PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehadiran kursi roda sangat membantu sebagian orang yang
kesulitan bergerak untuk bisa menjalani aktivitasnya sehari-hari. Misalnya
orang-orang dengan disabilitas fisik, orang-orang usia lanjut yang sudah
lemah, orang yang diamputasi kakinya karena suatu hal atau kondisi
tertentu (amputee), atau yang sedang menjalani proses pemulihan cedera
atau penyakit tertentu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Kursi Roda?
2. Bagaimana Bentuk Penerapan Metode Fuzzy Logic pada Kursi
Roda Elektrik Dengan Kendali Suara?
3. Apa saja Kondisi Kesehatan yang Membutuhkan Alat Bantu?
4. Apa Tipe-Tipe Kursi Roda ?
C. Tujuan
1. Dapat Mengetahui Definisi Kursi Roda
2. Dapat Mengetahui Bentuk Penerapan Metode Fuzzy Logic pada
Kursi Roda Elektrik Dengan Kendali Suara
3. Dapat Mengetahui Kondisi Kesehatan yang Membutuhkan Alat
Bantu
4. Dapat Mengetahui Tipe-Tipe Kursi Roda
Page | 1
BAB II
PEMBAHASAN
Page | 2
mengenai permasalahan steering dan manuver yang dilakukan dengan
kursi roda elektrik. sedangkan 85 % ahli klinis menyatakan bahwa ada
banyak pasien setiap tahunnya tidak bisa menggunakan kursi roda elektrik
disebabkan oleh minimnya keterampilan menggunakan kursi roda
bermotor, masalah kekuatan fisik dan masalah ketajaman penglihatan.
Selain itu, jika pasien menderita beberapa penyakit seperti tetreplegia
parsial, sklerosis, parkinson dan stroke yang menyebabkan pasien
mengalami kelumpuhan pada sebagian anggota tubuh sehingga pasien
kehilangan kemampuan kendali terhadap pergerakan tangan, maka
penggunaan joystick sebagai pengontrol kursi roda elektrik pada kondisi
ini mungkin tidak akan terlalu membantu pasien. Oleh sebab itu, banyak
peneliti mengajukan berbagai macam metode sistem pengontrolan kursi
roda elektrik diantaranya seperti voice recognition system, vision camera
untuk deteksi gestur kepala. EEG (Electro- Encephalo-Gram) untuk
deteksi gelombang otak, EOG (Electro-Oculo-Gram) untuk pergerakan
mata dan EMG (Electro-Myo-Gram) untuk deteksi pergerakan otot.
Diantara beberapa jenis sistem pengontrolan yang sering digunakan
sebagai sistem kendali kursi roda elektrik, voice recognition system
merupakan sistem kendali yang lebih mudah untuk diterapkan
dibandingkan dengan sistem kendali yang lain. Hal ini dikarenakan
perintah suara lebih mudah dilakukan secara berulang-ulang dalam rentang
waktu yang dekat sehingga penggunaannya tidak terlalu menyulitkan bagi
penggunanya. Selain itu, proses voice recognition system dapat dilakukan
dengan menggunakan aplikasi android ataupun dengan menggunakan
modul voice recognition kit yang memiliki ukuran lebih kecil dan tidak
akan membebani kursi roda elektrik dari segi pemakaian ruang maupun
berat.
Permasalahan yang sering dihadapi kursi roda elektrik yang
menggunakan metode sistem kendali pengganti joystick terutama sistem
kendali menggunakan voice recognition system adalah pergerakan motor
yang diskrit dan kasar serta cenderung memiliki pergerakan yang tidak
Page | 3
akurat sesuai dengan target yang diinginkan. Hal ini disebabkan oleh nilai
pergerakan motor kursi roda elektrik telah ditetapkan sebelumnya dan
bersifat konstan. Untuk mengatasi permasalahan ini, maka digunakan
kontrol logika fuzzy sebagai pengatur pergerakan motor kursi roda elektrik
sehingga pergerakan kursi roda elektrik lebih halus dan akurat sesuai
dengan kondisi yang dibutuhkan oleh penggunanya. Kontrol logika fuzzy
dipilih karena memiliki toleransi terhadap ketidakpastian dan kebenaran
parsial. Kontrol logika fuzzy juga memiliki perhitungan yang lebih
sederhana dan lebih mudah dirancang karena dapat dimodelkan secara
linguistik[4]. Selain itu, untuk dapat mempermudah penggunanaan kursi
roda elektrik saat berjalan dilorong, maka digunakan wall following yang
akan membantu kursi roda elektrik menyusuri dinding secara stabil dan
menghindari terjadinya benturan.
Page | 4
1. Jenis transportasi sementara
Kursi roda jenis ini di buat untuk orang yang ingin
berpindah tempat dalam jaka waktu terbatas,jenis kursi beroda ini
punya roda belakang yang ukurnnya kecill dan tidak dapat di gapai
atau di gerkaan sendiri oleh pengguna.maka untuk
mengoprasikannya harus di bantu oleh orang lain.
Jenis kursi roda ini umunya anda temui di kantor,mol-mol
besar,atau di rumah sakit.jenis kursi roda transportasi sementara ini
ummumnya bisa menampng berat hingga 135 Kg
2. Jenis manual standar
Kursi roda jenis sini meiliki roda belakang dengan ukuran
besar.selain itu velg atau peleknya di desain agar pengguna bisa
menggenggam dn mendorong roda dengan kemampuannya sendiri.
Alat bantu ini umum di gunakan orang yang kondisi ke dua
tungkainya masi berfungsii cukup baik dan dapat di
kndalikan.misaknya oleh orang yang mengakami kaki sebagian dan
sementara selain itu,jenis kursi ini biasanya mudh di lipat dan
ringkas untuk d bawa berpergian atau sekedar di simpan.
3. Jenis Heavy-Duty and Bariatric Manual
Jenis kursi roda ini adalah jenis manual yang khusus di
tujuakan untuk orang obesitas.alat betuk ini bentuknya lebih besar
dari pada jenis yang umum karena harus bisa menampung beban
hingga 300 Kg
4. Jenis portable
Alat bantu gerak berupa kursi beroda ini cenderung ringan
(sekitar 11-15 Kg) sehingga mudah di bawah-bawah.kursi jenis ini
cocock di gunakan bagi mereka yang sering berpergian dan dapat
di letakan di dalam kemdaraan.
Jenis kursi roda ini punya ciiri-ciri roda belakang yang
besar.tujuannya agar pengguna bisa menggapai,memegang,dan
mendoronng sendiri atau di dorong dengan baik.alat bantu jenis ini
Page | 5
biasanya di lapisi dengan kain nilon,dan kadang alas duduknya
tidak terlalu empuk
5. Jenis sporty
Ada jenis kursi roda yang khusus di buat untuk
memudahkan manufer serta gerak tubuh saat berolahraga.tipe ini
juga umum di gunakan oleh atlet-atlet defabel para llingpiade
dengan cabang olahraga seperti basket,volley,anggar dan bocchia
(“sepak bola”khusus atlet penyandang cerebral palsy)
6. Untuk anak-anak
Kursi roda anak-anak umumnya memiliki rangka badan
yang kecil,kursi yang tidak terlalu lebar,dan tidak terlalu
tinggi.bntuknya disesuaikan dengan perkembangan uisa anak-anak
Page | 6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kursi roda merupakan alat bantu mobilitas bagi orang yang
memiliki keterbatasan pergerakan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Keterbatasan pergerakan ini dapat berupa cacat fisik, cedera, maupun
diakibatkan oleh penyakit yang menyerang motorik manusia.
Misalnya apabila seseorang mengalami patah tulang dan
dianjurkan untuk tidak membebankan bagian kaki terlalu berat.
Kemungkinan ia akan memerlukan kursi roda sampai kondisinya pulih
kembali. Sementara itu, orang yang mengalami kelumpuhan total dari
pinggang sampai kakikarena kecelakaan atau penyakit tertentu mungkin
butuh alat bantu ini selamanya
B. Saran
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini belum sepenuhnya
sempurna. Untuk itu dapat kiranya memberikan kritik dan saran mengenai
makalah ini. Walaupun demikian kami berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
Page | 7