protein (dibangun dari asam amino yang terlibat dalam katalisasi kimia dan
transportasi elektron) dan klorofil (bahan untuk proses fotosintesis) yang
menempati sebgaian besar bagian tubuh Nitrogen berperan besar dalam berbagai
proses fisiologis. misalnya memberikan warna hijau pada tanaman, menunjang
daun, batang serta pertumbuhan dan perkembangan bagian vegetatif lainnya.
(leghari et al 2016)
Nitrogen (N) adalah nutrisi penting yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar
untuk pertumbuhan dan perkembangan. Di negara industri, pemupukan N tinggi
menunjukan hasil panen yang maksimum (perchlik and tegeder 2017) dibuktikan
pula oleh hasil penetitian perchlik and tegender (2017) bahwa tanaman liar yang
tumbuh di bawah pasokan N rendah menunjukkan gehjala defisiensi n yaitu daun
kuning dan berkurangnya tunas pertumbuhan, juga pada penelitian fahmi et al
(2010) defisiensi n pad atanamn menunjukna ciri-ciri tanaman kerdil, daun
mengalami klorosis sampai berwarna kuning keunguan.
Nitrogen yang berlebih dalam lingkungan tertentu juga memiliki dampak bagi
tanamna yaitu fase generatif tanaman tertunda atua bahkan tidak terjadi sama
sekali (tando, 2018) juga pertumbuhan vegetatif yang memanjang (lambat panen),
mudah rebah, menurunkan kualitas bulir dan respon terhadap serangan hama/
penyakit ((Rauf et al., 2010 cit tando, 2018)
Pada umumnya, nitrogen di atmosfir secara kimiawi bersifat “innert” dan tidak bisa
langsung digunakan oleh tanaman. Tanaman legume mampu mengambil N2 dari
atmosfir dengan bantuan Rhizobia sp. Hanya sedikit Nitrogen (N) tanah yang
digunakan oleh tanaman legume. N organik dalam tanaman akan segera diubah
menjadi asam - asam amino dan akhirnya dirangkai menjadi protein (tando, 2018)
Mekanisme penyerapan Unsur hara N dimulai dari fiksasi N2- atmosfir secara
fisik/kimiawi yang menyuplai tanah bersama prepitasi (hujan), dan oleh mikrobia
baik secara simbiotik maupun nonsimbiotik Sel-sel mati ini bersama dengan sisa-
sisa tanaman/hewan akan menjadi bahan organik yang siap didekomposisikan dan
melalui serangkaian proses mineralisasi (aminisasi, amonifikasi dan nirifikasi) akan
melepaskan N-mineral (NH4 + dan NO3 - ) yang kemudian diimmobilisasikan oleh
tanaman atau mikrobia. Gas amoniak hasis proses aminisasi apabila tidak segera
mengalami amonifikasi akan segera trvolatilisasi (menguap) keudara, begitu pula
dengan gas N2- atmosfir. Kehilangan nitrat dan ammonium melalui mekanisme
pelindian (leaching) merupakan salah satu penyebab penurunan kadar N dalam
tanah (rosmarkan 2002)
Berdasarkan penelitian jamfris et al (2013) pemupukan nitrogen dapat
meningkatkan kadar klorofil a dan klorofil b pada pengamatan 25 hst dan 45 hst
dengan dosis pupuk urea 150 kg/ha dan 200 kg/ ha
Dalam jaringan tumbuhan, nitrogen merupakan komponen penyusun berbagai
senyawa esensial salah satunya klorofil, dengan meningkatnya kadar nitrogen
dalam tanaman maka semakin tinggi pul akandungan klorofil dalam tanmana.
Molekul klorofil menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu seperti
cahaya merah, biru, dan ungu, serta memantulkan cahaya hijau, cahaya hijau yang
dipantulkan ini yang membuat warna daun menjadi hijau. Maka smakin banyak
kandungan nitrogen, semakin tinggi kandungan klorofil didalamnya sehingga
warna hijau dain akan semakin mencolok.
Leghari, sh., n ahmed, a wahoco, gm laghari, a h laghari, g
m babhab, kh talpur, ta bhuto, sa wahoco, a a lashari. 2016.
Role of Nitrogen for Review. Advances inEnvironmental
Biology, 10(9) September 2016, Pages: 209-218