Anda di halaman 1dari 5

‘‘FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN”

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok

Pada Mata Kuliah Filsafat Ilmu

Dosen Mata Kuliah :

Sudirman, Ph.D

Oleh Kelompok 6

Riska Tamrin

Selni

Rina Bella Saputri

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2019
FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN

A. Hakikat Ilmu Pengetahuan

Istilah ilmu pengetahuan diambil dari bahasa Arab”alima,ya’lamu,’ilman’ yang berarti


mengerti atau memahami benar-benar.Dalam bahasa Latin scienta yang berarti mempelajari
atau mengetahui.
Menurut The Liang Gie (1996:88) ilmu sebagai pengetahuan ,aktivitas atau metode
merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan. Ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia
yang dilaksanakan dengan metode tertentu,yang akhirnya aktivitas metodis itu menghasilkan
pengetahuan ilmiah.
Adapun pengertian pengetahuan itu sendiri,seperti yang dikemukan Surajiyo(2007:62)
adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu atau segala perbuatan manusia untuk memahami
suatu objek yang dihadapinya. Manusia tidak dapat menuntut bahwa memperoleh sesuatu itu
berarti sudah jelas kebenarannya,karena boleh jadi hanya kebetulan saja.

B. Objek Ilmu Pengetahuan

Salah satu cirri ilmu adalah memiliki objek penyelidikan.Yang terdiri dari 2 objekyaitu;
1. Objek materil ,adalah suatu hal yang menjadi sasaran penyelidikan atau pemikiran
sesuatu yang dipelajari baik berupa benda konkret atau abstrak.
2. Objek Formal ,merupakan sudut pandang atau cara memandang terhadap objek
materil,termasuk prinsip-prinsip yang digunakan.
Dengan melihat objek ilmu tersebut ,maka keberadaan filsafat sesungguhnya sangat
dekat dengan kita,bahkan setiap saat kita terlibat dalam tindakan berfilsafat itu sendiri,hanya
saja selama ini keberadaanya belum kita sadari.

C. Kehadiran Filsafat Sebagai Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan pada mulanya hanya ada satu ,yaitu filsafat. Karena filsafat
mempersoalkan kebenaran pengetahuan yang bersifat umum, abstrak dan universal ,maka
wajarlah jika filsafat tidak mampu menjawab persoalan hidup yang bersifat konkret, ptaktis
dan pragmatis.
Sebagai induk ilmu pengetahuan ,ruang lingkup studi filsafat mencakup semua hal yang
ada bahkan yang mungkin ada menurut aspeknya yang mendasar berupa sifat hakikat atau
substansinya.

D. Persyaratan Ilmu Pengetahuan

C.A Qadir (2002:20) memberikan 3 pokok persyaratan ilmu pengetahuan :


1. pengakuan atas kenyataan bahwa tiap manusia terlepas dari kasta,kepercayaan,jenis
kelamin,atau usia mempunyai hak yang tidak dapat diganggu gugat atau dipersoalkan
lagi untuk mencari ilmu
2. Metode ilmiah itu tidak hanya pengamatan atau eksperimentasi tetapi juga teori dan
sistematisasi.Ilmu pengetahuan mengamati factor-faktor mengklasifikasikanya,
menunjukan hubunganya dan digunakan sebagai dasar untuk menyusun teori.
3. Semua orang harus mengakui bahwa ilmu pengetahuan berguna dan berarti untuk
individu atau social

E. Eksistensi Ilmu Pengetahuan

Identitas ilmu pengetahuan ada 4yaitu;


1. Objek ilmu pengetahuan adalah sasaran pokok atau tujaun penyelidikan keilmuan ,baik
objek materiil atau objek formal
2. Metode ilmu pengetahuan adalah suatu cara untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang
benar,merupakan cara-car penyelidikan yang bersifat keilmuan disebut juga metode
ilmiah.
3. Sistem ilmu pengetahuan ,merupakan petunjuk adanya saling terkaitan dan saling
berhubungan antara satu dan yang lain secara fungsional.
4. Kebenaran ilmiah maksudnya,suatu pengetahuan yang jelas dan pasti kebenarannya
menurut norma-norma keilmuan.
F. Kebenaran ilmiah menurut Michael Williams ada 5 teori :

1. Kebenaran koherensi
Suatu pernyataan dianggap benar kalau pernyataan tersebut koheren atau konsisten
dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2. Kebenaran korespodensi
Suatu pernyataan adalh benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan
itu berkorespodensi (berhubungan) dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Kebenaran pragmatis
Suatu kebenaran pernyataan diukur dengan menggunakan criteria fungsional.
4. Kebenaran perfomatif
Suatu pernyataan kebenaran bukanlah kualitas atau sifat sesuatu,tetapi sebuah
tindakan (performatif).
5. Kebenaran proposisi
Suatu pernyataan disebut benar apabila sesuai dengan persyaratan materilnya suatu
proposisi,bukan pada syaratformal proposisi.
DAFTAR PUSTAKA

Susanto A 2011. Suatu Kajian Dalam Dimensi Ontoligis, Epistemologis, dan


Aksiologis : Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai