Kelompok 2:
1.M.Ghaffar Mabrory (2207060042)
2.Thariq Fanel M. (2207060013)
FAKULTAS PENDIDIKAN
PRODI SOSIOLOGI
TAHUN AJARAN 2022/2023
BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengetahuan ilmiah
Pengetahuan ilmiah dapat disebut juga dengan istilah ilmu , ilmu ,menurut The Liang Gie
(1998:15) merupakan seraingaikan kegiatan manusia dengan peikirian dan menggunakan
berbagai tatacara sehingga menghasilkan sekumpulan pengetaahuan yang teratur mengenai
genjala-genjala alami,kemasyarakatan,perorangan dan tujuan mencapai
kebenaran,memperloleh pengalaman,dan memberilan penjelasan,atau melakukan penerapan .
pengertian ilmu dapat dijelaskan dengan tiga segi yakni kegiatan,tata cara, dan pengatahuan
yang teratur sebagai hasil kegiatan.
1. Berobjek
2. Bermetode
3. Berseistem
4. Bersifat universal
Berobjek berarti memiliki sasaran atau objek material dan titik perhaitian tertentu atau
objek formal. Sasaran disebut juga pokok soal ( subject matter) merupakan suatu yang
ditinjau atau di jadikan bahan untuk diselidiki.sedangkan objek formal ( focus of
interest, poin of view) merupakan titik pusat perhaitian pada segi-segi tertentu sesuai
dengan ilmu yang bersangkutan. Misalnya jenis pengetahuan yang meiliki objek
material manusia dengan titik pusat perhatian atau objek formalnya tntang jiwa yang
menimbulkan cabang fiskikolog. Suatu objek material dari suatu ilmu pengetahuan
dapat sama,tetapi tentu dibedakan oleh objek formalnya. Sebagai contoh ilmu
kedokteran dengan antropologi budaya, memiliki objek material manusia tetapi sudut
pandang atau pokok bahasannya tidalah sama.
Pancasila sebagai Pengetahuan Ilmiah
Menurut Poedjawijatna pada dasarnya setiap dasarnya setiap orang itu mempunyai
hasrat "ingin tau". Apabila hasrat itu terpebuhi, maka orang menjadi tahu atau
mempunyai pengetahuan tentang sesuatu. Pengetahuan itu dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu: (1) Pengetahuan biasa, (2) Pengetahuan ilmiah, (3) Pengetahuan filsasati.
Pengetahuan Biasa (Ordinery Knowledge) terdiri dari pengetahuan nir ilmiah dan
pengetahuan pra-ilmiah
tertentu yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan termasuk pula pengetahuan
yang merupakan hasil pemikiran rasional yang tersedia untuk diuji lebih lanjut
yang dicapai.
atas objek materi, yakni bahan atau bidang penyelidikan ilmu, dan objek forma
2. Bermetode. yakni mempunyai cara-cara tertentu yang paling tepat guan memudahkan
pancapaian tujuan.
3. Bersistem, yakni tersusun secar teratur dan konstisten dalam satu kesatuan yang
4. Bersifat universal, yakni berlaku secra umum dimana saja kapan saja .
2. Keilmiahan Pancasila
Pancasila memenuhi empat syarat sifat ilmiah sebagai mana diutarakan diatas,
sehingga pancasila juga merupakan pengetahuan ilmiah. Keilmiahan pancasial itu dapat
1. Berobjek, yakni "materia" pancasila adalah tata cara hidup bangsa indonesia yang
telah membudaya , dan objek "forma" Pancasila adalah rumusan yang otentik.
dijadikan pedoman.
3. Bersistem, yakni mempunyai susunan yang teratur dan konsisten dari kelima silanya
sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh, antara satu sila dengan sila lainnya
dengan kenyataan dan dapat berlaku secara umum dimana saja dan kapan saja tidak
ilmiah "bagaimana", yang jawabannya merupakan lukisan tentang keadaan dan sifat-
sifat objek.
"mengapa", yang jawabannya merupakan penjelasan tentang asal mua atau sebab
dijadikan pedoman, dan tujuan yang ingin dicapai dengan pedoman itu.
"apa", yang jawabnya merupakan inti mutlak, dzat atau hakikat dari sesuatu.
pada Pancasila maka akan diperoleh pengetahuan ilmiah dari disiplin ilmu Pancasila itu
sebagai berikut:
1. Pengetahuan deskritif dari pancasila adalah bentuk susunan dan rumusan pancasila
yang otentik.
2. Pengetahuan kausal dari pancasila ialah tata cara kehidupan bangsa Indonesia yang
telah membudaya.
4. Pengetahuan esensi dari Pancasila adalah hakikat dari isi arti Pancasila.
Tujuan pendidikan Pancasila adalah membentuk watak bangsa yang kukuh, juga untuk
memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma Pancasila.
Tujuan perkuliahan Pancasila adalah agar mahasiswa memahami, menghayati dan
melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 dalam kehidupan sehari-hari sebagai warga negara
RI, juga menguasai pengetahuan dan pemahaman tentang beragam masalah dasar kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang hendak diatasi dengan pemikiran yang
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Pancasila dapat juga diletakkan sebagai objek studi ilmiah, yakni pendekatan yang
dimaksudkan dalam rangka penghayatan dan pengamalan Pancasila yakni suatu penguraian
yang menyoroti materi yang didasarkan atas bahan-bahan yang ada dan dengan segala uraian
yang selalu dapat dikembalikan secara bulat dan sistematis kepada bahan-bahan tersebut.
Sifat dari studi ilmiah haruslah praktis dalam arti bahwa segala yang diuraikan memiliki
kegunaan atau manfaat dalam praktek. Contoh pendekatan ilmiah terhadap Pancasila antara
lain: pendekatan historis, pendekatan yuridis konstitutional, dan pendekatan filosofis.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA