Anda di halaman 1dari 4

PERKEMBANGAN MUTU PENDIDIKAN

PESANTREN DI ERA MODERN.

Kalau mau masuk pesantren nanti lulus jadi apa ? pasti tidak jauh dari profesi-profesi
keagamaan. Anggapan itu sudah banyak kita dengar di kalangan masyarakat terutama
masyarakat yang seringkali hanya mengetahui bahwa didalam pesantren hanya
diajarkan mengaji dan beribadah saja. Sebelumnya, mari kita bahas apa yang dimaksud
dengan pesantren.
Pesantren adalah sebuah pendidikan tradisional yang para siswanya tinggal bersama
dan belajar. Pesantren menurut pengertian dasarnya adalah tempat belajar para santri,
sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal sederhana yang terbuat dari
bambu. Di samping itu, kata pondok berasal dari bahasa arab funduq yang artinya
asrama atau hotel. Di Jawa, termasuk Sunda dan Madura umumnya digunakan istilah
pondok pesantren, sedang di Aceh digunakan istilah dayah atau rangkang atau menuasa.
Sedangkan di Minangkabau disebut surau. Pesantren juga dapat dipahami sebagai
lembaga pendidikan dan pengajaran agama, umumnya dengan cara nonklaksikal di
mana seorang kyai mengajarkan ilmu agama islam kepada santri-santri berdasarkan
kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa arab oleh Ulama abad pertengahan. Dan para
santri biasanya tinggal di pondok (asrama) di dalam pesantren tersebut.
Di dunia pesantren, tentu tidak lagi asing dengan istilah Kyai dan Santri. Lalu, apa itu
Kyai? Dan apa itu santri? . Kyai adalah seorang tokoh yang mendirikan ataupun
mengasuh pondok pesantren tersebut. Dikalangan santri, kyai sangat di hormati. Rasa
hormat santri terhadap kyainya biasa disebut Ta’dzim oleh para santri. Adapun istilah
santri adalah seseorang yang menuntut ilmu di pondok pesantren, seseorang yang selalu
taat kepada kyai kyai nya. Namun, menurut sejarah,istilah santri sudah ada sejak jaman
sebelum islam masuk bahkan ketika zaman hindu di indonesia seseorang yang
mempelajari kitab Hindu dinamakan SakhsTri. Ketika Islam mulai datang ke Indonesia
membawa istilah bahasa arab Tilmidun,Muridun maka orang lokal tidak mengerti apa
istilah tersebut dan kesulitan dalam mengucapkannya akhirnya para ulama’ yang
membawa Islam menamakannya sebagai Santri yang sesuai dengan istilah-istilah lokal .
Sedangkan istilah Kyai , juga muncul karena masyarakat lokal yang kebingungan
dengan istilah Ustadun.Syaikhun lalu para ulama’ tersebut menamai dirinya Kyai sesuai
dengan istilah-istilah lokal juga.
Menurut sejarah, pondok pesantren dulu berdiri karena ada seorang kyai dan banyak
orang yang tertarik menuntut ilmu kepada kyai tersebut lalu, semakin banyak orang
yang berminat mempelajari ilmu agama dibangunlah pondok pesantren sebagai tempat
orang-orang menuntut ilmu.
Lantas bagaimana sistem pengajaran atau metode pembelajaran di pondok
pesantren? Dahulu Pondok pesantren identiknya hanya mempelajari ilmu agama saja
dan ilmu tentang bagaimana berperilaku baik sesuai dengan nilai kesopanan dalam
agama. Namun, seiring berkembangnya waktu semakin banyak tuntutan yang diberikan
oleh zaman. Pintar agama tidak cukup untuk menghadapi tantangan yang semakin
kompleks di dunia dan timbullah kesadaran masyarakat banyak bahkan di kalangan
pesantren menuntut ilmu umum. Disinilah ada pembagian tersendiri tentang metode
pembelajaran di dunia pesantren yang kemudian terbagi menjadi 2 . Yang pertama,
disebut pondok pesantren Salafi, Pondok pesantren berbasis salafiyah ini hanya
mengajarkan kepada para santrinya ilmu agama saja atau ilmu akhirat hanya berpacu
kepada pengajaran Al-qur’an, hadits ,Kitab kuning karangan ulama’ saja tidak
tercampur dengan ilmu duniawi atau ilmu Umum. Yang kedua, Pondok Pesantren
Modern, Pondok pesantren modern ini menggunakan cara berbeda dengan pondok
Salafi. Pondok pesantren Modern selain berbasis keagamaan juga mengikuti
perkembangan-perkembangan ilmu pengetahuan di era modern jadi tidak hanya belajar
tentang agama atau ilmu akhirat saja tetapi juga belajar ilmu umum atau ilmu duniawi.
Di pondok pesantren modern ini juga banyak dibekali mengenai profesi-profesi lain
diluar profesi keagamaan . Semua santri diberi fasilitas untuk mengembangkan masing-
masing bakatnya sekreatif mungkin namun, dalam didikannya yang berbasis modern,
Pondok pesantren modern tidak menyingkirkan nilai-nilai agama mereka tetap
berpegang teguh pada nilai agama dan ahli di urusan dunia.
Perbedaan antara pesantren zaman sekarang dengan pesantren zaman dahulu tentu
sangat sinkron mulai dari sistem pengajaran, metode pengajaran , maupun sistem fisik
bangunan. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, zama dahulu masih berbasis salafiyah
yakni hanya mengkaji ilmu-ilmu agama saja tidak dengan ilmu-ilmu duniawi dimana
para pengajar atau yang disebut ustadz masih hanya berharap pada barokah yang
diberikan oleh pesantren tersebut tidak mengharapkan imbalan berupa uang atau apapun
selain barokah yang terpenting bukan dirinya tetapi santri yang diajarnya. Dimana
masa-masa itu santri masih hidup dengan penuh kesederhanaan hal ini dilatarbelakangi
oleh faktor ekonomi yang dibilang minim pada saat itu. Seiring berjalannya kemajuan
teknologi, pondok pesantren dibentuk lebih modern sistem pengajaran juga
menggunakan nilai-nilai pada era modern dan kehidupan santri tidak sesederhana dan se
susah santri yang dulu namun tuntutan zamanlah yang semakin sulit.
Kesimpulannya, seorang santri terutama pada zaman ini banyak yang sudah berpikir
kreatif mereka tidak hanya bulat keputusan belajar ilmu agama saja banyak dari mereka
sudah menggeluti dunia politik , hiburan , sastra , seni , bahkan enterpreneur sampai
sampai ada yang menamainya santripreneur. Mereka mengikuti perkembangan zaman
dengan baik memilah hal-hal baru yang masuk dengan baik dengan diiringi bekal ilmu
agama, sampai banyak dipercaya oleh khalayak umum jika seorang yang pernah
menjadi santri memegang suatu lembaga maka lembaga tersebut akan penuh kejujuran
karena dasarnya seorang santri adalah agama.

Nama : Vivin Istidamah


NIM : 201910110311300
https://vivinnistidamah.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai