Anda di halaman 1dari 15

Makalah

Kewirausahaan
“Konsep Home Care”

Dosen Pengampu : Femi S. Tuhumena, A.Kp.,M.Kes

Disusun Oleh :

Kelompok IV (Tingkat III B) :

1. Rahmawati Polpoke 6. Rahayu Wulandari Wenno


2. Santi Lestari 7. Nuraini R. Salaputa
3. Rakima Mau 8. Rizky Emelya Tomagola
4. Salma Namakule 9. Riman Tamrin
5. Rohayu Rumagutawan

KEMENKES RI

POLTEKKES KEMENKES MALUKU

PRODI KEPERAWATAN MASOHI

TAHUN AKADEMIK 2018/2019


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, yang karena atas limpahan rahmat dan
anugerah-Nyalah penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat
waktu. Tak lupa pula penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen mata kuliah Kewirausahaan yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya
kepada penyusun, terutama terkait penyusunan makalah ini.
Adapun makalah ini penyusun rangkum dari sumber yang dapat dipercaya yang
penyajiannya penyusun sajikan dalam lembar Daftar Pustaka. Penyusun menyadari
penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik
sangat penyusun harapkan guna penyempurnaannya di masa mendatang.
Akhir kata semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan kemampuan
kita dalam bidang Ilmu Kewirausahaan sebagaimana yang kita semua harapkan.

Masohi, 25 Februari 2019

Penyusun
Kelompok IV
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II. Pembahasan
A. Pengertian Home care
B. Ruang Lingkup Home care
C. Tujuan Home care
D. Landasan Hukum Home care
E. Prinsip-Prinsip Home care
F. Peran dan Fungsi Perawat Home care
G. Tatalaksana Home care
H. Standar Peralatan
I. Mekanisme Pelayanan
J. Pemantauan, Pembinaan dan Penilaian
BAB III. Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejauh ini bentuk-bentuk pelayanan kesehatan yang dikenal masyarakat dalam
sistem pelayanan kesehatan adalah pelayanan rawat inap dan rawat jalan. Pada sisi
lain banyak anggota masyarakat yang menderita sakit karena berbagai pertimbangan
terpaksa dirawat di rumah dan tidak dirawat inap di institusi pelayanan kesehatan.
Perawatan Kesehatan di rumah bukanlah merupakan sebuah konsep baru dalam
sistem pelayanan kesehatan, khususnya pada praktek keperawatan komunitas. Hal ini
sudah dikembangkan sejak tahun 1859 yang pada saat itu Willian Rathbone of
Liverpool, England dan juga Florence Nightingale melakukan perawatan kesehatan di
rumah dengan memberikan pengobatan kepada pasien (masyarakat) yang mengalami
sakit terutama terutama mereka dengan status sosial ekonomi rendah, kondisi sanitasi,
kebersihan diri dan lingkungan, dan gizi buruk sehingga beresiko tinggi terhadap
berbagai jenis penyakit infeksi yang umum ditemukan di masyarakat.
Visi Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah memandirikan masyarakat
untuk hidup sehat dengan misi membuat rakyat sehat. Guna mewujudkan visi dan misi
tersebut berbagai program kesehatan telah dikembangkan termasuk pelayanan
kesehatan di rumah yakni Home care.
Berdasarkan paparan diatas, pada penyusunan makalah kali ini penyusun akan
membahas mengenai konsep Home care.

B. Rumusan Masalah
Adapula rumusan masalah yang kemudian akan penyusun bahas pada makalah ini,
yaitu :
1. Apakah pengertian dari home care ?
2. Apasajakah yang termasuk dalam ruang lingkup home care ?
3. Apasajakah tujuan dari home care ?
4. Peraturan apasajakah yang melandasi home care ?
5. Apasajakah prinsip-prinsip dari home care ?
6. Bagaimanakah peran dan fungsi dari perawat home care ?
7. Bagaimanakah tatalaksana dari home care ?
8. Bagaimanakah standar peralatan home care ?
9. Bagaimanakah mekanisme pelayanan dalam home care ?
10. Bagaimanakah Pemantauan, Pembinaan dan Penilaian dalam home care ?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Secara umum tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi
kelengkapan tugas dari dosen pembimbing mata kuliah Kewirausahaan.
2. Tujuan khusus
Tak hanya sebagai pemenuhan tugas dari dosen pembimbing mata kuliah
Kewirausahaan, makalah ini juga penyusun susun agar pembaca sekaligus
penyusun dapat mengetahui dan memahami mengenai :
a. Pengertian home care
b. Ruang lingkup home care
c. Tujuan home care
d. Landasan hukum home care
e. Prinsip-prinsip home care
f. Peran dan fungsi perawat home care
g. Tatalaksana home care
h. Standar peralatan
i. Mekanisme pelayanan
j. Pemantauan, pembinaan dan penilaian
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Home Care


Menurut Departemen Kesehatan RI (2002) dalam Parellangi (2018), home care
adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan
kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk
meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan
tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit.
Sedangkan menurut Neis dan Mc Ewen (2001) dalam Parellangi (2018), home care
adalah sistem dimana pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial diberikan di rumah
kepada orang-orang yang cacat atau orang-orang yang harus tinggal di rumah karena
kondisi kesehatannya.

B. Ruang Lingkup Home Care


Menurut Nuryandari (2004) menyebutkan ruang lingkup pelayanan home care
adalah :
1. Pelayanan medik dan asuhan keperawatan
2. Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan yang terapeutik
3. Pelayanan rehabilitasi dan terapi fisik
4. Pelayanan informasi dan rujukan
5. Pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kesehatan
6. Higiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan
7. Pelayanan perbaikan untuk kegiatan sosial
Menurut Rice R (2001) jenis kasus yang dapat dilayani pada perawatan kesehatan
di rumah meliputi kasus-kasus yang umum pasca perawatan di rumah sakit dan kasus-
kasus khusus yang di jumpai di komunitas.
Kasus umum yang merupakan pasca perawatan di rumah sakit adalah :
1. Klien dengan penyakit obstruktif paru kronis,
2. Klien dengan penyakit gagal jantung,
3. Klien dengan gangguan oksigenasi,
4. Klien dengan perlukaan kronis,
5. Klien dengan diabetes,
6. Klien dengan gangguan fungsi perkemihan,
7. Klien dengan kondisi pemulihan kesehatan atau rehabilitasi,
8. Klien dengan terapi cairan infus di rumah,
9. Klien dengan gangguan fungsi persyarafan,
10. Klien dengan HIV/AIDS.
Sedangkan kasus dengan kondisi khusus, meliputi :
1. Klien dengan post partum,
2. Klien dengan gangguan kesehatan mental,
3. Klien dengan kondisi usia lanjut,
4. Klien dengan kondisi terminal.

C. Tujuan Home Care


Menurut Widyanto (2014), tujuan dari home care terdiri dari :
1. Tujuan umum
Tujuan umum dari home care adalah untuk meningkatkan kualitas hidup pasien
dan keluarga.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari home care terdiri dari :
a. Terpenuhi kebutuhan dasar (bio-psiko-sosial-spiritual) secara mandiri.
b. Meningkatan kemandirian keluarga dalam pemeliharan kesehatan.
c. Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan kesehatan dirumah.

D. Landasan Hukum Home Care


Unit home care yang merupakan bagian dari institusi pelayanan pemerintah dan
swasta, tidak perlu izin khusus, hanya melapor dan melakukan pelaporan kasus yang
ditangani. Fungsi hukum dalam praktik perawat antara lain adalah sebagai berikut :
1. Memberikan kerangka untuk menentukan tindakan keperawatan mana yang sesuai
dengan hukum.
2. Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi lain.
3. Membantu menentukan batas-batas kewenangan tindakan keperawatan mandiri.
4. Membantu mempertahankan standard praktik keperawatan dengan meletakkan
posisi perawat memiliki akuntabilitas dibawah hukum.
Landasan hukum dari home care yaitu :
1. UU Nomor 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran.
2. UU Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah.
3. UU Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan.
4. PP Nomor 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan.
5. PP Nomor 25 tahun 2000 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah.
6. PP Nomor 47 tahun 2006 tentang Jabatan fungsional dokter, dokter gigi, apoteker,
asisten apoteker, pranata laboratorium kesehatan, epidemiologi kesehatan,
entomology kesehatan, sanitarian, administrator kesehatan, penyuluh kesehatan
masyarakat, perawat gigi, nutrisionis, bidan, perawat, radiographer, perekam
medis, dan teknisi elektromedis.
7. SK Menpan Nomor 94/KEP/M. PAN/11/2001 tentang jabatan fungsonal perawat.
8. Kepmenkes Nomor 128 tahun 2004 tentang kebijakan dasar puskesmas.
9. Kepmenkes Nomor 279 tahun 2006 tentang pedoman penyelenggaraan
Perkesmas.
10. Kepmenkes Nomor 374 tahun 2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional.
11. Kepmenkes Nomor 267 tahun 2010 tentang penetapan roadmap reformasi
kesehatan masyarakat.
12. Permenkes Nomor 920 tahun 1986 tentang pelayan medik swasta.
13. Permenkes Nomor 148 tahun 2010 tentang ijin dan penyelenggaraan praktik
keperawatan.

E. Prinsip-Prinsip Home Care


Prinsip-prinsip home care menurut Triwibowo (2012), adalah sebagai berikut :
1. Pengelolaan pelayanan keperawatan dirumah dilaksanakan oleh perawat atau tim
yang memiliki keahlian khusus dalam suatu bidang.
2. Mengaplikasikan konsep sebagai dasar mengambil keputusan dalam praktik.
3. Mengumpulkan dan mencatat data dengan sistematis, akurat dan komprehensif
secara terus-menerus.
4. Menggunakan data hasil pengkajian untuk menetapkan diagnosa keperawatan.
5. Mengembangkan rencana keperawatan didasarkan pada diagnosa keperawatan
yang dikaitkan dengan tindakan-tindakan pencegahan, terapi dan pemulihan.
6. Memberikan pelayanan keperawatan dalam rangka menjaga kenyamanan,
penyembuhan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan komplikasi.
7. Mengevaluasi secaraterus-menerus respon klien dan keluarganya terhadap
intervensi keperawatan.
8. Bertanggung jawab kepada klien dan keluarganya akan pelayanan yang bermutu
melalui manajemen kasus, rencana penghentian asuhan keperawatan atau
discharge planning dan koordinasi dengan sumber-sumber dikomunitas.
9. Memelihara hubungan diantara anggota tim untuk menjamin agar kegiatan yang
dilakukan anggota tim saling mendukung.
10. Mengembangkan kemampuan professional dan berkontribusi pada pertumbuhan
kemampuan professional tenaga yang lain.
11. Berpartisipasi dalam aktivitas riset untuk mengembangkan pengetahuan pelayanan
keperawatan kesehatan dirumah.
12. Menggunakan kode etik keperawatan dalam melaksanakan praktik keperawatan.
F. Peran dan Fungsi Perawat Home Care
1. Manajer kasus : Mengelola dan mengkolaborasikan pelayanan, dengan fungsi :
a. Mengidentifikasi kebutuhan pasien dan keluarga.
b. Menyusun rencana pelayanan.
c. Mengkoordinir aktifitas tim.
d. Memantau kualitas pelayanan.
2. Pelaksana : memberi pelayanan langsung dan mengevaluasi pelayanan. dengan
fungsi :
a. Melakukan pengkajian komprehensif.
b. Menetapkan masalah.
c. Menyusun rencana keperawatan.
d. Melakukan tindakan perawatan.
e. Melakukan observasi terhadap kondisi pasien.
f. Membantu pasien dalam mengembangkan prilaku koping yang efektif.
g. Melibatkan keluarga dalam pelayanan.
h. Membimbing semua anggota keluarga dalam pemeliharaan kesehatan.
i. Melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan.
j. Mendokumentasikan asuhan keperawatan.

G. Tatalaksana Home Care


1. Prasyarat penyelenggara home care :
a. Ketenagaan
1) Manajer kasus, dengan kualifikasi :
a) Minimal D.III.
b) Pemegang sertifikat pelatihan home care.
c) Pengalaman kerja minimal 3 tahun.
d) Memiliki SIP, SIK, SIPP.
2) Pelaksana pelayanan, dengan kualifikasi :
a) Minimal D.III.
b) Pemegang sertifikat pelatihan home care.
c) Pengalaman kerja minimal 3 tahun.
d) Memiliki SIP, SIK, SIPP.
b. Alat/sarana
c. Perizinan home care
1) Berbadan hukum (yayasan, badan hukum lainnya).
2) Permohonan ijin ke Dinkes kabupaten/Kota, dengan melampirkan :
a) Rekomendasi PPNI.
b) Ijin prakik perawat ( SP, SIK, SIPP ).
c) Persyaratan peralatan kesehatan dan sarana komunikasi dan
transportasi.
d) Ijin lokasi bangunan.
e) Ijin lingkungan.
f) Ijin usaha.
g) Persyaratan tata ruang bangunan.
2. Mekanisme pelayanan home care
a. Proses penerimaan kasus
1) Home care menerima pasien dari rumah sakit, puskesmas, sarana lain,
keluarga.
2) Pimpinan home care menunjuk menejer kasus untuk mengelola kasus.
3) Manajer kasus membuat surat perjanjian dan proses pengelolaan kasus.
b. Proses pelayanan home care
1) Persiapan
a) Pastikan identitas pasien.
b) Bawa denah/petunjuk tempat tinggal pasien.
c) Lengkap kartu identitas unit tempat kerja.
d) Pastikan perlengkapan pasien untuk di rumah.
e) Siapkan file asuhan keperawatan.
f) Siapkan alat bantu media untuk pendidikan.
2) Pelaksanaan
a) Perkenalkan diri dan jelaskan tujuan.
b) Observasi lingkungan yang berkaitan dengan keamanan perawat.
c) Lengkapi data hasil pengkajian dasar pasien.
d) Membuat rencana pelayanan.
e) Lakukan perawatan langsung.
f) Diskusikan kebutuhan rujukan, kolaborasi, konsultasi, dll.
g) Diskusikan rencana kunjungan selanjutnya dan aktifitas yang akan
dilakukan.
h) Dokumentasikan kegiatan.
3) Monitoring dan evaluasi
a) Keakuratan dan kelengkapan pengkajian awal.
b) Kesesuaian perencanaan dan ketepatan tindakan.
c) Efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tindakan oleh pelaksanan.
4) Proses penghentian pelayanan home care, dengan kreteria
a) Tercapai sesuai tujuan.
b) Kondisi pasien stabil.
c) Program rehabilitasi tercapai secara maksimal.
d) Keluarga sudah mampu melakukan perawatan pasien.
e) Pasien di rujuk.
f) Pasien menolak pelayanan lanjutan.
g) Pasien meninggal dunia.
3. Pembiayaan home care
a. Prinsip penentuan tarif
1) Pemerintah/ masyarakat bertanggung jawab dalam memelihara kesehatan.
2) Disesuaikan dengan kemampuan keuangan dan keadaan sosial ekonomi.
3) Mempertimbangkan masyarakat bepenghasilan rendah/asas gotong
royong.
4) Pembayaran dengan asuransi ditetapkan atas dasar saling membantu.
5) Mencakup seluruh unsur pelayanan secara proporsional.
b. Jenis pelayanan yang kena tarif
1) Jasa pelayanan tenaga kesehatan.
2) Imbalan atas pemakaian sarana kesehatan yang digunakan langsung oleh
pasien.
3) Dana transportasi untuk kunjungan pasien.

H. Standar Peralatan
1. Alat kesehatan
a. Tas/ kit
b. Pemeriksaan fisik
c. Set perawatan luka
d. Set emergency
e. Set pemasangan selang lambung
f. Set huknah
g. Set memandikan
h. Set pemeriksaan lab. Sederhana
i. Set pengambilan preparat
j. Set infus/injeksi
k. Sterilisator
l. Pot/urinal
m. Tiang infus
n. Tempat tidur khusus orang sakit
o. Pengisap lendir
p. Perlengkapan oxygen
q. Kursi roda
r. Tongkat/ tripot
s. Perlak/alat tenun
2. Alat habis pakai
a. Obat emergency
b. Perawatan luka
c. Suntik/ pengambilan darah
d. Set infus
e. NGT dengan berbagai ukuran
f. Huknah
g. Kateter
h. Sarung tangan, masker
3. Sarana lain
a. Alat dan media pendidikan kesehatan
b. Ruangan beserta perlengkapannya
c. Kendaraan
d. Alat komunikasi
e. Dokumentasi

I. Mekanisme Pelayanan
Pasien atau klien yang memperoleh pelayanan keperawatan dirumah dapat
merupakan rujukan dari klinik rawat jalan, unit rawat inap RS maupun puskesmas.
Namun, pasien atau klien dapat agensi pelayanan keperawatan dirumah atau praktek
keperawatan perorangan untuk memperoleh pelayanan. Mekanisme yang harus
dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Klien pasca rawat inap atau rawat jalan harus diperiksa terlebih dahulu oleh dokter
untuk menentukan apakah secara medis layak untuk di rawat di rumah atau tidak.
2. Selanjutnya apabila dokter telah menetapkan bahwa klien layak dirawat di rumah,
maka di lakukan pengkajian oleh koordinator kasus yang merupakan staf dari
pengelola atau agensi perawatan kesehatan dirumah, kemudian bersama-sama
klien dan keluarga, akan menentukan masalahnya, dan membuat perencanaan,
membuat keputusan, membuat kesepakatan mengenai pelayanan apa yang akan
diterima oleh klien, kesepakatan juga mencakup jenis pelayanan, jenis peralatan,
dan jenis sistem pembayaran, serta jangka waktu pelayanan.
3. Selanjutnya klien akan menerima pelayanan dari pelaksana pelayanan
keperawatan dirumah baik dari pelaksana pelayanan yang dikontrak atau
pelaksana yang direkrut oleh pengelola perawatan dirumah. Pelayanan dikoordinir
dan dikendalikan oleh koordinator kasus, setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh
tenaga pelaksana pelayanan harus diketahui oleh koordinator kasus.
4. Secara periodik koordinator kasus akan melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai dengan kesepakatan.

J. Pemantauan, Pembinaan dan Penilaian


1. Pemantauan home care
a. Aspek fisik
b. Manajerial
c. Sumber daya
d. Pelayanan
e. Pembiayaan
2. Pembinaan home care
a. Aspek fisik
b. Manajerial
c. Sumber daya
d. Pelayanan
e. Pembiayaan
3. Penilaian home care
a. Kelengkapan dokumen
b. Kesesuaian pelayanan dari berbagai profesi
c. Kepuasan pelanggan
d. Kemandirian pasien/keluarga
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penyusunan makalah ini, penyusun mengambil kesimpulan bahwa home care
merupakan pelayanan kesehatan yang sangat bagus diberikan kepada individu dan
keluarga ditempat tinggal mereka untuk meningkatkan, mempertahankan atau
memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat penyakit.

B. Saran
Dengan selesainya penyusunan makalah ini, penyusun berharap semoga makalah
ini akan dapat bermanfaat bagi pembaca dalam hal penambahan wawasan.
DAFTAR PUSTAKA

Nuryandari. (2004). Konsep dan Implementasi Home Care Paliatif RSUD DR. SARDJITO.
Makalalah Seminar Keperawatan Home Care, Alternatif Modal Perawatan Kesehatan
Di era Global CNE PSIK FK UMY.
Parellangi, Andi. (2018). Home Care Nursing : Aplikasi Praktik Berbasis Evidence-Base.
Yogyakarta : Andi.
Rice, R. (2001). Home Health Nursing Practice, Concept and Application. California Addison
– Wesley PUB CO.
Triwibowo, C. (2012). Home Care Konsep Kesehatan Masa Kini. Yogyakarta : Nuha Medika.
Widyanto. (2014). Keperawatan Komunitas dengan Pendekatan Praktis. Yogyakarta : Nuha
Medika.

Anda mungkin juga menyukai