Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KEWARGANEGARAAN

PANCASILA SEBAGAI PENGETAHUAN ILMIAH

Kelompok 2:
1.M.Ghaffar Mabrory (2207060042)
2.Thariq Fanel M. (2207060013)

FAKULTAS PENDIDIKAN
PRODI SOSIOLOGI
TAHUN AJARAN 2022/2023
BAB I

1.1 LATAR BELAKANG

Sejak dulu,ilmu pengetahuan mempunyai posisi penting dalam aktivitas berfikir


manusia.Istlah ilmu penhgetahuan terdiri dari dua gabungan kata berbeda makna,ilmu dan
pengetahuan.segala sesuatu yang kita ketahui merupakan definisi pengetahuan,sedangkan
ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara sistematis menurut
metode tertentu.sikap kritis dan cerdas manusia dalam menanggapi berbagai peristiwa di
sekitarnya,berbanding lurus dengan perkembangan pesat ilmu pengetahuan.namun dalam
perkembangannya,timbul gejala dehumanisasi atau penurunan derajat manusia.hal
terdsebut disebabkan karena produkm yang dihsailkan oleh manusia,baik itu suatu teori
maupun materi menjadi lebih bernilai ketimbang penggagasnya.itulah sebabnya,peran
Pancasila harus diperkuat agar bangsa Indonesia tidak terjerumus pada ilmu pengetahuan
yang saat ini semakin jauh dari nilai nilai kemanusiaan.

Merujuk pembahasan Pancasila sebagai ilmu pengetahuan ilmiah,karena


pancasilakm merupakan sebuahb pilar,materi yang dapat dibuktikan
kebenarannya,fungsinya,dan terbukam dfengan kata laijn siapa saja bisa
melihat,merasakan,dan menjalankannya.pancasila juga dapat dipertanggungjawabkan
keberadaannya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


 Syarat syarat pengetahuan ilmiah
 Keilmiahan Pancasila
 Macam macam pengetahuan ilmiah
 Pengethuan ilmiah pancasila
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengetahuan ilmiah

Pengetahuan ilmiah dapat disebut juga dengan istilah ilmu , ilmu ,menurut The Liang Gie
(1998:15) merupakan seraingaikan kegiatan manusia dengan peikirian dan menggunakan
berbagai tatacara sehingga menghasilkan sekumpulan pengetaahuan yang teratur mengenai
genjala-genjala alami,kemasyarakatan,perorangan dan tujuan mencapai
kebenaran,memperloleh pengalaman,dan memberilan penjelasan,atau melakukan penerapan .
pengertian ilmu dapat dijelaskan dengan tiga segi yakni kegiatan,tata cara, dan pengatahuan
yang teratur sebagai hasil kegiatan.

Sarat-sarat pengetahuan ilmiah

Pengetahuan dikatakan ilmiah jika memenuhi sayarat-sayarat ilmiah :

1. Berobjek
2. Bermetode
3. Berseistem
4. Bersifat universal

 Berobjek berarti memiliki sasaran atau objek material dan titik perhaitian tertentu atau
objek formal. Sasaran disebut juga pokok soal ( subject matter) merupakan suatu yang
ditinjau atau di jadikan bahan untuk diselidiki.sedangkan objek formal ( focus of
interest, poin of view) merupakan titik pusat perhaitian pada segi-segi tertentu sesuai
dengan ilmu yang bersangkutan. Misalnya jenis pengetahuan yang meiliki objek
material manusia dengan titik pusat perhatian atau objek formalnya tntang jiwa yang
menimbulkan cabang fiskikolog. Suatu objek material dari suatu ilmu pengetahuan
dapat sama,tetapi tentu dibedakan oleh objek formalnya. Sebagai contoh ilmu
kedokteran dengan antropologi budaya, memiliki objek material manusia tetapi sudut
pandang atau pokok bahasannya tidalah sama.
Pancasila sebagai Pengetahuan Ilmiah

Menurut Poedjawijatna pada dasarnya setiap dasarnya setiap orang itu mempunyai
hasrat "ingin tau". Apabila hasrat itu terpebuhi, maka orang menjadi tahu atau
mempunyai pengetahuan tentang sesuatu. Pengetahuan itu dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu: (1) Pengetahuan biasa, (2) Pengetahuan ilmiah, (3) Pengetahuan filsasati.
Pengetahuan Biasa (Ordinery Knowledge) terdiri dari pengetahuan nir ilmiah dan
pengetahuan pra-ilmiah 

1. Pengetahuan nir-ilmiah adalah hasil pencerapan dengan indra terhadap objek

tertentu yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan termasuk pula pengetahuan

intuitif. Pengetahuan pra-ilmiah merupakan hasil pencerapan indra dan pengetahuan

yang merupakan hasil pemikiran rasional yang tersedia untuk diuji lebih lanjut

kebenarannya dengan menggunakan metode-metode ilmiah. 

2.   Pengetahuan Ilmiah (Scientific Knowledge) adalah pengetahuan yang diperoleh

lewat penggunaan metode-metode ilmiah yang telah menjamin kepastian kebenaran

yang dicapai. 

3. Pengetahuan Filsafati (Philosophical Knowledge) diperoleh lawat pemikiran

rasional yang didasarkan pada pemahaman, penafsiran,spekulasi,penilaian kritis, dan

pemikran-pemikran yang logis, analitis,dan sistematis.Pengetahuan

Filsafati adalah pengetahuan yang berkaitan dengan hakekat,prinsip,dan asas dari

seluruh realitas yang dipersoalkan selaku objek yang hendak diketahui.

1. Syarat-syarat pengetahuan Ilmiah


Poedjawijatna menyatakan bahwa suatu pengetahuan dapat disebut sebagai

pengetahuan ilmiah apabila memenuhi empat syarat, yaitu: 

1. Berobjek, yakni mempunyai sesuatu yang menjadi lapangan penyelidikannya, terdiri

atas objek materi, yakni bahan atau bidang penyelidikan ilmu, dan objek forma

yakni sudut pandang yang menentukan macamnya ilmu. 

2. Bermetode. yakni mempunyai cara-cara tertentu yang paling tepat guan memudahkan

pancapaian tujuan. 

3.  Bersistem, yakni tersusun secar teratur dan konstisten dalam satu kesatuan yang

bulat dan utuh. 

4. Bersifat universal, yakni berlaku secra umum dimana saja kapan saja .

2. Keilmiahan Pancasila

Pancasila memenuhi empat syarat sifat ilmiah sebagai mana diutarakan diatas,

sehingga pancasila juga merupakan pengetahuan ilmiah. Keilmiahan pancasial itu dapat

dijelaskan sebagai berikut : 

1. Berobjek, yakni "materia" pancasila adalah tata cara hidup bangsa indonesia yang

telah membudaya , dan objek "forma" Pancasila adalah rumusan yang otentik. 

2. Bermetode, yakni memakai metode "analitiko sintetik" yakni ajaran Notonagoro

guna menganilisis rumusan sila-sila pancasila untuk dicocokkan dengan realitanya,

kemudian hasilnya disintesakan dan akhirnya dirumuskan secara umum untuk

dijadikan pedoman. 

3. Bersistem, yakni mempunyai susunan yang teratur dan konsisten dari kelima silanya

sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh, antara satu sila dengan sila lainnya

mempunyai keterkaitan, sehingga tidak boleh dilepas-pisahkan satu sama lain. 


4. Bersifat universal, yakni unsur-unsur kelima sila pancasila benar-benar sesuai

dengan kenyataan  dan dapat berlaku secara umum dimana saja dan kapan saja tidak

terbatas oleh ruang dan waktu .

3. Macam – macam Pengetahuan Ilmiah

Pengetahuan ilmiah dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu :

1. Pengetahuan deskriptif, yakni pengetahuan yang berusaha menjawab pertanyaan

ilmiah "bagaimana", yang jawabannya merupakan lukisan tentang keadaan dan sifat-

sifat objek.

2.  Pengetahuan kausal, yakni pengetahuan yang berusaha menjawab pertanyaan ilimiah

"mengapa", yang jawabannya merupakan penjelasan tentang asal mua atau sebab

musabab dari sesuatu. 

3. Pengetahuan normatif, yakni pengetahuan yang berusaha menjawab pertanyaan

ilmuah "kemana", yang jawabannya merupakan kebiasaan dan hukum-hukum yang

dijadikan pedoman, dan tujuan yang ingin dicapai dengan pedoman itu. 

4. Pengetahuan essensi, yakni pengetahuan yang berusaha menjawab pertanyaan ilmiah,

"apa", yang jawabnya merupakan inti mutlak, dzat atau hakikat dari sesuatu.

4. Pengetahuan Ilmiah Pancasila

Apabila empat macam pengetahuan ilmiah sebagaimana diutarakan diatas diterapakan

pada Pancasila maka akan diperoleh pengetahuan ilmiah dari disiplin ilmu Pancasila itu

sebagai berikut:

1. Pengetahuan deskritif dari pancasila adalah bentuk susunan dan rumusan pancasila

yang otentik.
2.  Pengetahuan kausal dari pancasila ialah tata cara kehidupan bangsa Indonesia yang

telah membudaya.

3.  Pengetahuan normatif dari pancasila adalah UUD 1945 sebagai peraturan

perundangan tertinggi guna melaksanakan Pancasila secara formal. 

4. Pengetahuan esensi dari Pancasila adalah hakikat dari isi arti Pancasila.

PANCASILA DAN PENGETAHUAN ILMIAH

Tujuan pendidikan Pancasila adalah membentuk watak bangsa yang kukuh, juga untuk
memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma Pancasila.
Tujuan perkuliahan Pancasila adalah agar mahasiswa memahami, menghayati dan
melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 dalam kehidupan sehari-hari sebagai warga negara
RI, juga menguasai pengetahuan dan pemahaman tentang beragam masalah dasar kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang hendak diatasi dengan pemikiran yang
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

PANCASILA SEBAGAI PENGETAHUAN ILMIAH

Pengetahuan dikatakan ilmiah jika memenuhi syarat-syarat ilmiah yakni berobjek,


bermetode, bersistem, dan bersifat universal. Berobjek terbagi dua yakni objek material dan
objek formal. Objek material berarti memiliki sasaran yang dikaji, disebut juga pokok soal
(subject matter) merupakan sesuatu yang dituju atau dijadikan bahan untuk diselidiki.
Sedangkan objek formal adalah titik perhatian tertentu (focus of interest, point of view)
merupakan titik pusat perhatian pada segi-segi tertentu sesuai dengan ilmu yang
bersangkutan. Bermetode atau mempunyai metode berarti memiliki seperangkat pendekatan
sesuai dengan aturan-aturan yang logis. Metode merupakan cara bertindak menurut aturan
tertentu. Bersistem atau bersifat sistematis bermakna memiliki kebulatan dan keutuhan yang
bagian-bagiannya merupakan satu kesatuan yang yang saling berhubungan dan tidak
berkontradiksi sehingga membentuk kesatuan keseluruhan. Bersifat universal, atau dapat
dikatakan bersifat objektif, dalam arti bahwa penelusuran kebenaran tidak didasarkan oleh
alasan rasa senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju, melainkan karena alasan yang
dapat diterima oleh akal. Pancasila memiliki dan memenuhi syarat-syarat sebagai
pengetahuan ilmiah sehingga dapat dipelajari secara ilmiah.

Di samping memenuhi syarat-syarat sebagai pengetahuan ilmiah. Pancasila juga memiliki


susunan kesatuan yang logis, hubungan antar sila yang organis, susunan hierarkhis dan
berbentuk piramidal, dan saling mengisi dan mengkualifikasi.

Pancasila dapat juga diletakkan sebagai objek studi ilmiah, yakni pendekatan yang
dimaksudkan dalam rangka penghayatan dan pengamalan Pancasila yakni suatu penguraian
yang menyoroti materi yang didasarkan atas bahan-bahan yang ada dan dengan segala uraian
yang selalu dapat dikembalikan secara bulat dan sistematis kepada bahan-bahan tersebut.
Sifat dari studi ilmiah haruslah praktis dalam arti bahwa segala yang diuraikan memiliki
kegunaan atau manfaat dalam praktek. Contoh pendekatan ilmiah terhadap Pancasila antara
lain: pendekatan historis, pendekatan yuridis konstitutional, dan pendekatan filosofis.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwasanya Pancasila sebagai


sebuah ideologis bangsa telah memenuhi kapasitasnya sebagai sebuah pengetahuan ilmiah.hal
ini dikarenakan Pancasila telah memenuhi beberapa persyaratan dan kriteria.diantaranya ialah
pancasil,a sebagai sesuatu yang memiliki sasaran atau objek material,Pancasila sebagai
sesuatu yang mempunyai metodr dan memiliki seperangkat pendekatan sesuai dengan aturan
aturan yang logis,Pancasila sebagai sesuatu yang sistematis dan terakhir,Pancasila merupakan
suatu objek atau landasan universal

DAFTAR PUSTAKA

Hanifah,Kholifatulilmi. pancasila dan ilmu pengetahuan.jurnal kebangsaan.volume 3.2015

Anda mungkin juga menyukai