FILSAFAT PENDIDIKAN
Diajukan sebagai persyaratan untuk mengikuti Ujian pada mata kuliah Filsafat
Pendidikan yang diampu oleh Govar Arian Laleno
Oleh
LIAN D. PADE
2015
BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian filsafat
1. Arti secara etimologis
Kata filsafat berasal dari kata philo yang berarti cinta, dan kata shopos
yang berarti ilmu atau hikmah. Dengan demikian, filsafat berarti cinta
terhadap ilmu atau hikmah.
Terdapat teori lain yang mengatakan bahwa filsafat berasal dari kata
bahasa arab, yakni falsafaab. Ia juga berasal dari bahasa yunani, philosopiah:
philos berarti cinta, suka (loving), dan shopia berarti pengetahuan, hikmah
(unsdom). Jadi filosopiah berarti cinta kepada kebijaksanaan atau cinta kepada
kebenaran. Orang yang cinta kepada pengetahuan dan kebenaran atau lazinya
disebut philosopher yang dalam bahasa arab di sebut falasuf.
Radikal berasal dari kata radic, berarti akar. Jadi, makna dari filsafat itu
radikal adalah bahwa filsafat harus mencari pengetahuan sedalam-dalamnya
sampai ke akar-akarnya.
1) Fase sensorimotor
2) Fase praoperasional
3) Fase operasional yang kongkret yakni kegiatan berfikir untuk
memecahkan masalah dan untuk benda-benda yang kongkret pula.
4) Fase operasi formal pada anak usia 11 tahun.
Ilmu adalah suatu objek ilmiah yang memiliki sekelompok prinsip dalil
dan rumus yang harus melalui percobaan-percobaan sistematis yang dapat di
ajarkan dan juga dipelajari.
Ada dua pendekatan dalam penyusunan teori belajar dan konsep mengajar
adalah sebagai berikut.
paradigma adalah suatu acuan dasar untuk rencana verbal dalam bentuk
diagram dalam menggambarkan atau menjelaskan cirri-ciri dasar dari
fenomena yang sering dipelajari, terutama berfungsi sebagai penunjuk bagi
pelaksanaan suatu penelitian. Dengan kata lain paradigma adalah cara berfikir
atau karangka berfikir untuk suatu penelitian.
Banyak ulama yang menyamakan pengertian antara ruh dan jasad. Ruh
berasal dari alam arwah ia memerintah dan menggunakan jasad sebagai
alatnya. Sedangkan jasad berasal dari alam ciptaan yang dijadikan dari unsur
materi. Namun, para ahli sufi membedakan ruh dan jiwa. Ruh berasal dari
tabiat illahi dan cenderung kembali keasal semulah.
2. Akal
Akal yang dalam bahasa yunani nous atau logos atau intelek (intellect)
dalam bahasa inggris adalah daya berfikir yang terdapat dalam otak
sedangkan hati adalah daya jiwa (nafs nathiqab).
3. Sukma (qalb)
Hati atau sukma terjemahan dari kata bahasa arab qalb. Terjemahan yang
tepat dari qalb adalah jantung. Bukan hati atau sukma. Adapun yang
dimaksud hati disini adalah hati dalam arti yang halus, hati nurani-daya
berffikir jiwa yang ada pada hati, di rongga dada.
Menurut sufi, hati yang bersifat nurani berfungsi sebagai wadah atau
sumber makrifat suatu alat untuk mengetahui hal-hal ilahiah. Hal ini hanya
dimungkinkan jika hati telah bersih dari pencemaran hawa nafsu.
BAB VI
1. Strukturalisme
2. Fungsionalisme
3. Behaviorisme
5. Psikoanalisis
a. Koneksionisme
b. Kondisioning-klasikal
c. Hipotetik – deduktif stimulus – reduksi
d. Kondisioning – instrumental
e. Behaviorisme kognitif