisi peserta didik dan lingkungan.
b) Konsep KBK sering mengalami perubahan termasuk pada urutan
standar kompetensi dan kompetensi dasar sehingga menyulitkan guru
untuk merancang pembelajaran secara berkelanjutan.
c) Paradigma guru dalam pembelajaran KBK masih seperti kurikulum-
kurikulum sebelumnya yang lebih pada teacher oriented.

2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)


KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun, dikembangkan,
dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan dengan memperhatikan
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan ( BSNP ).
Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut :
a) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya.
b) Beragam dan terpadu.
c) Tanggapan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni.
d) Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
e) Menyeluruh dan berkesinambungan.
f) Belajar sepanjang hayat.
g) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Ciri-ciri Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
a) KTSP memberi kebebasan kepada tiap-tiap sekolah untuk
menyelenggarakan program pendidikan sesuai dengan kondisi
lingkungan sekolah, kemampuan peserta didik, sumber daya yang
tersedia dan kekhasan daerah.
b) Orang tua dan masyarakat dapat terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran.
c) Guru harus mandiri dan kreatif.
d) Guru diberi kebebasan untuk memanfaatkan berbagai metode
pembelajaran.
Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Adapun kelebihannya adalah sebagai berikut :
a) Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam penyelenggaraan
pendidikan.
b) Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah
untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan
program-program pendidikan.
c) KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk
menitikberatkan dan mengembangkan mata pelajaran tertentu yang
akseptabel bagi kebutuhan siswa.
d) KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat dan
memberatkan kurang lebih 20%.
Setiap kurikulum yang diberlakukan di Indonesia di samping
memiliki kelebihan-kelebihan juga memiliki kelemahan-kelamahannya.
Sebagai konsekuansi logis dari penerapan KTSP ini setidak-tidaknya
menurut penulis terdapat beberapa kelemahan-kelamahan dalam KTSP
maupun penerapannya, di antaranya adalah sebagai berikut:
a) Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada
kebanyakan satuan pendidikan yang ada.
b) Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai
kelengkapan dari pelaksanaan KTSP.
c) Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif
baik konsepnya, penyusunannya maupun prakteknya di lapangan.
d) Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran
akan berdampak berdampak berkurang pendapatan para guru.
Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah yang tertuang dalam standar isi meliputi lima
kelompok mata pelajaran sebagai berikut.
a) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
b) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
c) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
d) Kelompok mata pelajaran estetika
e) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan Struktur
kurikulum SD/MI meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh
dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun, mulai Kelas I
sampai dengan Kelas VI.

3. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang melakukan
penyederhanaan, dan tematik-integratif, menambah jam pelajaran dan
bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik
dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan
(mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah
menerima materi pembelajaran dan diharapkan siswa kita memiliki
kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik.
Ciri-ciri Kurikulum 2013
Kurikumlum 2013 mempunyai ciri dan karakteristik tertentu.
Karakteristik dan ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut.
a) Mewujudkan pendidikan berkarakter.
b) Menciptakan Pendidikan Berwawasan Lokal Wawasan lokal
merupakan satu hal yang sangat penting.
c) Menciptakan Pendidikan yang ceria dan Bersahabat Pendidikan tidak
hanya sebagai media pembelajaran.
Kelebihan Kurikulum 2013
a) Lebih menekankan pada pendidikan karakter.
b) Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak
desa atau kota.
c) Merangsang pendidikan siswa dari awal, misalnya melalui jenjang
pendidikan anak usia dini.
d) Kesiapan terletak pada guru.
Kelemahan Kurikulum 2013
a) Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas
yang sama dalam kurikulum 2013.
b) Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan
hasil dalam kurikulum 2013.
c) Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran
Bahasa Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena
rumpun ilmu pelajaran-pelajaran tersebut berbeda.
Struktur Kurikulum 2013
Pada Kurikulum 2013 , ada perubahan mendasar dibanding
kurikulum sekarang, yaitu antara lain :
a) Untuk SD, meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10
dapat dikurangi menjadi 6 melalui pengintegrasian beberapa mata
pelajaran:
1) IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia ,
Matematika, dll
2) IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa
Indonesia, dll
3) Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan
Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
4) Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata
pelajaran
b) Untuk SD, menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat perubahan
proses pembelajaran dan penilaian.
Pengertian Kurikulum
Menurut Alice Miel dalam bukunya Changing in the Curriculum a
Social Process (1946) menyatakan bahwa “curriculum is all experience
and influence gained in school children”. Artinya, kurikulum adalah segala
pengalaman dan pengaruh yang diperoleh anak di sekolah. Kurikulum
mencakup pengetahuan, kecakapan, kebiasaan-kebiasaan, sikap, apresiasi,
cita-cita, norma-norma, pribadi guru, kepala sekolah, dan seluruh pegawai
sekolah.
Menurut William B. Ragan dalam bukunya Modern Elementary
Curriculum (1955) menyatakan bahwa “the curriculum covers the whole
program and life in school, even all the children experiences under the
responsibility of the school”. Artinya, kurikulum meliputi seluruh program
dan kehidupan dalam sekolah, yakni segala pengalaman anak dibawah
tanggung jawab sekolah. Kurikulum tidak hanya meliputi bahan pelajaran,
tetapi juga meliputi seluruh kehidupan dalam kelas, termasuk didalamnya
hubungan sosial antara guru dan murid, metode mengajar, dan cara
mengevaluasi.
Sementara itu, menurut PP Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, “kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. Menurut Hasan
dan Said Hamid (2002, hlm. 80) “kurikulum dapat diartikan sebagai suatu
dokumen atau rencana tertulis mengenai kualitas pendidikan yang harus
dimiliki oleh peserta didik melalui suatu pengalaman belajar”.
Jadi, kurikulum adalah rencana tertulis mengenai seluruh program
yang berfungsi sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran di sekolah,
mencakup segala aspek yang berhubungan dengan terlaksananya studi.

C. Prinsip-Prinsip Kurikulum
Dalam pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan
menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut.
1. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan
kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi
dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan
pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk
mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.
2. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar,
yaitu (1) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, (2) belajar untuk memahami dan menghayati, (3) belajar
untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (4) belajar
untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (5) belajar
untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses
pembelajaran yang aktif, kreatif,
3. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat
pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan
sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik
dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi
peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan,
dan moral.
4. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan
pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan
hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa,
ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di
tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan
contoh dan teladan).
5. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan
multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang
memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi,
tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta
lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh, dan
teladan).
6. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial
dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan
dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
7. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata
pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam
keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan
memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai