Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PSIKOLOGI BELAJAR

MEMILIKI PEMAHAMAN TENTANG KONSEP MOTIVASI DALAM


BELAJAR

DI SUSUN

Kelompok 6

FUSVITA DEWI

KHAIRUNNISA(15 AGUSTUS)

M. RIZKI ANANDA

M. YASIN

SEMESTER VI PAI-D

DOSEN PEMBIMBING : ZAIFATUR RIDHA, M. Pd

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

JAM’IYAH MAHMUDIYAH TANJUNG PURA-LANGKAT

T.A 2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Syukur alhamdulillah merupakan satu kata yang sangat pantas penulis


ucapkan kepada Allah SWT karena bimbinganlah maka penulis bisa
menyelesaikan sebuah Makalah berjudul “ Memiliki pemahaman tentang konsep
motivasi dalam belajar”
Kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar
pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu penetahuan ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB IPENDAHULUAN.........................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah..............................................................................1


B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan Masalah...........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2

A. Pengertian Motivasi.....................................................................................2
B. Macam-macam Motivasi.............................................................................3
C. Hubungan Motivasi dengan Kebutuhan Manusia........................................4
D. Contoh Proses Motivasi dalam Belajar........................................................6
E. Faktor yang Mempermudah Timbulnya Motivasi Belajar..........................9
BAB III..................................................................................................................11

PENUTUP.............................................................................................................11

A. Kesimpulan................................................................................................11
DAFTAR PUSKATA............................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan kegiatan sehari-hari bagi siswa sekolah. Kegiatan


belajar tersebut ada yang dilakukan dirumah, sekolah, sawah, sungai, hutan.
Ditinjau dari segi guru, kegiatan belajar siswa tersebut ada yang tergolong
dirancang dalam desain instruksional. Kegiatan belajar yang temauk
rancangan guru, bila siswa belajar ditemoat tersebut untuk mengerjakan
tugas-tugas belajar sekolah. Disamping itu ada juga kegiatan belajar karena
yang tidak termasuk rancangan guru. Artinya, siswa belajar karena
keinginannya sendiri. Pengetahuan tentang “belajar, karena ditugasi” dan
“belajar, karena motivasi diri” penting bagi guru dan calon guru

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan


masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian motivasi?
2. Apa saja macam –macam motivasi?
3. Apa hubungan motivasi dengan kebutuhan manusia?
4. Apa saja faktor yang mempermudah timbulnya motivasi belajar?
C.Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan pembahasan
dalam makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengerian motivasi
2. Mengetahui macam-macam motivasi
3. Mengetahui hubungan motivasi dengan kebutuhan manusia
4. Mengetahui faktor yang mempermudah timbulnya motivasi dalam belajar

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Motivasi
Setiap aktifitas manusia pada dasarnya dilandasi oleh adanya
dorongan untuk mencapai tujuan atau terpenuhinya kebutuhannya. Adanya
daya pendorong ini disebut motivasi. Dalam beberapa terminologi,
motivasi dinyatakan suatu kebutuhan, keinginan, gerak hati, naluri, dan
dorongan, yaitu sesuatu yang memaksa organisme manusia untuk berbuat
atau bertindak. Motivasi adalah sebuah konsep yang digunakan untuk
menjelaskan inisiasi, arah, dan intensitas perilaku individu. Motivasi
merupakan kekuatan yang mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk
mencapai tujuan.1
Berikut ini beberapa pengertian mengenai motivasi menurut para
ahli seperti :2
1. Petri, didalam buku Nyayu Khadijah yang berjudul Psikologi
Pendidikan, “Menggambarkan motivasi sebagai kekuatan yang
bertindak pada organisme yang mendorong dan mengarahkan
perilakunya”
2. Mc Donald, didalam buku Nyayu Khadijah yang berjudul Psikologi

Pendidikan, “Mengatakan bahwa motivasi adalah sesuatu perubahan

energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya

afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan”

3. Morgan, didalam buku Nyayu Khadijah yang berjudul Psikologi

Pendidikan, motivasi adalah sebuah kekuatan yang memberikan

energi, sekaligus mengarahkan perilaku kepada tujuannya.

1
Nyayu Khodijah, Psikologi Pendidika (Palembang: Grafika Telindo, 2011), h. 165
2
Ibid, h. 166

2
Jadi motivasi belajar adalah dorongan mental yang menggerakkan dan
mengarahkan perilaku manusia kedalam bentuk aktivitas nyata untuk
memperoleh perubahan tingkah laku suatu perubahan tingkah
lakusebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.

B. Macam-macam Motivasi
Motivasi dapat dibedakan menjadi du jenis, yaitu motivasi primer
dan motivasi sekunder.
1. Motivasi primer
Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-
motif dasar. Motif-motif dasar tersebut umumnya berasal dari segi biologis
atau jasmani manusia. Manusia adalah makhluk berjasmani, sehingga
perilaku terpengaruh oleh insting atau kebutuhan jasmaninya.
2. Motivasi sekunder
Menurut Wasty Soemanto,

Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari. Hal ini


berbeda dengan motivasi primer.3
Dilihat dari sumbernya, motivasi belajar ada dua jenis, yaitu
motivasi instrinsik, dan motivasi ekstrinsik.
1. Motivasi Instrinsik
Motivasi instrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri
orang yang bersangkutan tanpa rangsangan atau bantuan orang
lain.Orang yang tingkah lakunya digerakkan oleh motivasi
instrintik, baru akan puas kalau tingkah lakunya telah
mencapai hasil tingkah laku itu sendiri.
Misalnya, seorang siswa menyelesaikan pekerjaan rumah
tentang soal matematika, bertujuan untuk memahami konsep
matematika melalui penyelesaian soal-soal matematika itu,
bukan karena takut kepada guru atau ingi mendapat pujian dari
guru.
3. Motivasi ekstrinsik

3
Wasty Soemanto, Psikoloi Pendidikan (Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan) (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), h. 205

3
Menurut Dimyati dan Mudjiono,

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul karena


rangsangan atau bantuan dari orang lain.4 Tujuan yang
diinginkan dari tingkah laku yang digerakkan oleh motivasi
ekstrintik terletak diluar tingkah laku itu.
Misalnya, siswa yang sedang menyelesaikan pekerjaan rumah,
sekedar mematuhi perintah guru, kalau tidak dipatuhi guru
akan memarahinya.

C. Hubungan Motivasi dengan Kebutuhan Manusia


Motivasi itu tidak pernah dikatakan baik, apabila tujuan yang
diinginkan itu tidak baik. Sebagaimana dijelaskan diatas bahwa motivasi
selalu berkaitan dengan kebutuhan, Abraham Maslow mengklasifikasikan
kebutuhan secara berurutan, menjadi 6 bagian. Konsep Abraham Maslow
dikenal dengan piramida kehidupan yaitu:5
1. Kebutuhan fisiologis

Kebutuhan fisiologis adalah merupakan jasmani manusia, misalnya


akan makan, minum, tidur, istirahat dan sebagainya. Untuk belajar
efektif dan efisien, siswa harus sehat.

2. Kebutuhan rasa aman

Manusia membutuhkan ketentraman dan keamanan jiwa. Perasaan

takut akan kegalalan, kecemasan, dendam, kedidakseimbangan mental

dan kegoncangan-kegoncangan emosi yang lain dapat mengganggu

kelancaran belajar siswa.

3. Kebutuhan mendapatkan kasih sayang dan memiliki

4
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 86-88
5
Koeswara, Teori-teori Kepribadian, (Bandung: Eresco, 1991), h. 118-137

4
Dengan mendapatkan kasih sayang, seseorang merasa bahwa ia

diterima oleh sekolompoknya, merasabahwa ia meruoakan salah

seorang anggota keluarga yang cukup berharga.

4. Kebutuhan memperoleh penghargaan orang lain

Harga diri seseorang timbul dalam hubungannya dengan orang lain

seseorang akan merasa dirinya dihargai oleh orang lain apabila ia

merasa bahwa dirinya dianggap penting dalam hal ini tugas guru harus

mencari sisi dalam siswa untuk mencari apa yang dianggap penting

dalam diri siswa.

5. Kebutuhan aktualisasi diri

Setiap indvidu memiliki potensi atau bakat masing-masing yang

ada dalam dirinya.

6. Kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti

Kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti adalah kebutuhan untuk


mengetahui rasa ingin tahu, mendapatkan pengetahuan, informasi dan
untuk mengerti sesuatu.
Dalam setiap perbuatan manusia pasti mempunyai tujuan tertentu
dan berdasarkan motif tertentu pula. Untuk mencapai tujuan yang
diharapkan diperlukan sebuah motivasi. Motivasi inilah yang
mengaktifkan atau memberi dorongan kepada manusia untuk bertingkah
laku mencapai tujuan yang dapat memberikan kepuasan apabila berhasil
dicapai. Memang sulit untuk mengetahui motivasi pada diri seseorang
secara langsung. Namun motivasi pada diri seseorang dapat
diinterpretasikan dari tingkah lakunya.

5
Tingkah laku yang memenuhi kebutuhan, cenderung untuk diulangi
apabila kebutuhan itu ditumbuhkan. Tingkah laku yang mencapai ke arah
tercapainya tujuan menjadi semakin kuat, yakni bilamana seseorang
dimotivasi lagi dengan cara yang sama maka tingkah laku itu terjadi lagi.
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru sering menghadapi tingkah
laku-tingkah laku kelas yang tak dapat diterangkan dan sulit diatasi karena
tingkah laku tersebut telah diperkuat untuk memenuhi kebutuhan tertentu.
Dalam situasi-situasi yang agaknya memberikan “reward” bagi seorang
anak, kecenderungan tingkah laku dapat dipelajari. Banyak cara yang bisa
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan anak misalnya dengan memberi
pujian atau penghargaan-penghargaan lainnya.
Misalnya, anak yang selalu berbicara di kelas, sering mengganggu
ketenangan kelas barangkali berusaha memenuhi kebutuhan untuk
mendapatkan perhatian. Bila tingkah lakunya menarik perhatian, maka
kemarahan dan teguran dari guru sangat berpengaruh.
Jadi, motives adalah wujud khusus dari proses motivasi, sedangkan
needs adalah keadaan yang menimbulkan motivasi. Needs merupakan
potensialitas tetap yang dimotivasi dengan cara tertentu. “Timbulnya
kebutuhan dalam diri seseorang adalah menunjukkan bahwa orang itu
termotivasi dengan cara tertentu”.6

D. Contoh Proses Motivasi dalam Belajar


Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan
dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk siswa. Dalam motivasi
terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan,
menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku siswa.
Dalam proses interaksi belajar mengajar, baik motivasi intrinsik
maupun motivasi ekstrintik, diperlukan untuk mendorong anak didik agar

6
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2006), h. 208

6
tekun belajar. Ada beberapa upaya motivasi yang dapat dimanfaatkan
dalam rangka mengarahkan belajar anak didik dikelas, sebagai berikut:
1. Memberi angka
Angka adalah sebagai simbol atau nilai dari hasil belajar anak
didik. Angka merupakan alat motivasi yangcukup memberikan
rangsangan kepada anakdidik untuk mempertahankan atau bahkan
lebih meningkatkan prestasi belajar mereka dimasa mendatang. Angka
ini biasanya terdapat dalam buku rapor sesuai jumlah mata pelajaran
yang diprogramkan dalam kurikulum
2. Hadiah
Hadiah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai
penghargaan atau kenang-kenangan. Dalam dunia pendidikan, hadiaah
bisa dijadikan alat motivasi. Hadiah dapat diberikan kepada anak didik
yang berprestasitinggi, ranking satu, dua, atau tiga dari anak didik
lainnya. Pemberian hadiah bisa juga diberikan dalam bentuk beasiswa
atau bentuk lain seperti alat tulis. Dengan cara ituanak didik akan
termotivasi untuk belejar guna mempertahankan prestasi belajar yang
telah dicapai.
3. Kompetisi
Kompetisi adalah persaingan, dapat digunakan sebagai alat
motivasi untuk mendorong anak didik agarmereka bergairah dalam
belajar. Persaingan, baik dalam bentuk individu maupun kelompok
diperlukan dalam pendidikan.
4. Ego-Involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan
pentingnya tugas dan menerimanya sebagai suatu tantangan sehingga
bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri sebagai salah satu
bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan
segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga
harga dirinya.

7
5. Memberi ulangan
Anak didik biasanya mempersiapkan diri dengan belajar jauh-jauh
hari untuk menghadapi ulangan. Namun demikian, ulangan tidak
selamanya dapat digunakan sebagai alat motivasi.
6. Mengetahui hasil
Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi.
Dengan mengetahui hasil, anak didik berusaha untuk
mempertahankannya atau bahkan meningkatkan intesitas belajarnya
guna mendapatkan prestasi belajar yang lebih baik dikemudian hari
atau pada semester atau catur wulan berikutnya.
7. Pujian
Pujian yang diucapkan pada waktu yang tepat dapat dujadikan
sebagai alat motivasi. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif
dan sekaligus merupakan motivasi yang baik.Guru bisa memanfaatkan
pujian untuk menguji keberhasilan anak didik dalam mengerjakan
pekerjaan disekolah.
8. Hukuman
Meski hukuman sebagai reinforcement yang negatif, tetapi bila
dilakukan dengan tepat dan bijak akan merupakan alat motivasi yang
baik dan efektif. Hukuman merupakan alat motivasi bila dilakukan
dengan pendekatan edukatif, bukan karena dendam.
9. Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti adaunsur kesengajaan, ada maksud
untuk belajar.Hali ini akan lebih baik bila dibandingkan dengan segala
kegiatan tanpa maksud.

10. Tujuan yang diakui


Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh anak didik
merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan

8
memahami tujuan yang harus dicapai, dirasakn anak sangat berguna
dan memotivasi anak

E. Faktor yang Mempermudah Timbulnya Motivasi Belajar


Faktor ysng mempengaruhi motivasi belajar, yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Diuraikan sebagai berikut:
1. Faktor Internal
a. Faktor Fisik
Faktor fisik yang dimaksud meliputi nutrisi (gizi),
kesehatan, dan fungsi-fungsi fisik (terutama panca indra).
Kekuranga gizi atau kadar makanan akan mengakibatkan
kelesuan, cepat mengantuk, cepet lelah, dan sebagainya.
Kondisi fisik yang seperti itu sangat berpengaruh terhadap
proses belajar siswa disekolah. Dengan kekurangan gizi,
siswaakan rentan terhadap penyakit, yang menyebabkan
menurunnya kemampuan belajar, berfikir, atau konsentrasi.
b. Faktor Psikologis
Faktor psikologis berhubungan dengan aspek-aspek yang
mendorong atau menghambat aktivitas belajar pada siswa.
Faktor yang mendorong alah sebagai berikut:
1. Rasa inin tahu dan ingin menyelidiki dunia (lingkungan)
yang lebih luas
2. Sifat kreatif dan keinginan untuk selalu maju
3. Keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru,
dan teman-teman
4. Keinginan untuk memperbaiki kegagalan dengan usaha
yang baru
5. Keinginan untuk mendapat rasa aman apabila menguasai
pelajaran

9
6. Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari proses
belajar
Sedangkan faktor psikis yang menghambat adalah sebagai
berikut:
1. Tingkat kecerdasan yang lemah
2. Gangguan emosional, seperti merasa tidak aman, tercekam
rasa takut, cemas, dan gelisah
3. Sikap dan kebiasaan belajar yang buruk, seperti:tidak
menyenangi mata pelajaran tertentu, malas belajar, tidak
memiliki waktu belajar yang teratur, dan kurang terbiasa
membaca buku mata pelajaran
2. Faktor Eksternal
a. Faktor Non-Sosial
Faktor non sosial yang dimaksud seperti: keadaan udara,
waktu, tempat, sarana dan prasarana atau fasilitas belajar. Ketika
semua faktor dapat saling mendukung maka proses belajar akan
berjalan dengan baik.
b. Faktor Sosial
Faktor sosial adalah manusia(guru, konselor, dan orang
tua), baikyang hadir secara langsung maupun tidak langsung.
Proses belajar akan berlangsung dengan baik, apabila guru
mengajar dengan cara yang menyenangkan, seperti bersikap ramah,
memberi perhatian pada semua siswa yang mengalami kesulitan
belajar. Pada saat dirumah siswa tetap mendapat perhatian dari
orang tua, baik perhatian material dengan menyediakan sarana dan
prasarana belajar guna membantu dan mempermudah siswa belajar
dirumah.
Motivasi belajar memiliki peranan penting dalam
mendorong kesuksesan belajar pada siswa. Pendidik dan konselor
perlu melakukan upaya mendorong semangat siswa dalam belajar

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar
mengajar antara seorang guru dan siswanya, kemudian didalam
motivasi belajar setiap individu bisa jadi tidaklah sama. Kita harus
mengetahui arti motivasi itu sendiri, agar kita dapat memahami arti
motivasi itu sendiri dan dapat melaksanakannya kedalam
kehidupan kita. Jenis motivasi seperti apa yang kita butuhkan untuk
membangkitkan agar siswa termotivasi. Banyak faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar dapat berasal dari dalam diri antara
lain motivasi belajar, sedangkan faktor dari luar diri yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar diantaranya adalah faktor metode
pembelajaran dan faktor lingkungan.

11
DAFTAR PUSKATA
Khodijah, Nyayu. Psikologi Pendidikan. Palembang: Grafika Telindo Press, 2011

Koeswara. Teori-teori Kepribadian. Bandung: Eresco, 1991

Mudjiono, dan Dimyati. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2009

Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya,


2006

Soemanto, Wasty. Psikologi Pendidikan (Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan).


Jakarta: Rineka Cipta, 2006

12

Anda mungkin juga menyukai