Anda di halaman 1dari 2

Penyakit asam urat di sebut artritis gout termasuk penyakit degeneratif yang menyerang

persendian, paling sering di jumpai di kalangan masyarakat terutama di alami pada lansia.
Kejadian tingginya penyakit asam urat baik itu di negara maju maupun di negara berkembang
semakin meningkat terutama pada pria yang berusia 40-50 tahun. Hal ini terjadi karena pria
tidak mempunyai hormon estrogen yang dapat membantu pembuangan asam urat, sedangkan
pada wanita mempunyai hormon estrogen yang dapat membantu pembuangan asam urat lewat
urine.
Di indonesia penyakit asam urat pertama di teliti oleh dokter Belanda yang bernama Dr. Van
Den Horst pada tahun 1935. Dia menemukan bahwa terdapat 15 pasien yang menderita
penyakit asam urat berat pada masyarakat yang kurang mampu di pulau Jawa.

Dari penelitian Dalimartha, di Indonesia penyakit asam urat menduduki urutan kedua setelah
osteoartriti, kemudian penelitian dari Tjokroprawiro prevalensi penyakit asam urat pada
populasi di USA di perkirakan 13,6/100.000 penduduk, sedangkan di Indonesia di perkirakan
1,6-13,6/100.000 orang, prevalensi tersebut meningkat seiring meningkatnya usia.

Hasil riset kesehatan dasar pada tahun 2013 menunjukkan bahwa penyakit sendi di Indonesia
berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan sebesar 11.9% dan berdasarkan diagnosis dan gejala
sebesar 24.7%.

WHO mendata penderita gangguan sendi di Indonesia mencapai 81% dari populasi, yang
pergi ke dokter hanya 24% sedangkan yang langsung mengkonsumsi obat pereda nyeri yang
di jual secara bebas hanya 71%. Angka tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara
tertinggi menderita gangguan sendi apabila di bandingkan dengan negara lain. Apabila di
dalam negeri penyakit asam urat menjadi ancaman tertinggi maka dari itu untuk skala
Internasional berdasarkan survei WHO, Indonesia merupakan negara terbesar di dunia yang
penduduknya menderita penyakit asam urat. Survei badan kesehatan dunia tersebut
menunjukkan rincian bahwa di Indonesia penyakit asam urat 35% terjadi pada pria usia 34
tahun ke bawah.
Berdasarkan jurnal penelitian Best Practice & Research Clinical Rheumatology pada tahun
2010, terhadap 4683 orang dewasa menunjukkan bahwa angka prevalensi penyakit asam urat
dan hiperurisemia di Indonesia pada pria adalah 1,7 dan 24,3%. Dimana rasio perbandingan
pria dan wanita adalah 34:1 untuk penyakit asam urat dan 2:1 untuk hiperurisemia.

Anda mungkin juga menyukai